NovelToon NovelToon
Kualitas Mantan

Kualitas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Beda Usia / Pelakor / Persahabatan
Popularitas:243.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Arlena dan Dominus telah menikah lebih dari enam tahun. Tahun-tahun penuh kerja keras dan perjuangan untuk membangun usaha yang dirintis bersama. Ketika sudah berada di puncak kesuksesan dan memiliki segalanya, mereka menyadari ada yang belum dimiliki, yaitu seorang anak.

Walau anak bukan prioritas dan tidak mengurangi kadar cinta, mereka mulai merencanakan punya anak untuk melengkapi kebahagian. Mereka mulai memeriksakan kesehatan tubuh dan alat reproduksi ke dokter ahli yang terkenal. Berbagai cara medis ditempuh, hingga proses bayi tabung.

Namun ketika proses berhasil positif, Dominus berubah pikiran atas kesepakatan mereka. Dia menolak dan tidak menerima calon bayi yang dikandung Arlena.

》Apa yang terjadi dengan Arlena dan calon bayinya?

》Ikuti kisahnya di Novel ini: "Kualitas Mantan."

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Arlena - Calista

...~°Happy Reading°~...

Dalam kekalutan dan tidak bisa memutuskan mau pilih yang mana, ponselnya bergetar. Ketika melihat nama sahabatnya Calista di layar ponsel, Arlena mengambil air mineral untuk melegakan tenggorokan sebelum merespon panggilan telpon.

"Hallo, Cal..." Sapa Arlena pelan, menahan haru.

"Hallo, Ar... Kau jadi pulang?" Tanya Calista riang.

"Iya, jadi. Ini sudah di Jakarta."

"Sudah di Jakarta, tapi ngga hubungi aku?"

"Sorry, Cal. Aku jet lag dan agak pusing."

"Kau baik-baik aja?" Calista merasa suara Arlena berbeda dari biasanya.

"Baik, Cal. Capek aja."

"Aku pingin tahu hasilnya, Ar....."

"Nanti, ya... Aku enakan dikit baru kita ketemu."

"Bagaimana kalau aku ke rumahmu aja? Kangeeen..."

"Bagaimana kalau nanti sore aku ke butik?" Arlena tidak mau Calista ke rumahnya.

"Ya, uda. Aku tunggu aja. Semoga aku ngga pingsan karna penasaran."

"Ah, kauuu... Sabar, ya..."

"Ok. Kalau mau jalan kabari." Calista pasrah

"Ok. See you..." Arlena langsung mengakhiri pembicaraan, karena hatinya sangat penuh dan air mata sudah membanjiri pipi. Dia meletakan ponsel di dekatnya.

Arlena buru-buru menghapus air mata saat mendengar ketukan di pintu, disusul suara Tari minta ijin masuk. "Saya mau rapikan ini dan bawah buah-buahan buat Ibu." Tari menjelaskan yang mau dikerjakan, setelah masuk ke dalam kamar.

"Ok..." Arlena berusaha menyembunyikan air mata dengan tidak melihat Tari, tapi mengambil ponsel lalu otak-atik.

"Ini buah yang ada di rumah, Bu. Nanti beli yang lain lagi." Tari memperlihatkan buah yang dibawa.

"Ok. T'rima kasih..." Ucap Arlena. Ketika melihat buah-buahan yang dibawa Tari membangkitkan selera, Arlena jadi berpikir lain.

"Tari, tidak usah masak buat makan siang. Saya mau makan buah ini. Kau masak buat kalian saja." Arlena berkata serius, sebab dia yakin Dominus tidak akan pulang buat makan siang di rumah.

"Tapi Ibu harus makan nasi dan lauk juga." Tari jadi heran mendengar permintaan nyonyanya, sebab sejak malam makan hanya sedikit. Begitu juga dengan sarapan.

"Tidak, apa. Untuk sementara ini dulu. Tolong bilang sopir siapkan mobil, ya. Saya mau keluar." Arlena berubah pikiran setelah berbicara dengan Calista. Dia jadi berpikir, mungkin Calista punya saran atau pendapat yang bisa memberikan jalan keluar baginya.

"Baik, Bu..." Tari menyerah, lalu pamit.

Saat melihat Tari hendak keluar, Arlena jadi ingat sesuatu. "Tari, apa selama saya di Amerika, bapak sering tidak pulang rumah?" Pertanyaan Arlena membuat Tari tidak jadi melangkah. Postur tubuhnya jadi mematung, dengan gerakan slow motion bagaikan sedang dalam film.

