NovelToon NovelToon
Transmigrasi Calon Ibu Muda

Transmigrasi Calon Ibu Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Sistem
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Q Lembayun

Tamara adalah seorang wanita muda yang independen dan mandiri. Ia bisa hidup bahagia dan kaya tanpa dukungan seorang laki-laki. Ia juga membenci anak-anak karena menurutnya mereka merepotkan dan rewel.
akan tetapi takdir membuatnya harus mencicipi kehidupan yang paling ia benci yaitu bertransmigrasi menjadi seorang ibu muda dari anak yang bernasib malang...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Q Lembayun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidup baru

Beberapa hari setelah beristirahat di rumah sakit, Tamara dan Dave akhirnya dapat keluar dari rumah sakit yang sumpek itu. Senyum Tamara juga semakin hari semakin terlihat, orang-orang berfikir itu karena Tamara sekarang dibawah pengawasan psikolog. Tapi hanya Tamara lah yang tau bahwa ia bahagia karena ia memiliki banyak uang sekarang.

Tamara menatap dokter tampan itu dengan senyum yang merekah. Ia melihat dokter itu bukan hanya sebagai laki-laki tampan yang membuatnya tertarik, tapi juga sebagai seorang dermawan yang telah menyelamatkan hidupnya. Belakangan Tamara mengetahui bahwa laki-laki itu bernama Adam, Dokter Adam. Nama yang tampan untuk laki-laki tampan, sangat cocok.

"Dokter Adam, aku dan Dave akan kembali pulang. Beberapa hari lagi aku akan kembali untuk proses melahirkan. Jadi bolehkah aku meminta nomor telepon mu."

"Oh, tentu saja. Nyonya bisa mencatatnya sekarang."

Wajah Tamara langsung cemberut saat Dokter Adam memanggilnya dengan sebutan Nyonya. Ia tau bahwa di dunia ini ia sudah pernah menikah dan memiliki dua anak. Tapi jiwanya perawan, ok. Jadi ia sedikit tidak terima saat dipanggil Nyonya, apalagi oleh laki-laki tampan yang ia taksir.

"Kenapa masih memanggil Nyonya, panggil saja Tamara. Dokter Adam telah banyak membantu kami, jadi kami sudah menganggap dokter Adam seperti keluarga sendiri."

"Ahh, maafkan aku. Aku terbiasa memanggil pasien yang sudah menikah dengan sebutan Nyonya. Tapi karena kamu telah meminta untuk memanggil nama maka aku akan memanggil dengan namamu mulai sekarang. Tamara, semoga kamu baik-baik saja di perjalanan."

Ada banyak orang di rumah sakit, tapi perhatian Tamara hanya tertuju pada Adam. Apalagi saat Adam menyebut namanya untuk pertama kalinya. Suaranya lembut dan senyumnya tak kalah lembut. Hal tersebut membuat Tamara semakin berambisi untuk menjadikan Adam sebagai ayah tiri untuk Dave.

"Terima kasih atas perhatiannya." Tamara pun melihat Dave di tangannya dan tersenyum merekah.

"Dave, ayo beri ucapan sampai jumpa pada Paman Adam."

"Terima kasih Paman Adam. Aku akan menjaga ibu dan membawa ibu kembali untuk melihatnya melahirkan adik bayi."

Adam yang melihat tingkah Dave yang sangat lucu pun langsung tertawa. Ia menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan Dave. "Dave, Paman Adam menitipkan ibu padamu, ingat jika terjadi sesuatu pada ibu lagi, telpon rumah sakit seperti yang kamu lakukan terakhir kali."

"Baik Paman dokter."

"Tamara, mungkin hidupmu sulit tapi kamu sangat beruntung. Dave anak yang cerdas dan tau bagaimana bertindak lebih dewasa dari anak-anak yang seumuran dengannya. Aku yakin dia akan menjadi laki-laki hebat di masa depan."

Wajah Tamara seketika memerah saat Adam melihatnya dengan tatapan kagum seperti itu. Walaupun Adam sedang memuji Dave karena pintar, akan tetapi entah kenapa Tamara merasa bahwa dialah yang dipuji oleh Adam saat ini.

"Ya, dia mungkin akan seperti ayahnya di masa depan. Menjadi laki-laki berani yang disiplin dan kuat." ucap Tamara bijak.

Setelah itu Tamara dan Dave pun pergi dengan menggunakan taxi. Keduanya terlihat rukun dan Tamara memeluk Dave dengan penuh kasih sayang.

"Dave, apakah kamu menyukai Dokter Adam?"

"Ya, Dokter Adam sangat baik pada ibu."

