(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .
***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .
semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .
suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .
apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06
"Kamu benar benar akan menunggunya baru akan berenang , Boy ?". Matthew mendekat dan duduk di samping Al .
"Ya . Aku akan berenang , jika dia ikut berenang ."
"Apa kamu begitu menyukainya ?"
"Ya , aku menyukai dia ."
Matthew cukup bingung dan juga heran . Sebenarnya banyak sekali orang yang selama ini mencoba mendekati Al . Tetapi tidak ada satupun yang sesuai dan menarik perhatian anak laki laki itu .
Bahkan dulu Matthew sudah pernah mencarikan perawat untuknya . Namun , hampir lima puluh orang selalu di suruh pulang oleh Al . Bahkan mereka belum ada satu jam mereka mengajak Al bermain .
"Memangnya apa yang kamu sukai dari dia ?" tanya Matthew karena merasa penasaran dan heran .
Al menoleh dan menatap sang Ayah dengan tatapan polosnya ." Aku suka saja . Aku merasa memiliki ibu , kalau sedang di dekatnya . Tapi , kenapa dia tidak bisa menjadi ibuku , Ayah ?"
Matthew terkejut , dia bingung harus menjawab apa atas pertanyaan putranya .
"Bagaimana mungkin gadis kecil itu menjadi ibunya ? Dia begitu kecil . Umur kami saja berbeda dua puluh tahun . Andai dia lebih besar sepuluh tahun lagi . Mungkin aku bisa pertimbangkan untuk mengajaknya nikah kontrak . Apapun akan aku lakukan asal Al bahagia . Walaupun harus nikah kontrak dengan wanita yang tidak aku sukai . Kalau umurnya sejauh itu , bukannya aku menikahi dia , tetapi seperti mengadopsi seorang kakak untuk Al ."Matthew berdialog di dalam hatinya . Memikirkan perbedaan umur yang begitu jauh antara dirinya dengan Peony .
"Ayah , kenapa tidak di jawab ?"
Matthew menghela nafas , dia benar benar bingung akan menjelaskan seperti apa kepada sang putra .
"Tuan Muda ."
Matthew kembali menghela nafas lega mendengar suara Peony yang lembut itu . Peony kembali dan harusnya bisa mengalihkan perhatian Al .
"Kamu sudah siap ? Wah ,ayo kita berenang sekarang ."
Benar saja Al langsung berdiri dan berlari ke arah Peony . Matthew sekali lagi menghela nafas lega .Perlahan pria itu brdiri dan menoleh ke belakang . Seketika mata pria itu melotot melihat pakaian renang yang di gunakan oleh Peony .
Tidak , sebenarnya tidak ada apa apa dengan pakaian renang Peony. pakaian renang itu sejujurnya sudah lebih tertutup , Peony tidak mengunakan bikini . Tetapi mungkin memang sedikit terbuka di bagian d**a dan paha .
Peony sendiri juga sedikit tidak nyaman ,dia terus menarik celana renang itu .
"Padahal aku sudah pilih pakaian renang yang paling tertutup . Tapi sepertinya ini masih cukup terbuka . Mungkin karena aku baru pertama kali memakai baju renang ." Peony bermonolog di dalam hati .
"Ternyata tubuhnya cukup berisi juga , aku kira dua gunung kembar itu baru akan tumbuh ."Matthew juga ikut bicara dalam hati .
"Tuan Matthew ."
Matthew tersadar , dia menatap Peony yang baru saja memanggilnya .
"Itu ....apa boleh saya hanya berada di tepian kolam saja? Saya benar benar tidak bisa berenang .Karena saya belum pernah belajar ."
Matthew mengalihkan wajahnya , dia mengajak Al masuk ke kolam renang ." Terserah kamu , asal Al senang . Apa pun itu lakukan ."
Peony tersenyum tipis . Dia mendekat ke arah tepian kolam . Mengikuti pergerakan kedua majikannya .
Entah memang ceroboh , atau karena terpeleset kaki Peony tiba tiba oleng , gadis itu pun tergelincir .
"Eh..aaaa!
Byurr....
Matthew terkejut saat melihat Peony jatuh ke dalam air kolam . Suara kecibur air kolam mengejutkan semua orang juga membuat mereka semua jadi tegang . Peony nyata nya benar benar tidak bisa berenang .
"Ck ..menyusahkan ."
Byurr..
