NovelToon NovelToon
ANA - Terlanjur Salah Pilih

ANA - Terlanjur Salah Pilih

Status: tamat
Genre:Slice of Life / Cerai / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Selingkuh / Konflik etika / Tamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Frans Lizzie

DISCLAIMER : Ini bukan kisah tentang sweet romance tetapi DARK ROMANCE...
Jadi bersiap-siap menjadi tegang dan gemas

Berawal dari kisah cinta semanis madu, pasangan Aris-Ana menikah. Dengan berjalannya waktu kisah manis cinta mereka berubah menjadi semakin pahit dan mencekam.

Ana dibuat hancur berkeping-keping karena pernikahannya. Semakin hari semakin mencekam dan tidak masuk akal.

Apakah yang harus Ana lakukan? Bertahan dia akan hancur. Berpisah ibu dan anaknya lah yang hancur. Adakah pilihan lain baginya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Lizzie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Cerita Dita

Ana sedikit tersipu malu. 

“Jangan ejek aku juga ya...” Ana berhenti lagi beberapa detik. Mencoba menyusun kata agar ceritanya tidak terlalu memalukan. 

“Jujur ya, aku ada sedikit crush sama Mas Aris…. Menurutku ada hal-hal dari dia yang membuatku tertarik. Dia terlihat sangat bertanggung jawab. Orang yang bisa diandalkan dan serba bisa.  Dia mau membagikan kelebihannya itu untuk menolong orang. Itu poin yang sangat baik dan penting kan untuk mencari pendamping hidup.

Apalagi aku ada trauma yang disebabkan oleh kedua orang tuaku. Masa kecilku suram lho. Orang tuaku hampir selalu bertengkar. Menurut mamaku sih karena papaku tidak bertanggung jawab. Karena sebagai seorang kepala keluarga, papaku sama sekali tidak bisa diandalkan.

Mamaku terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga. Bisa atau tidak bisa, mau atau tak mau, mamaku harus banting tulang agar bisa menghidupi keluarga.

Jadi sejak aku mengenal Mas Aris. Aku berpikir dialah sosok yang dibutuhkan sebagai kepala keluarga, karena dia  lembut dan pengertian.”

“Ooo berarti  mamamu lah yang berperan membesarkan Ana sampai menjadi seperti ini. Seorang diri? Dia sungguh wanita hebat, Ana.” kata Dita.

Ana terdiam.

Inilah yang selalu akan ia dapatkan, jika ia mulai membuka kisah masa kecilnya. Semua orang akan memuji mamanya luar biasa. Karena berhasil membesarkan anaknya seorang diri.

Lalu setelah itu akan diteruskan dengan nasehat supaya ia harus sangat berbakti kepada mamanya. Membalas semua budi baik mamanya.    

Ana menghela napas. Luka batin lama yang digoreskan mamanya belum sembuh. Dia masih butuh untuk dimengerti perasaannya.

Perasaan tidak rela, karena semua hasil kerja kerasnya dikuras selalu diminta oleh sang mama. Tanpa sempat ia menikmatinya.

Namun bolehkah Ana membicarakan hal itu kepada seseorang tanpa akan mendapatkan pandangan sinis yang mengutuk dia sebagai anak durhaka.

Itu adalah soal luka-lukanya. 

Soal Aris, lain lagi. 

Sungguh, dia sudah mulai berharap hubungan ia dengan Aris bisa ke jenjang yang serius. Ana bisa melihat kualitas Aris jika menjadi pemimpin keluarganya. Sudah pasti tidak akan seperti papa kandungnya.

Terus terang dia mulai merasa ragu untuk cerita kepada Dita, untuk berkata terus-terang mengatakan menyukai Aris ketika ia sendiri pun belum yakin apakah benar Mas Aris mau menjadi kekasihnya.

Pasti memalukan jika ternyata Aris bersikap baik kepadanya karena dia memang dasarnya orang yang baik, sukarela membantu orang. Jadi sama sekali bukan menganggap Ana seorang yang spesial di hatinya.    

“Ehmm…., ada sesuatu juga yang ingin aku ceritakan,” kata-kata Dita tiba-tiba. Wajah Dita berubah jadi sangat serius.   

“Pernah… mungkin udah setahun yang lalu. Seperti biasa kami berjalan pulang bersama setelah makan malam. 

Saat tiba di mess dan  ketika aku membuka kamarku dan menyalakan ternyata listrik di kamarku, ternyata lampu di kamarku meledak, ngeri pokoknya. 

Kebetulan Pak Aris ada sana juga waktu itu. Jadi dia sendiri yang berusaha benerin listrik kamarku. 

Dia naik tangga, aku yang senter-in pakai hp karena gelap. Karena tidak ada listrik, maka aku juga tidak bisa memasang kipas angin juga. Padahal keadaan di dalam kamar tanpa kipas angin dan AC, kan luar biasa gerah. Ana pasti bisa bayangkan, ruangan mess yang tanpa aliran udara.

