NovelToon NovelToon
Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:632
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

Keputusan berlibur selama sebulan penuh untuk memulihkan patah hati sukses besar. Rhea De Santiago tidak lagi menyalahkan dirinya atas perselingkuhan yang dilakukan oleh mantan kekasih. dia benar-benar sudah pulih dan siap menjalani kehidupan baru.

Namun sehari sebelum pulang ke Meksiko, Rhea menghabiskan malam panas tanpa paksaan dengan William Riagen. Paman dari mantan kekasihnya. Setelah bercinta dengan intens, Rhea langsung terbang ke Meksiko dengan anggapan William tidak mungkin peduli dengan hubungan satu malam yang telah terjadi. Dia tidak tahu tentang William yang sudah menaruh rasa sejak lama.

“... Usai bertemu lagi dengan Mu setelah sekian lama, bahkan menghabiskan malam panas bersama, Aku ingin memiliki Mu seutuhnya. Aku ingin Diri Mu. Rhea De Santiago, Aku akan mengejar Mu tidak peduli jika harus sampai ke ujung Dunia sekalipun. Aku akan menangkap Mu dengan kedua tangan ini, dan menjadikan Mu milik Ku. Milik William Riagen!”

=>Kalau suka, Silahkan dibaca♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

Panggilan yang tegas itu membuat Seleste langsung terpikirkan sesuatu dan berbatin.

“Apa Dia menyaksikan perkelahian Kami ? Tidak! Tunggu, apa Dia mendengar semua perkataan sampah Bedebah ini ?” Mata Seleste pelan-pelan menengok ke belakang. Dan iris mata nya nampak terkejut saat melihat kotak P3K yang sudah ada di tangan sahabatnya.

“AH! Tidak peduli Dia mendengarkan perkataan Pria itu atau tidak, Rhea pasti masih mencintai sampah itu. Kotak P3K itu pasti untuknya.”

Rhea melewati diri nya, dan membuat dugaan Seleste semakin menguat.

“Sudah Ku duga. Aku tidak perlu merasa kesal seperti ini. Karena normal saja jika Rhea masih bertingkah seperti—”

“Maaf atas keributan yang tercipta pagi ini!” Ucap Rhea sambil menunduk dan bersuara dengan lantang dan berhasil menghancurkan dugaan Seleste.

Rhea berdiri di tengah kerumunan tanpa melirik Rafael sedikit pun.

“Maaf karena aktifitas Kalian pasti amat terganggu. Sahabatku melakukan itu karena sangat peduli pada kesehatan psikis Ku setelah beberapa hal inter terjadi. Aku akan mengganti apapun yang rusak dari perkelahian yang—"

“Tidak apa-apa, Nak Rhea.” Potong seorang wanita yang usia nya sudah tiga puluh tahunan.

“Benar.” Sambung tetangga yang lain. “...Tontonan pagi ini sangat seru.” Tuntasnya.

“Hahaha, Aku sependapat. Aku dan bahkan Kami semua sangat menikmatinya.”

“...Karena terkadang Film action terasa membosankan. Berbeda sekali dengan pertarungan yang asli. Aku sangat menyukai part bahwa sahabat Mu itu sangat kuat.”

“Karena kami semua sangat terhibur, maka jangan terlalu dipikirkan Rhea.”

“Hemm, karena perkelahiannya sudah selesai, Kami bubar dulu. Ada aktifitas yang harus Kami kerjakan hari ini.”

Kerumunan tetangga pun masuk kembali ke apartemen masing-masing. Sikap para Tetangga nya bisa seperti itu karena hubungan baik yang Rhea bangun selama tinggal di kawasan apartemen ini.

Setelah itu Rhea lanjut menunduk pada dua petugas keamanan yang Dia panggil. Mengucapkan terimakasih dan maaf karena harus direpotkan pagi-pagi.

Sama hal nya dengan para tetangga, petugas keamanan pun memiliki hubungan yang baik dengan Rhea, sehingga respon mereka se positif para tetangga.

“Kalau begitu Kami apakan Pria ini ?” Ucap petugas keamanan.

Saat di sebutkan, barulah Rhea menunduk dan menatap Rafael yang sangat menyedihkan di bawa sana.

“Ah, walau Dia mencoba untuk masuk ke apartemen ku dan juga menciptakan keributan, sangat di sayangkan Kalian tidak bisa menyeretnya ke kantor polisi. Si bedebah ini berasal dari keluarga beruang, Kalian akan kesusahan jika Mereka mengambil langkah untuk meniadakan keberadaan Kalian. Jadi seret saja Dia pergi lalu buang di depan kompleks, tidak perlu repot-repot mengantar nya ke Rumah sakit. Karena Dia pasti bisa menghubungi keluarga yang sangat Dia banggakan itu.”

“Baiklah. Semoga hari Mu menyenangkan Nona.”

“Umm.. Kalian juga.” Jawab Rhea sambil mengukir senyuman di wajah.

Mendengar itu, Rafael terguncang. “Tidak.. Rhea.. Kau tidak bisa memperlakukan Ku seperti ini... Bulan depan Kita akan bertunangan—”

“Hahh, bekas cu*pang di tubuh Mu itu sungguh membuat Ku jijik. Awas saja jika Kau nekat menyiapkan acara pertunangan untuk ‘KITA’. Aku akan menemui keluarga Mu dan menyerahkan rekaman suara yang ku ambil kemarin. Mari Kita lihat, apakah Kau masih bisa berdiri dengan gagah nya setelah Ku hancurkan Reputasi Mu yang memang sudah ambruk sejak awal itu.”

