NovelToon NovelToon
Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:76.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Lin Muwan terkubur di makam kuno Permaisuri Qing dari Era Jingyuan yang tidak dikenal ketika menjalankan misi mencari jejak sejarah.

Namun, dia kemudian terbangun di tubuh selir Pangeran Kesembilan Dinasti Jing yang dibenci karena merupakan keturunan pemberontak. Lin Muwan kemudian menyadari bahwa dia datang ke masa saat Permaisuri Qing hidup.

Plum dan aprikot yang mekar di taman adalah kesukaannya, namun kehidupan yang bagus bukan miliknya. Hidupnya di ujung tanduk karena harus menghadapi sikap suaminya yang sangat membencinya dan masih mencintai cinta pertamanya. Dia juga mau tidak mau terlibat dalam persaingan takhta antara putra Kaisar Jing.

Pangeran Kedua yang lemah lembut, Pangeran Keempat yang penuh siasat, Pangeran Kesembilan yang dingin, siapakah di antara mereka yang akan menjadikannya Permaisuri? Dapatkah dia kembali ke kehidupan asalnya setelah hidupnya di Dinasti Jing berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 4: TATAPAN MATA YANG MENYIMPAN RASA BERSALAH

Itu… sepertinya adalah liontin giok yang pecahannya ditemukan Lin Muwan di makam kuno sesaat sebelum dirinya terkubur di makam tersebut. Giok ini masih dalam bentuk yang utuh, tidak pecah seperti sebelumnya. Dia yakin itu giok yang sama.

Mengapa sangat kebetulan?

Liontin giok yang utuh… Lin Muwan, Permaisuri Qing…. identitas Lin Muwan yang disandangnya saat ini, bukankah itu adalah nama orang yang dimakamkan di makam kuno tersebut?

Lin Muwan merasakan ketakutan dalam hatinya. Jika benar sesuai dugaannya, kemungkinan dia pergi ke zaman ketika pemilik makam kuno yang ia temukan hidup.

Dia datang ke masa kerajaan kuno yang tidak tercatat dalam sejarah itu masih eksis. Identitas dan tubuh yang ditempatinya sekarang ternyata adalah Lin Muwan yang makamnya runtuh.

Fakta baru ini membuatnya meraba-raba tentang masa depan yang akan datang. Lin Muwan tahu akan akhir dari nasib Lin Muwan yang ini.

Tetapi, dia tidak tahu siapa yang kelak akan menjadi kaisar dan menobatkannya sebagai Permaisuri Qing, membangun makam megah untuknya dan mengabadikan kisah hidupnya dalam relief-relief di dinding makam.

Murong Changfeng sangat membencinya, jika dia jadi kaisar, Lin Muwan pasti mati di tangannya. Orang yang akan menjadi permaisurinya pastilah Sheng Jiayin mengingat dia telah mencapai posisi kaisar pada saat itu dan bisa melakukan apapun yang dia inginkan.

Apakah itu adalah Murong Zhiyang sang Pangeran Keempat, atau justru Murong Tianlei sang Pangeran Kedua yang dua-duanya belum pernah ditemui?

Lin Muwan merasakan firasat bahwa hidupnya akan sulit di sini. Masa depannya sulit ditentukan jika dia mengingat akhir dari sosok Lin Muwan yang makamnya runtuh setelah ditemukan olehnya.

Mungkinkah ini adalah akibat dari perilaku jahatnya yang memasuki makam kuno milik orang tanpa izin?

Mungkinkah roh Lin Muwan yang asli masih ada di makam tersebut setelah sekian ratus tahun berlalu?

Mungkinkah roh Lin Muwan yang asli menuntut balas karena dia mengganggu tidur tenangnya dan menariknya ke masa lalu untuk merasakan bagaimana kehidupannya berlalu di masa itu?

Lin Muwan bergidik hingga suara pelayan menyadarkannya.

“Nona, Kaisar memanggil semua keluarga kekaisaran dan para menteri ke lapangan utama.”

Lin Muwan menggangguk. “Bantu aku berganti pakaian.”

Perburuan tahunan yang diadakan oleh Kaisar saat ini masih berlangsung. Setelah dua hari terlewati, sekarang adalah saat puncak ketika pada peserta perburuan memanen hasil buruan paling banyak.

Pada hari ketiga ini, semua peserta akan diperbolehkan memburu apapun yang ada di dalam hutan dan menyerahkan hasilnya ke lapangan utama setelah matahari terbenam.

Lin Muwan melihat sekeliling. Tatapan jijik dan benci ia dapatkan dari orang-orang yang dengan sengaja melihatnya seperti barang kotor.

