NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia

Pernikahan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Maher sudah lebih dulu memesan karena Misi ijin terlambat siang ini,mereka sepakat untuk bertemu saat jam makan siang disebuah cafe.Pesanan Maher sudah siap,lalu dia makan terlebih dahulu,sambil menunggu pesanan Misi dan Misi sendiri datang.

Tanpa menunggu lama Misi datang dengan menahan wajah kesal,siang ini dia kembali bertemu dengan Natasha yang ingin mengajaknya keluar bersama teman yang lain.

"Hei,sayang."sapa Maher

"Ah mengapa aku harus ketemu lagi sama dia?!"tanya Misi dengan nada kesal

"Ada apa?apa yang membuat wajahmu kesal?"tanya Maher

"Sudahlah,tadi hanya ketemu orang gak penting."jawab Misi

Misi menyeruput minuman yang sudah tersedia,karena pesanan makanan belum datang dia meminta Maher menyuapinya,disudut lain terlihat Natasha kesal melihat adegan tersebut.

"Dasar tidak punya malu!"kata Natasha sambil pergi berlalu

Natasha masuk kedalam salon kecantikan,disana dia bisa menunggu temannya,namun karena temannya tidak kunjung datang dia merasa bosan dan tidak banyak melakukan perawatan.Kini Natasha bekerja disalah satu perusahaan asing,hari ini dia mendapatkan bonus makanya jam istirahat siang ini dia pakai untuk keluar sebentar,sebagai mantan Imran kerap kali Natasha sering mendapatkan cap yang tidak baik,menjadi simpanan atau istilah lain jika Natasha dekat dengan seseorang.

Mama tersenyum melihat Imran sedikit berantakan siang ini,dia menarik Bibi lalu mengajaknya kedapur lagi,bahkan dia juga meminta Papa bergabung dengan Noni diluar.

"Kamu kenapa sih Ma?"tanya Papa karena Mama tiba-tiba mendorongnya

"Gak ada,Papa sana dulu biar Imran sama Lea makan."jawab Mama

Imran dan Lea hanya saling pandang,mereka juga melihat sekeliling lalu kembali fokus pada meja makan,keduanya makan tanpa mengeluarkan kata hingga jam makan siang selesai Imran kembali pamit pergi.

Noni kembali merayu Azalea namun kali ini Azalea harus pergi,setelah memastikan Amalia bersama dengan Mama akhirnya Azalea bisa meninggalkannya namun karena lagi-lagi Noni merayu dengan mengikuti kemana Azalea melangkah.

Hampir satu pekan Noni ikut Azalea,kadang pergi kekantor kadang juga kerja diluar,akhir pekan ini Azalea mampir kerumah,dia membawa sesuatu buat Amalia namun Amalia sedang tidak ada dirumah,pagi tadi Natasha membawanya pergi dengan alasan liburan.

"Harusnya tadi Mama tahan biar tetap dirumah."kata Mama

"Natasha itu Ibunya,biar saja dia kerepotan."kata Papa

"Udah ah,malas aku ngomongin dia,eh Lea bagaimana Noni?"tanya Mama mengalihkan pembicaraan.

"Banyak sekali perkembangannya,cukup bagus dan anaknya juga gigih."jawab Azalea

Imran baru saja pulang dari luar kota,dia sengaja menyetir sendiri setelah Maher memutuskan tinggal terpisah,dia memilih tinggal diapartemen setelah melamar Misi.Saat turun dari mobil senyumnya mengembang karena melihat mobil Azalea terparkir didepan rumah,Imran masuk dengan sedikit berlari.Senyumnya menghilang karena melihat Papa dan Azalea sedang mengobrol,dia berjalan mendekati mereka dan Papa hanya bisa duduk bersandar lalu membaca berita pagi.

"Kamu sudah pulang?"tanya Papa

"Bisa enggak sikap Papa lebih manis dikit?"tanya Imran

"Kamu minta diapresiasi apa?"tanya Papa

"Papa."panggil Imran

Azalea masih belum paham dengan apa yang terjadi,dia melihat Papa mertuanya lalu melihat kearah Imran yang terlihat sedang menahan kesal.Azalea mencoba tersenyum kearah Imran namun Imran tidak membalasnya,dia meninggalkan Papa dan Azalea begitu saja.

