NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Luka

Cinta Setelah Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Shann29

Aliya harus menelan pil pahit saat tunangannya ingin membatalkan pernikahan lalu menikahi Lisa yang tak lain adalah adik kandung Aliya sendiri. Demi mengobati rasa sedih dan kecewa, Aliya memutuskan merantau ke Kota, namun siapa sangka dirinya malah terjerat dengan pernikahan kontrak dengan suami majikannya sendiri. “Lahirkan anak untuk suamiku, setelahnya kamu bebas.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31-Baby A

Malam yang panjang baru saja berlalu, namun suasana di kamar Angkasa di rumah utama keluarga Albiru masih sarat dengan rasa rindu yang terbalaskan. Angkasa belum mengucapkan banyak kata, seolah takut semua ini hanya ilusi. Di sisi lain, Aliya juga memilih diam, meresapi hangatnya dekapan yang sudah lama tak ia rasakan.

Tubuh mereka masih saling menempel, hanya tertutup selimut tebal. Satu tangan Angkasa mendekap pinggang Aliya erat-erat, sementara tangan lainnya bergerak perlahan, penuh hati-hati, mengusap perut istrinya yang membuncit. Gerakan kecil itu sederhana, tetapi mengandung makna mendalam: ia mengakui, menerima, sekaligus melindungi kehidupan baru yang sedang mereka nantikan.

“Mas…” akhirnya Aliya memberanikan diri memanggil dengan suara lirih.

“Ssstt,” balas Angkasa cepat, menempelkan telunjuknya ke bibir Aliya. “Jangan bicara apa pun dulu. Aku takut kalau ini hanya mimpi.”

Aliya tertegun mendengar kalimat itu. Ada luka yang begitu dalam dalam suara Angkasa, sekaligus kerinduan yang tidak terkatakan. Ia pun menggenggam tangan suaminya yang masih menempel di perutnya. “Aku benar-benar pulang, Mas,” ucapnya setengah berbisik, berusaha meyakinkan.

Mata Angkasa yang sejak tadi berkaca-kaca akhirnya menatap lebih lekat. Ia mengubah posisi tubuh mereka, saling miring hingga wajah mereka berhadapan. Napasnya bergetar ketika ia mengusap pipi Aliya. “Ceritakan padaku,” katanya lirih. “Kenapa kamu pergi? Kenapa meninggalkan aku padahal aku sudah mengatakan kalau aku mencintaimu dan kita akan membesarkan anak ini bersama? Kamu ragu padaku? Kamu tidak percaya padaku?”

Mata Aliya berkaca-kaca. “Maafkan aku, Mas,” lirihnya, suara parau menahan tangis.

“Aku memaafkanmu,” ucap Angkasa mantap. “Tapi ceritakan semuanya padaku. Aku ingin tahu alasanmu.”

Aliya menatap wajah pria yang kini terlihat lebih kurus daripada empat bulan lalu. Ada garis letih di bawah matanya, ada luka batin yang jelas terlihat. Itu semua akibat dirinya. “Aku pergi karena aku takut, Mas. Aku takut Nyonya Tania mengambil anakku. Aku takut kalau semua yang kamu ucapkan hanya sandiwara belaka.”

Angkasa terdiam, nyeri mendengar pengakuan itu. “Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?”

Aliya menelan ludah, air matanya jatuh. “Karena malam itu, aku melihatmu bersama Nyonya Tania di rumah Mommy Ziv. Kalian terlihat begitu bahagia. Aku takut kalau kehadiranku hanya akan merusak kebahagiaanmu. Aku juga takut kehilangan bayi ini.”

Wajah Angkasa menegang, tapi ia segera meraih wajah Aliya dengan kedua tangannya. “Kebahagiaan itu palsu, Al. Semua yang kau lihat hanyalah pura-pura. Kebahagiaan yang sesungguhnya hanya ada bersamamu.” Ia lalu mengecup kening Aliya dengan lembut, menekankan setiap kata.

“Tapi… bukankah pernikahanmu dengan Nyonya Tania hancur karena aku?”

Angkasa menggeleng tegas. “Tidak. Tania sendiri yang menghancurkan pernikahan itu. Kamu tidak ada sangkut pautnya. Aku mencintaimu, dan aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi lagi.”

