"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
elsa kemana sih?
sampai di apartemen, lea segera memasukan barang belanjaannya ke dalam kulkas menatanya dengan rapi, setelah selesai lea pun masuk ke dalam kamarnya.
"kebetulan sekali kita bertemu disana, setidaknya dia tidak menolakku kali ini" ucap lea tersenyum sambil menganti baju.
lea segera naik ketempat tidur, sangking lelahnya ia sampai tak mengecek ponselnya dan langsung tidur.
di sisi lain.
"kau mau kemana malam malam begini Mathias?" tanya ibu Mathias bernama elis.
"aku mau pergi sebentar ketemu teman" jawab Mathias sambil memakai jaketnya dan segera keluar dari rumah.
mathias mengeluarkan mobil dari bagasi lalu segera pergi.
Mathias terlihat khawatir menyetir mobil dengan kecepatan tinggi.
hingga beberapa saat kemudian sampailah di apartemen.
mathias sedikit berlari menuju lift ke lantai 70.
"kenapa kau tidak membalas pesanku dari tadi?!" batin mathias sambil mengecek ponselnya.
sampai di lantai 70 Mathias segera menekan pin dan segera masuk, lea belum menggantinya membuat mathias bisa masuk.
"lea?" pangil mathias.
terlihat apartemen sangat sepi dan juga gelap.
namun tidak ada jawaban karena lea sudah tertidur.
Mathias langsung menuju ke kamar lea, ia membuka pintu kamarnya, terlihat lea tertidur pulas di atas tempat tidurnya.
"syukurlah, ku pikir terjadi sesuatu padamu" ucap mathias merasa lega.
Mathias berjalan menghampiri lea, ia membelai wajah cantik lea yang tengah tertidur.
"kau membuatku khawatir saja" ucap Mathias sambil tersenyum.
Mathias menatap ke arah bibir lea, matanya tak lepas dari bibir sexy lea.
"apa jadinya jika aku menyentuh ini?" ucap Mathias perlahan menyentuh bibir lea dengan jarinya.
"ini sangat lembut" ucap Mathias lalu menempelkan jari bekas bibir lea di bibirnya sendiri.
"aku rasa aku mulai gila" ucap mathias segera meninggalkan kamar lea.
setelah melihat lea mathias langsung pergi keluar dari apartemen karena tak ingin mengganggu lea yang sudah tertidur lelap.
skip.
ke esokan harinya, lea bangun pagi dan segera mandi, selesai mandi ia membuat roti lapis untuknya sarapan dan bersiap untuk berangkat ke kampus.
setibanya di kampus, seperti biasa lea langsung menuju kelasnya.
"lea?" panggil seseorang di belakang lea.
"ada apa?" tanya lea bingung.
"kau temannya elsa kan?" tanyanya.
"iya, ada apa?" tanya lea heran.
"aku gisel, aku juga teman elsa di kampus" ujarnya.
"lalu kenapa?" tanya lea lagi.
"apa kau tau daniel? pacarnya elsa?" tanya gisel sedikit serius.
"iyaa?" jawab lea.
"kau tau dimana dia sekarang? atau kau tau dimana kosannya elsa?" tanya gisel.
"sini sebentar?" ajak lea untuk menepi di sudut karena di lorong banyak orang berlalu lalang.
"katakan sebenarnya ada apa?" tanya lea penasaran.
"jadi gini, daniel itu seorang pengedar" ucap gisel terus terang.
"apa?!" ucap lea terkejut.
"aku sangat khawatir, karena beberapa hari ini elsa tidak masuk kuliah, dan ku dengar daniel jadi buronan" jelas gisel.
lea benar benar sangat syok mendengarnya, pantas saja daniel sering menginap di kosan elsa akhir akhir ini.
"apa... elsa tau siapa daniel?" tanya lea khawatir.
"jelas tau, cuman aku khawatir karena sekarang elsa ga bisa di hubungin" ucap gisel.
"nanti pulang kuliah aku akan coba cek dia di kosan" ucap lea dengan wajah khawatir.
"bukannya kau tinggal dengan elsa ya?" tanya gisel.
"aku baru pindah kemarin" jawab lea.
"ohhh begitu, berikan nomormu nanti aku akan ikut denganmu" ucap gisel memberikan ponselnya kepada lea.
lea pun memasukan nomornya ke dalam ponsel gisel.
"sampai nanti ya?" ucap gisel lalu pergi meninggalkan lea.
lea pun berjalan memasuki kelas karena kelas sudah akan di mulai.
hari ini nicolas juga berada di kelas yang sama dengan lea, dia masuk dengan wajah datar nya dan duduk di samping lea.
lea mencoba ramah sambil menyapanya dengan santai.
"haii" sapa lea sambil tersenyum kecil.
nicolas hanya tersenyum.
kelas pun di mulai.
hari ini ada tugas kelompok untuk dua orang, dan kebetulan lea di pasangkan dengan nicolas dan akan di kumpulkan minggu depan.
setelah kelas selesai lea segera memasukan buku catatan kedalam tas dan segera keluar kelas.
"lea?" panggil nicolas.
"iya?" jawab lea.
"kapan kita akan mengerjakan tugasnya?" tanya nicolas.
"emm, untuk hari ini aku tidak bisa karena ada urusan, gimana kalo besok?" jawab lea.
"baiklah, sampai besok ya" ucap nicolas.
"okeee" jawab lea sambil tersenyum.
setelah nicolas pergi gisel datang menghampiri lea.
"gimana? jadi kan?" tanya gisel.
"iya jadi, ya udah yuk kita pergi?" ajak lea.
"yuk"
gisel membawa mobil sendiri, mereka berdua berangkat dari kampus menuju ke kosan elsa.
beberapa saat kemudian, sampailah mereka di kosan elsa.