Rafael tertohok dengan jawaban logis nan tegas yang Dia dengarkan ini.

Tak peduli pada jawaban Rafael, Rhea langsung menggenggam tangan Seleste dengan lembut dan menariknya untuk masuk ke dalam apartemen.

Seleste pun memasang senyum kemenangan di wajah, kemudian menjulurkan lidah untuk mengolok-olok Rafael yang sudah di tarik pergi sambil meneriaki nama Rhea berkali-kali.

...***...

Seleste sudah di dudukkan di sofa. Dengan kapas dan alkohol, Rhea membersihkan luka pada buku-buku jari Seleste.

“...”

Sudah dua menit berlalu dalam keheningan. Kemudian, liquid bening terjun bebas saat Rhea berencana untuk memberikan obat luka.

Seleste pun langsung paham dan berucap, “Sudah Ku duga, Kau mendengar semua nya kan ?”

Rhea masih terdiam membisu, namun kepala nya sudah mengangguk. Mengiyakan pertanyaan Seleste dalam linangan air mata.

“Maaf. Aku membuat Bedebah itu berbicara dengan suara lantang. Seharusnya sejak awal ku cabut saja lidah Nya itu.”

“!” Sambil menarik ingus, Rhea menggeleng kencang.

“Hahaha, apa-apaan ini ? Sejak kapan sahabat Ku bisu ?”

“...Hahh, pasti sakit.” Ucap Rhea akhirnya usai mengatur nafas sedemikian rupa.

“Iya, Dia pasti akan kesakitan beberapa hari kedepan. Apa Kau menghawatirkan—”

“Bukan Dia! Tapi tangan ini.” Lontar Nya sambil meneteskan obat luka.

“Aaahhh.. Perih.. Kenapa langsung Kau tuangkan ? Perih sekali, Rhea. Wait, jadi Kau mengkhawatirkan tangan ini ?”

“Umm.. karena diri Ku Kau harus terluka sepagi ini.”

“Luka seperti ini tidak berarti sama sekali Rhea. Yang terpenting saat ini adalah diri Mu. Apa Kau baik-baik saja ?”

“Umm... Aku sangat baik-baik saja. Terimakasih karena telah menghajar Bajingan itu berkali-kali. Aku sangat terobati walau ada rasa nyeri saat mendengar Dia berbicara sejak awal.”

“Kau kecewa pada Nya ?”

“Bukan pada Nya, tapi pada ikatan yang ku hancurkan dengan gagah berani untuk Nya. Haahh, Seleste. Aku merasa dongkol pada Diri Ku yang berani menaikan intonasi suara pada wanita itu. Pada Dia yang mengkhawatirkan Ku dengan segenap jiwa Nya.”

“Kemarilah.”

Seleste memeluk Rhea, langsung mengerti arah percakapan yang Rhea ucapkan barusan. “Kau harus healing ke luar negeri, Rhea. Karena Kau sudah tidak bekerja lagi kemudian Kau memiliki tabungan yang tebal, dana darurat yang selalu aman. Jadi Ku rasa, Kau harus healing.” Seleste melepaskan pelukan, dengan jemari yang lentik Dia menyeka air mata di wajah Rhea. Kemudian lanjut berucap,

“...Pergi ke lingkungan baru, pulihkan diri mu dengan energi positif dari orang-orang baik di luar sana. Nikmati momen nya, karena orang-orang baik yang Kau temui itu hanya satu kali saja karena ketidaksengajaan. Jadi sebisa mungkin curahkan seluruh hati Mu untuk benar-benar pulih, maka Kau pasti berhasil menata pikiran. Setelah itu Aku yakin, Kau pasti dapat memutuskan untuk melakukan apa kedepannya.”

“Baiklah. Aku akan berlibur ke luar negeri. Apa Kau akan ikut dengan Ku ?”

“Tentu sa— Arrgghhh!!!”

Seleste berteriak tak terima. Karena Dia baru teringat tentang pekerjaan. Ayah dan Ibu nya memberi tugas untuk Dia lakoni sebulan ke depan. Itu artinya, Dia tidak bisa liburan bersama Rhea.

...***...

Walau Seleste sudah berteriak histeris pun, Rhea tetap harus pergi berlibur. Lantaran Dia juga merasa perlu lingkungan baru untuk memulihkan fisik dan psikis nya. Perkataan Seleste tidak ada yang salah. Itulah sebab nya saat ini Rhea sudah duduk di kursi First Class dengan tujuan New Zealand atau Selandia Baru.

“Semoga New Zealand bisa menjadi penawar untuk diri Ku.” Batin Rhea sambil menarik garis senyum dengan debaran jantung yang meningkat. Tak sabar dengan pengalaman liburan seorang diri di Negara lain.

...***...

...Jangan lupa like dan komen ya Guys. Neo butuh penyemangat lewat ketikan Kalian🫶 Silahkan pergi ke Chapter selanjutnya usai meninggalkan jejak Guys😌♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!