NovelToon NovelToon
Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Kayla Anak Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Mafia / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:59.4k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Kayla lahir dari pernikahan tanpa cinta, hanya karena permintaan sahabat ibunya. Sejak kecil, ia diperlakukan seperti beban oleh sang ayah yang membenci ibunya. Setelah ibunya meninggal karena sakit tanpa bantuan, Kayla diusir dan hidup sebatang kara. Meski hidupnya penuh luka, Kayla tumbuh menjadi gadis kuat, pintar, dan sopan. Berkat beasiswa, ia menjadi dokter anak. Dalam pekerjaannya, takdir mempertemukannya kembali dengan sang ayah yang kini menjadi pasien kritis. Kayla menolongnya… tanpa mengungkap siapa dirinya. Seiring waktu, ia terlibat lebih jauh dalam dunia kekuasaan setelah diminta menjadi dokter pribadi seorang pria misterius, Liam pengusaha dingin yang pernah ia selamatkan. Di tengah dunia yang baru, Kayla terus menjaga prinsip dan ketulusan, ditemani tiga sahabatnya yang setia. Namun masa lalu mulai mengintai kembali, dan cinta tumbuh dari tempat yang tak terduga…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Awal Kehidupan Baru

Gedung asrama itu tinggi dan tua, tapi cukup terawat. Dindingnya bercat krem dengan halaman kecil di depannya. Kayla berdiri di depan pintu utama dengan koper kecil dan tas punggung yang berisi seluruh hidupnya.

Disini sekolah menengah pertama dan menengah atas jadi satu walau berbeda gedung, tapi untuk asrama jadinsatu khusus putri dan putra bersebrangan.

Petugas asrama menatapnya sambil memeriksa daftar.

“Nama?”

“Kayla Putri Anindya.”

“Ah, ini. Kamu siswa beasiswa, ya?”

Kayla hanya mengangguk.

“Kamar 207, lantai dua. Kasurnya dekat jendela. Sudah ada tiga penghuni di sana.”

“Baik, Bu.”

Ia menaiki tangga sambil memeluk erat tasnya. Di lantai dua, ia membuka pintu kamar 207 dan menemukan tiga gadis sedang duduk mengobrol.

Seorang gadis berkepang dua menatapnya. “Hei, kamu anak baru ya?”

“Iya. Kayla.”

Gadis lain, tinggi dan berdandan rapi, mendengus. “Oh, kamu yang dapat beasiswa penuh itu?”

“Iya.” jawab Kayla

Dia tertawa kecil. “Wah, jadi gini ya wajah ‘anak pintar’? Kupikir lebih… berpendidikan.”

Kayla tidak menjawab. Ia hanya menaruh tas dan duduk di kasurnya, membuka buku catatannya dan mulai menulis sesuatu.

“Eh, ngomong dong. Jangan diem kayak patung. Serem tau.”

“Kayla emang nggak banyak ngomong,” ucap gadis berkepang tadi. “Dia kayaknya kalem aja.”

“Kalem atau sok suci? Kita lihat aja nanti…” ujar yang lain.

 

Beberapa bulan berlalu Kayla duduk di bangku paling depan. Wajahnya tenang, sorot matanya tajam, tangannya terus mencatat tiap kata dari guru yang mengajar.

Di belakang, beberapa murid sudah mulai memperhatikan.

“Eh, tuh anak baru rajin banget.”

“Yang anak yatim itu, ya?”

“Iya, katanya pinter banget.”

Namun di balik pujian, suara sumbang juga mulai terdengar.

“Rajin kayak gitu tuh biasanya pencitraan. Jangan-jangan nyontek pas ujian masuk.”

“Mana mungkin dia bisa saingi anak-anak les?”

Kayla tetap diam. Ia mencatat, mendengarkan, dan tidak membalas satu pun sindiran.

 

Satu hari, saat pelajaran matematika, Pak Damar guru senior yang terkenal tegas membagikan hasil tes.

“Nilai tertinggi… seperti biasa, Kayla.”

Ruangan hening. Semua menatap Kayla. Ada yang cemburu, ada yang kagum, ada juga yang… curiga.

Saat bel pulang berbunyi, Kayla dikagetkan oleh suara keras di koridor.

“Kita harus minta guru periksa dia ulang!”

“Apa?!” tanya Rina, teman sekamarnya.

“Dia terlalu sempurna. Aku yakin dia nyontek!”

“Siapa? Kayla?” Rina menoleh tak percaya.

Seorang murid laki-laki berseragam rapi menyahut, “Tanya aja langsung ke Pak Damar. Tadi dia bilang akan adakan ujian ulang khusus buat Kayla.”

 

Esok harinya, Pak Damar memanggil Kayla ke aula kecil sekolah.

