Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rapuh
Keadaan Grace semakin tidak bisa terkendali. Dia tetap berusaha untuk merebut cinta pertamanya. Hari ini dia sengaja menjebak Timo agar bisa bertemu dengannya. Namun Timo sudah menaruh curiga dia menghubungi Sherly istrinya namun tidak direspon, karena Sherly dalam bahaya dia sudah disekap oleh Grace disebuah gudang tua. Timo menghubungi Jefry sahabatnya menanyakan maksud undangan makan.
"Saya tidak mengundang bro?"
"Tetapi ini lewat handphone kamu."
"Siiiiiiiiiiiit, Grace yang melakukan." Tiba - tiba ada pesan berisi foto Sherly yang di ikat. Pesan dengan ancaman, jika tidak datang Sherly akan dilenyapkan. Timo begitu marah. Akhirnya dengan membawa Andara dan Yusuf mereka tiba di lokasi yang diberikan Grace.
Disebuh kursi, Sherly sedang memohon agar jangan melakukan hal berbahaya ini. Dia ketakutan.
"Kamu merebut kebahagiaanku, kamu harus lenyap bersamaku. Biar Timo menderita seumur hidupnya."
"Mami no, jangan mami. Yusuf sayang mami."
"Adek juga. Sayang mami." Grace terpaku dengan kehadiran kedua anaknya yang hampir tiga bulan dia terlantari, karena masalah hatinya. Tiba - tiba Timo menendang tangan Grace yang memegang pisau, dan pisaunya terlempar serta Grace pun jatuh tersungkur. Timo langsung memeluk istrinya yang ketakutan. Sedangkan Jefry memeluk Grace yang mulai menangis histeris bersama kedua anaknya.
"Kamu orang baik. Jangan sakiti dirimu dengan sesuatu yang tidak bisa kamu punya. Lihat kamu punya Andara dan Yusuf yang cinta sama kamu."
Grace terus melihat kearah Timo yang sudah berhasil membuka tali ditubuh Sherly istrinya. Lalu dicium istrinya yang kembali memeluk tubuh yang gemetar.
"Its oke honey. Mas disini."
Sherly menangis sangat kencang meluapkan emosi dan ketakutannya menjadi satu.
"Lihat kamu hampir menjadi orang jahat. Kamu hampir membuat Anak - anaknya Timo kehilangan maminya. Begitu juga dengan kamu bisa membuat Andara dan Yusuf jadi anak yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu."
"Maafkan aku, maafkan aku."
"We love you mami."
"Aku juga mencintai mu Grace Natalia, perasaan dua puluh tahun lalu masih sama sampai sekarang. Maukah kamu menikah denganku??"
Jefry melamar Grace didepan anak - anaknya juga Sherly dan Timo.
"Aku bukan orang baik - baik."
"Kamu sedang tersesat. Kamu tetap orang baik. Maukah kamu menikah denganku? Cintaku padamu tidak perna berubah."
"Mami, jawab. Adek mau papi Jef jadi papiku?"
"Kaka juga mami."
Grace menerima pinangan Jefry kemudian dia pingsan karena mengalami shok yang besar. Langsung diperiksa oleh Sherly dan Jefry. Kemudian Jefry mengendong tubuh lemah itu kemobil dan dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh mereka. Sherly didepan memangku Dara yang menangis sedangkan Jefry dan Yusuf dibelakang memangku Grace.
Dirumah sakit Sherly bekerja Grace langsung ditangani oleh dokter piket di IGD. Selesai diberi tindakan, Grace dibawa ke ruangan yang sudah disiapkan oleh Jefry.
"Mami Noah, apakah mamiku akan baik - baik saja?"
"Pasti akan baik - baik saja. Dara harus tetap memberi perhatian sebagai rasa cinta Dara kepada mami. Dara sayang maminya kan?"
"Iya tante, sayang banget."
Kondisi Grace sudah membaik, masalah Grace menyekap Sherly tidak dilaporkan ke polisi, karena Jefry memohon. Dia berjanji akan menyadarkan Grace. Dara dan Yusuf anaknya mulai ceria, karena perubahan dari maminya. Jefry terus memberi perhatian. Bahkan sampai sekarang anak - anaknya masih memilih tinggal bersama Jefry di apartemennya. Jefry mengurus mereka baik - baik, mengantar sekolah pergi bekerja dan waktu istirahat atau tidak ada pasien, dia akan ke rumah sakit tempat Grace dirawat untuk menjaganya. Sampai jam pulang anak - anak sekolah. Terus mereka ke rumah sakit dan pagi - pagi dari rumah sakit Jefry mengantar mereka kesekolah.
"Aku mohon maaf dek, seharusnya aku tidak bisa memaksakan diri mencintai orang yang sudah beristri. Maafkan aku."
