NovelToon NovelToon
Jangan Main HP!!!

Jangan Main HP!!!

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Dendam Kesumat / Hantu / Tumbal / Tamat
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Jangan main HP malam hari!!!

Itu adalah satu larangan yang harus dipatuhi di kota Ravenswood.

Rahasia apa yang disembunyikan dibalik larangan itu? Apakah ada bahaya yang mengintai atau larangan itu untuk sesuatu yang lain?

Varania secara tidak sengaja mengaktifkan ponselnya, lalu teror aneh mulai mendatanginya.

*

Cerita ini murni ide penulis dan fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, dan latar itu hanyalah karangan penulis, tidak ada hubungannya dengan dunia nyata.

follow dulu Ig : @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Telepon tengah malam

Angin berhembus lembut menciptakan desiran yang menenangkan namun terkadang juga menakutkan.

Varania duduk di atas ranjang memegang formulir pendaftaran, ia sudah mengisinya dan hanya perlu mengirimkan melalui whatsapp.

Sudah lewat dari jam yang ditentukan, namun Varania belum bisa menyalakan ponselnya. Matilda belum tidur dan masih membereskan dapur, jika Varania menyalakan ponselnya sekarang ibunya akan langsung tahu lalu menyita ponselnya.

Varania meletakkan kertas itu diatas bantal. Varania keluar kamar, melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Bu," panggil varania tidak melihat ibunya di dapur. Dia melewati meja makan, melihat ke pintu belakang dan tetap tidak menemukan ibunya.

Sepertinya ibunya sedang pergi keluar, mungkin menemui Sheriff Austin. Varania tidak terlalu ambil pusing, Matilda memang sering kali keluar malam untuk bertemu Sheriff.

Mungkin inilah kesempatan yang sedari tadi varania tunggu, ia kembali ke kamarnya dan menyalakan ponselnya. Matilda tidak ada di rumah, Varania tidak perlu khawatir akan dimarahi oleh ibunya.

Varania mengambil tiga foto formulir tersebut lalu mengirimkan ke nomor yang diberikan oleh Celine.

Varania hanya perlu mengirim foto formulir yang sudah diisi nanti akan diberi kabar oleh pihak kampus jika Varania memenuhi syarat untuk masuk kesana.

"Semoga saja diterima, aku mau kuliah dan bisa bekerja kantoran." Gumam Varania penuh harap. Dia mengirimnya dengan cepat sambil sesekali melihat ke pintu, takut ibunya tiba-tiba muncul disana.

Varania menghela nafas lega melihat tanda terkirim di pesan yang ia kirimkan. Varania hendak menonaktifkan ponselnya ketika sebuah nomor baru menelponnya.

Siapa?

Varania ragu-ragu untuk mengangkatnya, ia menatap cukup lama sebelum nomor itu berhenti menelpon.

"Ibu pulang, " Varania dengan panik mematikan ponselnya, lalu menarik selimutnya dan membungkus seluruh tubuhnya.

Terdengar suara langkah kaki mendekati kamarnya, jantung Varania berdetak kencang. Ia memejamkan mata, berharap ibunya tidak mengetahui apa yang barusan ia lakukan.

Ceklek.

Pintu terbuka,

Matilda duduk di pinggir ranjang, "Vara, " panggilnya lembut.

Varania tidak menjawab, ia tetap pura-pura tidur.

"Vara,"

"Vara, "

Matilda mengusap kepala Varania, di luar angin kencang terdengar meraung memekakkan telinga. Sekarang waktunya tidur, angin itu pertanda yang harus dipatuhi. Matilda keluar dari kamar Varania.

Huft!

Varania menyibak selimutnya, ia mencari ponselnya yang tidak sengaja terlempar ke lantai. Varania bersyukur Matilda tidak curiga atau mengambil ponselnya seperti malam sebelumnya.

"Kenapa anginnya kencang setiap malam sih?" Gerutu Varania meletakkan ponselnya di samping bantal kemudian ia berbaring.

Baru saja memejamkan mata, ponsel Varania berdering.

Varania yakin sekali kalau ponsel itu sudah dimatikan, kenapa masih ada yang menelponnya?

Varania mengambil benda pintar itu untuk melihat siapa yang meneleponnya tengah malam begini.

Nomor baru.

Nomor tadi yang menelponnya. Mengabaikan perasaan gelisah yang menderanya sejak ibunya keluar dari kamar, Varania mengangkat telepon itu.

