NovelToon NovelToon
Nikah Muda Karena Terpaksa

Nikah Muda Karena Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Orie Tasya

Damian pemuda urakan, badboy, hobi nonton film blue, dan tidak pernah naik kelas. Bahkan saat usianya 19 tahun ia masih duduk di bangku kelas 1 SMA.

Gwen, siswi beasiswa. la murid pindahan yang secara kebetulan mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah milik keluarga Damian. Otaknya yang encer membuat di berkesempatan bersekolah di SMA Praja Nusantara. Namun di hari pertamanya dia harus berurusan dengan Damian, sampai ia harus terjebak menjadi tutor untuk si trouble maker Damian.

Tidak sampai di situ, ketika suatu kejadian membuatnya harus berurusan dengan yang namanya pernikahan muda karena Married by accident bersama Damian. Akan tetapi, pernikahan mereka harus ditutupi dari teman-temannya termasuk pihak sekolah atas permintaan Gwen.

Lalu, bagaimana kisah kedua orang yang selalu ribut dan bermusuhan ini tinggal di satu atap yang sama, dan dalam status pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orie Tasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Debat Lagi

Damian memang sialan, Gwen yang yang ingin pergi ke rumahnya atas perintah Pak Arthur, harus naik ojek online karena pemuda itu tak menginginkannya menaiki mobilnya. Dia mengatakan nanti mobilnya terkena sial, gara-gara Gwen.

"Lo nggak kasihan sama tuh cewek, Dam?" ujar Axton yang sudah keluar dari dalam mobil milik Damian.

"Bodo amat, nggak ada ya gue kasihan. Lo pikir selama ini gue punya belas kasihan gitu. Nggak, nggak ada. Dua kali dia nendang adik kecil gue, masih bagus dia nggak kenapa-kenapa."

Jason meringis melihat ke bawah, tepatnya di depan celana panjang yang Damian kenakan, setelah itu Jason menggelengkan kepala. "Bisa gawat tuh Dam kalau punya lo lumpuh layu, terus nggak mau bangun, lo bakal gagal nikah."

"Sialan, jangan nyumpahin lo. Andai punya gue lumpuh kayu, tuh cewek udah gue suruh tanggung jawab."

"Nikah aja deh lo sama dia, urusan selesai." Christ menyambar.

"Ogah gue, nggak sudi gue punya istri modelan si cewek badak itu. Nggak ada lemah lembutnya."

Ketiganya terkekeh pelan mendengar gerutuan Damian. "Sekarang nggak sudi, entar menjadi-jadi pengen nikah sama Gwen."

"Nggak akan, kalau sampai gue jatuh cinta sama tuh cewek, dan sampai nikah. Noh mobil sport kesayangan gue buat lo pada."

Mata ketiganya berbinar. Pasalnya mobil itu harganya ratusan juta. Kalau dijual lumayanlah itu dibagi tiga.

"Serius, lo!" seru Axton.

"Kapan gue ingkar janji."

Damian melihat ke arah jalan raya, tepat ketika ia berhenti bicara, sebuah motor berhenti di depan rumahnya. Gwen turun dengan rambut acak-acakan karena disambar angin.

Setelah membayar ongkos ojek, Gwen segera turun.

Memasang wajah galak, dan berjalan dengan kaki menghentak menghampiri Damian, dan tiga gerombolan tak ada akhlaknya itu.

"Apa lo lihat-lihat, naksir lo sama gue," ujar Damian sok percaya diri.

"Huekk."

Gwen langsung pura-pura muntah.

"Gue naksir lo? Besok Jakarta hujan salju. Lo pikir muka lo cakep gitu, sok iyes banget lo jadi orang." Gwen mencibir.

Damian itu emosian, dia hampir maju mau memberi Gwen pelajaran, namun lengannya ditahan oleh Christ.

"Udah jangan kumat lagi, lo. Beneran diDO kita nanti. Yuk ah masuk, keburu sore gue ada janji sama orang."

Damian akhirnya masuk lebih dulu, dengan menahan kesal. Baru kali ini ada yang begitu berani melawannya. Biasanya ada yang mendengar namanya saja sudah ngompol di tempat, lha ini.

Begitu masuk ke dalam rumah yang luasnya tak kira-kira itu, mata Gwen langsung berbinar cerah. Dia bahkan sempat mengagakan mulutnya saking ia takjub.

"Norak," cibir Damian.

