Fake Marriage

"Siapa yang ingin kamu undang datang kemari, kakak ipar? Si pengkhianat itu?" Elvano tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah asisten Ryan yang berdiri tidak jauh dari mereka sembari mengangguk kecil.

Asisten Ryan datang mendekat dengan memegang tab ditangannya, memperlihatkan sebuah video pada Rio. Sebuah video ciuman panas antara Alex dan Rina di lorong apartemen.

Mata Rio membulat, tubuhnya menegang kala melihat video itu. Sandra yang merasa penasaran pun ikut berdiri untuk melihat video yang sedang dilihat putranya. Wanita itu membekap mulutnya dengan kedua tangannya, merasa terkejut dan tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Sandra mengambil alih tab itu dari tangan asisten Ryan dan menunjukkannya pada suaminya. Sama seperti istri dan anaknya, Heru pun tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya saat melihat apa yang dilakukan oleh Alex dan Rina. Perempuan yang sudah dia anggap seperti putri sendiri telah mengkhianati putrinya dengan menjalin hubungan gelap dengan kekasih Maura.

"Maura, kamu tahu kalau Alex dan Rina berselingkuh tapi kamu diam saja." Heru menatap Maura.

Maura terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh papanya, bahkan dia tidak tahu video apa yang ditunjukkan oleh asisten Ryan barusan.

"Maura memang sudah tahu," Elvano menatap Maura, dia bisa melihat keterkejutan dan kebingungan diwajah gadis itu. "Maura memilih diam karena dia tahu kalian tidak akan percaya jika dia bercerita tanpa memiliki bukti yang kuat. Dan sekarang Om sudah melihat sendiri buktinya, itulah sebabnya Maura memutuskan hubungan dengan pria itu karena Maura memergoki sendiri perselingkuhan mereka."

Sampai sedetail itu Elvano bercerita, padahal Maura sendiri belum pernah menceritakan apapun tentang perselingkuhan Alex dan Rina yang sempat dia pergoki semalam. Elvano menumpukkan tangannya ditangan Maura yang ada di pengakuan, menganggukkan kepalanya kecil seakan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh istri palsunya itu. Video itu dia dapatkan dari orang suruhannya yang sengaja ditugaskan untuk mengawasi Alex. Sejak Maura menyetujui pernikahan palsu mereka, Elvano mulai bertindak, mencari bukti kuat untuk lebih meyakinkan keluarga mereka supaya memberikan restu pada pernikahannya dengan Maura.

"Maura, maafkan kami sayang." Sandra terduduk lesu, menatap Maura dengan tatapan pilu. "Kami benar-benar tidak menyangka jika Alex dan Rina tega melakukan ini pada kamu."

"Kenapa kamu tidak cerita pada kakak tentang kelakuan bejat pria itu, Maura?" Rio angkat bicara, wajahnya geram, kedua tangannya mengepal. "Kakak akan memberi pelajaran pada Alex karena sudah mempermainkan kamu seperti ini! Kakak tidak terima adik kakak disakiti!"

"Tidak, Kak, Kakak tidak perlu melakukan semua itu. Lagipula sekarang aku sudah menikah dengan El. Aku hanya berharap kalian bisa memberikan restu pada pernikahan kami ini," ungkap Maura.

Rio menghela napas panjang, lalu duduk di kursinya kembali dengan lemas. Kepalanya tertunduk, meskipun sulit menerima kenyataan tentang kabar adiknya yang sudah menikah diam-diam, Rio akhirnya menganggukkan kepalanya setelah mengetahui fakta lain jika ternyata Alex sudah berselingkuh, dan yang lebih membuatnya geram adalah wanita selingkuhan Alex adalah Rina, wanita yang sudah dia taksir selama beberapa tahun terakhir ini.

Rio memang masih betah menyendiri meskipun usianya sudah 28 tahun, dan niatnya dia ingin menyatakan perasaannya pada Rina setelah acara pertunangan adiknya dengan Alex minggu depan. Namun sekarang keinginan itu telah sirna dengan terbongkarnya video ciuman Rina dan Alex yang barusan dia tonton.

"Begini saja, obrolan ini kita lanjutkan nanti saja dirumah. Sebaiknya sekarang kita makan malam dulu, kasihan Maura sedang mengandung dan belum makan apapun," kata Oma Mia, mencoba menetralisir ketegangan yang sedang terjadi.

