NovelToon NovelToon
ISTRI MANDUL JADI IBU ANAK CEO

ISTRI MANDUL JADI IBU ANAK CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Pelakor jahat / CEO / Romantis / Ibu Pengganti / Duda
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Selama tiga tahun menikah, Elena mencintai suaminya sepenuh hati, bahkan ketika dunia menuduhnya mandul.

Namun cinta tak cukup bagi seorang pria yang haus akan "keturunan".
Tanpa sepengetahuannya, suaminya diam-diam tidur dengan wanita lain dan berkata akan menikahinya tanpa mau menceraikan Elena.

Tapi takdir membawanya bertemu dengan Hans Morelli, seorang duda, CEO dengan satu anak laki-laki. Pertemuan yang seharusnya singkat, berubah menjadi titik balik hidup Elena. ketika bocah kecil itu memanggil Elena dengan sebutan;

"Mama."

Mampukah Elena lari dari suaminya dan menemukan takdir baru sebagai seorang ibu yang tidak bisa ia dapatkan saat bersama suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14. SKANDAL

Ruang rapat Morelli Corporation terasa lebih dingin dari biasanya. Entah karena pendingin ruangan yang terlalu kuat, atau karena tatapan tajam puluhan pasang mata yang tertuju pada satu sosok di ujung meja: Hans Morelli.

Pria itu duduk tegap, mengenakan jas hitam pekat dan dasi abu gelap. Kedua tangannya menggenggam erat berkas laporan di atas meja kaca panjang.

Ruang itu sepi, hanya terdengar bunyi jam dinding berdetak setiap detik, memecah keheningan yang menyesakkan.

"Skandal itu sudah viral di seluruh media," suara berat Mr. Donovan, salah satu anggota dewan tertua, memecah kesunyian. "Berita menyebutkan Anda ... merebut istri orang lain, Hans. Istri seorang Raven Wattson."

Hans mengangkat pandangannya. Tatapan matanya tenang, tapi dalam diamnya tersimpan badai.

"Saya tidak merebut siapa pun. Raven dan istrinya pun sudah resmi bercerai secara sah," ucap Hans pelan, tapi jelas. "Apa yang diberitakan tidak sepenuhnya benar."

"Tidak sepenuhnya benar?" sahut Clara Wint, direktur pemasaran, nada suaranya sarkastik. "Hans, Anda tahu seberapa besar dampaknya bagi citra Morelli Corporation. Investor Jepang bahkan sudah menunda pembicaraan proyek ekspansi kita di Osaka!"

Hans menarik napas panjang. Ia tahu semuanya benar. Skandal itu muncul sehari setelah pesta perusahaan Wattson, malam yang seharusnya hanya jadi ajang pamer Raven mengenalkan istri keduanya, berubah jadi panggung kehancuran.

Semuanya dimulai saat Raven mengumumkan sesuatu yang mengejutkan di tengah pesta megah itu, di hadapan puluhan investor, media, dan tokoh penting bisnis.

Kini, dalam waktu kurang dari sehari, kata-kata semalam menjadi pisau yang berbalik arah.

Media menulis dengan tajam:

'CEO Morelli Corporation merebut istri CEO Wattson Group!'

'Hans Morelli dan Elena Wattson; kisah cinta terlarang di balik pesta perusahaan!'

'Raven Wattson menggugat balik, Morelli terancam kehilangan kontrak besar!'

Hans menatap tumpukan surat di depannya. Surat protes dari investor, pemberitahuan pembatalan kerja sama, bahkan satu surat dari lembaga perbankan yang menunda pinjaman ekspansi. Semuanya terasa berat, tapi wajahnya tetap datar.

"Kalau Anda tidak bisa menjelaskan ini dengan baik, Hans," ujar Donovan lagi, "kita tidak akan bisa menahan para investor lebih lama."

Hans menegakkan punggungnya.

