NovelToon NovelToon
Dengki

Dengki

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Konglomerat berpura-pura miskin / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:33.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Siapa yang tidak menginginkan harta berlimpah. Segala keinginan dapat diraih dengan mudah. Tak heran banyak orang berfoya-foya dengan harta.

Berbeda dengan keluarga Cherika. Mereka menggunakan hartanya untuk menolong sesama dan keluarga.

Tapi tidak disangka, karena harta lah Cherika kehilangan harta keluarganya. Orang tuanya menghilang sejak mendapatkan kecelakaan. Hanya Cherika yang selamat.

Cherika kemudian tinggal bersama saudara ibunya. Dan tanpa sengaja, Cherika mendengar penyebab tentang kecelakaan orang tuanya.

Kabar apakah itu?

Ikuti jalan ceritanya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Sah

Di hari duka dan pemakaman Cakra, Nayyara melangsungkan akad pernikahannya. Acara akad dilangsungkan pada siang hari di Hotel Antartika kota Zamrud.

Nayyara tampil memukau dengan balutan kebaya klasik bergaya vintage. Dihiasi dengan aplikasi bunga mawar putih. Potongan klasik namun tetap ringan. Tak hanya itu, veil panjang menjuntai bergaya Baroque kian menyempurnakan penampilannya. Sebagai pelengkap, Nayyara menggunakan bawahan songket emas.

Vian juga begitu gagah dalam balutan beskap putih panjang dihiasi bordir yang bertaburkan payet emas pada kerah, bagian depan, ujung lengan, hingga bagian saku. Penampilannya dilengkapi dengan kain songket emas senada dengan punya Nayyara.

Dekorasi akad nikah Nayyara dan Vian bernuansa alam. Sebelum menuju ke meja akad, Vian dan Nayyara akan melewati gerbang bunga yang megah, yang dirangkai dengan bunga dan dedaunan yang segar. Jalur yang akan mereka lewati, dipenuhi bunga berwarna putih dan pastel.

Setiap sudut dekorasi dirancang senada. Memancarkan nuansa minimalis yang elegan, dengan rangkaian bunga bernuansa lembut tersusun simetris, selaras tanpa menutupi keindahan latar hijau pepohonan.

Nayyara meneteskan air mata haru. Ini adalah moment yang sangat penting dalam hidupnya. Nayyara pernah membayangkan menikah ala negeri dongeng. Dan hari ini, Vian dan keluarganya mewujudkan impiannya.

Nayyara dan Vian duduk di tempat yang sudah disediakan. Vian lama memandangi Nayyara yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Nayyara tersipu dipandangi calon suaminya.

Acara akad nikah hanya dihadiri oleh keluarga inti dan tamu spesial. Untuk melindungi privasi Nayyara. Acara pun di mulai. MC membuka acara, dilanjutkan dengan kata-kata sambutan dari keluarga mempelai, pengajian, khutbah pernikahan dan inti dari acara adalah pengucapan ijab kabul.

Vian dan penghulu berjabat tangan.

"Saudara Vian Raka Amir bin Emran Fathin, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Cherika Nayyara binti Arvin Ashar Mufid, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

“Saya terima nikah dan kawinnya Cherika Nayyara binti Arvin Ashar Mufid dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”

"Bagaimana saksi?"

"Saaaaaaaaaah," jawab saksi.

Vian meneteskan air mata haru. Akhirnya dia dan Nayyara resmi menjadi pasangan suami istri yang sah. Nayyara mencium punggung tangan suaminya. Vian mengecup kening Nayyara. Nayyara juga meneteskan air mata bahagia.

Mama, Papa, di mana pun kalian berada, Cheri minta doa restunya. Cheri sekarang sudah menikah. Cheri sudah menemukan seseorang yang akan melindungi Cheri. Mama, Papa, ridhoi pernikahan kami, batin Cherika.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan mas kawin, penandatanganan dokumen nikah dan doa penutup. Terakhir diadakan sesi foto-foto.

Kedua keluarga besar mengucapkan syukur karena akad nikah berjalan dengan lancar. Mereka makan bersama sebelum melanjutkan ke acara berikutnya yaitu resepsi pernikahan.

Tamu undangan mulai memenuhi ruang resepsi pernikahan. Nayyara dan Vian sudah berganti pakaian menjadi pangeran dan putri ala negeri dongeng.

Nayyara memakai ball gown pink pastel sedangkan Vian menggunakan tuxedo berwarna senada dengan Nayyara. Mereka sangat serasi duduk di pelaminan. Dengan senyum kebahagiaan, mereka menyambut tamu undangan.

Di antara tamu undangan, ada seseorang yang sedih saat melihat Vian dan Nayyara bersanding di pelaminan. Dia adalah Lina. Sejak kecil, Lina sudah menyukai Vian. Di dalam keluarga, Lina dikucilkan karena Lina bukan anak kandung dari mamanya.

Lina adalah anak dari selingkuhan ayahnya. Lina hadir di keluarga untuk menutupi kemandulan istri sah ayahnya. Hanya Vian yang selalu menemani Lina.

Sejak saat itu, Lina selalu menganggap Vian adalah kekasihnya. Mereka selalu bersama. Lina selalu menyingkirkan setiap gadis yang ingin mendekati Vian.

Dan entah apa yang membuat Vian jatuh cinta kepada Cherika. Apa karena Bobby suka memanggilnya mama. Dan sekarang setelah Cherika tiada, Vian jatuh cinta kepada Nayyara. Bobby juga memanggilnya dengan sebutan mama.