"Hallo," sapa Varania, matanya tak sengaja melihat ke jendela dan melihat ranting bunga bergerak-gerak di kacanya ulah angin kencang yang tidak berhenti bertiup.

Ranting itu bergerak menyerupai jari seperti sedang menulis di kaca.

"Hallo, ini siapa?" Tanya Varania melirik layar ponselnya, masih terhubung namun setelah menunggu beberapa menit masih belum ada sahutan.

Sepuluh menit kemudian masih belum ada sahutan, Varania sudah tidak punya kesabaran untuk menunggu jadi dengan wajah kesal mematikan sambungan telepon.

Baru saja mati, ponsel itu berdering lagi dan masih nomor yang sama yang menelponnya.

"Siapa yang kurang kerjaan tengah malam begini? Mengganggu orang saja." Gerutu Varania mematikan ponselnya.

Namun meskipun ponsel itu mati, si penelpon tidak berhenti menghubunginya.

"Ini siapa? Aku mau tidur, jangan menggangguku!" Bentak Varania.

Kali ini tidak diam seperti sebelumnya, terdengar suara orang, tidak terlalu jelas karena lebih menyerupai suara radio rusak.

"Sinyalmu sepertinya kurang bagus, suaranya tidak terdengar jelas. Bisakah kamu berhenti menelponku?" Tanya Varania kesal. Ia harus kembali bekerja besok pagi, kalau tidak tidur sekarang ia bisa kesiangan.

Bangun kesiangan di hari kerja bukanlah ide yang bagus, bos Varania sangat galak dan tidak mentoleransi kesalahan sekecil apapun.

Tidak ada jawaban.

Apa sudah dimatikan?

Varania melihat layar ponselnya, teleponnya sudah mati dan ponsel Varania juga masih mati. Secara logika, tidak mungkin bisa menelpon jika ponsel di matikan.

Varania tidak punya waktu untuk memikirkan keanehan itu, ia harus segera tidur supaya tidak menerima amukkan bosnya besok pagi.

1
🟡SENJA
iya yah ... ga bisa di reject bahkan saat off dia bisa telepon 🥶😱
🟡SENJA
nah iya apa hubungannya? kok tambah pucet yah
🟡SENJA
ihhh berani juga dirimu eeeh 😵🥶
🟡SENJA
hmmmm bayangan apa sih yah? tiap ada yang maen ponsel liwat tengah malam pasti liat
🟡SENJA
aaah kamu jahat sebenernya 😌
MARQUES
author kapan up jwaban cerita ini di novel barunya soalnya sudah sangat penasaran dengan si varania dan si gadis rumah putih itu 🙏😄
🟡SENJA
hmm bukan teman yang baik 🥺
🟡SENJA
apa? maen hp malem2?
🟡SENJA
heeem kenapa bisa yah? 😳
🟡SENJA
kok vara dapet kiriman foto sam mati dari siapa yak?? wah bahaya ini
neni nuraeni
lnjut thor
MARQUES
kesel liat mcnya keras kepala Ingin rasanya miting Kepala nya 😒
🟡SENJA
emang rada2 nih bos kaya gini 😌😂
Daniel
kalau saya gk main HP = gk bisa baca novel
🟡SENJA
weeeh banyak mitos dan tradisi aneh yak 😳😳😳
🟡SENJA
ngga ada mandi? karena cuaca dingin? hmmm....😳
🟡SENJA
sama ..,aku kok jadi penasaran juga 🥺
SecretS
lanjut, kak gass
SecretS
lanjut kak author... kakak aku mau tanya... kakak bisa dapat inspirasi cerita seram dan horor itu gimana sih, masa kakak gak merinding sendiri sih bikin alurnya .... aku yang baca aja kalo ngk sambil merangkul bantal dan selimut merinding ngk berani tidur... tapi cerita kak author bagus kok menarik dan misterius
SecretS: maaf ya kak author...aku ngk tau kalau itu terinspirasi dari mimpi buruk kakak .... tapi sekali lagi kakak hebat bisa bikin novel horor dan menarik....oh iya kak itu .... tolong up lagi ya .... bisa kan aku udh ngk sabar pengen liat bab selanjutnya... semoga kakak tidak sering mimpi buruk lagi.... semangat selalu kakak author
Mapple: hai, terimakasih udah mampir. Aku sering dapat mimpi buruk jadi sebagian aku tuangkan dalam bentuk novel. Merindingnya cuma pas kebangun saat mimpi buruk aja. Kalau udah ngetik untuk novel udah nggak terlalu merinding lagi.
total 2 replies
💞
baru mulai baca Thor, semangat up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!