Icha Adeela, anak angkat dari keluarga Raffi Hamzah. Dia diperlakukan tidak adil, dijadikan sebagai penebus utang. Ayah angkatnya mempunyai banyak utang dan keluarga mereka terancam kehilangan rumah dan aset lainnya.
Dalam upaya menyelamatkan keluarga dan ibu angkatnya yang sekarat di rumah sakit, Icha dipaksa menikah dengan orang tua dan cacat.
Ternyata, Icha juga diperlakukan kasar oleh suaminya. Icha berusaha membayar utang agar terbebas dari belenggu suaminya.
Apakah Icha berhasil membebaskan dirinya dari situasi tersebut?
Ikuti jalan ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Pengobatan Carmen
Fairel kembali pulang ke rumah. Fairel masuk ke dalam kamar Icha. Fairel menatap Icha yang terbaring di atas tempat tidur. Wajahnya pucat, bibirnya kering, Icha gelisah dalam tidurnya.
Icha menggeleng-gelengkan kepalanya, tangan Icha memegangi lehernya. Di keningnya terlihat keringat dingin. Icha terbangun dari tidurnya. Icha melihat Fairel yang berada di samping tempat tidurnya.
Icha membuka lebar mulutnya. Icha mengatupkan kedua tangannya sambil memejamkan mata. Icha berharap Fairel tidak melakukan kekerasan padanya. Icha tersadar dia tidak bisa mengeluarkan suara. Icha membelalakkan matanya. Icha dengan rasa takut kembali menatap ke arah Fairel.
Fairel melempar buku nikah ke wajah Icha. Ujung sisi buku nikah mengenai ekor mata Icha. Icha meringis menahan sakit. Icha mengambil buku nikah yang berwarna hijau dan membukanya.
Icha melihat foto dirinya dan Fairel di dalam buku nikah. Icha baru menyadari dia dan Fairel telah menikah. Icha mencoba mengingat kapan dia menikah dia hanya mengingat terakhir kali Fairel mencekiknya.
"Mulai sekarang kamu tidak boleh keluar dari kamar ini!" kata Fairel.
Dan tiba-tiba saja ada notifikasi pesan dari ponsel Icha. Icha langsung membuka dan membacanya. Pesan dari Kania. Kania meminta uang untuk biaya pengobatan Carmen. Kalau Icha tidak memberikan uang, Carmen akan meninggal.
Icha dengan gemetar turun dari tempat tidurnya. Icha berlutut di hadapan Fiarel. Icha memberikan ponselnya kepada Fairel. Icha ingin Fairel membaca pesan yang baru saja diterimanya. Fairel mengambil ponsel Icha dan membacanya.
"Maksudnya kamu ingin aku memberikanmu uang?" Fairel melempar ponsel Icha.
Icha menangkap ponselnya dan kembali mengetik sesuatu. Icha mengangkat ponselnya ke arah Fairel. Fairel kembali membacanya.
"Bagaimana kamu akan membayarnya?" tanya Fairel.
Icha kembali mengetik ke dalam ponsel dan menunjukkannya kepada Fairel. Icha ingin meminjam sejumlah uang kepada Fairel dan Icha akan membayarnya dengan bekerja di rumah Fairel. Icha rela bekerja apa saja asalkan bisa menyelamatkan bundanya.
Fairel dengan cepat meninggalkan kamar Icha. Icha mengejar Fairel, Icha berusaha meyakinkan Fairel, Icha akan membayar utang-utangnya dengan cara mencicil.
Fairel mendorong tubuh Icha dan kepala Icha kembali terbentur ujung tempat tidur. Icha jatuh tidak sadarkan diri. Fairel dengan teganya meninggalkan Icha tergeletak di lantai kamar. Fairel menyuruh asisten rumah tangganya mengunci Icha di dalam kamarnya.
Fairel memanggil Zaki ke ruang kerja. Fairel meminta Zaki memberikan semua informasi tentang Icha. Dalam waktu yang tidak begitu lama, Zaki sudah menyiapkan semua informasi tentang Icha.
Zaki membaca setiap lembaran putih yang ada di tangannya. Icha Adeela, anak dari Raffi Hamzah dan Carmen Safiya. Raffi Hamzah sekarang mempunyai istri baru karena menurut kabar yang beredar, Carmen istri pertama Raffi sakit parah. Terakhir kali Carmen dirawat di rumah sakit Melati dan semua biaya rumah sakit selama tiga tahun dibayar oleh Icha.
"Dan sekarang Carmen berada di mana? Bukannya setelah menikahkan anaknya, Raffi berjanji akan melunasi utang-utangnya. Masa tidak mampu membayar biaya pengobatan istrinya?"
"Untuk itu saya belum mendapatkan informasi Bos," jawab Zaki.
Ruang kerja kedatangan tamu. Zaki segera meninggalkan Fairel dan Dayana ibu dari Fairel yang terkenal jutek dan tidak ramah dengan assisten rumah tangga.
Dayana duduk di kursi kerja Fairel. Dayana marah besar kenapa Fairel mau menikah dengan pilihan Ihsan. Icha hanyalah seorang anak dari keluarga yang hampir bangkrut karena ayahnya mempunyai utang di mana-mana. Dia juga tidak sanggup membayar biaya pengobatan istri pertamanya.
