NovelToon NovelToon
Bisik Hati Istri Sang Antagonis

Bisik Hati Istri Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Reinkarnasi / CEO / Time Travel / Nikah Kontrak
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Raina hanya ingin mengisi waktunya di malam hari dengan membaca novel romantis sebelum tidur. Tapi siapa sangka, novel berjudul “Pengantin Bayangan Sang Antagonis” itu akan menjadi akhir dari hidup lamanya. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya—dan saat ia membuka mata, ia bukan lagi Raina. Ia kini menjadi Ayla, karakter figuran yang hanya muncul di dua bab novel… sebagai istri sang antagonis pria yang hendak menceraikannya.

Namun yang lebih mengejutkan bukan hanya reinkarnasinya, melainkan sistem misterius bernama “Sistem Gosip” yang kini bersarang di benaknya. Sistem ini memberinya informasi rahasia paling update, tentang siapa pun di dalam dunia ini. Skandal, rahasia kelam, kebohongan, semuanya tersedia.

Sayangnya, ada satu efek samping yang tidak disebutkan: setiap bisikan hatinya bisa didengar oleh suaminya sendiri—Kael Arvane, pria dingin dan penuh ambisi yang menjadi antagonis utama dalam novel itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Rahasia

Malam menjelang, dan hujan turun perlahan seperti tirai air yang menutup dunia luar. Rumah Arvane sunyi seperti biasa, tapi malam ini Kael tidak mengunci diri di ruang kerjanya. Sebaliknya, dia duduk di ruang tengah, membaca dokumen sambil sesekali menyeruput kopi hitam.

Aku berdiri di ambang pintu, ragu.

“Masuk saja. Aku sudah mendengar sejak kau berpikir untuk mendekat,” katanya tanpa menoleh.

Aku tersenyum kecut.

Kelebihan bisa membaca pikiran orang memang praktis, tapi sangat mengganggu untuk kehidupan rumah tangga.

Aku duduk di seberang, di sofa empuk yang membungkus tubuhku seperti pelukan hangat— jika saja suasananya tak setegang ini.

“Kael, aku ingin bicara tentang perjanjian nikah kita,” kataku langsung.

Dia akhirnya menatapku, matanya tajam, gelap, penuh perhitungan.

“Kenapa?” tanyanya datar.

“Karena aku tahu... itu tak sepenuhnya adil,” jawabku jujur. “Aku tahu Ayla dulu menandatangani semuanya tanpa membaca ulang. Tapi aku bukan dia lagi.”

Kael menatap ku lama, seperti ingin menyelami kepala ku lebih dalam lagi. Tapi sekarang aku punya Filter Pikiran. Dia hanya mendengar apa yang kuizinkan.

Ya, Kael. Terus tatap aku. Baca pikiranku. Yang sekarang hanya berisi satu hal: niat untuk bertahan.

“Dan apa yang kau inginkan?” Kael akhirnya bertanya.

“Kesempatan untuk menyusun ulang isi perjanjian. Sebagai istri yang tidak ingin menjadi beban, tapi juga tidak ingin menjadi pion.”

Dia mendengus pelan. “Kau bicara seperti pengacara.”

“Aku belajar dari yang terbaik,” kata ku sambil tersenyum kecil.

Kael menghela napas. Lalu mengambil sebuah map dari laci. Dia melemparkannya ke meja di antara kami.

“Ini draf baru. Aku sudah menyusunnya tadi sore.”

Aku membelalakkan mata.

“Kau tahu aku akan membahas ini?”

“Kau berpikir keras sejak semalam. Dan ketika Ayla berpikir keras, itu selalu tentang dua hal: perjanjian... atau balas dendam.”

Aku membuka map itu. Isinya berbeda dari versi lama. Tidak ada lagi klausul “pengusiran tanpa pemberitahuan” atau “penyitaan aset pribadi.” Tapi yang membuat ku terdiam adalah bagian akhir:

Jika dalam enam bulan pernikahan ini tidak menunjukkan ‘kemitraan’ yang sehat, kedua pihak berhak mengajukan pembubaran tanpa kerugian hukum.

