NovelToon NovelToon
Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Status: tamat
Genre:Berondong / Janda / Cerai / Tamat
Popularitas:903.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Di sebut wanita mandul memang sangatlah menyakitkan bagi wanita manapun tak terkecuali Fana. kata mandul hampir setiap hari menjadi santapan sehari-hari bagi wanita cantik itu. suami yang sepantasnya memberi dukungan bahkan seharusnya menjadi tempat untuk mengadu seakan mendukung ibunya, dan itu semakin membuat Fana merasa semakin terpojokkan.


Hingga suatu saat pekerjaannya seolah mendekatkan dirinya dengan seorang pria muda yang merupakan model di agensinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permainan bermakna dalam.

"Sekarang jangan bersedih lagi, sebaiknya kamu istirahat saja dulu!!! bukankah nanti malam kita akan merayakan ulang tahun agensi yang ke dua tahun." untungnya Chici mengingatkan hal itu pada Fana jika tidak mungkin Fana telah melupakannya karena terlalu banyak memikirkan suaminya.

"Oh astaga,,,,aku hampir lupa." Fana terlihat menepuk jidatnya.

"Baru juga dua puluh tiga tahun kamu sudah banyak melupakan hal hal penting, Fan." tutur Chici dan Fana hanya nyengir kuda sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Mengingat masih banyak pekerjaannya yang harus segera diselesaikan, Chici lantas pamit kembali ke ruang kerjanya dan membiarkan Fana mengistirahatkan tubuhnya di sofa. Mungkin karena semalaman tidak tidur hingga tak butuh waktu lama bagi Fana memasuki alam bawah sadarnya, kini hembusan napas Fana terdengar mulai teratur pertanda ia telah terlelap.

Cukup lama Fana terlelap dalam tidurnya sampai dengan rasa lapar yang menderanya membangunkan wanita itu dari tidurnya.

Terjaga dari tidurnya kini pandangan Fana beralih pada jam dinding yang menggantung pada dinding ruang kerjanya. "Oh astaga sudah pukul satu siang, pantas saja perutku rasanya lapar sekali." Fana beranjak dari sofa menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum kemudian mencari keberadaan Chici untuk memesan menu makan siang mereka hari ini.

Setelah selesai mencuci muka Fana mencari Chici. Setelah memesan makanan untuk makan siang untuk dirinya dan juga semua pegawainya, Fana menuju ke studio pemotretan untuk melihat kegiatan di sana.

Tak lama kemudian, pesanan mereka pun tiba, seperti biasa semua pegawainya yang berjumlah sepuluh orang tersebut kini nampak makan siang bersama, kedekatannya dengan para pegawainya membuat semua pegawainya tak merasa terlalu canggung padanya termasuk Riza, namun sayangnya siang ini Riza tak ikut makan siang bersama karena pria itu sedang berada di kampus untuk melakukan kegiatan perkuliahannya. Kebersamaannya dengan para pegawainya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Fana, di saat suaminya sedang bepergian keluar kota karena urusan pekerjaan, kebersamaannya dengan para pegawainya juga dapat mengisi kesepian Fana selama ini.

Sebenarnya bukan kali ini saja ibu mertuanya mengajak serta suaminya keluar kota tanpa dirinya, kejadian serupa hampir terjadi setiap bulan sekali terjadi dan entah kenapa setiap bepergian Indra selalu memiliki alasan agar tidak membawa serta dirinya pergi bersama, Fana sadar betul jika semua itu hanya alasan yang sengaja dibuat buat oleh ibu mertuanya agar ia tak ikut bersama dengan indra dan keluarga besarnya. Sebagai seorang istri tentu saja Fana sering merasa kecil hati, namun dengan berjalannya waktu Fana mulai terbiasa dan tak lagi terlalu mempermasalahkannya.

Fana tahu jika indra sangat mencintainya tapi Fana juga sadar jika suaminya itu pun sangat menyayangi ibunya. Sebagai istri yang baik Fana tidak ingin membuat suaminya berada dalam posisi yang sulit, memilih Antara dirinya atau ibu kandungnya. Fana selalu meminta suaminya untuk mengedepankan ibunya, namun siapa sangka kebaikan Fana justru dibalas ibu mertuanya dengan menyebut dirinya wanita mandul yang tidak bisa memberikan keturunan untuk putranya. Setiap kali teringat akan ucapan ibu mertuanya yang menyebutnya wanita mandul air mata Fana jatuh begitu saja tanpa permisi.