“Kayla, hari ini kamu akan ujian ulang di depan semua guru kelas satu.” ujar pak Damar

Kayla menatap Pak Damar. “Boleh saya tahu kenapa, Pak?”

“Beberapa pihak curiga kamu mencontek. Dan sebagai siswa beasiswa, kamu harus bisa mempertahankan integritasmu.” jawab pak Damar

Kayla mengangguk pelan. “Baik, Pak. Saya siap.”

 

Aula sekolah dipenuhi siswa. Satu per satu mata menatap Kayla yang duduk di meja sendirian di atas panggung kecil. Di tangannya hanya ada pensil, penghapus, dan lembar soal tertutup.

“Silakan mulai,” ucap Pak Damar.

Kayla membuka lembar soal. Matanya menyapu cepat. Ia langsung menulis.

Guru-guru memperhatikan gerakannya. Tidak ada keraguan. Tidak ada contekan. Tidak ada gelagat panik.

Setengah jam berlalu.

“Sudah, Pak,” ucap Kayla.

Pak Damar mengambil kertasnya, memeriksanya di depan semua orang. Semakin lama ia membaca, wajahnya semakin terkejut.

“Jawabannya… benar semua. Bahkan caranya lebih rapi dari kemarin.” Seru pak Damar lalu

Ia berdiri, menatap seluruh siswa.

“Dengan ini saya nyatakan, Kayla tidak bersalah. Bahkan… dia salah satu siswa paling cerdas yang pernah saya ajar.” ujar pak Damar penuh bangga

Aula hening.

Kemudian, terdengar tepuk tangan pelan. Dari satu orang, lalu dua… lalu seluruh siswa ikut bertepuk tangan.

Kayla hanya menunduk.

Setelah acara selesai, beberapa teman mulai mendekatinya.

“Kayla… maaf ya. Aku dulu sempat pikir kamu nyontek…”

“Hebat banget sih kamu!”

“Boleh ajarin aku nanti?”

Kayla tersenyum. “Boleh.”

Rina memeluk bahunya.

“Akhirnya mereka sadar juga siapa kamu sebenarnya.”

 

Malam itu, Kayla berdiri di halaman asrama, menatap langit.

" Ibu… Kayla lulus ujian. Bukan cuma ujian sekolah, tapi ujian hati.” Ia memejamkan mata, lalu tersenyum kecil.

“Kayla nggak akan pernah biarin sakit jadi alasan untuk berhenti. Selama ada langit… Kayla akan terus berdiri.” ujar Kayla

Suasana kamar 207 malam itu lebih tenang dari biasanya. Rina sedang merapikan bukunya. Lala duduk di tepi ranjang, menatap langit dari jendela. Dan si gadis tinggi yang dulu dingin dan ketus pada Kayla namanya Cika diam-diam mengamati gadis beasiswa itu yang sedang menulis di meja.

Kayla tidak sadar dia sedang diperhatikan. Ia menulis daftar jadwal belajar dan target nilai.

Lala mendekat. “Kamu nulis apa sih tiap malam? Dari awal masuk sekolah, kamu selalu disiplin banget.”

Kayla menoleh. “Cuma jadwal belajar dan catatan target, biar nggak lupa.”

Cika mendengus. “Kamu emang kayak robot, ya.”

Kayla tersenyum tipis. “Mungkin karena hidup saya nggak bisa santai kayak orang lain.”

Rina menyikut Cika. “Eh, jangan nyolot gitu dong.”

Cika berdiri, menatap Kayla tajam. Tapi kali ini, tidak ada kebencian di matanya. Justru ada rasa bersalah.

“Kayla.” panggil Cika

“Iya?” jawab Kayla heran

“Maaf.” jawab Cika

Suara itu pelan. Tapi tegas.

Kayla menoleh, sedikit bingung. “Maaf untuk apa?”

“Untuk semuanya. Aku… dulu sempat anggap kamu cuma anak sok pintar yang cari perhatian. Aku nyebelin banget.” jawab Cika

Kayla terdiam sejenak. Lalu mengangguk. “Aku maafkan.”

“Cuma gitu?” Cika mengangkat alis. “Kamu nggak kesel sama sekali?”

“Kalau aku kesel, aku nggak bisa tidur nyenyak. Dulu aku punya ibu yang ngajarin: maafkan orang sebelum tidur, supaya hati kita nggak berat.”

Cika tercekat. Lalu ia duduk di samping Kayla.

“Gila. Kamu beneran sekuat itu?” tanya Cika

Kayla hanya tertawa pelan. “Nggak juga. Aku cuma… terbiasa sendiri. Jadi harus kuat.”

 Sejak malam itu, suasana kamar berubah.

Lala mulai sering duduk bareng Kayla untuk belajar.

Rina membagikan camilan tiap malam, dan selalu menyisakan bagian untuk Kayla.

