Dinda Larasati adalah gadis yang ceria dan pintar, Dinda adalah panggilanya ,Dinda di besarkan oleh ayahnya karena orang tua Dinda sudah berpisah semenjak Dinda umur 10 tahun,
Ayah Dinda adalah seorang pns guru SD sedangkan ibunya adalah seorang wanita karir dan sosialita,
Ayah Dinda tidak menikah lagi karena ingin fokus mengurus Dinda,sedang ibunya menikah lagi dengan priya yang lebih muda 5 tahun dari ibu nya,
Saat lulus SMA Dinda akan melanjutkan kuliah di unifersitas yang ada dikota ibunya, sehingga Dinda akan tinggal bersama ibu dan ayah tirinya
Bermula dari seringnya Dinda dan ayah tirinya berdua di rumah, timbul lah rasa yang beda di antara Dinda dan ayah tirinya, karena ibu Dinda seorang yang sangat sibuk menjadikan ibu Dinda jarang di rumah,
Ikuti ceritanya yukkk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ay(Sayang)
"Eeemmm,,, aahh,"
"Pa,, pahhh, uudah yaahh... "kataku yang masih ada kesadaran, walau sudah sangat terbuai atas kenikmatan yang papah berikan.
Berlahan aku dorong badan papah, agar bangun dari atas tubuhku, aku sudah sangat tau akan kemana kalau terus di lanjutkan, sebagai pria yang sudah pernah berumah tangga, pasti papah sudah sangat ingin bercinta,
Papah langsung bangun dan langsung menuju kamar mandi, sepertinya papah marah padaku karena papah pergi tanpa bicara.
Setelah papah masuk kamar mandi, aku merapikan baju ku yang sedikit berantakan dan bersiap akan tidur, aku menyelimuti badanku sampai leher dan memiringkan badanku, aku yang masih kepikiran tentang papah yang kelihatan marah,membuatku susah untuk memejamkan mata.
Krekkk...
Saat ku dengar pintu terbuka aku lihat papah yang keluar, aku tersenyum melihat papah tapi papah hanya diam saja, sepertinya masih marah.papah berjalan menuju kasur dan saat membaringkan badanya di kasur,papah langsung masuk slimut dan langsung memunggungiku, aku langsung marah lalu aku langsung tarik tanganya agar menghadap padaku.
"Iihhh,,, katanya pengin tidur bareng agar bisa peluk, kenapa sekarang malah di punggungin sih, "kataku dan aku langsung cemberut
Papah langsung melihatku dan tersenyum, "Jangan monyongin bibir kaya gitu, tar papah cium lagi, mau... "aku langsung menutup mulutku dengan tangan
Papah langsung mendekat padaku dan memeluku, "Sudah malam ayo kita tidur, "aku langsung tersenyum.
Saat alaram di henfonku berbunyi, aku langsung mematikanya, ku lihat papah yang masih tidur dengan pulasnya, entah bagai mana, sekarang justru aku yang memeluk papah, wajah papah sekarang ada di dadaku, ku usap wajahnya dan ku toel2 hidungnya biar terbangun.
Papah bukanya bangun, justru mukanya mengusel ke dadaku, aku yang merasa geli langsung tertawa,,
"Hahaaa,,, pahhh geli ihhh,, hahaaa.... "kataku sambil ku dorung wajah papah.
Tanganku di tariknya ke atas oleh papah agar tidak mengganggu papah menjahiliku,
"Jangan memancing singa yang sedang tidur hemmm,, "kata papah sambil menciumi dadaku.
"Uuuuhhhh,, "saat papah tiba2 sudah menciumi dadaku, aku sampai tidak tau kapan papah melepasi kancing bajuku.
Dengan tangan yang masih di pegang oleh papah, membuatku tidak bisa melawanya, hanya badanku yang bergerak2.sedang tubuh papah sudah di atas tubuhku.
Aku lihat papah yang makin berga*irah,aku mencoba untuk mencegahnya.
"Paa,, ahh, ud,, dahh, ini udah sianggg,, "sambil aku masih berusaha untuk menghetikan papah.
"Udah yah,, katanya mau anter Dinda ke setasiun, "setelah aku bicara papah langsung melepas tanganku dan bangun dari atas tubuhku.
Lalu aku bangun dan duduk, sambil mengancingi bajuku lagi,sedang papah langsung menjatuhkan badanya di kasur sambil menutup mukanya dengan bantal.
Aku turun dari kasur dan langsung keluar menuju kamarku, aku mengambil handuk untuk mandi, setelah itu aku langsung mandi karena aku harus bersiap, belum lagi harus solat dulu,
Saat aku keluar dari kamar mandi,aku yang lupa membawa baju, keluar hanya menggunakan handuk yang sangat pendek,aku berdoa semoga ngga ada papah, aku pasti akan malu kalau sampai papah melihatnya, kirain aku ingin menggodanya lagi.
Ku buka pintu kamar mandi, dan saat ku lihat kamar papah masih tertutup, aku langsung keluar dengan sedikit cepat, tapi dasar sedang sial, rupanya papah sedang di dapur, papah sedang mengambil air minum,
Papah yang melihatku hanya diam, tapi matanya terus saja menatapku, aku hanya tersenyum tipis dan melewatinya, aku terus berjalan menuju kamarku.
Selesai solat, aku langsung berdandan dengan bedak tipis dan juga liftik yang warnanya tidak mencolok, lalu aku keluar dari kamar dengan mententeng ranselku.
Aku menuju dapur untuk membuat susu juga roti panggang, setelah selesai aku taro di meja,tidak begitu lama papah datang dan kita sarapan bersama.
Setelah sarapan kita langsung menuju setasiun,"Din kalau dah sampai harus langsung kabarin, ngga boleh Lupa, "
"Ok deh papah ku yang gantenggg,, "kataku sambil aku menyandarkan kepalaku di pundak papah.
"Din,, jangan panggil papah lagi dong, coba ganti yang lain deh,, "aku langsung tersenyum
"Trus Dinda harus panggil apa dong, "kataku yang langsung menegakan duduku.
"Ya apa kek,,, yang penting jangan papah, "
"Hemmm,, kalau Ay boleh ngga pah, "
"Itu singkatan ayah lagi yah, ngga ada yang lain apa, "
"Bukan singkatan ayah, itu singkatan sayang, "
"Masa sih, kamu ngga lagi bohong kan, "aku menggelengkan kepalaku
"Ay,, ok, "ahirnya papah mau aku panggil ay juga, itu adalah singkatan kata sayang fersi aku.
**Terimakasih untuk kaka kaka yang suka ceritaku, komen komen kaka semua selalu membuatku semangat ,dan juga like nya trimakasih.
Untuk bulan ramadan aku up nya malam yah kak, tapi tidak janji juga, tergantung ada waktunya.
Trimakasih**....
1. kuliyah
2. kaliyan
3. biayaya
4. meningalkan
5. kalao
dst.
lieur euy. saya yg salah memang, agak susah beradaptasi.