Seperti halnya kali ini, di saat salah seorang pegawainya membawa serta putrinya ke studio, Fana kembali teringat akan ibu mertuanya. "Seandainya aku bisa memberikan seorang anak untuk mas Indra, ibu pasti tidak akan membenciku dan ibu juga pasti tidak akan menyebutku dengan sebutan wanita mandul." batin Fana, Saat membawa anak dari salah seorang pegawainya ke dalam gendongannya tiba-tiba saja wajah Fana berubah sendu, dan air matanya mengalir begitu saja membasahi pipinya Untung saja tak ada yang menyadari hal itu selain Chici.

Usapan lembut tangan Chici pada punggungnya seolah menyadarkan Fana, dengan cepat Fana mengusap sisa air mata di pipinya.

Chici terlihat menggelengkan kepalanya, seolah ingin menyampaikan pada Fana jika semuanya akan baik-baik saja, tidak perlu menangis untuk hal-hal yang tidak penting.

*

Waktu terus berjalan kini cahaya matahari telah tergantikan oleh cahaya rembulan yang terlihat memancarkan sinarnya tanpa malu-malu. Di bawah sinar rembulan Fana, Chici dan juga beberapa pegawainya mengadakan acara makan malam outdoor dengan beralaskan tikar di halaman Ruko. Makan malam mereka kali ini sangat berbeda karena semua menu yang dihidangkan malam ini semuanya adalah hasil olahan bersama termasuk ikan bakar, iga bakar dan yang lainnya.

Hingga acara makan malam selesai Fana terlihat begitu menikmati kebersamaannya dengan para pegawainya, hingga acara mereka malam ini dilanjutkan dengan game memutar botol sesuai dengan usulan Luki.

"Buruan buat lingkaran!!!." Chici begitu bersemangat untuk memulai permainan, begitu pun dengan yang lainnya, sementara Fana, wanita itu masih enggan mengikuti permainan yang akan segera di mulai tersebut.

"Ayolah Fan, masa si bocil saja mau ikut tapi kamu nggak mau sih." ya seperti biasa, Riza pasti akan mendapatkan julukan bocil dari Luki. Bukannya marah mendapatkan julukan seperti itu oleh Luki, Riza hanya terlihat menanggapinya dengan senyuman manisnya. jika orang yang tidak mengenalnya, mereka tidak akan percaya jika pria tampan tersebut belum genap berusia dua puluh tahun.

"Baiklah." terus di desak oleh Chici akhirnya mau tak mau Fana pun ikut serta dalam permainan tersebut.

"Ingat ya, ke arah siapa botol ini berhenti berarti orang tersebut harus bersedia menjawab pertanyaan dari kita, Ok." Chici mulai menjelaskan aturan dalam permainan botol tersebut sebelum kemudian memulainya.

Luki mendapat giliran pertama untuk menjawab pertanyaan sebab putaran botol pertama berhenti tepat ke arahnya.

"Ingat ya Ki jawab dengan jujur nggak boleh bohong!!!." tekan Chici.

"Iya iya, bawel banget sih." sahut Luki.

"Sebelum menikah ada berapa banyak mantan pacar kamu????." semuanya terdengar bersorak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Chici.

"Waaaahhhh....untung bini gue nggak ikut, kalau ikut bisa tidur di luar nih gue." kata Luki dengan senyum jahilnya.

"Jawab."

"Jawab."

"Jawab."

semua bersorak untuk mendesak Luki, pria yang terkenal dengan julukan play boy sebelum menikahi Istrinya.

Luki terlihat menghitung jari jemarinya. "Selusin sih, kalau nggak salah." jawab Luki.

"Piring kali selusin." Chici ikut tersenyum bersama dengan yang lainnya, sebelum kemudian kembali melanjutkan permainan.

Permainan terus berlanjut sampai kini Fana yang mendapat giliran menjawab pertanyaan.

"Apa tindakan kamu jika tahu orang yang paling kamu percaya ternyata mengkhianati kamu????." pertanyaan yang ditujukan untuk Fana tersebut dilontarkan oleh salah seorang pegawai Fana bernama KoKo.

Kini Koko menjadi pusat perhatian akibat pertanyaannya barusan.

"Inikan cuma seandainya." tutur Koko saat menyadari dirinya kini menjadi pusat perhatian semua rekannya termasuk Fana sendiri.

"Aku sih berharap semua itu tidak akan pernah terjadi karena jika sampai itu terjadi, sepertinya aku tidak akan bisa menerimanya. Dikhianati adalah sesuatu hal yang sangat menyakitkan, mau dalam urusan pekerjaan, asmara atau hal apapun itu, dikhianati tetaplah sangat menyakitkan." jawab Fana.

"Gue setuju, Fan." komentar Luki.

"Aku juga setuju." timpal Chici, sementara Koko langsung terdiam seribu bahasa, pria itu seolah mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh rekan kerjanya yang lain.

"Kasian kamu Fana." batin Koko.

Puas dengan jawaban Fana, kini putaran permainan kembali dilanjutkan, dan kini giliran Riza yang mendapatkan giliran.