Karena tidak tahan Pak Aris membuka kaosnya dan bertelanjang dada. Aku juga tidak tahan, lalu ku lepas baju luarku. Tapi aku masih pakai tanktop dan celana joger.     

Nah, pada saat lampu dan listrik sudah berhasil hidup. Pak Aris bisa melihat keadaanku yang   basah mandi keringat, sama hal di badannya juga mandi keringat karena bertahan cukup lama di kamar gelap dan panas.”    

Dita berhenti sebentar dan menatap Ana lalu menggenggam tangan Ana.      

Ana merasakan perasaan tidak enak ketika melihat raut wajah Dita saat itu. Ana merasa bahwa ini sepertinya bukan kisah yang menyenangkan.   

“Ada beberapa percakapan antara aku dan Pak Aris setelah listrik hidup, mengenai keadaan listrik di kamarku, soal safety nya, penyebab konslet. Begitulah. 

Lalu tiba-tiba Pak Aris memegangi pangkal pahanya, ya ..di tengah ya ..di situlah.. di bagian kelaminnya…paham kan, Ana. Dia bilang aku ini cantik dan seksi sekali,  lihat kamu berkeringat memakai baju begitu, adikku jadi bangun. Dita sebagai ucapan terima kasih, yuk kita …

Aku kaget saat itu lalu cepat-cepat aku berteriak dan mendorong Pak Aris sekuat tenaga sampai keluar dari kamarku. Pintunya langsung aku kunci. Aku merasa ngeri saat itu.”     

Ana terpana. 

Ia syok.    

Cerita dari Dita sama sekali tidak pernah melintas di pikiran Ana bahwa seorang Aris bisa melakukan seperti itu.

Cerita ini sangat berbeda dengan angan-angannya kelak jika sungguh jadi pasangan Aris.

Sungguh cerita yang sangat bertolak belakang dari Aris yang dikenalnya saat ini.     

Dita menyadari bahwa tanggapan Ana terhadap ceritanya beda jauh dengan perkiraannya semula.

Semula Dita mengira Ana akan terkejut lalu berterima kasih karena sudah diperingatkan oleh Dita. Orang yang lebih lama tahu dan kenal sosok Aris.    

Ada sedikit penyesalan di hati Dita karena dia terlanjur menceritakan kejadian itu kepada Ana. Tapi ya, apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur.     

Dita menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Ehmm, maaf Ana.. Kumohon jangan ceritakan lagi kisah ini kepada siapapun ya. Terserah Ana mau percaya atau tidak, tapi itu..beneran terjadi.”    

Ana berusaha tetap tenang. “Tentu saja, Dit. Jangan kuatir. Kan aku juga tadi yang mulai bertanya duluan pada Dita. Namanya usia kita kan bukan usia untuk main-main lagi. Sebisa mungkin ya mencari calon yang memang benar-benar baik. Ya kan?”     

Kata-kata Ana menenangkan Dita yang sempat menjadi gelisah. “Syukurlah kalau kamu mikirnya begitu, Ana. Ya, bagaimana pun itu kan sudah lama berlalu. Setiap orang kan ya berubah. 

Tak bakalan stagnan terus kan ya.”

“Eh Dita,” sela Ana. “Bolehkah aku tanya lagi?”

“Tanya apa?”

“Bagaimana sikap kalian berdua satu sama lain?” tanya Ana. “Saling mengucapkan maaf atau bagaimana. Karena kan sekarang sikap kalian berdua sudah biasa saja.” 

Dita berpikir-pikir. “Iya, bagaimana kami dulu saling berbaikan lagi ya. Kayaknya sih tidak ada dari kami yang mengucapkan maaf. Mungkin secara alami kami sudah saling berkomunikasi lagi.”

Ana mengangguk. “Masih bekerja di tempat yang sama juga kan. Lagian mungkin keadaan Dita saat itu juga hot. Berkeringat memakai tanktop dan celana pendek.”

Dita terkikik. 

“Ya bagaimana pun kan dia pria normal, ya kan. Tapi bukan  aku mau menggoda mas mu lho ya.”

Ana memicingkan matanya. “Tapi bukankah tubuh Mas Aris sexy, kalau sedang basah keringat?”

Mata Dita mem-bola besar. “Whaaaatttt…, kalian berdua sudah sampai buka-bukaan???”

Ana buru-buru berkelit. “Bukan begitu. Aku pernah lihat lah yao pas di mess habis dia benerin listrik.”

“Oh! Hi hi hi.” Dita terkikik. “Ya sudah, pokoknya aku tegaskan, aku tak pernah berpikir untuk menggoda Mas Arismu yang ganteng itu lho ya.”

Ana menepuk-nepuk bahu Dita.      

“Aman. Aman, Dita. Aku kan tahu, selera Dita bule. Jadi tak mungkin Dita minat dengan Mas Aris.”

Dita tertawa.

