NovelToon NovelToon
DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Poligami / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

---

📖 Deskripsi: “Di Ujung Ikhlas Ada Bahagia”

Widuri, perempuan lembut yang hidupnya tampak sempurna bersama Raka dan putra kecil mereka, Arkana. Namun di balik senyumnya yang tenang, tersimpan luka yang perlahan mengikis keteguhan hatinya.
Semuanya berubah ketika hadir seorang wanita kaya bernama Rianty — manja, cantik, dan tak tahu malu. Ia terang-terangan mengejar cinta Raka, suami orang, tanpa peduli siapa yang akan terluka.

Raka terjebak di antara dua dunia: cinta tulus yang telah ia bangun bersama Widuri, dan godaan mewah yang datang dari Rianty.
Sementara itu, keluarga besar ikut memperkeruh suasana — ibu yang memaksa, ayah yang diam, dan sahabat yang mencoba menasihati di tengah dilema moral yang makin menyesakkan.

Di antara air mata, pengkhianatan, dan keikhlasan yang diuji, Widuri belajar bahwa bahagia tidak selalu datang dari memiliki… kadang, bahagia justru lahir dari melepaskan dengan ikhlas.

“Karena di ujung ikhlas… selalu ada bahagia.”


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 - RAKA

Pagi itu, Raka duduk diam di ruang kerjanya.

Cahaya matahari menembus tirai jendela, tapi tak mampu menghangatkan tubuhnya.

Jari-jarinya mengetuk pelan meja kayu, ritme tak beraturan yang menandakan betapa kacau isi kepalanya.

Sejak kejadian semalam, dadanya terasa sesak, pikirannya berputar tak tentu arah. Ia tak pernah menyangka hidupnya akan sampai di titik ini — titik di mana ia mengingkari janjinya sendiri.

Di cermin besar di depan meja, pantulan wajahnya terlihat kusut dan letih.

Mata merah itu bukan karena kurang tidur, melainkan karena penyesalan yang menggigit tanpa ampun.

Ia menatap dirinya lama, seolah ingin menemukan lelaki yang dulu pernah ia kenal — lelaki yang berjanji akan setia, lelaki yang dulu menatap Widuri dengan mata yang penuh keyakinan.

Tapi kini, yang ia lihat hanyalah bayangan kosong dengan pandangan yang kehilangan arah.

“Harus bilang apa aku ke Widuri nanti? Bagaimana kalau dia tahu? Apa aku masih pantas menatapnya?” batinnya berteriak.

Raka menunduk, menatap jemari tangannya sendiri. Jemari itu dulu menggenggam tangan Widuri di pelaminan, mengucap janji dengan lantang di depan saksi dan Tuhan.

Tapi kini, jemari itu pula yang telah menyentuh perempuan lain.

Ia merasa jijik pada dirinya sendiri.

Satu tarikan napas berat keluar dari bibirnya. Ia mengusap wajah dengan kasar.

“Aku harus cerita ke siapa?” gumamnya.

Pikiran itu terus berputar — Dika terlintas pertama, tapi ia tahu Dika terlalu spontan. “Dika itu ember. Salah-salah ngomong, bisa makin runyam,” pikirnya.

Lalu ia teringat Adit — adik iparnya.

Orangnya tenang, dewasa, dan tak mudah menilai orang lain.

Mungkin hanya Adit yang bisa ia ajak bicara tanpa takut dihakimi.

Dengan tangan gemetar, Raka meraih ponselnya dan mengetik cepat:

“Dit, ke ruanganku sebentar. Ada yang ingin kubicarakan.”

Beberapa menit kemudian, Adit yang tengah berbincang ringan dengan Dika membaca pesan itu. Ia sempat melirik sahabatnya itu lalu berdiri.

“Gue dipanggil Raka dulu, ya,” katanya singkat.

Di ruang kerja, Raka duduk membisu menatap jendela.

Di luar sana, aktivitas kantor berjalan seperti biasa — tawa, suara telepon, langkah tergesa — tapi bagi Raka, semuanya terasa jauh.

Yang ada hanya sunyi.

Pintu diketuk pelan.

“Masuk,” ujarnya datar.

Adit melangkah masuk, menatap wajah Raka yang tampak muram. “Ada apa, Raka? Tumben mukamu kusut banget.”

Raka tidak langsung menjawab. Ia menatap meja, lalu menghela napas panjang.

Butuh waktu beberapa menit sampai akhirnya ia mulai bicara.

Kata demi kata keluar dengan berat — dari teh yang diberikan Rianty, malam yang kabur dalam ingatan, hingga pagi yang membuatnya terbangun dalam rasa takut dan bingung.

Tak ada detail yang ia sembunyikan.

Ia menuturkannya seperti menumpahkan beban yang menekan dada.

Adit mendengarkan dengan tenang, tanpa memotong sedikit pun.

Begitu Raka selesai, ruangan itu sunyi beberapa detik.

Lalu Adit bertanya pelan, “Kamu dijebak, ya?”

