Berawal dari sebuah kecelakaan tragis seorang Pria bernama Fajar Nugroho tanpa sengaja memasuki dunia ghoib, kemudian bertemu dengan pemilik tempat mistis itu. Hanya karena ingin kembali ke dunia nyata, Fajar akhirnya membuat sebuah kesepakatan.
Disinilah cerita ini berasal, jangan lupa like komentar nya ya, makasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanah Pemakaman
Hari demi hari Sekar menjalankan misinya, banyak hal yang Ia pelajari dari tugas muliannya saat ini. Ia mulai terbiasa dengan beragam makhluk halus yang tidak semua orang melihatnya.
Saat ini Sekar ada di sebuah restoran mewah namun kali ini Ia tidak sendiri.
" De, apa di tempat seperti ini juga banyak arwah penasaran yang berkeliaran. " Tanya Milan.
Sekar mengedarkan pandangannya memindai seisi pengunjung resto, Ia kemudian mengangguk pelan.
" Banyak Mas. " Jawab Sekar di sertai anggukan.
Milan sedikit merinding, bisa- bisanya tempat seperti ini juga di singgahi para arwah penasaran.
" Mas bisa melihatnya kalau Mas mau, tapi usahakan untuk tidak teriak agar tidak mengundang perhatian mereka pada kita. "
Milan menatap heran pada Sekar, Ia tidak mengerti apa maksud dari adiknya itu.
" Maksud Sekar itu agar Mas bisa menahan diri dengan cara berpura-pura tidak melihat mereka. Itu karena kalau mereka tau kita melihat mereka maka mereka akan mengikuti kita, apa Mas mau kalau sampai mereka nanti akan mengikuti Mas kemana-mana. "
Mendengar ucapan adiknya, Milan semakin merinding. Meskipun begitu Ia juga penasaran ingin mengetahui bagaimana bentuk arwah yang sering di lihat adiknya itu.
" Baiklah De, bagaimana caranya agar Mas bisa melihat mereka. "
Sekar mengeluarkan sesuatu dari dalam tas miliknya, Ia memberikannya langsung ke tangan saudaranya itu.
" Tanah ! untuk apa kamu bawa tanah begini di dalam tas mu ?. " Tanya Milan sedikit terkejut.
" Sttt Mas, bisa diam nggak sih. Ini bukan tanah sembarangan, bukankah Mas ingin melihat mereka. Cepat gosokan ke mata Mas, dan berusahalah untuk diam. " Ucap Sekar sedikit berbisik.
Walaupun sedikit ragu namun Milan tetap melakukan apa yang di minta sang Adik, Ia menggosokkan tanah pemakaman yang sengaja di bawa Sekar kalau Ia tengah menjalankan misinya.
Milan mengerjabkan matanya pelan, tubuhnya langsung menegang sempurna setelah melihat ternyata begitu banyak pengunjung di dalam restoran itu. Padahal sebelumnya tidak seberapa.
" De, apa mereka semua arwah yang gentayangan. " Tanya Milan tanpa berkedip.
Tubuhnya seolah membeku, rasanya Ia ingin lari namun tidak bisa.
" Tetap berusaha tenang Mas, jangan merasa takut. Jangan pandangi mata mereka langsung karena mereka akan tau kalau kita melihat mereka. "
Milan meneguk salivanya sendiri, jujur Ia benar-benar takut. Ia bahkan menggenggam tangan Sekar erat.
" Tenang Mas, yakinlah kalau kita lebih baik dari mereka. Manusia lebih baik dari para hantu Mas, tenangkan diri. " Ucap Sekar sedikit berbisik.
Milan manggut-manggut, tubuhnya masih saja menegang. Apalagi sejak tadi Ia melihat ada yang memperhatikan mereka dengan seksama.
Iya, liburan keduanya tahun ini Sekar di ajak saudaranya untuk makan siang di luar. Sesampainya disana Milan penasaran dengan cerita Sekar, Ia ingin tau apa benar manusia dan hal goib hidup berdampingan. Ternyata apa yang di katakan adiknya benar adanya.
Sekembalinya dari liburan Sekar jadi mengingat apa yang di katakan Ibunya, bahwa kemungkinan orang tuanya berada di tempat megah itu.
Sekar melangkah perlahan mengendap- endap masuk ke ruangan Nathan. Ia tau apa yang Ia lakukan ini salah karena akan mengundang amarah Nathan, namun Ia justru semakin penasaran mengenai alasan apa yang membuat Nathan marah kalau Ia berada di tempat itu.
Ia terus melangkah melewati ruang pribadi Nathan dan masuk kesebuah lorong yang membawanya Ia kepada sesuatu yang sangat indah.
" Taman ? eh bukannya ini taman yang Papa pernah ceritakan dulu. Papa mengambil beberapa bunga disini dan membuat Nathan murka dan berakhir aku harus berada disini dengan alasan yang tidak masuk akal itu. "
Sekar terus mengamati taman bunga itu, tiba-tiba matanya melihat sesuatu yang aneh disana.
" Apa ini, kenapa ada pohon besar disini. " Gumam Sekar.
Makin lamaakin membuat Sekar jadi penasaran, terlalu banyak hal aneh di tempat itu.
" Jangan menyentuhnya. "
Terdengar sebuah suara menggema, sontak membuat Sekar menoleh. Ia melihat seorang wanita berpakaian putih melangkah kearahnya.
" Siapa anda. " Tanya Sekar
Sang wanita menatap Sekar dengan tatapan penuh arti. Tidak ada senyum apapun yang nampak di bibirnya.