1
strawberry 27
yahhh,,,,kok tamat, selalu di tunggu malah tamat/Cry//Cry/
strawberry 27
Ana tidak usah khawatir soal baby Keenan, pasti terurus dgn baik, soal Aris & Sulis daripada punya pikiran aneh² klo mrk begini begitu , lebih baik Ana fokus kerja , spy dpt uang yg banyak dan bisa bikin kos² an buat mami nya Ana
strawberry 27
Ana yg sabar ya ,,,,, baby Keenan masih kecil, kalau sudah agak besar pasti tau kalau Ana mama nya Keenan
strawberry 27
Rio kaget mgkn krn Ana nikah di kua
Frans Lizzie
terima kasih doanya
strawberry 27
cepat sembuh baby Keenan, jangan bikin mama Ana takut ya
strawberry 27
Waduh, kalau Ana nelpon Aris, sudah dapat di pastikan Aris marah² ni , orang seperti Aris yg royal sama orang lain tapi sama istrinya sendiri super pelit, pasti Ana akan kena marah ni, sebaiknya Ana atasi sendiri soal baby Keenan, berharap baby Keenan baik² saja, harusnya Ana tidak bilang kalau sisa sufor di buang, biar bgmn pun si Sulis pasti akan ngadu ke Aris gini gitu, lha wong Sulis suka / cinta ke Aris, & SDH pasti Sulis akan senang melihat Ana di marah i Aris
strawberry 27
seandainya harus pisah, Aris tentu tidak mau baby Keenan ikut Ana, dilema buat Ana, berat memang, ya seperti nya Ana harus merelakan baby Keenan dengan Aris, dan Ana lanjut bekerja spy bisa makan , mencukupi kebutuhan Ana juga Sherly mama Ana, karena si Aris ini royal hanya kpd teman² nya bukan kpd istri nya, karena niat awal si Aris hanya menaklukkan hati Ana, setelah Ana tekuk lutut ya sudah selesai, Aris kembali ke setelah pabrik yg mau menang dan enaknya sendiri, suka main perempuan dan masih banyak lagi, kini tinggallah Ana yg menyesal, Ana sebaiknya bangkit, jangan pernah menyerah, toh Ana kpn pun masih bisa ketemu baby Keenan
Frans Lizzie: Keren komentar Kakak👍
total 1 replies
strawberry 27
Wah ternyata si Sulis selain bantu momong baby Keenan , pingin merebut ayah Keenan juga rupanya , pertanyaannya apa Ana masih mencintai Aris, tentu kadar cinta Ana ke Aris tinggal,,,mgkn 60 persen saja, Ana harus siap² pisah nich ,,,
Frans Lizzie
Terima kasih pendapatnya, Kakak😍
strawberry 27
Ana sebaiknya tidak usah cerita ke Aris klo turun jabatan, gue yakin Aris tidak akan perduli, mau Ana turun jabatan atau nggak, Aris hanya perduli diri nya sendiri dan keluarga nya, sedangkan Ana tetap Aris anggap orang lain / orang luar meski sudah sah jadi istri Aris, dan mau apa yg Ana lakukan selalu salah ,gak ada bener nya di mata Aris, yg sabar ya Ana, mending cerai saja dari Aris , sebelum terlambat, KLO perlu cari kejar Mario
strawberry 27
kewajiban suami blum di laksanakan ngasih nafkah istri / ngasih uang , tapi istri nya harus ngasih nafkah batin ke suami nya, rugi donk
Frans Lizzie: 🤭 terima kasih supportnya kakak
total 1 replies
strawberry 27
Yudi kepingin Ana jadi langsing lagi e malah di kasih donat wkwkwk
strawberry 27: GPP juga sich, donat e enak🤭🤭🤣🤣
total 2 replies
strawberry 27
Ana beruntung punya kk ipar spt mbak Yati yg baik hati , biasanya kk ipar perempuan rata² pd jht
strawberry 27
seharusnya Ana jujur saja soal Aris tidak ngasih nafkah setahunan ini ke mbak Yati, bukan mau mempermalukan atau merendah kan Aris tapi kenyataan seperti itu, soal nanti mbak Yati menyanggah membela Aris adik nya begini begitu urusan blakang, yg penting Ana sudah jujur katakan apa ada nya ke mbak Yati
strawberry 27
Aris mulai kelihatan sifat asli nya, yg sabar ya Ana
Frans Lizzie
sendirian lagi. Makanya para lansia harus jaga kondisi agar tetap fit dan lincah di masa tua💪
strawberry 27
Jadi penasaran kisah selanjutnya Ana & Aris bgmn, mama Sherly pulang ke Jogja nya bgmn ya sendiri an lagi atau ada teman nya
strawberry 27
Mario orang baik, knp Ana ngga sama Mario saja
strawberry 27: sebetulnya masih ada waktu, hanya pihak Aris pasti marah besar, dan misal itu terjadi, Ana jadi tau bgmn sifat Aris yg sesungguhnya sebelum menikah, sebetulnya tanda dari Dita pun tidak Ana abaikan
total 2 replies
strawberry 27
lanjut author,seru nich
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!