Raka menatap lantai, mengangguk pelan.

“Sepertinya iya, Dit. Aku masih ingat… terakhir sebelum tidur, Rianty datang bawa minuman. Setelah itu gelap. Paginya, aku sudah…” ia tak sanggup melanjutkan.

Suaranya tercekat.

Adit bersandar di kursi, menatap kakak iparnya itu dengan empati.

“Raka, mau bagaimana pun kejadiannya, kamu tetap harus ambil sikap. Rianty sudah jadi istrimu. Kalau kamu terus menyesali, kamu hanya akan menyakiti dua perempuan sekaligus.”

Raka menatapnya kosong. “Jadi aku harus… menerima semua ini?”

Adit mengangguk pelan. “Iya, terima. Tapi jalani dengan tanggung jawab.

Kalau kamu masih mencintai Widuri, jangan pura-pura tidak. Hadapi dengan jujur nanti, tapi jangan biarkan Rianty hidup dengan perasaan bahwa dia cuma pelarian.”

Kata-kata itu menusuk.

Raka bersandar, menutup mata sejenak.

Bayangan Widuri muncul di benaknya — wajah lembutnya, tatapan teduhnya yang selalu percaya.

Ia ingat bagaimana Widuri selalu menunggu di rumah dengan senyum meski lelah.

Ia ingat janji yang pernah ia ucapkan: “Aku nggak akan menyentuh perempuan lain, Wid. Selamanya kamu satu-satunya.”

Dan kini, janji itu hancur.

Air matanya jatuh pelan. Ia segera menyekanya, tapi suaranya bergetar saat berkata, “Aku bukan cuma menghianati Widuri, Dit… tapi juga Rianty.”

Adit mengerutkan kening. “Maksudmu?”

Raka menatap kosong. “Aku orang pertama yang menyentuhnya.

Bagaimanapun caranya terjadi, dia tetap perempuan yang sudah aku… nodai. Dan kalau aku berpura-pura tidak menganggapnya istri, itu sama saja aku menghancurkan harga dirinya.”

Keheningan panjang melingkupi ruangan.

Adit akhirnya bicara lembut, “Raka, kadang hidup memang nggak berjalan sesuai yang kita mau.

Tapi satu hal — kamu tetap bisa menebus kesalahanmu, bukan dengan penyesalan, tapi dengan sikap.”

Raka menatapnya lemah. “Sikap seperti apa?”

“Mulai dari kejujuran,” jawab Adit mantap.

“Widuri berhak tahu. Rianty berhak tahu juga kamu merasa bersalah. Tapi jangan biarkan rasa salah itu mengubahmu jadi pengecut. Kamu harus tetap berdiri.”

Raka tertunduk. “Aku takut, Dit. Aku takut kehilangan Widuri. Aku takut dia nggak mau lihat aku lagi. Aku takut dia benci aku seumur hidup.”

Adit menepuk bahunya pelan. “Lebih baik dibenci karena kejujuran daripada disayang karena kebohongan.”

Kata-kata itu menancap dalam.

Raka tak mampu berkata apa-apa lagi. Ia hanya duduk diam, menatap meja, membiarkan matanya basah.

Sebelum pergi, Adit berdiri dan berkata pelan, “Tenang, rahasia ini aman sama aku. Tapi jangan terlalu lama bersembunyi, Rak. Karena waktu nggak akan menunggu kamu siap.”

Raka mengangguk. “Terima kasih, Dit. Aku tahu cuma kamu yang bisa aku percaya.”

Begitu pintu tertutup, Raka kembali sendiri.

Hening.

Suara jam di dinding terdengar pelan — tik... tok... tik... tok... — seperti menghitung waktu menuju pengakuan yang tak terhindarkan.

Ia menatap ponselnya.

Nama Widuri muncul di daftar kontak paling atas.

Jarinya bergerak pelan, hampir menekan tombol panggil, tapi berhenti.

“Belum sekarang,” bisiknya. “Belum kuat aku…”

Ia meletakkan ponsel di meja, menatap keluar jendela.

Langit pagi mulai berubah menjadi abu-abu, seolah ikut menanggung beban pikirannya.

Dalam hati, Raka berbicara pada dirinya sendiri — atau mungkin pada Widuri, pada Rianty, pada Tuhan.

#tbc

Assalamualaikum,selamat pagi..

Jangan lupa like,komen nya ya...

HAPPY READING. 🥰🥰

1
Intan Pandini
Ohh jadi sebelumnya pernah di suruh poligami ya sama keluarganya
Intan Pandini
Hmm jadi penasaran sama rianty ini, kira kira siapa ya
Intan Pandini
Shock banget tiba tiba di tanya boleh berbagi suami 😭 aku reflek bakalan ngamok kayak nya 🙏
Delwyn
Ngakak sampe geleng-geleng!
zanita nuraini: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Kovács Natália
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
zanita nuraini: terimakasih sudah mampir cerita author
ditunggu kelanjutan nya ya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!