NovelToon NovelToon
Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Matabatin / Single Mom / Obsesi / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Enigma Pena

Impian memiliki rumah tangga harmonis ternyata harus berakhir di usia pernikahan yang ke 24 tahun. Handi sosok suami yang di harapkan bisa melindungi dan membahagiakannya, ternyata malah ikut menyakiti mental dan menghabiskan semua harta mereka sampai tak tersisa. Sampai pada akhirnya semua rahasia terungkap di hadapan keluarga besar ayah dan ibu Erina juga kedua anak mereka yang beranjak dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enigma Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian hari ini

"Kita duduk di sana yuk, di jejeran kursi paling depan" ajak mba Lita

Kami berempat setuju. Sekitar 30 menit kemudian...

"Mba Sumi...." sapa seorang ibu yang datang menghampiri ibu mertua

"Iya... panjenengan de Darti bukan ya?" balas ibu sambil tersenyum

"Iya mba Sumi. Aku Darti. Mba gimana kabarnya"

Mereka bersalaman sambil cipika cipiki

"Alhamdulillah baik de. Duduk sini.." ibu menepuk kursi kosong di sebelahnya

"Gimana mas Handi. Dengar kabar sudah menikah ya mba"

"Iya de, ini istrinya" ibu memperkenalkanku sambil memundurkan badannya

"oalah... Ayune. Siapa namanya mba?"

"Erina" jawabku singkat

Tiba-tiba seorang perempuan datang menghampiri kami

"Ibu, tak cariin ndak taunya duduk di sini" bisiknya

"Ibu panggil kamu tadi ndak dengar. O iya nduk, ini bude Radi. Masih inget ndak?

Perempuan itu mengangguk sambil tersenyum

"Ini Yayuk ya?" tanya ibu

"Nggih bude. Kulo Yayuk" jawabnya tersipu malu

"Ayune.." terdengar pujian dari mulut ibu mertua. "Sayang banget ndak jadi menantuku. Klu jadi menantu sudah tak boyong ke Jakarta kamu"

HAH! Menantu? Maksudnya apa? Calon istri mas Yoga atau mas Handi? Aneh banget ibu mertua ini.

"Bude bisa aja" wajah Yayuk tampak tersipu

"Beneran nduk. Sekarang kamu gimana. Apa kegiatanmu"

"Saya kerja bude. Sambil les akuntansi"

"Nah... Begitu harusnya. Jadi perempuan harus pintar, harus sekolah. Jangan kebelet kepengen buru-buru nikah" sindir ibu mertua melirik ke arahku

Aaarrrggghhhh... Kalau gak ingat dosa, kalau saja yang bicara barusan bukan orang tua, sudah ku tampar mulutnya. Pasti ini efek kejadian waktu di rumah makan kemarin. Rupanya bu Sumi masih tidak terima cucu kesayangannya terusik

******

"Pagi Erina" sapa pak Raka

"Selamat pagi pak Raka"

"Nanti jam 10 ikut saya ke Surya Utama. Ada berkas baru yang harus di tandatangani. Dari Surya Utama kita ke kantor pusat. Kamu ambil pc baru di sana"

"Baik pak"

Erina bergegas menyelesaikan susunan hasil rapat kemarin sore. Bekerja sebagai sekertaris junior cukup membuatnya sibuk sendiri. Apalagi posisi bendahara di perusahaan sedang kosong. Otomatis Erina harus menghandle semuanya.

"Selamat pagi. Selamat datang di PT Surya Utama pak Raka dan mba Erina"

"Selamat pagi. Terima kasih pak Handi"

"Mari silahkan pak Raka, kita langsung ke ruang rapat"

"Pak Raka, saya tunggu di lobby saja. Barusan pak Toni wa, saya harus kirim laporan keuangan minggu ini. Jadi nanti kita ke kantor pusat sekalian bisa langsung ambil uang operasional untuk minggu depan" bisik Erina

"Oke. Kamu kalau mau pesan makanan wa pak Darmin ya. Biar nanti dia yang belikan. Jaga-jaga rapatnya lama"

Erina mengangguk dan bergegas ke arah lobby mencari posisi yang nyaman untuk tetap bekerja. Laptop sudah tersambung dengan kantor pusat. Erina segera mengirim data laporan keuangan minggu kemarin.

"Sudah" gumamnya pelan

"Maaf mba Erina"

"Ya?"

Erina menoleh ke arah suara yang memanggil namanya.

"Oo pak Handi" basa basi Erina balas menyapa

"Gak ikut rapat mba?"

"Gak pak. Kebetulan ada laporan yang harus di kirim ke kantor pusat sekarang"

"Boleh saya duduk di sini?"

"Iya, silahkan"

"Mau apa sih ni orang. Ganggu orang lagi kerja aja" ucap Erina dalam hati

"Mmm...maaf mba. Aku ganggu gak kalau aku ajak ngobrol"

"Oo.. enggak kok pak Handi. Tapi maaf, saya sambil rekap laporan ya pak. Silahkan"

"O..iya mba. Mba Erina sudah lama kerja di perusahaan pak Raka?"

kepo bener sih ni laki, klu gak ada yang penting masalah kerjaan ngapain juga di obrolin. Ngabisin waktu gue aja

"Lumayan pak. Sudah 4 tahunan" Erina menjawab dengan singkat

"Wah..lama juga ya. Sudah sampai 4 tahun. Betah di sana mba? Pak Raka baik banget ya orangnya"

"Iya pak. Alhamdulillah. Iya, pak Raka baik banget. Perhatian sama karyawannya juga. Makanya pada betah di sana. Ada apa ya?"

"Alhamdulillah... Gak ada apa-apa kok mba. Kalau saya baru setahun kerja di sini mba. Alhamdulillah sudah di percaya pegang beberapa proyek salah satunya kerjasama dengan pak Raka"

Dih...siapa juga yang nanya situ. SKSD. Sok penting bener ni laki. Klu bukan karena kerja gw udh tinggal pergi ni orang..

Erina mengangguk sambil tetap menatap layar laptop

"Mba Erina rumahnya jauh dari kantor?" tanyanya lagi

"Jauh pak. Pake banget. Daerah rumah saya dekat sama sarang preman. Gak ada yang berani ke sana" jawab Erina mengasal

"Oo gak apa mba. Kebetulan teman saya ada yang jadi preman. Jadi saya sudah terbiasa berhadapan sama orang yang kayak gitu"

Erina hanya mengangguk untuk menghargai lawan bicaranya. Berharap pak Raka segera selesai rapat dan mereka bisa secepatnya ke kantor pusat

1
Bông xinh
Gak bisa berhenti!
iza
Aku merasa terhubung dengan setiap adegannya.
Suzy❤️Koko
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!