Di panggung kecil yang teduh, Lin Muwan dapat melihat sosok Kaisar duduk bersama jajaran menteri dan beberapa selirnya.

Para peserta perburuan adalah anak-anak para menteri dan juga para pangeran termasuk Murong Changfeng, berdiri di samping kuda mereka. Di samping Murong Changfeng berdiri seorang pemuda gagah yang fitur wajahnya mirip dengan Kaisar.

Itu pasti Pangeran Keempat, Murong Zhiyang. Lalu, di manakah Pangeran Kedua, Murong Tianlei?

“Nona, Pangeran Kedua sedang sakit dan tidak ikut perburuan,” pelayan baik hati yang tadi ditemuinya berkenan berbisik memberitahu.

“Ah, jadi begitu. Lalu, siapakah wanita muda yang berdiri di sisi kanan Pangeran Kesembilan?”

“Itu adalah Nona Zhou Ying, putri Guru Agung Kekaisaran, kecantikan nomor dua di ibu kota. Dia juga sahabat masa kecil Pangeran Kesembilan.”

Lin Muwan menggangguk mengerti. Si dingin kasar bernama Murong Changfeng itu ternyata dikelilingi wanita cantik yang menjadi impian pemuda ibu kota. Pantas saja dia begitu sombong dan mendominasi.

“Changfeng, di mana selirmu?” Kaisar tua tiba-tiba bertanya soal Lin Muwan kepada putra kesembilannya.

“Benar, Saudara Kesembilan, di mana selir kecilmu itu? Jangan-jangan kau meninggalkannya di tenda sendirian seperti malam tadi?”

Murong Changfeng tampak tidak senang meski dia harus menahannya.

“Saudara Keempat pandai bercanda. Akan sangat merepotkan jika seorang wanita terlibat dalam perburuan seperti ini.”

Zhou Ying tiba-tiba menyela, “Pangeran Kesembilan, bukankah aku juga seorang wanita?”

Gelak tawa Kaisar terdengar. Murong Changfeng menekuk wajahnya sementara ekspresi puas tergambar di wajah Murong Zhiyang.

“Putra Kesembilan, panggil selirmu kemari!”

“Ayahanda, Saudara Kesembilan tidak perlu repot-repot memanggilnya. Dia ada di sini,” Murong Zhiyang menyela. Kepalanya menoleh ke tempat Lin Muwan berada.

Si pelayan baik hati segera memperingatkan Lin Muwan, “Nona, Kaisar memanggilmu.”

“Ah? Oh, baiklah.”

Lin Muwan maju tanpa menghiraukan tatapan benci dan tidak suka dari orang-orang di sekitarnya. Dia membungkuk kepada Kaisar dengan penuh hormat dan gestur sealami mungkin.

Kepala tertunduknya sesekali berhasil membuatnya mencuri pandang ke arah Kaisar dan Lin Muwan cukup terkejut.

Sama sekali tidak ada tatapan kebencian yang tertuju padanya seperti yang ia dapat dari Murong Changfeng. Sebaliknya, tatapan Kaisar terhadapnya seperti menyimpan sebuah keprihatinan dan penyesalan mendalam.

Diam-diam Lin Muwan bertanya-tanya, apakah ini ada hubungannya dengan kudeta Keluarga Hua tiga tahun lalu? Mata keriput Kaisar seperti menyimpan…. rasa bersalah.

“Lin Muwan, aku dengar kau terluka. Apakah kau baik-baik saja?” suara Kaisar menyambangi telinganya dari jarak dekat.

“Terima kasih atas perhatian Kaisar, saya baik-baik saja.”

Kaisar terdiam sesaat. Dia seperti punya banyak kata yang ingin diucapkan, tapi tertahan hingga dia mengendapkannya di perutnya.

“…. Baguslah jika kau baik-baik saja. Changfeng, bawa selirmu bersamamu.”

Murong Changfeng menujukkan sikap protes diikuti tatapan tidak suka dari Zhou Ying. Namun, Kaisar melambaikan tangannya, menolak segala bentuk protes sampai Murong Changfeng terdiam.

Berpikir untuk waktu yang lama, pria itu lantas berkata, “Ayahanda, kuda ini hanya mampu menopang satu orang. Aku sudah menyiapkan kendaraan lain untuknya.”

“Oh? Apa itu?”

“Zifang, bawa kemari!”

Zifang, pengawal Murong Changfeng datang menuntun seekor keledai. Murong Changfeng memberi Lin Muwan seekor keledai gemuk yang pendek.

Jangankan berlari cepat, berjalan pun tampaknya akan sulit apalagi sambil ditunggangi orang. Sudut mulut Lin Muwan berkedut, tatapan mengejek dan tawa mengejek datang kepadanya dari orang-orang di sekitarnya.