"Benarkah? Apakah menurutmu dokter Adam cocok untuk menjadi ayahmu?"

Mendengar pertanyaan ibunya, Dave terdiam sejenak. Ia melihat ke arah Tamara, lalu tersenyum kecil. "Bu, apakah setelah ini ibu akan makan dengan lahap seperti sebelumnya? Jika memang iya, maka aku akan senang jika ibu menikah lagi di masa depan."

Mendengar jawaban itu, Tamara entah kenapa merasa sedikit tersentak. Betapa mudahnya ia memikirkan soal menikah dan memiliki pasangan serta menjadikan seorang laki-laki asing sebagai ayah tiri untuk anaknya.

Dave memiliki umur yang begitu kecil, tapi pikiran anak ini begitu dewasa. Dia tidak peduli siapa yang akan menjadi ayah tirinya di masa depan, selama ibunya dapat makan dengan lahap maka dia akan menyetujuinya. Hal tersebut memicu rasa penasaran Tamara tentang seberapa banyak anak ini menderita sebelumnya.

Tamara: [sistem, apakah Dave terbiasa melihat ibunya tidak makan?]

Sistem lobak: [Ya, setelah ayahnya meninggal ibunya berubah menjadi murung. Apalagi ditambah dengan gejala kehamilan yang begitu melelahkan. Ibunya bahkan tidak akan makan jika tidak disuapi oleh Dave. Anak itu akan membeli makanan bergizi untuk ibunya melalui food delivery, tapi seiring berjalannya waktu dia mulai memasak untuk ibunya]

Mendengar hal itu Tamara merasa sakit hati, ia tak menyangka anak sekecil ini akan mengurus ibunya dengan sangat baik dan hati-hati. Dia akan menjadi laki-laki yang hebat di masa depan. Akan tetapi saat Tamara ingat bagaimana masa depan Dave yang begitu tragis, Tamara pun semakin terpuruk. Anak semanis ini mendapatkan masa depan yang yang begitu menyakitkan merupakan sebuah hinaan atas semua kebaikan di dunia. Dave adalah anak yang baik dan dia pantas mendapatkan masa depan yang lebih baik.

"Maafkan ibu karena tidak makan dengan lahap akhir-akhir ini. Mulai sekarang ibu akan makan dengan baik dan memasak untuk Dave dan juga adik bayi di masa depan."

"Benarkah?" ucap Dave antusias.

"Ya, tentu saja. Ibu tidak akan murung lagi seperti sebelumnya. Ibu juga akan lebih sering tersenyum dan memasak makanan enak untuk mu."

Melihat wajah ibunya yang optimis, Dave pun menangis terharu. Ia memeluk ibunya dan mencium pipi Tamara dengan sayang. "Bu, kamu membuatku takut akhir-akhir ini."

"Maafkan ibu, mulai sekarang ibu tidak akan membuatmu takut lagi."

Keduanya pun tersenyum, sesekali Tamara akan menggoda Dave dan membuat anak itu memerah karena malu. Semakin lama Tamara pun menyadari bahwa perasaan menjadi seorang ibu dan memiliki seorang anak ternyata menyenangkan. Apalagi anaknya Dave sangat masuk akal dan jarang membuat masalah.

Tamara: [sistem, sampai mana misiku di dunia ini berakhir?]

Sistem lobak: [Misi Tuan Rumah berakhir tepat setelah Dave merasakan kebahagian. Dimana masa depannya terjamin dan segala kemungkinan untuk menyimpang telah hilang sepenuhnya]

Tamara: [Kalau begitu aku akan melakukannya, bukan hanya untuk misi tapi karena memang anak ini berhak mendapatkan kebahagiaan]

Sistem lobak: [Ya, saya setuju dengan tuan rumah. Anak ini terlalu baik untuk memiliki akhir yang begitu buruk. Jika takdirnya tak terlalu menyakitkan mungkin dia akan menjadi laki-laki yang sangat hebat di masa depan]

Saat Tamara dan Dave sampai di rumah mereka. Entah kenapa Tamara merasa begitu akrab dengan rumah ini. Mungkin karena ia merasa bahwa rumah ini adalah tempat yang akan ia jadikan sebagai tempat untuk memulai hidup baru. Hidup sebagai seorang ibu dan sebagai seorang wanita yang memiliki tanggungjawab terhadap seorang anak. Ia bukan lagi Tamara yang bebas dan individualis. Kini ia akan menjadi seorang ibu yang akan menjaga anak-anaknya untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Terutama untuk laki-laki kecil di sampingnya ini, Tamara berjanji bahwa Dave hanya tertawa bahagia di tangannya.

1
Travel Diaryska
up, semangat author ✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!