Hanya dengan tinjunya, dia menghancurkan gunung.
Hanya dengan tinjunya, dia membuat lawan gemetar.
Hanya dengan tinjunya, dia menjadi yang terkuat di bawah langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARDIYANSYAH SALAM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29.
Di antara klan-klan ini.
Klan Wang merasakan dampak paling berat.
Wang Jun, sang Tuan Muda yang dikalahkan, adalah sumber kebanggaan mereka.
Kini, kekalahan instan tersebut telah menodai kehormatan mereka.
Pemimpin Klan Wang, yang marah dan merasa dipermalukan, bersumpah:
"Seorang seniman beladiri anonim berani mempermalukan Klan Wang seperti ini! Ini bukan hanya tentang kalah dalam pertarungan, ini adalah penghinaan!
Kekuatan fisiknya memang brutal, tetapi ia mengandalkan hanya itu saja.
Persiapkan petarung kita selanjutnya. Mereka harus mempelajari gaya bertarungnya, memaksanya bergerak, membuatnya lelah, dan kemudian membalas dendam atas Wang Jun.
Kita akan tunjukkan bahwa tinju guntur itu tidak lebih dari palu yang patah di hadapan teknik yang unggul!"
Klan Wang kini bertekad untuk menjatuhkan Thunder Fist, didorong oleh amarah dan kebutuhan mendesak untuk mengembalikan kehormatan yang hilang.
*****
Hari selanjutnya.
Fajar menyingsing di atas Kota Awan, membawa serta energi baru dan antisipasi yang jauh lebih besar daripada hari sebelumnya.
Meskipun pertarungan penutup hari kemarin berakhir cepat, intensitasnya telah membuat setiap penonton sadar bahwa mereka kini berada di fase paling elit turnamen.
Arena kembali terisi penuh, para penonton duduk lebih awal, siap menyaksikan babak semi-final yang akan menentukan siapa yang layak menjadi juara.
Di tengah riuh rendah penonton yang berdiskusi tentang kekuatan Thunder Fist, musik kebesaran terdengar, dan perhatian segera tertuju ke panggung kehormatan.
Tuan Kota Awan, Huang Rong, seorang pria paruh baya dengan aura berwibawa dan jubah yang dihiasi sulaman emas, melangkah maju.
Kehadirannya yang tenang namun kuat segera membungkam suara gemuruh di tribun.
Tuan Kota Huang Rong tersenyum tipis, lalu berbicara melalui kristal pengeras suara, suaranya terdengar jernih dan bersemangat.
"Selamat pagi, para warga Kota Awan! Hari ini kita akan menyaksikan pertarungan yang akan melahirkan empat yang terbaik menjadi dua, menuju pertarungan puncak!"
Sorakan pendek menyambut kalimatnya.
Tuan Kota mengangkat tangannya untuk meredam suara, mempersiapkan pengumuman penting.
"Sebelum kita melanjutkan ke semi-final, ada berita penting yang perlu diketahui oleh setiap petarung dan setiap klan yang berpartisipasi."
Ia menarik napas dalam-dalam, membuat jeda dramatis yang semakin meningkatkan ketegangan.
"Selain kehormatan, ramuan, dan hadiah pil yang telah dijanjikan..."
"...Mulai hari ini, saya, atas nama Dewan Kota Awan, mengumumkan Hadiah Tambahan bagi Juara Pertama turnamen ini!"
Wajah-wajah petarung di backstage dan para pemimpin klan di tribun kehormatan seketika menegang, menyimak setiap kata.
"Juara pertama tidak hanya akan mendapatkan semua kemuliaan di Kota Awan, tetapi ia juga akan mewakili kehormatan Kota Awan!" Tuan Kota Huang Rong mengumumkan dengan bangga.
"Juara turnamen ini akan mendapatkan hak istimewa untuk menjadi Perwakilan Resmi Kota Awan dan akan dikirim untuk berkompetisi dalam Turnamen Besar yang akan diselenggarakan di Kota Kerajaan tiga bulan dari sekarang!"
Pengumuman itu meledak seperti bom di tengah arena.
Turnamen di Kota Kerajaan adalah puncak dari semua kompetisi bela diri di wilayah tersebut—pintu gerbang menuju kemasyhuran nasional, dan tempat para bakat muda direkrut oleh faksi-faksi terkuat di seluruh kerajaan.
Kini, taruhannya bukan lagi sekadar gelar lokal.
Ini adalah kesempatan untuk mengubah nasib dan melompat ke panggung yang jauh lebih besar.
Mata setiap petarung yang tersisa, termasuk Yao Ming (Thunder Fist) dan klan-klan yang tersisa, bersinar dengan ambisi yang berapi-api.
"Semoga yang terbaik menang!"
tutup Tuan Kota Huang Rong, dan sorak-sorai yang terjadi kali ini adalah sorakan ambisi murni, menandai dimulainya babak semi-final yang paling penting dalam sejarah Kota Awan.