NovelToon NovelToon
Eternal Love

Eternal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Angst
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jemiiima__

Cinta itu manis, sampai kenyataan datang mengetuk.
‎Bagi Yuan, Reinan adalah rumah. Bagi Reinan, Yuan adalah alasan untuk tetap kuat. Tapi dunia tak pernah memberi mereka jalan lurus. Dari senyuman manis hingga air mata yang tertahan, keduanya terjebak dalam kisah yang tak pernah mereka rencanakan.

‎Apakah cinta cukup kuat untuk melawan semua takdir yang berusaha memisahkan mereka? Atau justru mereka harus belajar melepaskan?

‎Jika bertahan, apakah sepadan dengan luka yang harus mereka tanggung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jemiiima__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

...Eternal Love...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...🌻Happy Reading🌻...

‎Reinan berjalan pelan di trotoar, sambil mencoba mengingat apa yang terjadi padanya semalam.

‎Di club, okay dia ingat . Dia minum bersama teman-temannya lalu ia berjoget .

‎Ah! iya whiskey! Whiskey yang terakhir ia minum telah membuat tubuhnya terasa aneh . Reinan ingat!

‎Lalu ia pamit untuk ke toilet sampai saat seorang pria menariknya ke 'room' yang tadi . Dan gelap! dia tidak mengingat apapun setelah itu . Reinan mengacak-acak rambutnya frustasi. Apa yang harus ia katakan pada teman-temannya dari mana ia harus menjelaskan malam itu, terutama baju yang dipakai nya pula.

‎'Semoga mereka tidak bertanya yang aneh-aneh Tuhan' batin Reinan penuh harap.

‎Begitu Reinan melangkah melewati pintu asrama, ketiga temannya seketika menoleh dan tatapan mereka tajam penuh tanda tanya.

‎"Nan, bilang ke kita lo semalem kemana?" suara Yena memecahkan keheningan.

‎Diikuti celetukan yang lain.

‎"lo bilang di chat grup kalo lu udah pulang. Nyatanya? Pas kita sampe di asrama lo gak ada" lanjut Minji.

‎"Eh tunggu, itu juga lo pake baju siapa?kita belum pernah lo liat pake baju itu?" selidik Zoey.

‎Reinan menghela nafas, mencoba menenangkan wajahnya sebelum ia menjawab pertanyaan-pertanyaan temannya.

‎'Semoga ini alasan yang paling masuk akal dan mereka ga curiga' ucap Reinan mantap dalam hati.

‎"G-gue semalem pulang kerumah tante gue. Emmm.. Itu semalem dia chat gue katanya ada yang perlu dibantu dirumahnya. Terus baju ini? Ini punya nya keponakan gue yang cowo itu loh . Astaga gue semalem muntah ege , dress gue kotor. Jadi gue pake baju ini deh" Reinan merasakan jantungnya berdegup lebih kencang setelah menjawab seluruh pertanyaan yang di lontarkan teman-temannya.

‎"yeuu kita kira lo kemana, bikin khawatir aja" tutur Yena

‎Reinan tersenyum kikuk "hee.. Aman kok. Gue ke toilet dulu deh mau mandi"

‎Reinan kemudian melangkah pergi ke kamar mandi. Ia menyalakan keran, membasuh wajahnya beberapa kali. Saat mengangkat pandangannya bertemu dengan cermin di depannya.

‎Matanya langsung membelalak. Di lehernya-sedikit ke sisi kanan-terlihat jelas bekas kemerahan berbentuk oval.

‎Bukan karena gigitan serangga atapun luka.

‎Ini kissmark.

‎Nafasnya tercekat.

‎Ia meraba bekas itu, seolah memastikan matanya tidak salah lihat.

‎'Apa ini gara-gara pria yang tadi?' bisiknya , nyaris tak terdengar.

‎Reinan pun mencoba membuka seluruh bajunya. Seketika kakinya lemas ia terduduk di closet. Hatinya mencelos ternyata kissmark nya bukan hanya di lehernya saja. Tapi hampir di seluruh bagian tubuh nya . Bahu, punggung, terutama di dadanya Semuanya penuh dengan bekas kemerahan itu.