"Giliran Si bocil nih...." seru Luki yang terkenal paling iseng pada Riza.

"Usia kamu kan sudah sembilan belas tahun nih Za, apa di usia kamu saat ini kamu sudah pernah merasakan yang namanya jatuh cinta????." kali ini Luki yang mewakili untuk memberikan pertanyaan untuk Riza.

Riza tersenyum hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya, sebelum kemudian berkata.

"Sejak dulu ada satu nama yang tetap setia mengisi relung hatiku sampai dengan saat ini, tapi sayangnya ketika itu aku masih duduk di bangku sekolah menengah atas sehingga aku tidak bisa berbuat banyak saat ada seorang pria yang melamar dan akhirnya menikahinya. Mengagumi, dan mencintai serta tetap menempatkan namanya ditempat terindah di dalam hatiku sudah cukup membuatku bahagia, tetapi seandainya jika dia tidak merasa bahagia dengan kehidupannya saat ini, maka pintu hatiku selalu terbuka untuk menerima kehadirannya. Akan ku bahagiakan serta kujadikan dia sebagai ibu dari anak-anakku, karena aku sangat mencintainya." semuanya dibuat tercengang dengan jawaban Riza yang terkesan begitu dalam dan juga dewasa, mereka semua tak menyangka seorang anak muda seusianya memiliki jawaban demikian.

"Dalem banget jawaban Lo bocil." komentar Luki tentang jawaban Riza.

"Real definisi kutunggu jandamu, ya bocil." lanjut komentar Luki yang disertai senyuman jahil ala Luki.

Riza kembali tersenyum merespon kalimat berbau kelakar Luki.

Untuk mendukung karya recehku jangan lupa like, koment, vote, give, and, subscribe ya sayang sayangku...😘😘😘😘 dan jangan lupa untuk memberikan ulasan sayang sayangku!!!!!🥰🥰🥰🥰

1
Rezeki
mungkin indra sudah tahu dia mandul makanya ikhlas melepas fana daripada hidup dikekang ibunya
Mazree Gati
GA USAH DI BUAT CERITA SHAKA JUGA GA APA APA
Kurnaesih
tok tok asalamualaikum Thor mampir
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa..Shaka sih BODOH gak paham dengan setiap kali PENOLAKAN pacarnya untuk di ajak menikah..
Qaisaa Nazarudin
Jangan bilang yg mau tunangan itu pacarnya Shaka dengan lelaki lain..
Qaisaa Nazarudin
Ternyata JODOH MEMANG GAK PERNAH SALAH ALAMAT..
Qaisaa Nazarudin
SUDAH SAATNYA KAMU KELUAR DARI PUSARAN MASA LALU,INGAT SEKARANG KAMU UDAH PUNYA MASA DEPAN UTK KAMU PERHATIKAN..
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Marissa gak jujur aja ttg perlakuan Mertua dan Indra ke dia selama ini..
Qaisaa Nazarudin
Kayaknya Marissa menghindar untuk menjaga MERTUA nya yg sakit..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa...Untuk Pertama kali nya Aku mendukung perbuatan jahat mantunya .😃😃😂😂
Qaisaa Nazarudin
Iya nanti kamu pamer ke Indra dan MANTAN mertua kamu Perut besar kamu itu..Sedang kan Mantan MERTUA kamu pasti lagi on the way kena penyakit Struk tuh ulah mantu baru nya..😂
Qaisaa Nazarudin
Tuhan juga tahu saat yg tepat untuk menitipkan anugerahnya ke Fana,Karena SUAMI dan MERTUANYA baik semua,Makanya tuhan menitipkan kepercayaan itu Untuk kalian..Berbeda saat bersama Indra dulu..
Qaisaa Nazarudin
Yeeezzz akhirnya Fana Hamil..👏👏👍👍🥰🥰💃💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
Ya untuk menghadapi nenek sihir seperti itu,kamu juga harus cosplay jadi nenek sihir..😂😜
Qaisaa Nazarudin
HARUSNYA dari dulu kamu itu bersikap TEGAS dengan ibu ndra..Inu kamu TERLALU JAUH masuk campur dlm RUMAH TANGGA kamu..Belom tentu juga Fana yg mandul, bagai mana kalo Indra yg mandul?? ckkk
Qaisaa Nazarudin
Kenapa?? IRI kamu??!! 🙄🙄🙄
SLina
ayah indra kah?
SLina
giliran shalat g jamaah krn blm halal. giliran berduan n ganti baju didepan kekasih udh halal keknya
SLina
emg ada begitu, cuma krn ibu g suka lalu lansung ditalak? katanya cinta, knp g diperjuangkan. cuma harus lbh tegas sama ibunya kok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!