Cintaku Yang Tak Berharga

Selly mengecek beberapa karya nya yang terjual. Sedangkan dara berkeliling gallery melihat-lihat karya seni yang ada.

dara begitu serius memperhatikan beberapa lukisan disana sampai tak memperhatikan sekitar.

Robby yang melihat dara begitu serius memperhatikan lukisan yang ada didepannya. ia terpukau melihat dara yang begitu cantik hari ini.

Ia memperhatikan wanita itu dari jauh agar tak terlihat jika ia menguntit wanita itu.

"kerja bagus, kalau seperti itu aku tinggal dulu." ucap selly pada karyawannya.

Selly hendak pergi mencari dara sahabatnya karena urusannya disini sudah selelsai. Tapi pandangannya tertuju pada pria yang ia kenal tengah memperhatikan sahabatnya.

"mau apa dia disini!"ucap selly yang melihat robby tengah menginai sahabatnya.

"ehmm.." robby terperanjat mendengar suara deheman dari belakangnya.

"apa yang kau lakukan?" ucap selly dengan tangan bersedekap di dada menatap penuh tanya pada robby.

"tidak ada."jawab robby mencoba tetap tenang walaupun di sudah tertangkap basah tengah menguntit dara.

"ikut aku."selly menarik kerah jas yang dipakai robby dan menyeret pria itu ke suatu tempat.

robby yang tidak siap menerima penerima perlakuan selly terseret mengikuti langkah wanita itu. "hilang sudah wibawaku."batin robby saat diseret selly dan sempat dilihat beberapa orang yang ada disana.

"kau kasar sekali." ujar robby merapikan jasnya yang kusut karena tarikan dari selly.

"jangan banyak bicara. Aku hanya mau tau apa mau mu pada dara?" tegas selly yang kini duduk berhadapan dengan robby di ruangan khusus miliknya.

Robby menatap selly dengan kening berkerut mendengar pertanyaan wanita didepannya.

"apa urusannya denganmu?" jawab robby, ia tak suka urusannya dicampuri orang lain walaupun itu sahabat dari wanita pujaannya sendiri.

"jelas itu urusanku, karena dara adalah sahabat ku. Jika terjadi sesuatu padanya aku tidak akan tinggal diam." ucap selly tajam.

"aku tak berniat buruk padanya. Karena aku sangat mencintainya"robby jujur dengan apa yang dikatakannya.

selly menatap serius pria didepannya, dan dia bisa mendengar kejujuran dari ucapan pria itu. "niatmu mungkin tidak buruk, tali kau tau sendiri statusnya saat ini." tekan selly.

"aku tau dan aku mengalah untuk kebahagiaannya, tapi sekarang lain. Dia tak bahagia bersama suaminya dan aku tak akan mengalah lagi." robby bukanlah orang yang bertindak tanpa tau apa-apa. Dan tindakannya kali ini ia lakukan karena sudah cukup mengalah untuk kebahagiaan pujaan hatinya tapi ternyata dara tak bahagia, maka sudah saatnya ia maju untuk memperjuangkan cintanya pada dara.

mendengar tekat robby untuk kembali memperjuangkan cintanya pada dara membuat selly khawatir dengan apa yang akan terjadi pada sahabatnya.

"tau dari kau dara tak bahagia dengan suaminya?" tanya selly

"kau tidak perlu tau aku tau dari mana yang penting sekarang aku sudah datang dan akan membuat dara bahagia berada disampingku." jawab robby dengan penuh keyakinan.

"kau tidak waras, dia sudah punya suami dan juga anak, kau mau menghancurkan rumah tangga mereka?" kesal selly mendengar dengan santainya robby ingin memiliki sahabatnya.

"rumah tangga itu sudah hancur sejak lama, karena hanya dara yang menginginkan keluarga itu tetap bertahan. Aku hanya datang untuk melindunginya dan menjadikannya milikku, hal yang harusnya aku lakukan sejak awal." ucap robby.

"kau sendiri baru mengakui bahwa dara mati-matian mempertahankan rumah tangganya. Tapi kenapa kau coba menghancurkan dengan kedatanganmu."ucapan selly berhasil membuat robby bungkam.

"aku minta padamu jauhi dara dan jangan pernah usik kehidupannya lagi." sambung selly dan meninggalkan robby yang diam terpaku ditempatnya.

...----------------...

"dar!" selly menyentuh bahu sahabatnya yang masih serius menatap lukisan didepannya.

"kau sudah selesai?" tanya dara mengalihkan tatapannya dari lukisan itu.

"hmm... Kita pergi sekarang?" ajak selly yang dijawab dengan anggukan oleh dara.

Mereka pergi dari gallery seni itu, tanpa mereka sadari robby menatap kepergian mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"kau mau kemana hari?" tanya selly mereka sedang ada dimobil .

"entahlah." jawab dara yang pandangannya tertuju ke luar jendela melihat jalan raya dengan padat kendaraan.

"bagaimana kalau kita ke pantai?" tanya selly.

"pantai .." ucap dara tanpa minat.

"iya, pantai kita bisa melihat matahari terbenam dan kembali pulang."

"aku ikut saja." ujar dara masih tanpa minat.

"baiklah kita berangkat sekarang." selly melajukan mobilnya menuju pantai dan saat sampai dipantai dengan pantai putih mereka duduk di bangku-bangku yang ada di pinggiran pantai.

"lautnya indah sekali ya ?"selly takjub dengan lautan yang membentang luas didepannya.