“Enam bulan?” tanya ku spontan.

“Waktu yang cukup untuk membuktikan bahwa kau benar-benar berubah,” katanya dingin. “Dan cukup untuk ku memastikan apakah keputusan ini layak.”

[Sistem Update: Misi Baru Terbuka - “Bertahan 6 Bulan sebagai Mitra Kael.” Hadiah: Akses ke Riwayat Masa Lalu Kael.]

Aku mengangguk.

“Baik. Aku terima.”

Aku menandatangani draf perjanjian itu dengan tangan sedikit gemetar. Bukan karena takut, tapi karena sadar bahwa pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai.

Kael mengambil map itu kembali, menyelipkannya ke dalam brankas kecil di sudut ruangan. Kemudian dia duduk kembali, kali ini dengan tatapan yang tak sekeras tadi.

“Kau ingin tahu kenapa aku membuat ulang draf ini?” tanyanya tiba-tiba.

Aku hanya menatapnya. Menunggu.

“Karena aku tahu kau bukan lagi Ayla,” katanya pelan. “Wanita yang ku benci dulu tidak pernah punya keberanian untuk menantang ku dengan senyum.”

Kalau kau tahu siapa aku sebenarnya, Kael… mungkin senyum mu akan berubah jadi amarah.

Tapi aku hanya berkata, “Terima kasih... karena percaya, walau sedikit.”

Dia berdiri. “Jangan buat aku menyesal.”

---

Keesokan harinya, sistem memberi ku kejutan.

[Fitur Khusus Terbuka: “Riwayat Emosi” – kamu bisa melihat potongan emosi masa lalu seseorang saat berinteraksi langsung dengannya.]

[Catatan: Fitur ini hanya bisa diaktifkan saat emosi target berada di puncak tertentu—baik emosi negatif atau positif.]

[Poin Dibutuhkan: 2. Total Poin: 11]

Ingin menggunakan fitur ini untuk: Kael Arvane?

Aku mengetik: YA.

---

Sore itu, aku sengaja membuat teh jahe, minuman kesukaan Ayla versi lama, dan membawanya ke ruang kerja Kael.

“Untuk mu,” kataku.

Kael menatap cangkir itu sejenak, lalu mengambilnya tanpa bicara.

Begitu dia menyentuh cangkir, sistem menyala.

[Riwayat Emosi Terbuka - Subjek: Kael Arvane]

[Lokasi: Ruang kerja - 2 tahun lalu]

[Status Emosi: Luka Dalam + Kekecewaan]

Dunia sekitar ku tiba-tiba meredup. Seolah aku berada dalam mimpi. Di dalam kilasan itu, Kael tampak lebih muda, berdiri di tempat yang sama, cangkir di tangan. Tapi wajahnya muram, matanya merah.

Seorang wanita berdiri di depannya— bukan Ayla. Cantik, elegan... dan sedang melempar cincin ke meja.

“Aku tidak bisa menikahi mu, Kael. Aku... mencintai orang lain. Dan aku tidak tahan mengetahui semua isi pikiran ku akan selalu kau dengar.”

Kael tidak menjawab. Tapi saat wanita itu pergi, ia memecahkan cangkir teh itu ke lantai.

Cinta pertamanya... meninggalkannya karena kemampuan yang tak bisa dia kontrol.

Maka itu... dia menikahi Ayla. Karena Ayla bodoh, pasrah, dan... kosong. Tidak pernah punya pikiran penting.

Aku kembali ke masa kini, napas ku tercekat.

Kael menatap ku. “Wajah mu pucat. Kau sakit?”

Aku menggeleng cepat. “Tidak... hanya... sedih. Untuk mu.”

Dia menatap ku curiga, tapi tidak berkata apa-apa.

Kael… hati mu lebih retak daripada yang bisa dilihat dunia. Dan aku akan menjadi satu-satunya yang melihat retakan itu, bukan untuk menyakiti, tapi untuk menyembuhkannya.

1
Sandri Ratuloly
🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!