Gwen mendengus. "Biarin," ujarnya. Lalu memilih duduk di sofa panjang bersama tiga teman Damian yang lain, dan si tampan itu sendiri naik ke lantai atas di mana kamarnya berada untuk berganti baju.

"Loh, udah pada dateng." Keempatnya menoleh ke belakang, melihat sosok wanita cantik mirip model yang berjalan ke arah ruang tamu dari pintu depan.

"Eh Tante Jessi, sore Tan," ujar Jason, dan diikuti yang lainnya.

Berbeda degan Gwen, gadis itu memilih menghampiri Jessica dan mencium tangannya, sampai wanita cantik tersebut terheran-heran dengan sikap Gwen. Jarang dia menemukan orang sopan santun di rumah ini.

"Sore Tante, saya Gwen. Saya disuruh Pak Arthur untuk menjadi tutor Damian dan teman-temannya," ujar Gwen berbicara sesopan mungkin karena itu adalah hal diajarkan oleh ibunya, jika berbicara dengan orang yang lebih tua.

"Oh, jadi kamu, Gwen. Kamu cantik, ya. Cocok jadi menantu Tante."

Gwen hampir tersedak ludahnya sendiri. Dalam hati ia berkata, Aduh, jangan jodohin sama Damian, Tan. Sumpah anak Tante biadab banget kelakuannya.'

"Apaan, Mama udah nggak bisa bedain mana yang cantik dan biasa aja. Tuh cewek biasa aja, udah itu ngeselin lagi. Ogah Damian nikah sama dia," sambar Damian yang baru saja tiba, dan langsung duduk di samping Jason.

"Kenapa? Cantik begini dibilang biasa aja. Daripada pacar kamu tuh, Mama nggak suka sama dia," ujar Jessica.

Wanita itu mengelus kepala Gwen sebentar, lalu pamit undur diri ke dalam kamar.

Damian menggerutu dalam hati, sejak lama ibunya memang tidak suka dengan Alicia. Tetapi dia juga masa bodoh, dia juga tidak serius dengan Alicia. Gadis itu hanya dia jadikan mainannya saja.

"Ngapain lo bengong di situ, cepetan katanya mau jadi tutor kita. Gue nggak punya banyak waktu buat belajar."

Gwen diam, dan hanya berjalan mendekati Damian, lalu....

Dug.

"Aduh!" teriaknya, saat Gwen memukul belakang kepalanya sekuat tenaga.

"Bereng...." Mulut Damian langsung tersumpal dengan kertas yang ia remas-remas.

"Jaga tuh mulut, makannya otak dipakai jangan buat mikir kotor mulu. Sekarang lo bilang nggak punya waktu buat belajar. Noh di belakang ntar lo nyesel karena udah nyia-nyiain masa sekolah lo."

Damian kesal sebenarnya, tapi kalau dia berbuat ulah lagi. Ancaman menikah adalah ganjaran untuknya.

Apalagi ibunya tak main-main.

"Iya, nggak usah ceramah depan gue, nggak butuh gue. Cepetan deh mulai, bosen lama-lama gue lihat muka lo."

"Lo pikir, gue nggak bosen lihat muka lo yang kek begal itu," sindir Gwen.

Damian kembali terbakar emosi. Namun kembali ditahan oleh Christ. "Sabar napa sih, lo. Cewek tuh."

"Ya udah Gwen, cepetan mulai. Sebelum Damian kerasukan hantu pohon toge," timpal Jason yang kini sudah mengeluarkan bukunya dengan bibir mulai menguap.

"Oke deh, tapi kalian belajar yang bener. Kalau nggak, gue laporin ke Pak Arthur dan bukti video di hape, gue kasih juga ke Pak Arthur."

Keempatnya langsung memasang wajah horor. Sialan, mereka lupa jika bukti kejahatan mereka masih di tangan Gwen.

***

Jam 7 malam Gwen keluar dari rumah Damian.

Awalnya Jessica menyuruh Damian untuk mengantar Gwen pulang karena supir mereka sedang cuti. Namun, dia tahu sikap Damian, mana mau pemuda itu mengantarnya, dan kini berakhir dia berdiri seorang diri di halte bus dekat komplek rumah Damian.

"Pelit banget itu si sok iyes Damian, pakai cari alasan mencret lagi. Kalau nggak mau nganter ya udah, tuh cowok emang nggak ada belas kasihan banget sama gue. Eh tapi, gue juga males kali diantar sama dia. Entar kalau dia berbuat yang iya-iya di mobil gimana?" Membayangkannya, tubuh Gwen bergidik.

