NovelToon NovelToon
Cinta Arjuna

Cinta Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:170
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

I Ketut Arjuna Wiwaha — atau Arjun, begitu orang-orang memanggilnya — pernah jatuh dalam perasaan yang salah. Cinta terlarang yang membuatnya kehilangan arah, membuat jiwanya hancur dalam diam.
Namun, saat ia hampir menyerah pada takdir, hadir seorang gadis bernama Saniscara, yang datang bukan hanya membawa senyum, tapi juga warna yang perlahan memperbaiki luka-lukanya.

Tapi apakah Saniscara benar-benar gadis yang tepat untuknya?
Atau justru Arjun yang harus belajar bahwa tidak semua yang indah bisa dimiliki?


Dia yang sempurna untuk diriku yang biasa.
— I Ketut Arjuna Wiwaha


Kisah cinta pemuda-pemudi Bali yang biasa terjadi di masyarakat.


Yuk mampir dulu kesini kalau mau tau tentang para pemuda-pemudi yang mengalami cinta terlarang, bukan soal perbedaan ekonomi tapi perbedaan kasta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5.

🕉️🕉️🕉️

Juna berjalan menuju teman-temannya yang melihat wajah Arjuna tak baik-baik saja. Mungkin menangis karena cinta itu adalah hal yang Cemen tapi ini soal perasaan terhadap seseorang yang kita percaya dan ini adalah konsekuensi dari kisah cinta yang sering terjadi di kalangan anak muda.

Dari villa di daerah pariwisata yang terkenal itu mereka pergi dan prihatin terhadap kondisi Juna saat ini yang menahan air matanya. Angin malam sayup-sayup terdengar seperti lagu sendu.

Hari semakin gelap suasana bukit jambul sangatlah cantik dengan lampu kota yang terlihat dari atas bukit mereka berada di sebuah rumah makan disana.

"Yang kuat." pesan Wisnu pada Arjuna yang wajahnya sangatlah bisa di bilang sakit, kecewa, marah dan ya entahlah Wisnu bingung dengannya sekuat itukah sang Arjuna?

"Jangan di tahan Jun, lepasin aja. Jangan malu sama kita juga tau kalau diposisi Lo itu gue juga akan ngerasain itu." ucap Gungsan yang berusaha untuk membuat Juna mencurahkan isi hatinya.

"Kita pulang aja." kata Juna akhirnya dan bangkit dari tempat duduknya.

Juna menjelaskan tentang Dinda tadi pada ajiknya dan berterima kasih kepada Arjuna.

"Juna, kita pamit dulu ya." pamit Gungsan pada Juna. Sanis dan Sri juga pulang bersama.

"Kalian malah beneran diem disini, bukannya pulang." kata Juna pada Sanis dan Sri.

"Ini baru mau pulang tadi kita ngobrol sama kakak Lo." jawab Sanis pada Juna yang menganggukkan kepalanya mengerti, dia lupa jika Sanis adalah murid dari kakaknya.

...............

Arjuna masuk ke kamarnya dan segera bergegas untuk tidur. Wayan masih bertanya-tanya apakah adiknya baik-baik saja.

"Gimana Arjun?" tanya sang kakak pada adiknya ini, yang tengah merasakan gejolak sakitnya berproses menjadi seorang pria sejati nanti.

"Gimana apanya? gak ada apa-apanya juga sama dulu Bli Yan, Dinda juga udah ada yang pantas buat dia nanti, Juna juga gak ambil pusing." Wayan menatap adiknya yang sendu itu tak ada aura kegembiraan dari dirinya itu.

"Jangan pernah patah semangat cuma gara-gara Dinda, masih banyak yang mau sama Arjun." ucapnya pada Juna

"Yang mau banyak Bli Yan, tapi belum tentu Juna juga mau sama mereka." jelasnya pada kakaknya itu yang mengusap pucuk kepalanya. Adik kesayangannya kini tumbuh remaja yang memiliki kisah cinta dua adik perempuan Wayan sudah menikah entah kenapa mereka bisa menikah lebih dulu di banding dengan dirinya ini yang masih menunggu keputusan author yang selingkuh sama cerita Juna.

...........

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Arjuna datang ke sekolah bukan dengan Dinda lagi melainkan ia sekarang sendiri. Ya sendirian saja sekarang, banyak siswi yang berbisik-bisik tentangnya dan hubungannya dengan Dinda masih di pertanyakan.

Arjuna melihat Sanis masuk ke dalam kelasnya, Yap pagi-pagi memang Arjuna ke sekolah untuk melupakan masalah ini.

Juna melihat Sanis menghapus papan tulis dan merapikan meja di kelas. Ara dan yang lainnya juga sedang menyusun absen hari ini.

Wisnu datang dan duduk di bangku sebelah Juna yang terlihat sedih karena hubungannya.

"Masih banyak yang mau sama Lo Jun." ucap Kris yang baru datang dan duduk di sebelahnya juga.

"Yang mau banyak sama gue, tapi gue gak mau sama mereka-mereka." jelasnya pada Kris yang hanya mengangguk setuju.

"Lo jangan galau, gue punya solusinya." ucap Wisnu pada Juna yang menampakkan wajah yang kaget.

"Serius Lo ada solusi?" tanya Juna pada Wisnu dan Kris ikut penasaran dengan Wisnu.

