NovelToon NovelToon
Takdir Cinta CEO Dingin

Takdir Cinta CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Joelisha

Azzam Syauqi Atharis pria yang dulunya memilik sifat ceria dan jahil berubah menjadi sosok pria dingin setelah tragedi na'as yang terjadi di dalam keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joelisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

   "Siang, Pak Daniel." sapa Clara sambil tersenyum manis,mendekati meja kerja Daniel.

 Di depan ruangan Azzam terdapat satu meja besar seperti meja resepsionis. Yang di peruntukkan khusus untuk sekretaris dan Daniel orang kepercayaan Azzam. Kebetulan karena kursi sekretaris sedang kosong jadi hanya Daniel sendiri yang berjaga di sana. Sedangkan Reno dia memiliki ruangan sendiri tepat di sebelah kiri ruangan CEO.

   Clara menyandarkan tubuhnya disisi meja berusaha menarik perhatian Daniel sepenuhnya.

   "Siang,Ra!" balas Daniel pandangannya masih terfokus pada layar komputer. Daniel terlalu sibuk untuk menyadari motif tersembunyi di balik senyum Clara.

   "Ini berkas yang CEO minta." Clara meletakkan sebuah map tipis di atas meja, sengaja sedikit menggesernya agar Daniel mendongak.

Daniel mengambil map itu sambil mengangguk."Oh,trimakasih." ia membuka map dan sekilas membacanya.

  Kenapa Clara tidak langsung menyerahkan dokumen itu pada Azzam apalagi sedang di butuhkan tanda tangannya segera. Jawabannya adalah tidak sembarang orang bisa masuk ke ruangan CEO itu,kecuali orang yang benar-benar di izinkan masuk olehnya.

Jika tetap memaksa masuk tanpa izin maka siap-siap di berhentikan secara tidak hormat oleh perusahaan itu. Karena larangan itu sudah tertulis sejak Azzam yang memegang kendali perusahaan itu. Pria itu tidak suka sembarang orang masuk ke ruangannya apalagi dia seorang wanita.

Itu sebabnya Clara tidak berani,bahkan mendekat pada pintu saja tubuhnya sudah gemetar.

   "Saya dengar Pak Azzam lagi cari sekretaris pengganti. Ya? Udah dapat belum?! " tanya Clara, masih berdiri di tempatnya. Tatapannya sedikit penasaran, namun lebih dominan rasa ingin tahu yang posesif.

   "Oh,sudah ada. Selesai jam makan siang nanti akan di panggil ke ruangan Pak Azzam."ucap Daniel.

  Clara mengerucutkan bibirnya,tak puas dengan jawaban Daniel. Ada rasa tak suka menyelinap di dadanya. Niatnya ingin menawarkan diri menjadi sekretaris pengganti. Tapi dia udah keduluan oleh orang lain.

   "Eh, kamu mau kemana?" tanya Daniel saat Clara tiba-tiba melangkah pergi tanpa pamit.

   "Aku sedang banyak perkerjaan."jawab Clara singkat, suaranya ketus jelas menunjukkan kekesalan yang tak terucap.

  "Dia kenapa?" gumam Daniel menatap punggung Clara yang mulai menjauh,tak mengerti dengan perubahan sikap wanita itu.

*

*

*

Siang pukul 12:00 wib

ini jam makan siang.

  Semua karyawan yang bukan di bagian pelayanan bergegas mengisi perut ke ruangan khusus makan para karyawan Athariz grub.

 Ruang makan perusahaan itu tampak luas dan nyaman,dengan meja panjang tertata rapi. Di salah satu sudut tersedia meja buffet yang berisi berbagai hidangan lezat.

  Disisi lain terdapat stasiun minuman yang menyediakan aneka pilihan. Mulai dari air mineral,jus buah,hingga kopi dan teh hangat.

  Ponsel milik Letta yang berada di atas meja berdering, menandakan ada satu pesan masuk disana. Letta meraihnya membaca pesan tersebut yang ternyata pengirimnya adalah Azzam.

   "sudah makan siang?"tanya Azzam

   "Ini lagi makan di kantin." balas Letta sambil mengirim photo sepiring makanan yang sudah habis setengah.

  "Ya udah kamu lanjut lagi aja makannya,selamat menikmati."

Letta tersenyum membaca pesan itu,ternyata Azzam tidak sekaku yang dia pikirkan hanya wajahnya saja yang berexpresi datar.

 Setelah selesai jam makan siang,Letta kembali ke mejanya untuk menyelesaikan perkerjaan yang tadi tertunda. Saat sedang sibuk dengan komputernya tiba-tiba saja Letta di hampiri oleh Daniel.

  "Dengan Arletta Zevanya?"tanya Daniel

   "Ya,saya sendiri. Ada apa ya pak?" tanya Letta balik.