Matthew segera terjun ke dalam kolam renang dan menggapai tubuh Peony yang mulai tenggelam . Gadis kecil itu spontan mengalungkan tangannya ke leher kekar sang majikan .
Wajah Peony begitu pucat , mungkin dia hampir kehabisan nafas . Matthew sempat menatap wajah Peony sejenak, sebelum akhirnya pria itu bergerak ke tepian kolam sambil membawa tubuh si gadis kecil babysitter putranya .
"Peony , kamu baik baik saja ?" Al bertanya dari tepian kolam renang . Nampak ada kecemasan melihat keadaan babysitternya.
Peony berusaha tersenyum kepada Al . Matthew mengangkat tubuh kecil Peony dan meletakkannya di tepian kolam renang .
Peony duduk di tepian kolam renang sambil memeluk tubuhnya yang tiba tiba saja menggigil . Nampaknya kejadian itu memberinya efek mengerikan secara langsung bagi Peony . Mengingat itu adalah pengalaman pertamanya malah berakhir buruk .
"Ck." Matthew kembali berdecak melihat bibir Peony mulai membiru . Perlahan pria itu bergerak keluar dari kolam renang .
"Berikan dia handuk ."
Serentak dengan cepat beberapa pelayan mendekat dan menutupi tubuh Peony dengan handuk . Gadis kecil itu masih berusaha tersenyum kepada Al . Meski tubuhnya mulai bergetar cukup hebat .
"Ayah , Peony sepertinya demam . Tubuhnya menggigil ,Yah ." Al mendongak menatap ke arah Matthew yang ikut di beri handuk oleh salah satu pelayan .
Matthew menatap Peony sebentar , gadis kecil itu sedang berusaha menggenggam tangan mungil Al dari balik handuknya .
"Kamu benar benar menyusahkan , ya ."ketus Matthew datar .
"Ayah , Peony demam karena dia jatuh ke dalam kolam renang . Jadi ini salah aku ,yah . Aku yang seharusnya ayah marahi ."
"T-tidak Tuan Muda . Saya baik baik saja , saya tidak demam , hanya sedikit kedinginan ." cicit Peony dengan bibir bergetar dan kata kata yang terputus .
"Aku minta maaf , Peony . Harusnya aku tidak memaksa kamu ikut berenang ." Al menatap Peony dengan wajah cemas . Seperti seorang anak yang mencemaskan keadaan seorang ibu .
"Ayah , tolong bawa Peony ke kamarnya . Hari ini kita tidak usah berenang . Peony harus di obati ."
Matthe menatap Al tidak percaya . Entah sejak kapan putranya itu menjadi begitu peduli kepada orang lain .
Selama ini Al tak jauh berbeda dengan Matthew jika di satukan . Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang sama sama dingin dan arogan .
Namun nampaknya sekarang Al berbeda jika sedang bersama Peony .
"S-saya tidak kenapa napa Tuan Muda . Sungguh , kalian berenang saja . Saya akan menunggu dan melihat dari sini ." Peony mengusap lembut tangan mungil Al sambil tersenyum manis .
Al langsung menggelengkan kepala mata polosnya memandang Peony." Tidak , aku sudah tidak berminat untuk berenang lagi . Ayah , ayo lah gendong Peony ke kamarnya ."
Peony seketika melotot ." T- tidak usah Tuan Muda . Jika memang harus ke kamar . Maka saya bisa berjalan sendiri ."
Peony melirik Matthew yang diam menatapnya dengan mata tajam itu . Peony meneguk kasar salivanya . Sorot mata sang majikan seakan mampu mengoyak kulit dan dagingnya .
"Dia bisa berjalan sendiri . Tidak usah terlalu di manjakan Al . Dia hanya seorang pekerja di sini . Jika memang kamu tidak ingin berenang , maka Ayah akan kembali ke kantor ." Matthew segera meraih ponselnya yang ada di atas meja di tepian kolam .
Pria itu menatap Peony dengan mata tajam itu ."kau pakaikan kembali baju Al . Tidak usah manja dan bertingkah . Kau di sini bukan Nyonya ."
Peony menatap kepergian Matthew sambil menarik nafas pelan . Dia tidak merasa tersinggung akan ucapan Matthew bahkan isi benaknya saat ini adalah mengucapkan terima kasih kepada Matthew yang sudah menolongnya keluar dari dalam air kolam .
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
bujang lapuk kah si Matthew thor
secara dia bilang dadanya masih rata