"Bobby, siapa saja yang dekat dengan Vian. selalu saja dipanggil mama!" Lina mengepalkan tangannya.

Bobby terlihat manja di atas pelaminan duduk di antara Vian dan Nayyara. Nayyara sepertinya sangat menyayangi Bobby seperti anak kandungnya sendiri. Ada terselip rasa iri melihat kebahagiaan mereka.

Lina tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dia tumbuh dan besar diasuh assisten rumah tangga ayahnya. Sedangan ibu kandungnya, sampai sekarang Lina tidak tahu keberadaannya.

Lina diam-diam mengambil foto Vian, Nayyara dan Bobby di atas pelaminan. Lina mengirimkan foto itu ke ponsel Laudya.

...----------------...

Cakra dimakamkan di pemakaman umum kota Zamrud. Banyak keluarga yang mengantarkan kepergiannya. Tidak hanya keluarga, sanak saudara, di antara mereka ada juga yang datang untuk menagih utang Cakra.

Susi dan Laudya dikejutkan dengan kehadiran wanita dan dua anak laki-laki. Satu berusia 5 tahun dan satu berusia 10 tahun. Mereka mengaku sebagai istri dan anak-anaknya Cakra. Mereka datang untuk menuntut haknya.

Terjadi sedikit keributan di area pemakaman. Susi dan Laudya tidak mengakui istri dan anak-anaknya Cakra. Susi dan Laudya juga dibuat pusing dengan utang-utang Cakra yang begitu banyak.

Dhika juga tidak mau ambil pusing dengan urusan Laudya dan mertuanya. Dhika memilih kabur dari pemakaman. Di saat Susi dan Laudya dikepung para penagih utang, Dhika dengan cepat melarikan mobilnya meninggalkan area pemakaman.

Di tengah perjalanan, Dhika menghubungi seseorang. Dhika mencari perkembangan terbaru informasi tentang Cherika. Sampai saat ini, informan Dhika belum menemukan keberadaan Cherika. Tapi mereka memberikan informasi yang sangat penting untuk Dhika.

"Apa? Kalian menemukan orang tua Cherika!" Dhika saking terkejutnya menginjak pedal rem secara mendadak membuat suara decitan melengking tinggi di jalan raya.

Mobil dan motor di belakang mobil Dhika secara mendadak juga melakukan hal yang sama sehingga tabrakkan kecil terjadi di jalan raya. Belakang mobil Dhika diseruduk beberapa mobil dan motor.

Kepala Dhika juga terbentur setir mobil dengan keras. Kepala Dhika mengeluarkan darah. Dhika mendengar suara bising klakson yang berteriak kencang di belakang mobilnya. Perlahan Dhika membuka pintu mobilnya. Dhika mengatupkan kedua tangannya. Dhika memohon maaf karena telah menyebabkan kecelakaan kecil.

Dhika beralasan, tadi mobilnya tiba-tiba saja mati mendadak. Dhika memberikan sejumlah uang untuk perbaikan beberapa motor dan mobil yang mengalami kelecetan.

Setelah semua kembali aman terkendali, Dhika menepikan mobilnya. Dhika menarik napas dalam. Dhika kembali menghubungi informannya. Dhika memastikan apakah yang ditemukan informannya benar-benar kedua orang tua Cherika.

Informan itu mengirimkan foto yang diduga kuat adalah orang tuanya Cherika. Dhika memperhatikan orang yang ada di foto itu. Memang, Dhika melihat kemiripan wajah mereka dengan Cherika.

"Aku harus bertanya kepada Laudya. Apakah benar mereka adalah orang tua Cherika."

Dhika mendengar suara notifikasi ponsel yang berbeda dengan suara ponselnya. Dhika mencari suara dan menemukan ponsel Laudya tertinggal di dalam mobilnya. Dhika membuka pesan dari Lina.

Lina mengirimkan foto Nayyara bersama Vian di atas pelaminan dan mereka berdua bersama anak kecil yang tentu saja Dhika ingat betul siapa dia. Anak itu yang memanggil Cherika dengan panggilan mama.

"Dia, anak itu yang memanggil Cheri, Mama."

Dhika kemudian membaca pesan yang dikirimkan Lina. Lina sekarang berada di resepsi pernikahan Nayyara dan Vian. Lina juga mengirimkan undangan kepada Laudya. Dhika membuka undangan itu. Dhika membaca nama mempelai wanitanya.

"Cherika Nayyara! Cherika Nayyara! Cheri, apakah dia Cheri?"

Dhika juga mencari di mana resepsi pernikahan dilaksanakan. Setelah mendapatkan alamatnya, Dhika segera menuju ke Hotel Antartika.

"Cheri, dia pasti Cheri! Cheri, aku datang!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Al!f
kurang baik apa mereka
Al!f
busyet 🤣
Mauk
😱
Mauk
Lu yg iri sama orang lain
Al!f
Mantap Dini 😄
Al!f
Itu Cherika ponakan kamu sendiri
Al!f
Mampus 🤣🤣🤣🤣
Al!f
Sungguh kejam
Mauk
😭
Mauk
Laudya blm move on
Al!f
😱😱😱😱😱😱
Fang
Tunangan gadungan 🤣
Al!f
🤣🤣🤣🤣
Al!f
Pasti Nyai lagi
Fang
Anak haram ?
Al!f
ngaku² tunangan , pdhl bukan
Al!f
cemburu
Fang
😍
Fang
Kasian Abang bakso
Al!f
Laudya terhindar dari bencana 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!