"Ya, Mari kita makan malam dulu. Kita sudah menjadi besan Pak Heru, jadi kita harus terbiasa dengan acara makan malam seperti ini untuk mempererat tali kekeluargaan," sambung Andrew.

Heru mengangguk setuju, meskipun dia tidak tahu bagaimana nanti dia akan menjelaskannya pada Jordan tentang pernikahan Maura yang tiba-tiba dan perselingkuhan Alex, namun setidaknya dia merasa beruntung karena Maura memiliki suami dan keluarga yang baik. Selama ini Heru memang belum pernah bertemu dan mengobrol langsung dengan keluarga Ferdinand yang sangat tersohor itu, dia sempat berfikir jika keluarga itu pasti adalah keluarga yang sombong karena memiliki kekayaan dan aset yang berlimpah, namun semua pemikiran itu dia tepis setelah melihat sendiri bagaimana perlakuan keluarga itu pada putrinya yang kini sudah menjadi menantu keluarga Ferdinand.

...•••••••••...

Selesai acara makan malam, Maura berpamitan pada keluarganya karena mulai malam ini juga dia akan mulai tinggal dengan keluarga Elvano seperti keinginan Oma Mia. Meskipun berat, Maura harus melakukan perannya sebagai istri setelah Elvano membantunya mengungkap perselingkuhan Alex dan Rina.

"Aku hanya bilang kita menikah, kenapa kamu harus bohong hamil segala," keluh Elvano saat mereka sudah berada di dalam mobil dan sedang dalam perjalanan menuju ke kediaman utama keluarga Ferdinand.

"Aku reflek mengatakannya," jawab Maura tanpa beban. "Tapi Oma kamu langsung setuju kan saat mendengar aku sedang hamil dan langsung menyuruh kita untuk tinggal di rumah."

"Tapi kamu tahu apa resikonya kan kalau kamu berpura-pura hamil? Kalau perut kamu tidak besar-besar maka keluargaku akan curiga," ungkap Elvano menunjukkan kekhawatirannya atas kemungkinan yang bisa terjadi nanti tentang kehamilan palsu Maura.

"Kamu tenang saja, aku sudah memikirkan tentang itu. Biar itu menjadi urusanku," ungkap Maura dengan penuh percaya diri.

Tiga puluh menit kemudian, mobil yang dikemudikan oleh asisten Ryan melewati gerbang tinggi yang membawa mereka memasuki halaman luas rumah mewah keluarga Ferdinand. Oma Mia beserta anak dan menantunya sudah sampai lebih dulu dan mereka menunggu di teras rumah untuk memberikan sambutan pada anggota keluarga baru mereka.

Asisten Ryan berjalan mengitari mobil dan membantu membukakan pintu mobil untuk Maura. Elvano kembali menggenggam tangan Maura, membawanya melangkah menuju ke arah tiga orang yang sedang menunggu kehadiran mereka.

Rosa tersenyum dan mengusap lembut kepala Maura. "Maura, selamat datang di rumah keluarga Ferdinand. Sekarang kamu sudah menjadi menantu, menjadi bagian dari kami."

"Ah, ya. Terimakasih Tante atas sambutannya," kata Maura lirih.

"Kok panggil Tante, sih." Rosa memprotes. "Panggil Mama dong, sayang."

"Eh, Mama." Maura mengklarifikasi.

"Ini Oma Mia, dan itu Papa Andrew. Sekarang kita adalah keluarga, jadi kamu harus mulai terbiasa memanggil kami dengan panggilan seperti itu ya sayang," kata Rosa dengan suara lembut.

"El, ini sudah sangat larut. Sekarang kamu ajak Maura ke kamar untuk beristirahat." titah Oma Mia.

"Baik, Oma." Elvano menggenggam tangan Maura.

"Eh, bukan seperti itu, El." Oma Mia memprotes tindakan cucunya. "Maura kan sedang hamil muda, dia pasti merasa lelah setelah perjalanan jauh. Kamu gendong dia dong sampai ke kamar."

Elvano terkejut mendengar permintaan Omanya. "A-apa? Gendong?"

...

...

...

Bersambung....