"Jangan percaya sama dia!" peringat gadis bangku depan itu yang curiga dengan raut wajah Wisnu.

"Udahlah, Lo tenang aja. Gue ada solusi terbaik." ucap Wisnu sekali lagi pada temannya itu yang benar-benar menatapnya dengan wajah malas.

"Udahlah, biarin aja." ucap Sanis pada temannya yaitu Sri yang sejak tadi menaruh curiga pada temannya ini. Seorang guru datang dan membuat anak di kelas itu duduk di tempatnya masing-masing dan Wisnu tidak melanjutkan caranya tadi.

Arjuna dipaksa ke kantin oleh temannya ini, karena Wisnu yang memaksanya pada akhirnya ia hanya menurut saja pergi ke kantin dan menjelaskan tentang kemarin.

"Lo jadi gak ceritain tentang tadi?" tanya Kris pada Wisnu yang baru saja ingin menyeruput es marimas jeruk nipisnya.

"Iya nih, gue kepo tauk." jawab gadis berambut panjang ity duduk di sebelahnya Sanis.

"Lo kepo juga day?" tanya Wisnu pada gadis itu, yang mengangguk antusias.

"Pastikan dia juga bisa jaga rahasia." ucap Juna tiba-tiba bernada datar dengan wajah yang sama juga. Mungkin ia paham gadis ini adalah biang dari masalah ini.

"Eh, gue bisa jaga rahasia kok, tenang gue temen mereka juga." jelasnya pada Juna yang menganggukkan kepalanya mengerti.

"Okey, kita cuma nunggu Juna aja sih sebenarnya tentang ini mau di kasik tau apa enggak termasuk ke kalian."

"Kasik tau aja deh, gue juga males lama-lama di kepoin." tegas Juna yang menatapnya tajam.

"Okey, okeylah."  Wisnu ingin menceritakan tentang kejadian kemarin, namun karena dari arah berlawanan ia melihat seseorang yang ada hubungannya dengan Juna maka ia enggan untuk menceritakan itu.

"Eh, gak jadi deh." kata cowok itu yang menatap seseorang yang datang dan bergabung dengan mereka saat ini.

"Arjuuun," gadis itu memaksa untuk duduk disebelahnya namun, Juna sangat risih dengan kedatangannya.

"Sorry Dinda, kita gak ada hubungan apapun kan ya, jadi jangan pernah lo deketin gue lagi dengan cara manis tapi menjijikkan itu." ucap Juna pada Dinda yang menatapnya dengan berkaca-kaca saat ini. Juna masih membenci dirinya ini sejak kejadian kemarin.

Juna pergi dari tempatnya dan meninggalkan Dinda masih bersama teman-temannya di kantin. Tujuannya sekarang adalah kelasnya, tumben sekali hari ini sepi karena biasanya jam istirahat yang lainnya ada di kelas.

"Eh Juna, udahlah kita-kita ini mau hibur Lo ajah." ucap Kris pada Juna mereka semua menyusulnya ke kelas.

"Sambil nunggu mungkin sialan punya tebak-tebakan receh." Kris menatap wajah cowok yang baru saja duduk bergabung disana.

"Lo ngubah nama gue." ucapnya sinis pada Kris.

"Enggak dia cuma  bercanda." Tahan Wisnu yang menepuk pundak cowok itu.

"Ouh ya gue, Alan bukan sialan." Cowok itu memperkenalkan diri ke Juna, belum lama juga disana dan masih menyesuaikan diri dengan teman-temannya disini.

"Gue punya tebak-tebakan, sambil nunggu jam pelajaran mulai."  Teman-temannya menganggukan kepalanya setuju.

"Siapa penyanyi yang selalu tabah?"

"Rossabarin ajah?" Alan menggelengkan kepalanya.

"Pasrah ungu." Sambil menepuk dadanya itu.

"Eh iya juga ya."

"Okey, siapa penyanyi yang suaranya biasa ajah?" tanya Kris yang melemparkan pertanyaan juga.

"Iwan fales?" tanya Juna yang mendapatkan gelengan dari Kris.

"Bukan, Ebiet B aja." jawab Kris sambil tersenyum.

"Okey, siapa penyanyi yang paling matre?" kini Wisnu ikut melemparkan pertanyaan juga.

"Artis dangdut sawer?"

Wisnu menggelengkan kepalanya, "Bukan , tapi fulus." Juna menghembuskan nafas gusarnya, teman-temannya ternyata tidak berhasil membuat Juna melupakan sedihnya.

"Okey, siapa penyanyi yang selalu di warung kopi?" Juna melemparkan pertanyaan juga ternyata, membuat teman-temannya merasa lega.

"Hmm, "  semuanya tampak berpikir.

"Dono?" Juna menggelengkan kepalanya.

"Kasino?" Juna menggeleng lagi.

"Indro?" Juna tertawa, teman-teman hanya merenggut kesal.

"Charli es teh 2 gelas?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

1
LyaAnila
wah. kalau gitu kalian akur-akur ya jangan ribut 🥰
LyaAnila: aku udah mampir kak. ditunggu di ceritaku juga ya makasih👍
total 1 replies
LyaAnila
lha bisa-bisanya kok gitu. bapaknya nikah lagi kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!