Istriku! Oon!?.
Eric Alaric Wiguna , seorang Mafia & CEO perfeksionis, mendapati hidupnya jungkir balik setelah menikahi Mini.
Mini Chacha Pramesti adalah definisi bencana berjalan: ceroboh, pelupa, dan selalu sukses membuat Eric naik darah—mulai dari masakan gosong hingga kekacauan rumah tangga yang tak terduga.
Bagi Eric, Mini itu oon tingkat dewa.
Namun, di balik ke-oon-annya, Mini punya hati yang tulus dan hangat. Mampukah Eric bertahan dengan istrinya yang super oon ini?
Atau justru kekonyolan Mini yang akan menjadi bumbu terlezat dalam pernikahan kaku mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simeeee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30: Calabria, Akhir Tahta Matriark
Selamat Membaca 👇
Eric Alaric Wiguna dan Mini Chacha Pramesti, ditemani Pranoto dan Notaris Chandra yang kini menjadi sekutu, terbang kembali ke Italia. Mereka mendarat di Naples, sebelum bergerak ke Calabria untuk konfrontasi terakhir di Castello Vescovo.
Berkat keberhasilan mereka di Zurich dan Jakarta, Matriark Alessandra terisolasi:
* Finansial: Asetnya di Swiss dibekukan, dan Wiguna Corp. di Asia diamankan oleh Mini.
* Hukum: Bankir Alfredo dan Notaris Chandra kini bersaksi melawan Matriark.
* Darah: Mini adalah pewaris sah dari kedua klan, melemahkan klaim kekuasaan Matriark.
Mini dan Eric, mengenakan pakaian serba hitam formal—simbol kekuasaan baru—memasuki Castello Vescovo tanpa perlawanan. Penjaga Matriark, setelah mendengar pembekuan aset dan pengkhianatan klan, telah meninggalkan pos mereka.
Matriark Alessandra, yang kini tampak jauh lebih tua dan rapuh, duduk sendirian di Ruang Kaca yang dingin. Meja itu kini kosong, tanpa artefak atau dokumen.
Mini melangkah maju. Eric berdiri di belakangnya, tenang dan protektif. Pranoto dan Chandra berdiri di ambang pintu, sebagai saksi.
"Selamat datang kembali, Mini. Dan Eric," sapa Matriark, suaranya lemah. "Kau menang. Kau mengambil semuanya: klan, uang, dan cucuku yang berharga."
Mini menatap Matriark dengan tatapan yang tenang, tidak ada kebencian. Mini adalah Signora Capo yang baru.
"Aku tidak datang untuk mengambil semuanya, Nenek Alessandra," kata Mini. "Aku datang untuk membersihkan klan Conti. Anda telah menggunakan klan ini untuk pembunuhan, konspirasi, dan kehancuran. Kami memiliki Rekaman Kebenaran, yang membuktikan semua kejahatan Anda."
Eric meletakkan hard drive itu di meja. "Alfredo dan Chandra siap bersaksi. Anda tidak lagi memiliki dukungan hukum atau finansial, Nenek. Tahta Anda berakhir hari ini."
Matriark menyeringai pahit. "Kau pikir kekuasaan adalah tentang uang dan hukum, Eric? Kekuasaan adalah tentang darah! Aku adalah Matriark Conti! Mini adalah seorang Valerius! Klan tidak akan pernah tunduk padanya!"
Mini mengambil langkah mendekat. Ia harus menghancurkan keyakinan Matriark yang salah itu.
"Anda salah, Nenek," kata Mini, suaranya dipenuhi otoritas. "Saya bukan hanya Valerius. Ibu kandung saya, yang dibunuh oleh musuh Matriark, adalah putri angkat Anda."
Mini menjelaskan rahasia yang ia pelajari dari Pranoto dan Chandra: Nenek Mini, istri Matriark Alessandra (yang meninggal misterius), memiliki seorang putri angkat yang kemudian menikah dengan Silvio Valerius. Itu sebabnya Mini membawa darah Conti dan Valerius.