"kita sudah lama sekali kesini, terakhir saat kita bolos kuliah karena mata pelajaran dosen killer."ujar selly meningat masa lalu.

sementara dara hanya diam menatap lurus kearah laut dengan air biru dan ombak kecil.

Selly menatap dara yang diam menandang laut tanpa ekspresi.

"dar, jika kau punya beban alangkah lebih baiknya kau berbagi agar kau tak berat menanggungnya sendiri." selly melihat dara jadi banyak diam dengan tatapan kosong sejak semalam.

"dar.." selly menyentuh bahu sahabatnya untuk menghadapnya.

Selly tertegun melihat dara menangis tanpa suara."dar..?"selly memeluk sahabatnya karena ia tau pasti saat ini dara tengah begitu tertekan dan sedih.

"aku kotor sel, aku menjijikan."ucap dara terisak dalam pelukan selly.

"engga dar, kamu jangan ngomong gitu." selly mengelus punggung dara untuk menenangkannya.

"aku emang kotor sel, aku wanita yang menjijikan." dara terus berucap seperti itu dengan tangis yang pilu.

"engga kok dar, kamu bukan orang seperti itu. kamu yang tenang ya."selly terus menguatkan sahabatnya.

Sampai beberapa saat dara menumpahkan kesedihannya dalam pelukan sahabatnya. Ia melepas pelukan mereka saat dara sudah merasa lebih tenang.

"apa yang terjadi dar,sampai kamu seperti ini?" tanya selly ketika dara sudah lebih tenang.

"a..aku ma..malam itu." dengan pandangan tertunduk dara terbata menjelaskan apa yang telah terjadi padanya dan robby pada malam itu.

Selly menyimak tak menyela ucapan sahabatnya yang mencoba menjelaskan permasalannya.

"saat pergi cari minum, aku bertemu dengan robby di bar.." ucap dara ragu untuk menceritakannya.

selly mendengar tanpa menyela, ia melihat dara begitu gugup dan ragu dalam menceritakan kejadian malam itu.

"lalu kami ngobrol seperti biasa, tapi saat sedang mengobrol is terus menatapku..." cerita dara kembali terputus.

"awalnya sku risih tapi entah kenapa ia mengajak ku ngobrol santai dan membuatku nyaman dan melupakan semuanya. Hingga...." lagi-lagi cerita dara terpotong karena wanita itu benar-benar tak kuat menceritakannya.

"hingga?"tanya selly yang mulai merasa ada yang tak beres malam itu mendengar dari cerita dara.

"hi-hingga kami berciuman." cicit dara seraya menundukan kepalanya.

Selly memejamkan mata menghela nafas mendengar dara yang berciuman dengan robby pada malam itu. Ia menguatkan diri mendengar kelanjutan cerita dara, karena ia yakin kelanjutan cerita ini akan membuat ia makin terkejut. Maka dari itu ia coba mengustkan diri dan mencoba tenang.

"lalu, apa yang terjadi selanjutnya, kenapa kau bisa ada didaerah parkiran?" tanya selly penasaran.

"kami yang terbawa suasana memutuskan untuk ke mobil robby dan melakukannya." sesal dara.

"hemmm..." selly menghembuskan nafasnya yang terasa berat mendengar cerita dara.

Ia tak habis pikir pada sahabatnya ini kenapa ia begitu naif dan melakukan hal itu dengan pria lain.

"sampai sejauh mana kalian melakukannya?" tanya selly saat ia sudah mulai bisa mengendalikan diri.

"saling bermesraan." cicit dara.yang membuat selly kembali menghela nafasnya.

"benar hanya sampai situ?" tekan selly tak mau dara menyembunyikan apapun darinya.

"iya, hanya sampai situ."ucap dara.

"laki-laki br*ngsek! apa dia bilang tadi? Ingin membahagiakan dara dan tak berniat jahat. Kurang ajar dia sudah berani menipuku, awas saja aku akan balas semua tindakannya pada dara." maki selly pada robby dalam hati.

"aku benar-benar menjijikan."isak dara.

"sudah dar, jangan diingat-ingat lagi dan menyalahkan dirimu sendiri. dengarkan aku, lupakan semuanya dan anggap tak pernah terjadi apa-apa.

aku pun akan menganggap tak mendengarkan apapun hari ini, mengerti? Kau fokus saja enjadi pribadi yang lebih baik dan kembali ke keluargamu, ok? Dan kita kubur masalah ini, paham kan ?" selly tak mau melihat dara terus terpuruk dan menyalahkan dirinya sendiri atas masalah ini. Dan ia akan membantu sahabatnya melupakan semua kejadian buruk malam itu.

"apa aku bisa?" dara ragu karena ia begitu bersalah telah mengkhianati pernikahannya dengan hadi.

"kita lakukan bersama, asal kau jangan pernah lagi memikirkannya dan berhenti menyalahkan dirimu sendiri."ucap selly menguatkan sahabatnya.

"aku akan berusaha melakukannya, terima kasih sel. aku tak tau jika tidak ada kau, aku akan seperti apa." ucap dara

"kau tidak sendirian dar, ada aku dan mia yang akan membantumu jadi kuat lah." ujar selly

Dara sangat beruntung memiliki sahabat yang begitu perduli padanya. Ditengah masalah yang menimpa dara sahabat-sahabatnya selalu ada mendukungnya.

.

.

.

.

Tbc