Dan Cika? Gadis yang dulu paling judes itu kini paling protektif terhadap Kayla.

---

Suatu malam, saat Kayla sakit kepala karena kecapekan belajar, Cika langsung mengambil air hangat.

“Minum ini dulu. Nanti aku gosokin minyak kayu putih.” ujar Cika

“Kamu… baik banget sekarang,” gumam Kayla sambil tersenyum lemah.

Cika mendecak. “Dulu aku nyebelin banget, kan? Ya harus dibayar lunas dong.”

“Gara-gara kamu juga aku sadar, ternyata aku iri.” ujar Cika lagi

Kayla menatapnya. “Iri?”

“Iya. Iri karena kamu pinter, kuat, nggak neko-neko. Sedangkan aku… cuma bisa jaga gengsi.” jawab Cika

“Sekarang kamu sahabatku.” ujar Kayla

Cika tersenyum.

Bersambung

1
Omah Tien
lagin ko g pergi aja dl dr rumah yg g mau sm kt
Lisa
Wah udh tamat y Kak..bagus banget loh ceritanya..byk banget pelajaran moral di dalamnya juga ketabahan dlm menjalani kehidupan..kita tunggu karya selanjutnya y Kak..semangat y Kak..sukses selalu 😊🤗🙏
lee zha
wahh...... daebak author karya karya mu semua penuh warna... mau jadi korban atau tidak itu pilihan kita.... kalau salah pilih juga kalau mau berubah juga bisa... semua tergantung dari kemauan diri kita sendiri. ☺☺☺😇😇😇😇karya mu yg ini dalam banget... maknanya smoga karya karya selanjutnya tetap the best /Ok//Ok//Ok//Ok//Good//Good//Good//Good/
Noey Aprilia
Crtamu sllu bkin smngt kk....
d tnggu crta yg lainnya y....
smngttt....😘😘😘
Mutiara Nisak
ceritamu banyak mengandung arti hidup dan betapa keras nya hidup,masa lalu yg indah atau kelam ,kita jd kan sebagai cermin dan pelajaran akan arti hidup menuju masa dpn yg lbh cerah dan bahagia bersama orang2 yg peduli dan sayang sm kita,terima kasih banyak y mak...sukses selalu dan ttp melangkah dgn penuh semangat dan doa terbaik buat mu......
selvi bolo
good story author, a story full of twists and turns of life. There is love, there is hate, there is abandonment, there is happiness from all the sadness...good job author, tetap semangat ya aithor tq 👍👍👍👍
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
uda tamat thor?? yg ttg anak istri bpk nya kayla katanya mau di spill..kok udahan aja🤭
Lisa
senengnya baca part ini hubungan Kayla dkk tetap terjalin erat..rukun selalu y
kalian.
Noey Aprilia
Dlu kn msih single,jd yg d bhas sntai aja...skrng mh udh jd emak2,yg d bhas ga jauh soal ank2....
Kusii Yaati
aq tahu rasanya jadi Kayla, karena aq juga mengalaminya ayah ku tiba2 pergi meninggalkan keluarganya,saat itu usia ku 5 thn dan sampai sekarang tidak pernah kembali.entah masih hidup atau sudah mati kami tidak tahu.seandainya pun dia kembali apa aq bisa memaafkan nya.terlalu banyak penderitaan yang aq alami,ada rasa marah, kecewa,rindu semua jadi satu 🤧😭
Cindy
lanjut kak
Lisa
Sedih banget Kak..penyesalan dari ayah Arman..Tuhan sudah memanggilnya ampuni semua dosanya y Tuhan..utk Kayla tetap tegar & kuat y..
Mutiara Nisak
jd termehek2 kan mak,nyesek banget isi surat nya,dr kecil berjuang sendiri d bawah kaki sendiri ,bercucuran darah dan keringat,demi masa dpn yg jauh lbh baik,meski tanpa ada orang yg mendukung nya....trs lah jd kayla yg mempunyai semangat yg luar biasa...demi orang2 yg membutuhkan uluran tangan mu..
Noey Aprilia
Nyesek ga sih jd kayla???
dia emng hbat,tgar...tp d dlm htinya psti skit...antara mmaafkn,tp tak bs mlupakan....tp skrng,ayhnya jg udh prgi...
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
jd si triplets blm pernah ktmu kakeknya langsung ya thor???

btw istri dan anak2 nya bpk nya kayla kemana??
Noey Aprilia
Ya ampuuunn...
mkin hri mkin rme aja.....mkin pntr pula,bikn ortunya puyeng... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lisa: ya nih si kembar ada² aj y tingkahnya dewasa banget 😊
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Eskael Evol
cerita dan gaya bahasa menjiwai banget 👍
good thor ❤👍
Eskael Evol
keren Kayla
keren thor❤❤❤❤👍👍👍
Eskael Evol
so sweet Liam ❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!