Gwen melirik jam tangannya kembali, sudah setengah jam di sini, dan tidak ada bus yang lewat di tempat ini. Gwen sudah gelisah, jika naik ojek online tentu uangnya tak akan cukup, tadi sudah ia pakai untuk pergi ke rumah Damian.

"Masa iya gue jalan kaki sampai rumah, sih?"

Berpikir sejenak, ia memutuskan berjalan kaki, mungkin nanti ada angkutan umum yang lewat.

Dia mengeratkan tas ranselnya, berjalan menyusuri jalanan, sedikit was-was karena jalanan tampak lengang, hingga ia mendengar suara motor yang berhenti di sampingnya. "Ngapain lo jalan sendirian, nggak punya rumah?" ledek orang itu yang adalah Damian.

"Apaan lo, dasar beban negara."

"Berani lo sama gue!" teriak Damian.

"Sejak kapan gue takut sama lo, ngapain juga lo di sini, nyari cewek. Salah alamat lo. Noh adanya kuntilanak gabut."

"Bukan urusan lo juga, ngapain lo nanya-nanya."

Gwen berdecak. "Gue juga males ngomong sama orang nggak penting ka-"

"Gwen!"

Gwen langsung menoleh ke depan, mendapati sosok Axel, yang juga baru saja membuka helm duduk di atas motor.

"Axel."

"Lo ngapain di sini, Gwen?" tanyanya.

Gwen langsung menunjuk ke arah Damian. "Tuh gue baru pulang dari rumah Damian dari kasih tutor belajar."

"Oh, udah dimulai."

Gwen mengangguk.

"Dan lo mau pulang?" tanya Axel, dan Gwen kembali mengangguk menggiyakan.

"Iya, tapi lama nunggu bus, gue jalan aja. Kali aja di depan ketemu angkutan."

"Yaudah, ayo naik. Gue anter pulang, kasihan Ibu lo kalau khawatir nanti."

Gwen terlihat berpikir, ia sebenarnya tak mau merepotkan. "Nggak usah deh, Xel. Gue nggak mau ngrepotin lo."

Axel lantas turun dari atas motor, dan menarik lengan

Gwen, kemudian menyuruhnya duduk di atas motor. Sementara Damian, pemuda itu diam saja. Namun hatinya entah kenapa merasa ada gejolak-gejolak aneh.

Membuatnya menggerutu kesal di dalam hati.

"Udah naik aja, ini udah malem. Gue takut ada orang jahat."

Gwen akhirnya memilih menggiyakan ajakan Axel, ia sudah bersiap dengan hekm yang Axel sodorkan padanya, sebelum suara Damian membuatnya kesal.

"Cih, orang miskin tahunya nebeng."

"Emang kenapa? Bukan urusan lo, daripada lo orang kaya tapi pelit."

Damian mengeratkan kedua tangannya di atas stang motor. Apalagi ketika melihat motor Axel sudah melesat dari hadapannya bersama Gwen.

"Gue kenapa sih?" ujarnya.

...***Bersambung***...

1
Lasmin Alif nur sejati
kenapa aku ikut deg degan ya 🤣🤣🤣🤣
Lasmin Alif nur sejati
ceritanya seru thorr, semangat terus nulisnya ya thorr🤭
Ciaaaa: Terima kasih banyak kak, author makin semangat nulis kisahnya🤩
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk yg banyak q ksih bunga lagi deh
kalea rizuky
q ksih bunga biar banyak up ya thor
Ciaaaa: hihii boleh dong, tapi sabar yaa author lagi ada kerjaan nanti di up lagi😊
total 1 replies
kalea rizuky
nah gt jangan mau di injak injak Gwen gue suka cwek. tegas g menye2
Lasmin Alif nur sejati
lanjut thor
Ciaaaa: sabar ya kak, masih mikir kata" yang akan di rilis😄
total 1 replies
Lasmin Alif nur sejati
semangat thorr
Lasmin Alif nur sejati
mau jadi suami bucin nantinya 🤣
Lasmin Alif nur sejati
kasihan sekali si gwen
Lasmin Alif nur sejati
semangat thorr💪
Ciaaaa: Terima kasih kak, silahkan baca bab selanjutnya🙏
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
jangan mau Gwen cowok bekas
kalea rizuky
dih Damian tukang celup ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!