Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.
Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.
Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
Sarah sampai di penginapan. Ia pun menemui Nio. Nio adalah sepupu Sarah yang meminta tolong diri nya untuk mencari lokasi untuk photo pre wedding nya.
" ngapain kamu nyusul aku kesini?"
" aku kangen kamu " ucap Nio asal
" huueekks"
Nio pun tertawa melihat tingkah adik sepupu nya itu.
" sepeda siapa ini?" tanya Nio setelah melihat sepeda kecil milik Lila.
Sarah pun langsung teringat ia sudah memiliki janji pada Lila. Sarah menceritakan tentang Alan dan Lila pada Nio. Dan Sarah tersenyum tiba-tiba pada Nio. Dan Nio sudah mengerti maksud dan tujuan Sarah. Sarah pasti menginginkan sesuatu dari nya.
" males aku cape! " ucap Nio
" please lah, tolong rakitkan sepeda itu, aku sudah punya janji sama dia "
"kamu yang punya janji kenapa harus aku yang repot" ucap Nio sedikit membalas ucapan Sarah yang kemarin.
Sarah sedikit kesal.
" ya sudah sana! Jangan ganggu aku !"
Nio pun kembali terkekeh. Ia pun mengambil kotak pembungkus sepeda tersebut. Ia pun mulai merakit sepeda tersebut. Sarah membantu meminjam kan peralatan yang dibutuhkan dari tetangga sebelah penginapan.
1 setengah jam Nio merakit sepeda tersebut. dan akhirnya sepeda itu pun selesai juga.
" aku penasaran sama pemilik sepeda ini "
" ia anak pemilik penginapan ini" Sarah pun menceritakan tentang Lila pada Nio.
Nio mengeryitkan alis nya.
"kamu ngga lagi ngambil hati anak seorang duda kan?" ucap Nio asal
Sarah pun memukul Nio dan membuat Nio meringis kesakitan.
" jangan suka asal kalau ngomong!"
" ya kali aja kamu naksir itu duda, tapi jangan deh soalnya kalau kamu beneran suka sama dia, ngga kebayang gimana mama mu akan menolak nya. sudah dia duda, punya anak, dan mohon maaf, buta lagi"
" kenapa jadi berpikir kearah sana? Kami ngga punya hubungan apa-apa!"
" eh tapi kalau kalian beneran jatuh cinta, gimana? Apa kamu bisa menerima keadaan nya? Apa kamu akan melawan keluarga mu terutama mama mu?"
" Nio, udah ya, ngga usah kejauhan mikir nya, kita ngga mungkin bersama karena ia ngga akan suka dengan wanita seperti ku"
" wanita sepertimu?? Emang ada masalah apa dengan dirimu? jangan-jangan kamu masih suka sama mantan mu yang mokondo itu?!"
Lagi-lagi Sarah memukul Nio karena bicara ngasal.
" lama-lama kujahit mulut mu, kalau ngomong suka ngasal banget!" Sarah tampak kesal karena Nio mengingatkan dirinya pada mantan nya yang brengsek.
" sudah sana kembali ke kamar mu, aku mau mengantar sepeda ini kesebelah "
" sebelah?"
" iya rumah mereka disebelah penginapan"
" ikuuuuut" ucap Nio
Sarah memutar bola mata nya. Mereka pun pergi ke rumah Alan. Sarah mengetuk pintu rumah Alan. Lila pun membuka kan pintu
" kak Sarah?"
Sarah tersenyum
"haii, gimana luka nya?"
" udah ngga sakit "
"kalau begitu kak Sarah punya hadiah untuk kamu"
Sarah pun memperlihat kan sepeda yang sudah ia belikan untuk Lila. Lila pun terlihat senang
"horeeee, Lila punya sepeda baru" Lila lompat kegirangan.
"Lila, siapa?" tiba-tiba ada suara seorang wanita dari dalam rumah mereka.
"kak Sarah Oma"
Seorang wanita paruh baya dengan dandanan high class keluar dari rumah mereka. Ia pun tersenyum pada Sarah.
"Oma lihat, Lila punya sepeda baru" ucap Lila pada Oma
" dapat dari mana sepeda itu?"
"kak Sarah kasih hadiah buat Lila"
Wanita paruh baya itu terkejut.
" apa Lila sudah berterima kasih pada kak Sarah?"
"kak Sarah terimakasih. Lila sayang sama kak Sarah" ucap Lila polos. Mata mereka terlihat membulat ketika Lila mengucapkan kalimat itu. Sarah pun tersenyum canggung didepan Oma nya Lila.