Aliya menangis terisak. Kata-kata Angkasa membuat beban berat di dadanya sedikit terangkat. Mereka kembali terdiam, saling menatap, hingga Angkasa akhirnya bertanya lagi, suaranya bergetar. “Selama ini kamu ke mana, Al? Dan kenapa akhirnya kamu pulang bukan ke rumah kita, tapi ke rumah orangtuaku?”

Aliya menarik napas panjang sebelum bercerita. “Malam itu, aku pergi tanpa tujuan. Aku naik taksi, hanya ingin menjauh. Tapi beberapa orang memberhentikan taksiku. Aku kira mereka akan berbuat jahat, ternyata tidak. Mereka membawaku ke sebuah villa di puncak. Di sana aku justru dijaga, Mas. Aku diberi seorang pelayan pribadi yang menjadi teman sekaligus penjagaku. Semua kebutuhanku dipenuhi. Hingga empat bulan berlalu, aku baru tahu… ternyata Daddy Samudra yang mengatur semua itu. Daddy menyelamatkanku, melindungiku. Dan akhirnya, Daddy dan Mommy menjemputku, membawaku ke rumah ini.”

“Daddy?” suara Angkasa tercekat, hampir tidak percaya.

Aliya mengusap pipi suaminya. “Jangan marah, Mas. Kalau bukan Daddy yang menolongku, mungkin aku sudah tersesat entah ke mana, tanpa arah.”

Angkasa terdiam cukup lama, sebelum akhirnya mengangguk perlahan. Tidak ada amarah, hanya rasa syukur. Ia sadar, ia harus berterima kasih pada sang Ayah karena sudah menjaga istri dan anaknya.

Aliya tiba-tiba tersenyum kecil. “Mas, anak kita… dia laki-laki.”

Mata Angkasa langsung berbinar. “Oh ya?”

Aliya mengangguk dengan penuh keyakinan. “Kamu suka?”

Angkasa menempelkan keningnya ke kening Aliya, senyum bahagia merekah. “Lebih dari suka. Aku mencintaimu, Al… dan aku mencintai anak kita.” Ia mendekap istrinya lebih erat, lalu mengecup puncak kepala Aliya dengan lembut.

Pagi datang perlahan. Sinar matahari menembus tirai tipis, menyorot wajah pasangan itu yang masih saling berpelukan. Angkasa membuka matanya, enggan melepaskan dekapan. Semalam, ia dan Aliya menebus kerinduan dengan penuh cinta. Tiga kali ia menyentuh istrinya dengan menyalurkan rindu, seolah ingin memastikan gadis itu tidak akan pernah meninggalkannya lagi.

“Mas…” suara Aliya lirih. “Kita belum keluar kamar. Aku malu… ini kan rumah Daddy dan Mommy.”

Angkasa terkekeh, mencium pelipis istrinya. “Mereka mengerti, Sayang. Berhenti memikirkan orang lain. Fokus saja pada kebahagiaan kita.”

Aliya mengembuskan napas, masih saja merasa kikuk. “Tapi Mas, hari ini aku punya jadwal pemeriksaan kehamilan.”

Mendengar itu, Angkasa tersenyum lebar. “Baiklah. Kalau begitu kita keluar sekarang. Bersiaplah, Sayang. Ayo kita temui Baby A.”

Aliya mengernyit. “Baby A?”

“Iya. Angkasa, Aliya, dan Baby A,” jawab Angkasa penuh bangga.

Aliya tertegun, hatinya hangat. “Kamu sudah menyiapkan nama?”

“Sudah,” jawab Angkasa mantap. “Dan aku yakin kamu pasti akan suka dengan pilihanku.”

Setelah bersiap, keduanya turun ke ruang keluarga. Hari itu hari libur, sehingga seluruh keluarga besar berkumpul di rumah utama. Begitu mereka muncul berdua, Daddy Samudra langsung meledek.

“Siang sekali kalian keluar kamar.”

Angkasa melirik ayahnya sambil menahan senyum. “Oh, come on, Dad. Jangan bikin istriku jadi tidak enak.” Tangannya merangkul pinggang Aliya dengan penuh protektif.

Mommy Zivana mendekat. “Kalian mau pergi?”

“Iya, Mom,” jawab Angkasa. “Kami akan memeriksa Baby A.”

“Baby A?” tanya Grandpa Ocean sambil menaikkan alisnya.