Dayana sudah memilih calon istri untuk Fairel anak dari relasi bisnisnya. Jika Fairel dan dia menikah kedua perusahaan milik keluarga akan bertambah kuat. Masa depan Fairel juga akan cerah.
Tapi jawaban Fairel mengejutkan Dayana. Fairel pernah mendengar dari mulut gadis yang ingin dijodohkan Dayana, dia menolak perjodohan itu bahkan keluarganya juga menentang. Alasannya karena Fairel cacat.
Fairel tidak ingin dikasihani. Apa bedanya gadis yang ingin Dayana jodohkan dengan Icha yang baru saja dia nikahi. Mereka sama-sama kasihan dan pura-pura peduli. Seperti Icha yang hanya menginginkan uang.
"Jika kamu sudah tau alasannya menikah denganmu hanya karena uang, ceraikan dia sekarang!" Dayana dengan nada yang lebih tinggi.
"Fairel akan berikan dia uang. Tapi, dia tidak akan bisa keluar dari rumah ini. Bukannya Ibu ingin mencari pembantu?"
"Maksudnya?" Dayana mengernyitkan keningnya.
"Dia akan bekerja di sini mulai besok dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore," Fairel meninggalkan ruang kerja dengan kursi rodanya.
Dayana tersenyum, rupanya Fairel juga tidak menyukai Icha. Dayana berpikir mungkin Fairel terpaksa menuruti kehendak Ihsan. Dayana mulai merencanakan sesuatu untuk membuat Icha agar tidak betah tinggal di rumah Fairel.
Fairel ke ruang tamu, Fairel memerintahkan Zaki untuk pergi ke rumah Raffi. Fairel ingin Zaki memindahkan Carmen ke rumah sakit milik keluarganya. Jika Raffi menolak, Fairel ingin segera uang yang diberikan keluarganya dikembalikan Raffi dan Icha akan segera diceraikan hari itu juga.
Zaki segera menuju ke rumah Raffi. Zaki datang tidak dengan tangan kosong. Zaki membawakan buah-buahan dan juga kue tart. Raffi, Kania dan Alula menyambut kedatangan Zaki. Dan Zaki pun menyampaikan maksud kedatangannya.
Kania bertanya kepada Zaki, apakah semua ini permintaan dari Icha sehingga Fairel memerintahkan Zaki untuk membawa Carmen keluar dari rumah Raffi.
Zaki hanya bilang ini adalah bentuk dari rasa kepedulian Fairel kepada mertuanya. Fairel ingin pengobatan terbaik untuk Carmen. Fairel ingin Carmen melihat Icha bahagia bersama suaminya.
Kania diam, Kania tidak bisa lagi memanfaatkan uang Icha. Kania berusaha untuk mencegah Zaki membawa Carmen. Raffi sedari tadi juga hanya bisa diam.
"Baiklah Tuan Raffi, jika kami tidak bisa membawa Nyonya Carmen, sekarang juga kembalikan semua uang yang diberikan keluarga Bos kami. Tuan muda akan segera menceraikan Nona Icha," kata Zaki.
Raffi dan Kania berpandangan. Kania menganggukkan kepalanya. Di dalam hati Kania sangat bersyukur akhirnya Carmen keluar juga dari rumah Raffi. Tapi dari sisi lain, Kania kehilangan uangnya.
"Baiklah, mari," Raffi bangkit dari duduknya.
Beberapa pengawal Zaki membawa tandu mengikuti Raffi masuk ke dalam rumah. Dengan berlinangan air mata, Kania meminta Zaki agar tidak memberitahu Icha. Icha pasti sangat sedih jika tahu bunda dan ayahnya berpisah.
Zaki mengiyakan tanda setuju. Zaki melihat perubahan dari wajah Kania. Wajah yang tadinya penuh rasa kasih sayang berubah menjadi wajah penuh tipu daya. Zaki yakin Kania pasti merencanakan sesuatu untuk Icha.
Alula mendekati Zaki. Alula memberitahu Zaki bahwa Icha bukan siapa-siapa di rumahnya. Icha hanya anak angkat. Icha selama ini sudah mengambil haknya sebagai anak kandung.
Mata Zaki tertuju pada kalung yang dipakai Alula. Sebuah kalung yang terbuat dari tali biasa tapi ada liontin hatinya.
"Apa ini punya Kamu?" tunjuk Zaki pada leher Alula.
"Iya, kenapa?" Alula menatap keheranan ke arah Zaki.
"Katakan siapa pemiliknya! Atau kamu saya laporkan ke polisi!" Ancam Zaki.
"Maaf Pak Zaki, ini hanya sebuah kalung biasa, mengapa harus lapor polisi?" Kania menarik Alula ke belakang punggungnya.
"Katakan siapa pemiliknya!" Teriak Zaki.
"ICHA!" Jawab Alula.
Zaki meminta paksa kalung yang dipakai Alula. Alula menolak, tapi Kania dengan cepat melepas kalung yang menurutnya biasa itu dan memberikannya kepada Zaki.
Beberapa pengawal memasukkan Carmen ke dalam ambulans. Zaki dan ambulans meninggalkan kediaman Raffi.
Zaki menggenggam erat kalung yang ada di tangannya.
Dek, Kaka sudah menemukan orang yang telah membullymu, ternyata dia adalah Icha, batin Zaki sembari mengepalkan kedua tangannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...