‎Ia juga tersadar jika dari tadi bagian bawahnya terutama area sensitifnya terasa ngilu saat berjalan

‎'Apa gue baru aja di perkosa?' gumamnya seakan tidak percaya. Tangannya bergetar saat ia meraih keran dan membasuh wajahnya lagi. Yang ia tahu jika memang terjadi sesuatu . Ia tak ingat . Itu yang membuat Reinan semakin takut.

‎Saat ini rasanya Reinan ingin menghilang saja dari bumi. Kesucian nya yang selama ini ia jaga telah dirusak oleh pria yang bahkan tidak ia kenal.

‎Jika ingin memastikan, kemana ia harus bertanya? Balik lagi ke club itu? Baru membayangkannya saja ia sudah merinding ketakutan.

‎Selesai mandi, ia menjatuhkan dirinya ke kasur.

‎"Nan, apa gak makan dulu ini gue ada bubur lebih buat lo" tawar Yena

‎"Gak nafsu makan gue, cape" sahut Reinan.

‎Perlahan, Reinan pun tertidur.

‎Di ruang kantornya, Yuan memandangi tumpukan dokumen tanpa benar-benar membaca isinya. Fikirannya kembali tertuju pada bercak noda darah di sprei yang ia dan Reinan tiduri semalam. Jika diingat kembali perasaan saat Yuan mulai 'memasuki' tubuh Reinan memang terasa sempit sekali. Wajar jika dikatakan itu adalah kali pertamanya.

‎Mencari gadis yang bahkan tidak ia kenal bukanlah hal yang mudah. Yang Yuan tahu saat tak sengaja membalas pesan temannya saai itu, mereka memanggilnya 'nan' . Jadi siapa namanya, Nanda? Jinan? Kinan? Ah sudahlah memikirnya membuat Yuan pusing.

‎Ponsel Yuan tiba-tiba berdering, memecah lamunannya.

‎Ia melirik layar -Joseph

‎'Ya , Jo?' sahut Yuan, suaranya agak malas karena mengira pasti ini tak penting.

‎Namun, nada serius Joseph membuatnya duduk tegak.

‎'Tadi ahjumma di rumah gue ngabarin kalo dia nemuin kaya kartu pelajar gitu di bawah ranjang yang lo tidurin'

‎Yuan langsung teringat gadis itu. Jantungnya berdegup sedikit lebih cepat.

‎'Kartu pelajar? Atas nama siapa?'

‎'Gak tau, ahjumma gak bilang apa-apa lagi ke gue' jawab Joseph

‎'Kalo lo mau, lo bawa sendiri aja ke rumah gue. Soalnya gue ga lagi ada dirumah' lanjut Joseph.

‎Yuan terdiam sejenak, petunjuk itu akhirnya datang tanpa ia duga.

‎'baiklah, simpen dulu selesai kerja gue ambil' jawabnya pelan.

‎Sebelum telfon di tutup, Joseph sempat bertanya

‎'Kalo katanya itu kartu pelajar, lo bukan nidurin anak minor kan?'

‎'Stupid! Kalo gue nidurin anak minor, berarti sistem keamanan club lo bobrok bisa-bisa nya nge lolosin anak minor'‎ ‎Cibir yuan .

‎Klik

‎Yuan menutup telfonnya sepihak. Akhirnya ia punya alasan yang jelas untuk menemui nona itu lagi.

‎Sore itu, Yuan memarkir mobil di depan rumah Joseph. Karena Joseph tidak berada dirumah begitu Yuan mengambil kartu pelajar nya ia pun kembali ke mobil.

‎Ia menatap kartu itu. Foto Reinan terlihat jelas, senyum tipis dengan seragam putih abu-abu khas foto formal kampus.

‎Tulisan nama Kim Reinan berserta nama kampusnya Universitas Seoul.

‎Sebelum menyalakan mobil, mata Yuan kembali tertuju pada baris kecil bagian bawah yaitu tanggal lahir

7 Oktober ‎2005

‎Ia menghitung cepat di kepalanya.

‎Astaga Reinan baru 20 tahun.

‎Yuan terdiam, lalu bersandar ke kursi .

‎Usianya sendiri hampir kepala 3 . Age gap yang cukup jauh.