Semua karyawan yang ada di ruangan itu sudah di buat ketar-ketir melihat sosok Daniel yang di ketahui orang kepercayaan bos mereka.

   "Ada apa ya, Pak Daniel nyamperin Letta?!" bisik-bisik karyawan lainnya.

   " Kamu di minta ikut saya segera menghadap Pak Azzam."

   "Sekarang,Pak?"

   "Iya!"

   "Tapi, Pak Azzam yang mana dulu nih?"tanyanya kembali,takutnya yang memanggilnya adalah tunangannya.

   "Menurut kamu di perusahaan ini yang nama Azzam ada berapa?"tanyanya balik, ia tidak habis pikir dengan Nyonya nya ini." Kalau kata saya yang manggil kamu adalah Pak Azzam pemilik perusahaan ini. Apa kamu akan ikut saya?!"

Letta sontak menutup mulutnya,ia kaget bagaimana bisa dia berurusan langsung dengan CEO yang terkenal dingin dan kejam itu. Seingatnya dia tidak pernah membuat masalah atau menyinggung pria itu.

  "Ta,lo nggak papa? Mau di temenin." ucap Riska menawarkan diri.

   "Nggak papa,gue sendiri aja. Ayo Pak!"ajaknya.

Daniel berjalan lebih dulu dengan di ikuti Letta di belakangnya,sesampainya di depan lift Daniel mempersilahkan Letta masuk lebih dulu. Membuat gadis itu sedikit heran di perlakukan seperti itu.

 Daniel sedikit bingung dengan sikap Letta."Apa mungkin Nyonya belum tahu kalau tunangannya pemilik perusahaan ini."pikirnya

  Sesampainya di lantai yang di tuju,Daniel memimpin Letta menuju ruangan bos nya.

    Tok,tok,tok

  "Masuk!"

  "Silahkan masuk. Nyonya!" ucap Daniel

Tambah terkejut lagi lah Letta saat panggilan Daniel berubah terhadapnya. Sedangkan pria itu hanya tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.

Daniel membukakan pintu kemudian mempersilahkan Letta masuk.

  Belum selesai dengan keterkejutannya saat Daniel memanggilnya Nyonya tadi. Kini dia malah di kejutkan lagi dengan kehadiran tunangannya itu diruangan tersebut. Letta celingak-celinguk mencari sosok lain tapi nyatanya hanya ada dirinya dan Azzam tunangannya di ruangan itu.

  "Kamu nyariin siapa?"

  "Pak Azzam."jawabnya spontan,tapi sedetik kemudian dia tersadar dan langsung menutup mulutnya tidak percaya.

   " Jangan bilang Pak Azzam yang aku pikirkan adalah Azzam yang sama yang ada di hadapan aku?"

 Azzam mengangguk,ekspresinya tidak berubah tetap saja datar bahkan tidak ada rasa bersalah sama sekali disana.

  "What!!" pekik Letta.

 Azzam memegang kupingnya yang terasa berdengung mendengar pekikan wanita di hadapannya itu.

  "Kenapa lo nggak bilang, kalo lo Azzam Syauqi pemilik Athariz grub?"tanya Letta menggebu-gebu.

  "Bukannya aku sudah bilang kemarin."

Azzam menyentil kening Letta,membuat gadis itu meringis sakit.

  "Akh! Sakit tau."

  "Makanya,kalau orang ngomong itu di dengerin. Bukannya malah melamun."

   "Ayo, duduk dulu."Azzam menarik tangan Letta mengajaknya duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu.

Gadis itu tampak cemberut dan terlihat kesal pada Azzam."Sakit banget,ya?" Azzam merasa menyesal telah menyentil kening Letta. Ia mengelus kening gadis itu dengan lembut.

  "nggak,cuman masih kaget aja ngerasa ketipu."ucap Letta.

 "Kamu nya aja yang nggak denger pas saya ngomong, di depan keluarga kamu kemarin."

  "Terus ngapain manggil gue kesini?"

  "Saya butuh sekretaris sementara."

  "Terus apa hubungannya sama gue?"

  "Saya mau kamu yang jadi sekretaris saya,kamu mau kan? "

"Kenapa harus gue?

 "Karena kamu tunangan saya, saya jadi bisa lebih leluasa. Selama ini tidak ada wanita lain yang masuk ke ruangan saya selain Oma sama sekretaris saya sebelumnya.dan sekarang kamu juga."

 Letta sedikit banyaknya tahu tentang Azzam karena sudah cukup lama kerja di perusahaan itu.

  " Emangnya, sekretaris sebelumnya kemana?"

  " Cuti melahirkan dua hari yang lalu."

  " Gue pikirin dulu deh."

 Azzam mengangguk mengerti dia tidak bisa memaksa Letta jika gadis itu tidak mau.