"Ada apa sih Pa?"tanya Azalea

"Kamu tanya dia sendiri?mana tahu dia mau jawab."jawab Papa

Azalea berdiri lalu melangkahkan kaki menuju tangga,dia kembali dengan sebotol air minum dan berjalan sedikit berlari menaiki tangga,Azalea mendorong pintu yang sengaja tidak ditutup rapat,dia melihat Imran sedang berdiri memunggunginya dengan menatap kearah luar.

"Kamu kenapa?"tanya Azalea

"Gak papa."jawab Imran

"Kamu itu gak bisa bohong,sudah jujur saja."kata Azalea

"Aku bilang gak ada apa-apa,udah ah gak usah dibahas."kata Imran

Azalea bersandar didinding dengan kedua tangan dilipat didada sambil menatap Imran,dia melihat raut wajah Imran yang kembali terawat meski sudah seminggu mereka tidak bertemu.

"Aku berencana memberi kejutan untuk Amalia tapi malah aku yang terkejut."kata Azalea

"Apa?"tanya Imran

"He hem,Amalianya gak ada."jawab Azalea

Mendengar Amalia tidak ada dirumah spontan saja membuat Imran langsung mengusap wajah dengan kasar,dia mengeluarkan ponsel namun malah meletakan kembali karena sadar ada Azalea didepannya.

"Kok gak jadi."kata Azalea

"Sudah biarkan saja,aku ingin menikmati waktu bersamamu tanpa diganggu."kata Imran

Diseberang Natasha mendengar percakapan panjang antara Imran dan Azalea,dia sengaja tidak mematikan panggilan sementara Imran sendiri lupa,hanya ada isak tangis dan cairan bening menemaninya kini,mendengarkan suara cumbuan laki-laki yang pernah mengisi hari-harinya hanya membuatnya sakit.

Amalia mendekati Natasha lalu memeluknya sambil membuatnya tersenyum meski Amalia juga merasakan sakit melihat Mamanya terpuruk.Orang tua Natasha melihat dari kejauhan,mereka merasa Natasha masih belum bisa lepas dari Imran.Ibu Natasha mendekati anaknya lalu membelai rambut yang sedikit berantakan.

"Hei,kamu cantik jangan terus terpuruk."kata Ibunya

"Lalu aku harus bagaimana?apa perlu aku menjilat didepannya?"tanya Natasha

"Lakukan jika itu perlu,kamu harus terus makan!Amalia juga butuh kamu!apa kamu mau menyerah hanya dikasih rumah ini?!"tanya Ibu Natasha

Natasha hanya memeluk guling dan merebahkan tubuhnya dengan kasar,dia meminta Amalia dan Ibunya keluar bahkan Amalia meminta kepada Neneknya untuk mengantar pulang,namun Neneknya malah mengurungnya didalam kamar hingga membuatnya menangis.

Ponsel Imran kembali berdering namun karena Imran sudah mengubahnya dalam bentuk getar,hanya lampu yang terlihat menyala dan bergerak hingga terjatuh dari nakas.

Imran terbangun dari tidurnya,dia tersenyum menatap Azalea yang masih meringkuk dibawah selimut sambil memeluknya,Imran beranjak lalu meraih ponsel dan menyalakan,dia berjalan menuju balkon dikamarnya.

"Ada apa?"tanya Imran

"Papa,ini aku."jawab Amalia

"Amalia,kamu kenapa?"tanya Imran sambil memasang kancing bajunya dan berjalan keluar dari kamar

"Papa,aku mau pulang."kata Amalia sambil menangis

Azalea membuka matanya perlahan,dia bangun lalu menghirup nafas dalam seakan sedang melepaskan beban yang selama ini menghimpitnya,akankah beban itu kembali menghantamnya?meski kini dia memiliki kekuatan namun Azalea hanya manusia biasa,dia memiliki rasa sayang meski sebenarnya benci,apakah rasa sayangnya mampu mengalahkan kebenciannya?

"Aaahhhh!"teriak Azalea sambil membanting tubuhnya kembali lalu menutupnya dengan bantal

Azalea merasa malas untuk turun sekedar makan siang,dia kembali terlelap dalam tidur dan menarik selimut,rasanya sangat ingin menghindari Imran siang ini.

1
Mundri Astuti
ayo lea kamu harus bisa tegas dan ambil sikap, keluarga Imran juga kesannya dukung apa yg dilakukan imran
Mundri Astuti
mendingan gugat cerai lea, daripada ngegantung, bahagiakan dirimu sendiri, toh selama ini kamu bukan perioritas imran
Maemanah
enak aja suruh orang Sebagai pengasuh...suruh aja ibuya yg ngurus...semangat thor 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!