NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Istana Nagari, begitulah orang-orang menyebutnya. Sebuah bangunan megah berdiri kokoh di atas perbukitan di desa Munding. Tempat tinggal seorang juragan muda yang kaya raya dan tampan rupawan. Terkenal kejam dan tidak berperasaan.

Nataprawira, juragan Nata begitu masyarakat setempat memanggilnya. Tokoh terhormat yang mereka jadikan sebagai pemimpin desa. Memiliki tiga orang istri cantik jelita yang selalu siap melayaninya.

Kabar yang beredar juragan hanya mencintai istri pertamanya yang lain hanyalah pajangan. Hanya istri pertama juragan yang memiliki anak.

Lalu, di panen ke seratus ladang padinya, juragan Nata menikahi seorang gadis belia. Wulan, seorang gadis yang dijadikan tebusan hutang oleh sang ayah. Memasuki istana sang juragan sebagai istri keempat, mengundang kebencian di dalam diri ketiga istri juragan.

Wulan tidak perlu bersaing untuk mendapatkan cinta sang juragan. Dia hanya ingin hidup damai di dalam istana itu.
Bagaimana Wulan akan menjalani kehidupan di istana itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Siapa?"

Wulan bertanya cemas saat suara pintu terdengar. Paviliun tempat tinggalnya cukup luas, ia tak perlu keluar saat ingin pergi ke kamar mandi. Bahkan, dapur kecil pun tersedia di sana untuk memudahkan para pelayan dalam melayani majikan.

Sesosok bayangan muncul perlahan, memasuki kediamannya. Wulan menunggu dengan cemas, menyusun rencana untuk segala kemungkinan yang akan terjadi.

Dia bukan juragan. Apakah istri juragan yang lain?

Batin Wulan bergumam, matanya tak berkedip menunggu sosok itu muncul di hadapannya. Wulan mengernyit saat melihat seorang wanita berusia lima puluh tahunan berdiri di hadapannya dengan sedikit membungkuk.

"Siapa kamu?" tanya Wulan tanpa beranjak dari ranjang.

Wanita itu mengangkat wajah, tersenyum lembut. Aura keibuan begitu terasa hangat di hati Wulan. Sosok itu sama persis seperti Nyai Darsih yang merawatnya selama ini.

"Saya Sumi, pengasuh juragan. Juragan meminta saya untuk melayani Nyai Wulan. Mulai sekarang jika Nyai butuh apa-apa panggil saja saya," ucap wanita itu dengan sopan.

"Pengasuh juragan?" Wulan mengulangi kata-kata itu.

"Iya, Nyai?" sahut Sumi sambil tersenyum.

"Nyai?" Wulan kembali mengulang, bingung dengan situasi yang sedang dihadapi.

Untuk apa juragan mengirim pengasuhnya ke sini? Apakah untuk menjadi mata-mata?

"Semua istri juragan di istana Nagari ... kami para abdi menyebutnya seperti itu," ucap Sumi menjelaskan.

Wulan tersenyum, beranjak dari ranjang dan berjalan mendekat. Bi Sumi terlihat seperti orang baik, tapi Wulan tetap harus waspada dan hati-hati. Ia asing di istana itu.

"Bibi tidak perlu memanggil saya seperti itu. Panggil saja saya Wulan, Bibi terlihat seperti ibu saya," ujar Wulan sembari menelisik sosok di hadapannya dengan jeli.

Bi Sumi terkesiap, ada riak kekhawatiran di garis wajahnya yang dipenuhi keriput.

"Ta-tapi ...."

"Tidak ada tapi. Wulan masih muda, masih belum tahu apa-apa. Ke depannya harap Bi Sumi mau mengajari Wulan bagaimana cara hidup di istana Nagari ini," sela Wulan dengan suara lembut mendayu.

Bi Sumi terharu mendengar itu, tak menyangka ia akan mendapat majikan yang begitu sederhana dan tidak sombong. Tak seperti majikan sebelumnya.

"Baiklah kalau begitu. Tetap saja, saya harus membicarakan ini dengan juragan. Khawatir beliau tidak senang," ujar Bi Sumi tidak berani memutuskan.

Juragan lagi? Apakah segala sesuatu di istana ini harus dengan izin darinya? Artinya semua orang tidak punya privasi di sini?

Wulan menghela napas panjang, istana megah itu seperti sangkar burung yang mengurungnya. Dia adalah orang yang bebas, seseorang yang tidak pernah bisa berdiam diri di dalam rumah.

"Wulan tidak apa-apa? Kenapa melamun?" tegur Bi Sumi dengan hati-hati. Ia khawatir telinga juragan akan mendengarnya.

"Tidak apa-apa, Bi." Wulan tersenyum, tapi kekhawatiran jelas terlihat di kedua matanya.

"Saya dengar istri muda juragan tinggal di paviliun ini? Apakah ada di dalam?" Suara seseorang mendayu, terdengar tegas dan dingin menusuk.

Wulan menatap Bi Sumi, bertanya tanpa kata.

"Nyai Ratih, istri pertama juragan," jawab Bi Sumi pelan.

Wulan membulatkan bibir, menunggu sang kakak madu yang sudah berdiri di depan pintu. Entah apa yang akan dia lakukan kepadanya?

Brak!