‎Bukan jarak usia yang membuatnya kaget, tapi kenyataan bahwa gadis itu terlalu muda untuk berada di situasi seperti kemarin.

‎Ia menaruh kartu pelajar itu di dashboard

‎'Baiklah, Kim Reinan' gumamnya pelan.

‎'Semoga kamu gak takut kalo ketemu saya'

‎Dengan itu, ia memutar kunci kontak dan mulai menuju kampus.

‎Sebelum ia benar-benar memasuki area kampus, Yuan menepi di sebuah parkiran minimarket. Ia menatap pantulan dirinya di kaca spion. Kemeja formal dan celana bahan jelas bukan setelan mahasiswa.

‎'Kalau begini, semua orang langsung tahu kalo saya orang luar... dan lebih tua' fikirnya sambil mengehela nafas.

‎Ia membuka bagasi dan mengeluarkan ransel kecil berisi pakaian ganti . Beberapa menit kemudian penampilannya berubah total.

‎Kaos hitam, jaket denim , celana jeans dan sneakers.

‎'Lumayan. Setidaknya tidak seperti om-om yang nyasar ke kampus' gumamnya sambil tersenyum tipis.

‎Setelah itu, barulah ia melaju lagi menuju kampus. Di seberang gerbang, ia memarkir mobilnya .

‎Langkah Yuan santai tapi wajahnya waspada, mengamati wajah demi wajah yang keluar masuk gerbang kampus.

‎Beberapa menit berlalu tanpa hasil.

‎Hingga, diantara kerumunan itu ia menangkap sosok yang membuatnya otomatis terhenti.

‎Rambut hitam panjang dan wajah yang persis seperti di kartu pelajar.

‎Itu dia. . .

‎Yuan menahan nafas, memperhatikan dari kejauhan Reinan berjalan bersama ketiga temannya sambil bercakap-cakap, terlihat tak menyadari keberadaannya.

‎Yuan mengikuti langkah mereka dari jarak aman. Ia tahu jika langsung memanggil , Reinan akan merasa takut dan terancam.

‎Langkah Yuan melambat ketika ia melihat Reinan dan teman-temannya berpisah di depan gedung fakultas . Sedangkan Reinan sendiri melanjutkan langkahnya menuju taman kampus.

‎Yuan memanggil dengan hati-hati

‎"Reinan.. ?"

‎Reinan menoleh,tatapan matanya membesar nafasnya tertahan.

‎Dia. . .

‎Pria yang bermalam bersama Reinan saat di club.

‎Reinan refleks melangkah mundur setengah langkah, meremas tali tas nya erat-erat.

‎"A-pa mau kamu?" suaranya sedikit bergetar.

‎Yuan tampak kaget melihat reaksinya. Ia mengangkat kedua tangannya, memberi isyarat menenangkan.

‎"Saya ngerti kalo kamu takut," ujarnya pelan.

‎Yuan menurunkan tangannya perlahan.

‎"Bisakah kita mengobrol sebentar? Ada cafe di ujung jalan, dekat kampus ini"

‎Reinan menelan ludah. Jantungnya masih berdegup cepat . Tapi ia harus memberanikan diri agar tau apa yang sebenarnya terjadi.

‎"Baiklah" jawabnya ragu , nyaris tak terdengar.

‎Yuan mengangguk sekali. Mereka memilih meja di dekat jendela. Reinan duduk dengan punggung tegak, kedua tangannya saling menggenggam di pangkuan. Tatapannya waspada penuh .

‎Yuan mulai menarik nafas dalam-dalam sebelum mulai bicara.

‎"Saya cuma mau jelasin dari awal. Kemarin saat di club , kamu bersama teman-teman mu kan? tiga orang wanita dan satu orang pria"

‎Yuan menatap secangkir kopi di depannya , lalu kembali menatap Reinan.

‎"Teman kamu yang pria, saya melihat dia memasukan sesuatu ke dalam whiskey yang kamu minum, lalu kamu ke toilet dia mengikuti kamu , "

‎"Eeemm..."

‎Reinan menegang, jemarinya menggengam ujung rok.

‎"Lalu?"

‎'Astaga gimana saya jelasin bagian ini' gumam Yuan dalam hati.

‎"Lalu, saya mencoba menjauhkan kamu dari dia dengan membawa kamu ke 'room' punya teman saya itu .