“Iya, Grandpa,” Angkasa tersenyum lebar. “Dan namanya masih berkaitan dengan namaku.”

Granny Nadlyn bertepuk tangan pelan, wajahnya penuh antusias. “Wah, siapa nama penerus keluarga Albiru? Granny sudah tak sabar menunggu.”

Obrolan ringan itu membuat suasana hangat. Setelah berpamitan, Angkasa membawa Aliya ke rumah sakit. Di ruang pemeriksaan, layar USG menampilkan gambar janin yang mulai jelas: kepala, tangan mungil, kaki kecil, bahkan detak jantung yang terdengar begitu kuat.

Mata Angkasa berkaca-kaca. Tangannya meremas lembut tangan Aliya. “Anakku…” bisiknya parau, air mata jatuh tanpa ia cegah.

Aliya tersenyum penuh haru. “Dia kuat, Mas. Dia tahu ayahnya menunggu.”

Setelah pemeriksaan selesai, Aliya meminta sesuatu. “Mas, aku ingin ke rumah kita. Aku rindu Bi Mar. Aku harus minta maaf karena sempat menyusahkannya dulu.”

Angkasa mengangguk lembut. “Baiklah, Sayang. Kita pulang.”

Ketika sampai, Bi Mar yang sudah menunggu di teras langsung menitikkan air mata begitu melihat Aliya turun dari mobil. Ia berlari kecil, memeluk Aliya tanpa peduli.

“Syukurlah Nyonya… Nyonya baik-baik saja. Bibi kira Nyonya hilang selamanya,” ucap Bi Mar dengan suara bergetar.

Aliya membalas pelukan itu, menangis di bahu wanita yang sudah ia anggap seperti ibu sendiri. “Maafkan aku, Bi. Aku sudah membuat Bibi khawatir.”

“Tidak apa-apa, Nyonya. Yang penting Nyonya sehat, Nyonya kembali, dan bayi ini juga baik-baik saja,” sahut Bi Mar sambil mengusap perut Aliya dengan penuh kasih sayang.

Angkasa berdiri di samping, tersenyum haru melihat kebahagiaan yang sederhana itu. Hatinya terasa utuh. Untuk pertama kalinya setelah empat bulan penuh kesepian, keluarga kecilnya kembali utuh.

Dan hari itu, ia berjanji dalam hati: tidak akan pernah lagi membiarkan Aliya pergi.

1
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
😭😭😭😭😭❤️❤️❤️❤️❤️
Mawar
semoga ja niat hatimu terkabulkan angkasa untuk melindungi keluargamu,ne keluarga aliya dikampung apa kabarnya ya..😕
Miss. Shann (IG: miss.shann29): Next kak beresin kluarga aliya dl baru tania
total 1 replies
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
😢😢😢😢😢
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️😍😍😍😍😍
sunshine wings
❤️❤️❤️❤️❤️
Felycia R. Fernandez
tapi kamu juga perlu waspada Angkasa,masih ada Tania si mantan mu yang bisa saja ingin menghancurkan hidup kalian...
jangan lengah,ntar kejadian lagi Aliya hilang
Felycia R. Fernandez
siapa Nii...
gak jauh jauh dari semesta kan kk Thor 😆...
Miss. Shann (IG: miss.shann29): Apa hayoo
total 4 replies
Mawar
terbayar sudah ya deddy angkasa..😊😁😁
Felycia R. Fernandez
Daddy angkasa langsung gass poll...
udah 4 bulan ya dad 🤣🤣🤣
lungkioshop 2
🤭🤭
Diah Hanjayani
Update lagi thor 🤍
Miss. Shann (IG: miss.shann29): Sore ya😁
total 1 replies
Yuni Aini
gak dikasih nafas dulu tu aliya langsung digempur 🤣🤣
tiara
Akhirnya Kasa bertemu Alya yang dirindukanya, duuh bahagianya mereka
Kim nara
uh sweet 😍
Mawar
kejutan untuk angkasa,😙kira2 gimana ya reaksi angkasa ketika lihat aliya😕
Felycia R. Fernandez
udah dikasi tambahan up pun berasa kurang kk Thor 🤣
Felycia R. Fernandez: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
yeeeey bonus 💃💃💃💃💃
makasih kk Thor 🙏💓
tiara
ga sabar liat reaksi Angkasa pas ketemu Aliya kembali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!