Murong Changfeng sialan!

“Nona, silakan.”

Lin Muwan menerima tali keledai dengan senyum canggung. Diam-diam hatinya mengumpat kasar. Melihat ekspresi mengejek di wajah Murong Changfeng, Lin Muwan berang.

“Kalau begitu, perburuan dimulai!”

Para peserta perburuan terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama dipimpin Murong Zhiyang, kelompok kedua dipimpin Murong Changfeng, dan kelompok ketiga dipimpin oleh Zhou Ying.

Ketiga kelompok menempuh rute masing-masing, namun di tengah jalan, Zhou Ying menghampiri rombongan Murong Changfeng.

“Pangeran Kesembilan, bagaimana jika kita berkompetisi?”

“Oh? Kompetisi seperti apa yang kau inginkan?”

Zhou Ying memandang Lin Muwan dari atas kuda. Senyum jahat muncul di wajahnya.

“Ada objek yang lebih menarik diburu daripada serigala dan harimau. Siapa yang dapat menaklukannya lebih dahulu dia yang akan menang. Bagaimana menurutmu, Pangeran?”

Mereka sepaham soal objek perburuan yang dimaksud. Lin Muwan merasakan seluruh tubuhnya menggigil. Bahkan jika dia adalah seorang budak rendahan, apakah mereka benar-benar harus membunuhnya?

Kedua bajingan itu menyamakannya dengan binatang perburuan!

“Menarik. Tidak masalah,” ucap Murong Changfeng.

Zhou Ying menyeringai. “Lin Muwan, larilah sejauh yang kau bisa! Tapi, jangan pernah berpikir untuk lolos!”

Lin Muwan meludahkan air liurnya. “Bajingan!”

Dengan kondisinya saat ini, mustahil melawan kedua bajingan itu secara fisik. Lin Muwan harus lari sembunyi jika ingin selamat.

Mengabaikan tatapan marah Murong Changfeng, dia menarik tali kekang di keledai gemuk dan memaksanya menjauhi kedua bajingan itu.

1
Biyan Narendra
Ga sabar nunggu Lin muwan pulih dan tangguh
Lalu duel dengan si angkuh Zhou ying
Trie
bikin penasaran aja ...
kenapa murong champeng Gak cerita sama lin muwan
💖 sweet love 🌺
kasih sedikit pelajaran dong Thor utk si changfeng..
atas penghinaan yg dia berikan utk Lin muwan selama tiga tahun lalu..
agar dia sadar kalo Lin muwan itu sangat berharga bagi dia..
enak aja dia sosor2 bibir orang..
muwan nya pun mau aja.. 😪
Biyan Narendra
Sepertinya ada yg mulai perduli....
sahabat pena
lin muwan bahaya jgn pancing2 singa yg sdg kelaparan 🤣🤣🤣syukur lah pangeran bisa menahannya klo ga habis itu di makan🤣🤣🤣🤣berubah jd singa yg buas🤣🤣🤣
Arix Zhufa
Nyampe kediaman tinggal menunggu belah duren 😅
Vinna
so sweet...😍😍💖💖💗💗
up yg buanyaak thor😂😂😂
Arix Zhufa
visual mereka blm ada ya thor?
@haerani-d
mereka benar-benar bikin gemes.../Drool/ terimakasih kak, kau buat daku meleleh dan senyum-senyum sendiri /Proud/
lanjut dan tetap semangat /Kiss/
@haerani-d
begitulah, pasangan yang baik akan selalu ada disamping kita dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun siap untuk memberi dan menerima apapun kondisinya...
Sulati Cus
kemarin nggak up, eh sekarang cm up 2 😏untung ae lg sibuk nyiapin P5 si bungsu jd nggak gabut😂
Hardianaa Baiq
selalu terpesona dengan karya mu Thor
Biyan Narendra
Tom and jery mulai beraksi
😁😁😁😁😆
Biyan Narendra
Dan biasanya gagal..
Karena ga lucu kalau ceritanya langsung end
Biyan Narendra
Ampuuuuuun.
Sempet2nya otak Li muwan mikirin bisnis
😅😅😅😅😅
Biyan Narendra
MAMPUS
Enak ga di gituin
Biyan Narendra
Ceritamu kali ini bikin aku emosi berat,thor..
pengen ngelempar duit seratus ribuan satu truk rasanya
Biyan Narendra
Esmosi aku thor baca part ini
😠😠😠😠😠
nur
makin menarik nih
Biyan Narendra
Aku dukung..
Gas hajar pangerang sombong itu sampai bucin.
Biar rasa dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!