Pintu dibuka dengan kasar, tapi Wulan terlihat biasa saja. Teringat pada ucapan Nyai Darsih tentang orang-orang di istana Nagari itu.

Ratih, adalah istri pertama juragan yang diakui para abdi. Dia anak dari sepupu jauh ibu tiri juragan. Telah melahirkan seorang anak perempuan untuk juragan yang saat ini berusia sepuluh tahun. Dia sombong dan begitu berkuasa di istana Nagari. Semua abdi harus tunduk dan patuh padanya. Jika tidak, maka dia akan mati dan jasadnya dibuang ke gunung untuk menjadi makanan binatang buas. Kamu harus berhati-hati di depannya.

Kata-kata Nyai Darsih kembali terngiang di telinga Wulan. Tentang sosok istri pertama sang juragan yang berhasil melahirkan seorang anak.

Bi Sumi melirik Wulan yang tidak terlihat takut ataupun cemas.

Dia terlihat biasa saja. Apakah Wulan ini tidak tahu siapa Nyai Ratih ini? Bi Sumi menghela napas.

"Secantik apa istri muda juragan sampai dibuatkan pesta begitu meriah seperti ini?" katanya sembari melangkah masuk ke dalam kamar Wulan. Ia duduk tanpa diminta, di kursi kayu yang tersedia di sana.

Wulan tersenyum, berjalan perlahan mendekati wanita tersebut. Sementara Bi Sumi hanya melirik tanpa beranjak.

"Wulan menyapa Nyai!" ucap Wulan dengan sopan.

Brak!

Ratih menggebrak meja, membuat Bi Sumi terperanjat.

"Lancang! Baru pertama datang ke istana ini, bukannya datang menghadap, kamu seenaknya di kamar? Tidak punya sopan santun!" hardik Nyai Ratih geram.

"Wulan tidak sopan, tapi juragan sendiri yang membawa Wulan ke sini. Wulan tidak tahu jika harus menghadap Nyai terlebih dahulu," ucap Wulan sambil tersenyum.

"Kamu ...."

"Tolong jaga sikap, Nyai!"

Ratih membeliak, seperti melihat hantu.

"Kamu ...!"

1
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
udah lah jd ajang coba2, harus beraktinf, difitnah pulak. ckckckckc kesian si sumat
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
sandiwara kah??
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
malunya
Liana CyNx Lutfi
Siapakah mbh kari apakah dia yg mengendalikan juragan atas perintah ratih ?wulan cucunya ki jagat mkanya jngn macam2 klu tdak ingin matt dngn sia2 apa lagi dia tidak ingin mencari musuh tp klian yg ingin bermusuhan dngnya jd tangunglah resekonya
Aisy Hilyah: bener banget itu
total 1 replies
Memyr 67
𝗁𝗂𝗂𝗂𝗁, 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺𝗆 𝖽𝗂𝖺𝗆 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗋𝖺𝗆𝗄𝖺𝗇. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗎𝗉
Aisy Hilyah: sama sama kakak
total 1 replies
Kustri
klu brg percaya bs dikasih tanda, lha klu uang... apa bs🤔
Aisy Hilyah: kan yang punya uang kertas cuma juragan ceritanya
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Kodam nya Wulan keluar gimana jadi mau kenalan 🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hehe iya dong
total 1 replies
vj'z tri
hayo juragan mari kaborrrrrr 🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahah ayo lah
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
aku terwulan wulan
Aisy Hilyah: ehehehe
total 1 replies
vj'z tri
kang Sumar ,sabar yah hari ini sudah jadi kelinci percobaan jadi kambing hitam pula 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahaha saya sabar nyai
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 maluuuuu maluuu kalau masih punya malu kau lampir
Aisy Hilyah: udah putus urat malunya
total 1 replies
vj'z tri
ini dia biang Lala nya menyerahkan diri buat di bina 😏😏😏😏 lapor kang Dedi juragan biar di masukin barak 🤣🤣🤣🤣🤣 atau ibu Susi biar di tenggelam kan 🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahaha iya iya bener
total 1 replies
Kustri
basi pak!
giliran bs hidup enak ingin ikutan, ngapain dl kalian siksa
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Kustri
klu ada ayah durhaka, ya dia asepso😁🤭
Aisy Hilyah: sabun cuci haha
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Sekarang ningsih yg ketahuan besok2 istri 1 dan 2 yg akan ketahuan busuknya...Ayo wulan tunjukkan pesonamu sdah waktunya mereka mempertanggungkan perbuatanya
Aisy Hilyah: iya bener satu satu dikupas
total 1 replies
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇. 𝗇𝗂𝗇𝗀𝗌𝗂𝗁 𝗒𝗀 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀? 𝗆𝖺𝗎 𝖽𝗂𝖺𝗉𝖺𝗂𝗇 𝗇𝗂𝗇𝗀𝗌𝗂𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇?
Aisy Hilyah: hayooo diapain
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
obat perangsang kah?
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
habis mandi bunga kah kau ratih
Aisy Hilyah: tujuh rupa tengah malam
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Untungnya kang sumar masih selamat...mengatall kau selir mengatal kau🤣🤣
Aisy Hilyah: haha iya bener
total 3 replies
Dsy_Sagitariuzz
waduh ratih si titisan iblis sudah tau rencana juragan menyuruh org memata matai mereka🤔 smg wulan tau
Aisy Hilyah: tentu dia gak sembarangan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!