Matriark tiba-tiba menangis. "Dia... dia putriku! Aku melakukan semua ini untuk melindunginya! Silvio mengkhianatiku dengan membawanya pergi!"
"Tidak," sela Mini. "Anda melakukan ini untuk kekuasaan. Dan Anda mengancam Luca dan Chandra untuk menutupi kejahatan Anda. Itu sebabnya klan ini hancur."
Mini mengambil nafas dalam-dalam, menatap cincin Seguro di jarinya. "Sebagai Signora Capo yang sah, saya menawarkan Anda dua pilihan. Pensiun damai di kastil ini, tanpa kekuasaan, dan kami akan menjaga rahasia Anda. Atau, kami akan menyerahkan Anda ke pihak berwajib Swiss dan mengekspos seluruh kejahatan Conti."
Matriark Alessandra, yang telah kehilangan segalanya, menundukkan kepalanya. "Aku memilih opsi pertama. Aku lelah."
Mini telah memenangkan perang tanpa menumpahkan darah, menggunakan kekuatannya yang sebenarnya: diplomasi, kebenaran, dan hukum.
Eric berjalan ke Mini, memeluknya di depan Matriark yang kalah. "Kau melakukan ini, Mini. Kau menyelamatkan Conti Group dari dirinya sendiri."
Mini bersandar pada Eric, merasakan kelelahan yang luar biasa. "Kita menang, Eric. Tapi sekarang, kita harus menyembuhkan klan ini."
Mini dan Eric duduk bersama di samping Pranoto dan Chandra. Eric secara resmi mengumumkan pengambilalihan Conti Group.
Kunci Baru: Eric mengembalikan patung naga (Kunci Kuno Asia) ke Chandra untuk menjaga stabilitas Asia. Ia menyerahkan hard drive Rekaman Kebenaran kepada Pranoto untuk diamankan.
Eric dan Mini kini adalah pemimpin klan Conti yang baru: Mini sebagai Signora Capo (Penegak Hukum dan Kebenaran) dan Eric sebagai Capo (Pemimpin Operasional dan Pelindung).
Malam itu: Eric membawa Mini ke Ruang Kaca yang kini diselimuti lilin. Eric membuatkan mereka makanan sederhana.
"Kita sudah menyelesaikan Babak Pertama, Mini," kata Eric, memegang tangan Mini di meja. "Kita telah mengalahkan Matriark, mendapatkan klan, dan kita aman."
Mini tersenyum. "Belum, Eric. Kita belum menyelesaikan Babak Kedua. Kita harus menghadapi Silvio Valerius. Dia membiarkan kita pergi. Tapi dia tidak akan membiarkan kita memimpin klan Valerius. Kita harus pergi ke markas Valerius dan menyelesaikan apa yang telah dimulai."
Mini menatap Eric dengan tatapan yang penuh tekad. "Kita harus mencari tahu apa arti 'Tesoro Mio' bagi Klan Valerius. Itu adalah kunci yang sebenarnya."
Eric mengangguk. Mereka berbagi ciuman yang menjanjikan masa depan yang penuh dengan tantangan, tetapi dibangun di atas cinta dan kepercayaan yang tidak tergoyahkan.
Eric dan Mini, kini menguasai Conti Group, akan melanjutkan misi mereka: menghadapi Klan Valerius dan mencari arti Kunci Kuno di Babak Kedua.
BERSAMBUNG.
Mini dan Eric telah memenangkan tahta Conti Group! Tetapi kini, mereka harus menyelesaikan Babak Kedua dengan menghadapi Silvio Valerius dan mencari arti 'Tesoro Mio' di klan Valerius! Jangan sampai ketinggalan! Dukung terus kisah Eric dan Mini, Signora Capo dan Capo barunya, dengan Like, Comment, Share, dan Vote! Terima kasih banyak atas dukungan Anda!
contohnya:
"Lari! Jangan diam saja!"
"Dan, kenapa istrimu lama sekali?!"
Begitulah yang di ucapkan konsen padaku.
jadi mudah dipahami kan?