"Tidak juga, Bu...." Jawab Tari singkat, tanpa membalikan badan. "Baik.... Tolong bilang sopir untuk bersiap-siap." Arlena tidak bertanya lagi. Tapi gestur tubuh dan ucapan Tari disimpan dalam hati.

"Iya, Bu. Permisi." Tari membuka pintu lalu keluar kamar.

Setelah di depan pintu kamar, Tari bersandar di dinding lalu menepuk dadanya berulang kali agar bisa tenang. "Ada apa, Mbak." Tanya pelayan yang menyusulnya untuk merapikan perangkat sarapan.

Tari yang sedang bersadar untuk menenangkan detak jantung, jadi terkejut mendengar pertanyaan pelayan yang mendekatinya. "Tidak apa-apa... Ini bawa ke bawah..." Tari menyerahkan nampan di tangan, lalu berjalan ke tangga.

Perasaan senang bekerja sebagai pelayan dalam rumah itu mulai memudar. Tari sangat khawatir berkata dan bersikap di depan majikan atau nyonyanya. Dia sadar kondisi rumah sudah tidak kondusif dan bisa terjadi konflik sewaktu-waktu.

Walau majikan mereka tidak pernah mengatakan atau melarang untuk mengatakan apa pun kepada nyonya mereka, para pelayan tetap khawatir.

~*

Arlena meletakan ponsel di atas tempat tidur lalu turun untuk makan beberapa anggur yang dibawa Tari. Kemudian Arlena menyiapkan outfit yang pantas untuk siang hari yang bercuaca panas. Dia siapkan juga ole-ole yang dibawa buat Calista, lalu mandi.

Setelah mandi dan memantaskan outfit, Arlena keluar kamar. Tanpa mengatakan apa pun kepada pelayan, dia memakai kacamata hitam untuk menutupi matanya yang masih bengkak, lalu berjalan keluar dari rumah menuju mobil.

"Pak, tolong antar saya." Ucap Arlena kepada sopir, tanpa mengatakan tujuannya, lalu masuk ke mobil yang pintunya sudah dibuka oleh sopir. "Baik, Bu."

"Pak, kita ke butik Ibu Calista." Arlena memberitahukan tujuannya setelah melewati gerbang perumahan. "Baik, Bu..." Sopir berkata cepat, karena dia sudah tahu tujuan nyonyanya.

Beberapa lama kemudian, mobil Arlena sudah di jalan raya menuju Jakarta Barat, di mana butik Calista berada. Dia berharap butik tidak terlalu ramai, karena sepanjang jalan hatinya kalut dan terus memegang perutnya dengan perasaan campur aduk.

Ketika masuk ke butik, Calista sudah menunggunya dengan tangan terbuka dan langsung memeluknya. "Missuuuuu.... Apa'kah berhasil?" Calista tidak sabar mendengar hasilnya. Arlena mengangguk pelan dengan hati penuh, terharu. Sambutan itulah yang diharapkan dari Dominus saat mereka bertemu di bandara.

"Akhirnya ... Selamat sayang, selamat." Calista tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya mengetahui proses bayi tabung yang dijalani Arlena berhasil.

"Mari ke ruanganku. Aku sudah tidak sabar mendengar kisahmu dan Dom. Pasti dia sangat bahagia mengetahui usaha kalian berhasil." Calista melepaskan pelukan, lalu menggandeng tangan Arlena ke ruang kerjanya, tanpa menyadari perubahan wajah dan gerak tubuh Arlena.

"Duduk dulu... Aku siapkan minuman buat kita." Calista menunjuk salah satu sofa yang ada dalam ruang kerjanya. Arlena duduk lalu perlahan melepaskan kacamata hitam.

Seketika Calista yang mau meletakan gelas dan botol air mineral terkejut melihat mata Arlena bengkak dan terkenang.

"Ada apa, Ar...?" Calista jadi cemas melihat wajah Arlena memerah, menahan tangis. Bukan seperti orang yang baru berhasil mendapatkan yang didambakan sepanjang tahun.

Dia langsung duduk di samping Arlena dan memegang tangannya. "Aku minta air, Cal..." Suara Arlena jadi tercegat, karena merasakan sentuhan sahabatnya. Sehingga dia butuh air untuk melonggarkan tenggorokan, agar bisa bicara.