"oiya sampai lupa, ayo mari masuk"
" ehm, ngga usah Tante, terimakasih, saya mau mengembalikan payung ini saja. Kami langsung balik ke penginapan"
" kok buru-buru sih, ayo mampir dulu" wanita itu menarik tangan Sarah dan Nio untuk masuk kedalam rumah nya. Sarah dan Nio pun akhirnya masuk kedalam rumah tersebut.
" ayo silahkan duduk, Oya kenalin nama saya Kania, saya Oma nya Lila" wanita itu memperkenalkan diri.
"kebetulan saya tidak tinggal disini, saya datang nengokin cucu" sambung nya.
"kak Sarah, om ini yang mau menikah dengan ka Sarah ya?" lagi-lagi Lila bertanya polos.
Membuat Nio tertawa keras. Sarah menendang sedikit kaki Nio, memberi syarat agar Nio tidak tertawa sekeras itu.
" om sama Kaka kesayangan mu ini saudara sepupu, dan Kaka kesayangan mu ini belum punya pasangan jadi bagaimana ia mau menikah" jelas Nio pada Lila sembari tertawa.
"jadi kak Sarah ngga jadi menikah?"
" Lila punya pasangan ngga buat kak Sarah? Kalau punya, kenalin sama kak Sarah, Biar dia bisa menikah" Nio berbisik keras pada Lila
"Nio!" Sarah memanggil nama Nio dengan merapatkan gigi nya.
"Lila" panggil Oma nya sembari menggelengkan kepala nya.
"Oma, kita pasangkan aja kak Sarah sama ayah, Lila mau jadi anaknya kak Sarah"
Sarah membulatkan matanya lalu tersenyum canggung kembali. Nio yang mendengar ucapan anak kecil polos itu pun terkekeh.
" maafin Lila ya Sarah, dia dari lahir sudah tidak memiliki bunda, mungkin dia merindukan sosok seorang ibu. Saya sudah berusaha mencarikan calon ibu baru buat Lila, tapi Alan selalu menolaknya" ucap wanita tersebut.
Sarah hanya tersenyum tipis. Ia tidak terlalu menanggapi ucapan ibu Kania. ibu Kania mengajak mereka untuk makan malam bersama dirumah tersebut sembari menceritakan sedikit tentang Alan
Usai makan malam Sarah dan Nio pun berpamitan. Ketika mereka berpamitan, Alan dan Selly baru tiba dirumah. Wajah ibu Kania seketika berubah ketika melihat Selly bersama Alan, ia tampak tidak menyukai Selly.
"ayah kak Sarah membelikan Lila sepeda baru"
Alan tampak terkejut.
" kenapa kamu membelikan nya?! Itu berbahaya ia masih kecil !" tanpa sadar Alan berbicara keras pada Sarah.
Sarah yang terkejut melihat Alan berbicara keras pada nya, emosi nya pun tersulut.
" jangan jadikan kekurangan mu sebagai alasan penghalang untuk dia belajar !! Dasar egois! Saya permisi Bu Kania " Sarah pun pergi meninggalkan mereka semua yang ada di situ.
*Deg*
Alan terdiam karena ucapan Sarah, selama ini tidak ada yang pernah mengatai nya seperti itu.
" tunggu aku" ucap Nio.
Alan mendengar suara Nio, dan ia berpikir bahwa Sarah datang kerumahnya bersama calon suaminya.
"ayah jahat!" Lila berlari menuju kamar nya.
"kamu keterlaluan Alan!" ucap ibu Kania sembari mengejar cucu nya masuk ke dalam kamar.
Alan terduduk, ia baru menyadari jika ia telah berkata keras pada Sarah. Ia tidak bermaksud seperti itu, ia hanya sedikit panik jika terjadi sesuatu dengan putri semata wayang nya tersebut.
" mas ngga apa-apa?" tanya Selly lembut.
" sorry sell, kamu bisa pulang, kita sudah sampai rumah, terimakasih dan maaf sudah merepotkan mu"
Alan pulang sedikit larut, ketika malam penglihatan nya menjadi buruk, Selly menawarkan diri untuk membantu Alan mengantarkan nya kembali pulang.
Selly sedikit kecewa, karena keinginan nya untuk lebih lama bersama Alan menjadi batal karena insiden tersebut. Ia pun menjadi kesal terhadap Sarah.
Bersambung .....