"Saya tahu bagaimana ini terlihat," kata Hans tenang. "Tapi semuanya tidak seperti yang media tulis."

"Kalau begitu, jelaskan pada kami," ujar Clara lagi, nadanya tajam.

Hans menatap satu-satu wajah dewan. "Raven Wattson yang menyebarkan berita itu. Ia ingin menjatuhkan nama saya dan Morelli Corporation. Semuanya sudah disusun rapi, fitnah, rekayasa, dan manipulasi media."

"Dan kenapa dia melakukan itu?" tanya Mr. Klein, dewan muda yang duduk di ujung meja.

Hans tersenyum miring. "Sudah jelas kalau dari dulu Wattson dan Morelli adalah musuh dalam bisnis. Dan juga karena aku menolak merger dengan Wattson Group enam bulan lalu. Mereka ingin mengakuisisi lini energi terbarukan kita, tapi aku tahu itu hanya kedok untuk mencuri paten teknologi kita."

Beberapa dewan saling berpandangan.

Itu masuk akal. Tapi tetap saja, berita tentang 'rebut istri orang' jauh lebih kuat di mata publik daripada isu paten.

Hans melanjutkan, "Raven tahu kalau reputasi pribadi bisa menjatuhkan karier bisnis seseorang. Jadi dia buat panggung di pestanya, dengan Jessy sebagai alat dan istrinya sebagai korban dan aku penjahatnya."

"Dan kau masuk ke perangkapnya," sela Clara cepat.

Hans menatapnya, dingin. "Tidak, Miss. Clara. Aku tidak masuk perangkap. Aku hanya memilih untuk menabrak jebakan itu langsung, untuk mengonfrontasi langsung Raven."

Suara bisik-bisik terdengar di sekitar meja.

Mr. Donovan menatapnya lama, sebelum berkata pelan, "Jadi, apa rencanamu sekarang, Hans?"

Hans menatap semua orang dengan tatapan tajam. "Membalikkan keadaan. Dan membuktikan siapa yang sebenarnya berbohong."

Malam itu, Hans tidak langsung pulang. Ia duduk di ruang kerjanya sendirian. Lampu gantung di atas meja menyinari wajahnya yang tampak lelah namun tetap tajam. Layar laptop menampilkan tumpukan artikel berita dan komentar publik yang memanas.

Beberapa headline bahkan menghantam pribadi Elena.

'Elena Wattson; wanita mandul yang menjadi rebutan dua pria berkuasa.'

Hans mengepalkan tangan. Ia tahu Elena pasti melihatnya juga. Dan meskipun mereka belum berbicara lagi sejak pagi tadi, ia yakin Elena tidak tahu bahwa sebagian besar langkah Hans waktu itu bukanlah spontanitas, melainkan perhitungan.

Hans tahu Raven akan mempermalukan Elena. Ia tahu Raven akan menggunakan 'mandul' sebagai alasan untuk mengumumkan istri kedua. Karena Elena sudah cerita terlebih dahulu.

Dan Hans tahu satu-satunya cara menghentikan penghinaan itu adalah dengan menutup panggungnya dengan sesuatu yang lebih mengejutkan.

Namun ia tidak menyangka bahwa Raven akan melangkah sejauh ini: memanipulasi media, memutar fakta, bahkan menyebarkan bukti palsu berupa foto dirinya dengan Elena yang disunting seolah mereka bermesraan di hotel sebelum pesta.

Hans menatap layar komputer.

Ia membuka file yang dikirim oleh Victor, kepala divisi hukum Morelli.

"Analisis digital sudah keluar," isi pesannya. "Foto-foto yang beredar direkayasa. Jejak editing-nya jelas. Tapi media tak mau menurunkan berita tanpa tekanan besar."

Hans mengetuk meja.

Ia tahu artinya: mereka butuh pengakuan langsung dari seseorang yang bisa membuktikan kebohongan Raven.