*

*

*

  Letta berjalan kembali menuju meja kerjanya,tiba-tiba saja dia di hadang oleh Bima setelah keluar dari lift.

Kali ini Letta di buat mati kutu melihat Bima, menghadang jalannya.

 Letta mengembuskan nafas pelan."Ini bukan jalan kakek moyang lo yang bisa sesuka hati ngadang gue!"

   " Gue ingin mastiin soal kemarin."

  "Gue nggak mau jelasin apapun. Minggir!"

   "Gue nggak akan minggir sampai dapat jawaban lo! Apa hubungan lo dengan Pak Azzam.?"

    Letta tersenyum tipis,dia sungguh tidak ingin ada di situasi ini.

   "Kenapa nggak lo mastiin sendiri sama Pak Azzam?" gue nggak mau di tuduh rebut suami orang karena tingkah lo ini!"

   Bima terkejut, tak bisa mencegah Letta saat melihat Hana melayangkan tatapan tajam dari kejauhan. Hana mendekat dengan amarah di matanya.

   "Jangan bilang lo masih nggak bisa lupain Letta?!"Hana menahan tangan Bima yang ingin pergi.

   "Gue istri lo! Jaga sikap lo!"

  " Seharunya gue yang bilang itu,nggak malu lo di lihatin orang banyak?!"Bima menepis tangan Hana,beranjak pergi.

    Letta merasa kesal setelah bertemu dengan Bima,ia kembali ke tempatnya dengan langkah cepat. Ponsel dalam saku blezer yang ia kenakan bergetar.

    Azzam: Kenapa muka kamu cemberut gitu? Ada masalah?"

     Letta membalas cepat.

   Letta: Nggak ada. Hanya mode kesal abis ketemu penyihir. Eh,kok bisa tahu gue lagi cemberut?

   Azzam: Kamu lupa? Siapa yang punya perusahaan ini.

      "Rihana!"

Hana yang mendengar namanya tiba-tiba di panggil,langsung terlonjak kaget. Apalagi yang memanggilnya Daniel yang berdiri tidak jauh darinya.

   "Iya,Pak!"

   " Kamu tahu kenapa penyihir di dongeng snow white itu jahat?"

 Seluruh mata yang ada di ruangan itu menoleh ke arah Hana termasuk Letta yang duduk di mejanya.

  "Eh? " Hana melirik ke sekitar. "Dia jahat karena iri dengan kecantikan snow white. Pak"

    " Kalau kamu jadi penyihir di cerita itu, apa kamu bersedia?"

   " Nggak dong. Ngenes banget entar ujung-ujungnya bakal berakhir kena karma."

   " kalau nggak mau kena karma, jangan jadi penyihir yang suka iri dengan orang lain."

   Hana melongo,melihat Daniel yang sudah pergi begitu saja setelah membuatnya takut sekaligus malu.

  Letta tersenyum mendengar sindiran halus dari Daniel pada Hana. Ponsel Letta kembali bergetar.

    Azzam: Kalau senyum gitu kan cantik.

    Letta: Lo yang suruh Daniel melakukan itu?

   Azzam: Tanpa di suruh pun, dia pasti akan tetap melakukannya.

   Letta berdecih,meletakkan ponselnya ke atas meja. Moodnya mendadak kembali baik lagi.

1
LISA
Bahagia selalu y Letta & Azzam
Reni Anjarwani
doubel up thor
LISA
Happy wedding untuk Azzam & Letta..happy selalu ya..rukun & langgeng 😊🙏
LISA
Bagus nih Letta udh mulai menyukai Azzam..moga semuanya aman y sampe hari pernikahan kalian.
LISA
Rukun selalu y Letta & Azzam
LISA
Leo bakal nyusul Azzam jg nih 😊
LISA
Bagus ceritanya Kak..salut sama Letta yg meskipun putri pengusaha kaya tp mau bekerja di perush laen..rukun selalu deh sama Azzam sampe hari H nya 😊
LISA
Ceritanya bagus bgt..sipp klo Letta yg jdi sekretarisnya Azzam..
LISA
😊😊 good job Letta..tunjukkan ke Hana bahwa kmu mendptkan yg lebih baik drpd Bima..pdhl sebnrnya Gio itu kakaknya Letta..😊
LISA
Azzam akan dijodohkan sama Letta nih asyikk kan Azzam emg udh tertarik sama Letta 😊
LISA
Dunia sempit nih ternyt Bella yg dulu kekasihnya Razzan adl sahabatnya Letta
LISA
Aq mampir Kak
Otra Mas Aqui
cerita ini bikin saya ingin terus membacanya sampai selesai! Keren banget, thor!
🔥ana_omi🦊🍃
Jalan cerita hebat.
Arabelle Arinne
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!