"elsa?" panggil lea.
"elsa? ini gue lea?" ucap lea sambil mencoba mengetuk ngetuk pintunya.
tok..tok..tok..tok!
namun tidak ada jawaban dari elsa.
"tu kan, ini tu ada yang ga beres! pasti daniel bawa elsa kabur!" ucap gisel.
"coba aku hubungi dia dulu" ucap lea mencoba menelfon elsa.
namun nomornya sudah tidak aktif.
"ga bisa! elsa kemana sihhh!" ucap lea mulai kesal.
lea mencari ke bawah pot untuk mencari kunci cadangan kosan, ia pun berhasil menemukannya dan segera membukanya.
"elsa?" panggil gisel setelah mereka berhasil membuka pintu.
lea segera masuk ke kamar elsa, dan ia iseng mengecek lemari nya.
"astaga.. dia pergi kemana?!" ucap lea panik melihat beberapa rak baju kosong dan hanya tesisa beberapa baju.
"dia ga biasanya kaya gini, pasti ada hubungannya sama daniel, udah gue bilangin kalo daniel itu cowo ga bener, elsa tetep aja kekeh sama dia!" ucap gisel merasa frustasi.
lea sampai lemas mendengarnya, karena ia merasa bersalah, harusnya ia tau lebih awal kalau daniel sedikit berbeda dari mantan mantan elsa sebelumnya, semenjak elsa bersama daniel ia jadi sering pergi malam pulang pagi, bahkan ia sering bolos kuliah, harusnya lea sadar bahwa daniel adalah pengaruh buruk untuk elsa.
"pantesan semenjak elsa pacaran sama daniel dia jadi makin gila" ucap lea sambil memegang keningnya.
karna dasarnya elsa ialah gadis yang bar bar, namun lea sangat tau orang seperti apa elsa.
"lo ada nomor keluarganya ga? coba deh lo hubungin, gue khawatir tau" ucap gisel.
"iya kalau dia disana, kalo engga? bisa habis dia!" ucap lea.
"terus gimana dong?" tanya gisel.
"gue juga ga tau" jawab lea mulai frustasi.
"pasti daniel bawa elsa pergi untuk sembunyi bareng dia" ucap gisel.
"kita positif thinking aja dulu, kita tunggu sampai kapan dia kaya gini, gue juga ga bisa apa apa, kalau keluarganya sampai tau.. dia ga bakal disini lagi" ucap lea.
"semoga dia ga kenapa napa sihhh" jawab gisel.
"ohh ya, sebentar lagi gue harus ngajar less privat" ucap lea.
"ohh gitu, ya udah ayo gue anterin?" ucap gisel.
"ya udah yukk" jawab lea.
Ketika hendak pergi, ponsel lea tiba tiba berdering terdapat panggilan masuk.
"ehh.. Tunggu bentar" ucap lea berhenti untuk mengangkat telfon.
***
"iya halo?" tanya lea.
"kamu dimana?" tanya Mathias.
"aku abis dari kosan elsa" jawab lea.
"aku tunggu di apartemen?" ucap mathias.
"oke, tunggu ya" jawab lea lalu segera menutup telfon.
"anterin gue pulang yah? Dia nunggu di tempat gue" ucap lea pada gisel.
"ohhh gitu, ya udah yuk?" ajak gisel.
gisel segera mengantar lea sampai ke apartemennya.
setibanya di sana.
"thanks ya gisel?" ucap lea.
"iya sama sama, kalo ada kabar soal elsa jangan lupa hubungi gue ya?" ucap gisel.
"siappp" jawab lea sambil tersenyum.
"kalo gitu aku balik dulu ya?" pamit gisel
"oke, bye bye" ucap lea.
lea segera masuk ke lobi dan naik lift menuju tempatnya.
sampai di sana, terlihat mathias tengah menunggu sambil duduk di depan tv.
"sorry ya aku telat, kamu nunggu lama ya?" tanya lea merasa bersalah.
"engga kok" jawab mathias.
"ayo kita mulai?" ucap lea.
"hari ini libur dulu ya, aku pengen santai" ucap Mathias tiba tiba.
"ohh gitu.. ya terserah kamu sih" jawab lea sedikit terkejut karena ia buru buru untuk datang.
"aku butuh di peluk, cape bangettt" ucap Mathias tiba tiba memeluk tubuh lea.
"ohh ya? emang habis ngapain sihhh?" tanya lea penasaran.
"adalah pokoknya" ucap Mathias tak mau memberi tau lea.
"apa sihhh ga jelas dehhh" sahut lea melepaskan pelukan mathias.
"iiihh... aku mau pelukan?" ujar Mathias dengan manja.
"ya udah sini?" ucap lea sambil merentangkan tangannya.
dengan senang hati Mathias segera memeluk tubuh lea.
entah kenapa lea merasa jika berpelukan seperti ini membuatnya lebih baik, tadinya ia sempat setres soal elsa, entah kenapa ia jadi lebih tenang sekarang di pelukan mathias.
"kenapa kamu balik ke kosan elsa? ada yang ketinggalan ya" tanya mathias.
"elsa.. kabur sama pacarnya" ucap lea.
Mathias sontak terkejut segera melepas pelukannya.
"terus gimana?" tanya Mathias.
"ya ga tau, semua barang barangnya udah ga ada" jawab lea.
"Untung kamu udah pindah" ujar Mathias.
"harusnya aku sadar kalau daniel itu aneh, denger denger dia buronan" ucap lea.
"kalo kamu pergi kesana ajak aku, jangan sendiri oke?" ujar Mathias terlihat hawatir.
"iyaaa" jawab lea sambil tersenyum.
entah kenapa tiba tiba suasana jadi canggung, saat mereka mulai diam dan hanya saling menatap.