Lalu ia teringat satu hal.

Satu orang yang juga hadir malam itu, Leonard Price, investor senior dari Eropa, yang ia tahu sangat dekat dengan keluarga Wattson.

Leonard melihat semuanya dari awal.

Ia bahkan sempat berbicara dengan Elena sebelum pengumuman Raven.

Hans menatap layar kosong beberapa saat, lalu mengetik pesan:

'Mr. Leonard, kita perlu bertemu. Hanya kita berdua.'

Keesokan harinya, Hans bertemu Leonard di sebuah kafe di distrik bisnis.

Pria tua itu sudah menunggu di sudut ruangan, dengan secangkir kopi hitam di depannya.

Begitu melihat Hans datang, ia tersenyum kecil.

"Hans. Aku tahu kau akan mencariku," kata Leonard sambil berdiri menyambutnya. "Berita di luar sana membuat semua orang gila."

Hans duduk, matanya fokus. "Kau ada di pesta itu, Mr. Leonard. Kau lihat semuanya."

Leonard mengangguk pelan. "Aku melihat Raven mempermalukan Elena di depan semua orang. Dan aku juga melihat kau melangkah maju untuk melindunginya. Tapi aku juga melihat sesuatu, Hans."

"Apa itu?" tanya Mr. Leonard.

"Tatapanmu pada Elena malam itu." Leonard menatapnya dalam. "Itu bukan hanya simpati. Kau peduli padanya, 'kan?"

Hans terdiam sejenak. Napasnya berat, tapi ia tak menyangkal.

"Peduli tidak salah," lanjut Leonard. "Tapi dunia bisnis tidak mengenal belas kasihan. Sekarang semua orang menilai berdasarkan headline, bukan kebenaran."

Hans mencondongkan tubuhnya. "Kau ingin membantuku?"

Leonard menatap ke luar jendela, lalu kembali pada Hans. "Aku tidak suka Raven. Ia bermain terlalu kotor. Tapi aku juga tidak mau ikut campur dalam drama pribadi. Namun ...," ia menekankan kata itu, "... aku bisa memberimu sesuatu. Bukti bahwa Raven sudah menyiapkan siaran pers itu bahkan sebelum pesta dimulai."

Hans mengangkat alis. "Bukti?"

Leonard mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan satu e-mail dari salah satu staf media.

Tanggalnya dua hari sebelum pesta.

Isi e-mail itu:

'Lampiran draf berita: Raven Wattson mengumumkan istri kedua, Jessy Lane, karena istri pertamanya yang gagal memberinya keturunan. Dan berselingkuh.'

Hans menatap layar ponsel itu lama, lalu senyum tipis muncul di wajahnya.

"Dengan bukti ini, aku bisa menekan media. Dan mungkin ... menjatuhkan Raven di mejanya sendiri," gumam Hans.

Leonard menatapnya dalam. "Hati-hati, Hans. Raven punya banyak koneksi. Sekali kau menyentuh reputasinya, dia akan menyerang balik dengan segalanya."

Hans menegakkan bahu. "Biarkan dia mencoba."

Beberapa hari kemudian, ruang rapat Morelli kembali dipenuhi. Tapi kali ini suasananya berbeda. Hans sudah menyiapkan semuanya.

"Rapat darurat ini saya adakan untuk menunjukkan perkembangan terbaru," umum Hans dengan nada tegas. "Kita akan serang balik."

Clara mengerutkan dahi. "Dengan apa? Dengan opini? Media sudah berpihak pada Raven."

Hans menatapnya sebentar, lalu menampilkan slide di layar besar.

Di sana muncul tangkapan layar e-mail dari staf media.

Tercantum jelas tanggalnya: dua hari sebelum pesta.

Ruangan seketika hening.

"Ini," kata Hans pelan tapi penuh tekanan, "adalah bukti bahwa berita tentang saya dan Elena sudah disiapkan Raven bahkan sebelum pesta itu dimulai. Dia merencanakan semuanya untuk menjatuhkan kita."