Arlena menghembuskan nafas kuat lalu menatap Calista yang sedang menunggu jawabannya. "Cal, tolong aku. Jangan biarkan aku kehilangan anak ini."

"Pasti... Aku akan menolongmu. Tenanglah... Katakan padaku, apa yang terjadi?"

"Ini sangat berat buatku, Cal..." Arlena menunduk dan memegang perutnya.

"Bagi'lah padaku, supaya ringan. Kau lupa kita sudah pernah lewati masa sulit bersama?"

"Ini sangat berat, Cal... Dom menolak bayi ini....." Ucapan Arlena meluncur begitu saja, tidak bisa ditahan. Dia langsung mengatakan inti persoalan yang menjadi bebannya.

"Apa dia sudah gila? Atau dia kesambet setan gila? Mengapa dia menolak? Katakan...!!" Calista jadi marah dan menguncang tangan Arlena.

"Dia tidak terima anak dari laki-laki lain..." Ucapan Arlena terhenti, karena luapan emosi Calista.

"Bul^shiiittt... Omongan apa itu? Dia sendiri yang mendorongmu supaya mau punya anak dengan cara apa pun. Cara apa pun, agar bisa punya anak." Calista mengulang dengan penuh penekanan.

Dia tahu sejak awal, Arlena dan Dominus berencana punya anak, karena mereka belum dikaruniai anak.

...~*~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
yumi chan
dom sdh kbkrn jengot skrng tingl plkor yg blm terbkr...hhh
Rahmawati
selina pasti panas nih liat arlena dateng dengan bule ganteng dan tajir
wawa aza
ha ha ha dagdigdugser lah si dom liat mantan bersinar uhuyyyy panas panasssss
Yuni Asih
kuopookmu kapan Dom🤭
Les Tary
panas panas
🍁Thie❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
sakit ya Dom liat mantan makin cantik sama pasangan baru yang lebih2 baik dari pada kamu hi hi.. ehh gimana reaksi si Kunti ya apa gak makin kejang kejang tuch dia liatnya
🍁Thie❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
wkwkk sini aku bantuin palu pala kamu Dom/Hammer//Hammer/ supaya makin sadar, lagian beda jauhlah membandingkan Arlen sama si Kunti labil yang taunya senang2 sekarang nikmati aja penyesalanmu
🍁Thie❣️💋🅈🅄🄻🄸🄰🄽🅃🅈👻ᴸᴷ
iya gak bakal kecipratan kaya juga kau Kunti yang ada makin menjadi iri dengki mu gak kesampaian pengen jadi orang kaya secara instan makanya kerja yang benar bukan bisanya ngerebut milik orang lain
kalea rizuky
hahaha kalah jauh ya dom kasian
kalea rizuky
oalah ne penyumbang benih
🍁NITA❣️💋🄷🅄🅃🇮🇩🅁🄸👻ᴸᴷ
Terkejut khan dom2 car melihat Arlena semakin bercahaya dari si belatung Nangka..... Tapi rasanya ada yg semakin iri hati lihat Arlena.
🍁DITA❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ah.. akhirnya ngeliat juga mas dom.. gimana tuh rasanya ngeliat arlena makin mempesona.. secara sekarang nih arlena udah mulai punya gandengan baru yg tampan, kaya lagi,, mantap dah❣️
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Minggir sana kamu di Gemblung pasangan yang lagi merajut asmara lagi lewat oeeee🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah dia datang si Arlena, sama bapaknya si Boy lagi🤔🤣🤣
winda
mampus lah kau dom..
selina pasti gondok wkwkkwwk
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Sungguh memalukan kamu di Gemblung 🤣🤣 dunia berputar kan di atas orang kaya masih ada yang kaya lagi kan 😁😁
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah bisa jadi, dia terobsesi dengan mu dulu karena kamu kaya🤣🤣🤣
Lee Mbaa Young
Dominus gk merhatikan yg di pesan istrinya tar gk kuat bayar...
apa gk malu nnti 🤣🤣🤣
🍁𝚄𝚖𝚖𝚊❣️💋🅂🄰🄻🅂🄰👻ᴸᴷ
Sudah di singgung sama Domi tentang keluarga, si ulat bulu tetap saja abai, tetap ambisius mau jadi orang kaya tapi tidak mau berusaha, semoga dia tidak melihat Arlena sama Papanya Ardian Dinner juga disitu biar aman ❣️
Mundri Astuti
🤣🤣🤣 si dom" dah kelojotan, si Selin cari perkara lagi y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!