"Aku juga mohon maaf, aku juga mungkin tanpa sengaja membuat mba sakit hati. Maafkan aku."
Tiba - tiba ada keributan didepan ruangan Grace. Oleh satpam rumah sakit mencoba menahan mereka namun tidak bisa. Sherly yang mendengar keributan itu langsung keluar ruangan Grace.
"Ada apa ini?"
"Begini bu, mereka mencari pasien yang bernama Grace." Mata Sherly tertuju pada pasangan didepan.
"Saya mantan suaminya dan ini istri saya."
"Maksud bapak dan ibu bertemu dengan ibu Grace ada perlu apa. Saya dokternya. Sherly Isabel Carlos."
Mantan suami Grace langsung kaget. Karena nama ini tidak asing baginya. Karena dari dulu dia selalu mencari informasi tentang Timotius Johanes mantan pacar istrinya yang selalu di sanjung, sampai menemukan berita tentang karier dokter Sherly Isabel Carlos yang bersuami dokter Timotius Johanes. Disitu Natan mantan suami Grace sadar bahwa ini adalah istri mantan pacar dari mantan istrinya Grace.
"Pasien dokter jatuh cinta sama suami dokter." Sherly tersenyum. "Kenapa dokter tersenyum?Rela berbagi suami."
"Tentu tidak. Tetapi ibu Grace itu mantan pacar suami saya Timotius Johanes sedangkan saya istrinya."
"Ada apa ini?" Jefry datang karena di WA oleh Sherly.
"Kamu mana anak - anakku?"
"Harusnya bapak tahu dimana mereka jam sekarang. Bapak kan?"
"Kamu sembunyi anak - anak saya akan saya tuntut."
"Silahkan bapak, saya tidak takut."
"Kamu menantang saya?"
"Tidak, tetapi kalau bapak merasa tertantang puji Tuhan."
"Kamu tidak punya hak apapun dengan anak - anak saya."
"Ya betul, tetapi mami mereka punya hak."
"Mami mereka sakit jiwa."
"Dari mana bapak mendiagnosa seperti itu. Dokter bukan kan?" Natan langsung terdiam.
"Kalau dia baik - baik, kenapa tidak persilahkan saya masuk."
"Silahkan."
"Ngapain kamu kesini??? Mau rebut anak - anak saya."
"Hai itu anak saya juga. Kamu bukan bunda Mariakan yang tiba - tiba hamil."
Andara dan Yusuf sudah berada dirumah sakit. Tadi mereka dijemput oleh Timo sekalian Jemput Noah. Begitu melihat papi mereka kedua anak berlari memeluk mami mereka.
"Dara, Yusuf ikut papi pulang ya?"
"Tidak mau papi, biar kami sama mami saja."
"Mami kalian tidak bisa mengurus kalian, dia sakit. Sama mama Ros saja."
"Ngak adek ngak mau. Ade mau sama mami saja."
"Dara jangan begitu."
"Adek sama kakak tetap sama mami. Kakak tidak mau melihat adek dipukul oleh mama Ros."
"APA????!!!!"
"Jangan asal kalau bicara kakak?"
"Yusuf tidak tahu berbohong papi." Dia langsung membuka baju Dara melihat memar merah. "Di pinggang di pukul pakai sabuk pingang papi. Di lengan dicubit. Di betis dipukul dengan sapu sampai patah. Dipantat juga pakai sabuk. Dia jahat papi." Yusuf menunjuk kearah mama tirinya. Di depan papi kami dibaik - baik, kalau papi pergi kami disuruh kerja sampai malam." Grace menangis memeluk anak perempuannya. Melihat betapa buruknya dia menelantarkan anak - anaknya dan disiksa oleh mama tirinya.
"Ampuni mami sayang. Maafkan mami sayang."
Dara langsung mencium maminya. Dan dipeluk.
"Dara sayang mami. Mami tidak salah."
"Sayang......" Dara menghindar dari papinya.
"Kamu sudah dengar anak - anak tidak mau kamu. Bawa pulang istrimu itu. Jangan berbuat ulah, aku Grace Natalia akan menuntut kalian akibat luka ditubuh anakku."
Natan langsung menampar Ros istrinya dan keluar meninggalkan istrinya yang baru dia tahu kejahatannya. Sementara Yusuf dan Dara masih dalam pelukan Grace.
"Papi, apakah Noah sudah bisa melihat dengan baik?" Timo sadar bahwa dia menutup mata anaknya, karena tadi Yusuf membuka baju adeknya untuk memperlihatkan memar merah ditubuhnya Dara.
"Sudah sayang. Maafkan papi ya." Sherly langsung tersenyum dan mencium anak laki - lakinya.