Suara desis kecil terdengar. Beberapa dewan menatap layar dengan ekspresi kaget.

Clara menutup mulutnya. Mr. Donovan berdehem pelan.

"Kita akan serahkan ini ke pengacara dan media independen yang masih bersih," lanjut Hans. "Kita buktikan bahwa Morelli tidak bermain kotor. Kita hanya diserang."

"Dan Elena?" tanya Mr. Klein. "Dia akan bicara juga?"

Hans terdiam sejenak. "Tidak. Aku tidak mau menyeretnya lagi ke media. Cukup aku yang jadi tameng."

"Hebat," tukas Clara. "Kau siap menanggung semuanya sendiri demi seorang perempuan?"

Hans menatap lurus ke depan. "Dia bukan hanya sekedar 'perempuan', Elena akan menjadi ibu dari anakku. Dia akan memakai nama Morelli dalam waktu dekat," balas Hans dengan nada intimidasi.

Semua orang terdiam, mereka tahu bahwa jangan sampai mereka membangunkan macam tidur jika ingin selamat.

Beberapa hari berlalu.

Media mulai berbalik arah setelah bukti itu disebarkan melalui jalur hukum dan konferensi pers singkat.

Artikel baru bermunculan:

'Bukti Email Bocor: Raven Wattson Diduga Rekayasa Skandal!'

'Hans Morelli Buka Bukti Manipulasi; Pihak Wattson Terancam Diselidiki!'

'Hans membaca berita itu di dalam mobil, bersama Victor di kursi depan.'

"Kita berhasil memukul balik, Sir," kata Victor puas. "Investor mulai kembali menghubungi kita. Bahkan tim Osaka sudah meminta jadwal ulang."

Hans tersenyum samar, menatap keluar jendela. "Ini baru permulaan."

“Permulaan apa, Mr. Hans?" tanya Victor.

"Permulaan perang yang sebenarnya."

Victor melirik dari kaca spion. "Maksud Anda?"

Hans menatap pantulan wajahnya di kaca. Tatapannya keras dan penuh tekad.

"Raven pikir dia bisa mempermainkan nama orang seenaknya. Sekarang aku akan balas ... bukan dengan skandal, tapi dengan strategi. Aku akan rebut semua proyeknya satu per satu. Dan aku akan buat dia kehilangan hal yang paling ia banggakan."

"Perusahaannya?" tebak Victor.

Hans tersenyum tipis. "Harga dirinya."

Malam itu, Hans kembali ke kantor setelah semua orang pulang.

Ia berdiri di depan jendela besar yang menghadap kota, lampu-lampu gedung berkelip di bawah sana.

Ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk.

Dari Elena.

'Kapan kau akan pulang? Theo terus menanyakanmu.'

Hans menatap layar itu lama. Senyum kecil muncul di wajahnya. Ia mengetik balasan:

'Sebentar lagi. Itu yang ingin aku cepat pulang Theo atau kau, Darling?'

Tak lama balasan pesan dari Elena datang;

'Fuck You. Jangan lupa belikan roti yang aku katakan pagi tadi saat kau pulang.'

Hans tertawa kecil melihat balasan dari Elana, lalu menulis pelan:

'Tunggu aku pulang dan kau akan tahu apa yang akan kulakukan karena berani mengumpatiku, Elena.'

Hans menutup ponselnya, lalu berbalik menuju meja.

Di atas meja, map besar bertuliskan Wattson Acquisition Plan terbuka.

Beberapa catatan tangan menunjukkan diagram perusahaan, alur saham, dan titik lemah keuangan Raven yang sudah ia pelajari selama berbulan-bulan.

Hans menarik pena, lalu menulis di ujung kertas:

Langkah Pertama: Ambil investor Raven satu per satu.