‎Yuan menarik nafas panjang.

‎"Malam itu, kamu memang dibawah pengaruh sesuatu . Dan kita -" ia menunduk sejenak.

Lalu melanjutkan

"-kita 'melakukannya' ".

‎Kata-kata itu jatuh seperti batu ke dada Reinan.

‎Wajahnya memucat, nafasnya memburu , matanya nyaris berkaca-kaca.

‎Dugaan ia kemarin benar dia sudah tak virgin lagi.

‎Yuan buru-buru menambahkan

‎"Tapi.. Itu bukan rencana awal saya. Kamu tiba-tiba mencium saya dan saya terlalu lemah untuk bilang 'tidak' waktu itu. Terlepas apapun alasannya, saya tetap salah"

‎Reinan memalingkan wajahnya, menatap keluar jendela cafe. Matanya panas, air matanya mulai menggenang.

‎Yuan terdiam beberapa detik, lalu berkata dengan mantap.

‎"Kalo kamu mau saya bertanggung jawab, saya siap menikahi kamu"

‎Reinan mengusap cepat sudut matanya, lalu ia menatap Yuan lama. Hatinya berkecamuk , antara sakit hati‎

‎Bingung, dan merasa tawaran itu tiba-tiba.

‎Ia menghela nafas berat.

‎"Kamu... pakai pengaman saat itu?" tanya nya akhirnya, suaranya datar.

‎Yuan mengangguk pelan, "iya, saya pastikan itu. Saya gak mau keadaan menjadi lebih buruk"

‎Reinan terdiam lagi. Lalu , dengan nada getir, ia berkata

‎"Kalo begitu kita gak perlu memperpanjang ini lagi, semua sudah terlanjur, "

‎"Aku cuma berharap. . . Kita gak usah ketemu lagi"

‎Kalimat itu menusuk seperti pisau dingin.

‎Yuan menunduk, merasa dadanya sesak. Ia ingin meminta kesempatan, tapi tatapn Reinan sudah jelas, tertutup rapat.

‎Reinan bangkit dari kursinya, mengambil tasnya lalu melangkah keluar cafe tanpa menoleh.

‎Yuan hanya bisa duduk mematung, menyadari bahwa satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menatap punggung itu menjauh .

1
Asya
Orng yg sdh terobsesi mmnk nggk bisa di sepelekan yah
Jemiiima__: ngeri memanggg
total 1 replies
Asya
Nggk usah khawatir lah rei sama yuan, dia biss ngelakuin apa aja, jdi biarin sih biang kerok itu berulah
Asya
Lah??
Xlyzy
rahasia perusahaan mknya di tutupin🤭
bluemoon
sumpah itu si Rui pengen aku sentil biji mata nya
Jemiiima__: sentil aja beb biar kapok ;(
total 1 replies
sjulerjn29
berharga gak tuh... meleleh deh hati reinan. tapi syukurlah rui di tangkep
Jemiiima__: akhirnya drama Rui selese ;(
total 2 replies
Aquarius97 🕊️
dia bukan suka tapi terobsesi
Jemiiima__: betuuul
total 1 replies
Aquarius97 🕊️
Jangan mau Reiiii
Aquarius97 🕊️
Lah kenapa dia sering muncul sihhhh...
Asya
Yahh ktmu lagi d tmpat yang sama
Asya
Nyapa doang😆
Asya
kedengeran aneh yahh di telinga mu reinan? 😆
Asya
banyak🤣
Asya
gugup nggk tuh🤭🤣
Afriyeni Official
untung Yuan cepat datang
Afriyeni Official
ngancem nih ngancemm
Afriyeni Official
ish,, si Rui ini ganjen amat kagak ada kapok kapoknya
Dasyah🤍
huaaa,sini bag adek didik jadi baik orang ganteng ngak boleh gitu
Jemiiima__: kasih paham Rui beb 😌
total 1 replies
Dasyah🤍
plis deh Thor, kenapa orang seganteng banget ini jadi orang jahat yang benar aja
Jemiiima__: ga tega sebetulnya tp gmn yaa wkwk next deh jd pu ruinya /Facepalm/
total 1 replies
Dasyah🤍
ni orang ganggu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!