Langkah Kedua: Rebut proyek Eropa melalui Morelli Energy.

Langkah Ketiga: Buat Raven jatuh oleh tangannya sendiri.

Ia menatap tulisan itu, lalu menutup map dengan tenang.

"Permainan sudah dimulai, Raven," gumamnya lirih. "Kau tidak tahu siapa yang sedang kau lawan."

Dan malam itu, di tengah kesunyian gedung Morelli, Hans Morelli resmi memulai babak baru, bukan hanya untuk menyelamatkan reputasi perusahaannya, tapi untuk membalikkan keadaan dan menjatuhkan lawannya dengan cara yang paling elegan: lewat strategi, bukan amarah.

1
LB
ya ampun Hans 🤦 dari masih rival bisnis sampai sudah jadi rekan ranjang halal , masih aja debat.membuat elena dongkol itu adalah kesenangan untuk mu kan, dasar tom Jerry.
Mundri Astuti
pasangan absurd 😄
gaby
Pengantin baru masih hot2nya. Kalo dah 10thn keatas lain lagi critanya/Facepalm//Facepalm/
tia
semoga elena cepat hamil
Miss Typo
pengantin baru adu mulut trs, tapi manis sih aku tersepona jadinya 😁
masih penasaran sm mlm pertama mereka berdua, othor nih bikin penasaran aja deh 😁
mom'snya devadhamian
uuh penganten Baru jadi pengen dah ah di goda pagi,."😄suami goda aku dong🤣🤣
Miss Typo
dasar pengantin baru bikin gemes aja, kok di skip sih thor, jadi penasaran kan mlm pertama mereka 🫢
Ir
memar memar kecil di tubuh, tinggal bilang kissmark aja susah amat 🤣🤣
Archiemorarty: Jangan diperjelas donk...banyak bocil nihh 🤣
total 1 replies
Ir
cinta dan benci itu emang beda tipis Hans kadang kita saja tidak bisa membedakan, malam pertama nya di skip banyak jomblo soal nya 🤣🤣
Archiemorarty: Hahaha...kasian yg jomblo 🤭
total 1 replies
Ir
kak kemana hari minggu ko ga update
Archiemorarty: Othor lagi kurang sehat jadi nggak update 🤭
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
mom'snya devadhamian
aku penasaran dengan bisikan mu elena🤣kepooo tingkat dewa nih aku
Archiemorarty: Ohohoho....nanti diliat aja 🤭
total 1 replies
mom'snya devadhamian
uh akhirnya selamat ya elena hans💪💪 buat malam pertamanya☺️
Miss Typo
bisikan Elena ke Hans, kok aku merasa Elena sebenarnya gak mandul ya, semoga aja benar jadi Theo bisa punya adik.
kalau Elena gak mandul, semoga yg mandul Raven dan ternyata Jessy hamil dgn pria lain, pasti aku akan bersorak kegirangan 🤣
Wulan Sari: kayaknya ia deh Thor bener tuh elena ga mandul 😀lanjut penasaran
total 3 replies
Sunaryati
Selamat Hand dan istri namanya Theo, semoga kamu tidak mandul, yang mandul Raven. Menunggu kehancuran Raven dan Jessi
Archiemorarty: Hahahaha....ditunggu aja ya 🤣
total 1 replies
tia
lanjut thor
Archiemorarty: Siap kak /Determined/
total 1 replies
Miss Typo
Jessy Jessy selalu penuh drama penuh sandiwara penuh kebohongan.
selamat atas pernikahan Hans dgn Elena dan selamat untuk Theo akhirnya Elena jadi Mama nya beneran 😍
Miss Typo
semoga lancar sampai pernikahan
LB
betul, tolong jangan buat panggung teater di pesta pernikahan orang 😏.
jangan jadi hama😤.
Archiemorarty: Tapi kan suka tuh dinikahan...ada aja drama sama mantan 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!