NovelToon NovelToon
Istri Pengganti untuk Om Penyelamat

Istri Pengganti untuk Om Penyelamat

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Crazy Rich/Konglomerat / Dark Romance / Pengantin Pengganti / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

(Tidak disarankan untuk bocil)

Seharusnya, besok adalah hari bahagianya. Namun, Alfred Dario Garfield harus menelan pil pahit saat sang kekasih kabur, mengungkap rahasia kelam di balik wajahnya—luka mengerikan yang selama ini disembunyikan di balik krim.

Demi menyelamatkan harga diri, Alfred dihadapkan pada pilihan tak terduga: menikahi Michelle, sepupu sang mantan yang masih duduk di bangku SMA. Siapa sangka, Michelle adalah gadis kecil yang dua tahun lalu pernah diselamatkan Alfred dari bahaya.

Kini, takdir mempertemukan mereka kembali, bukan sebagai penyelamat dan yang diselamatkan, melainkan sebagai suami dan istri dalam pernikahan pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia berbeda

Michelle dengan seragam sekolah duduk di mobil milik suaminya, Alfred, menatap gedung sekolah di depannya. Berangkat ke sekolah dengan mobil itu? Ide gila yang pasti akan jadi bahan bisik-bisik dan tatapan penuh tanya dari teman-temannya.

Ia tak berani membantah perintah suaminya, menatapnya saja penuh ketakutan.

Bagaimana mungkin ia menolak saat sorot matanya yang dingin sudah membuatnya membeku?

Ia tahu, ini bukan soal kenyamanan, tapi posisinya hanya sebagai istri pengganti.

Saat dia menyuruh sopir, Toni, berhenti jauh dari sekolah agar bisa turun tanpa keramaian, Toni malah menginjak rem keras tepat di depan gerbang, di tengah kerumunan siswa yang mulai membanjiri halaman sekolah.

Sebuah sindiran yang jelas pasti akan di layangkan kepadanya. Kalau tahu seperti ini, Michelle bertekad, lain kali dia akan datang lebih pagi, menghindari tatapan sinis dan bisik-bisik itu.

Napas panjang tertahan sebelum akhirnya ia membuka pintu dan melangkah keluar. Perlakuan sopir yang sopan sekaligus membuat ia risih. “Terima kasih, Pak,” suaranya ringan, di balik senyum yang dipaksakan.

“Tidak masalah, nona. Jam berapa sekolah selesai? Saya akan menjemput lagi,” ucap Toni dengan nada tulus.

“Tidak perlu pak, saya bisa naik bus,” kata Michelle datar.

Toni menatapnya dalam diam sejenak, lalu berkata dengan nada berat, “Saya hanya melakukan apa yang diperintahkan tuan. Tolong mengertilah.”

Michelle mengangguk kaku, ragu-ragu, sebelum menjawab dengan suara sopan, “Baiklah. Sekitar pukul tiga sore saya selesai kelasnya.”

Toni membalas anggukan singkat itu. “Mari, nona,” ujarnya, mundur perlahan dan kembali masuk ke dalam mobil.

Sesaat setelah Toni pergi, Michelle menarik nafas panjang dan memejamkan matanya. Ia merasakan tatapan penuh kebencian dan bisikan sinis dari teman-temannya yang menunggu di parkiran sekolah.

“Semangat, Micky,” gumamnya pelan. Dia mulai melangkah masuk ke gedung sekolah dengan santai, mencoba tampak biasa, meski setiap kata yang terbisik di lorong menusuk telinganya.

“Ternyata selera cewek badas itu pria tua, ya.”

“Setidaknya pria matang lah, ini malah cari pria tua.”

“Kalau aku jadi dia, aku gak akan pernah nyari sugar daddy kayak gitu.”

“Iuh, jalang banget!”

“Kalau udah jadi gadis malam, mana ada mikirin harga diri, yang penting uang!”

Michelle berhenti melangkah, dadanya naik turun seiring usaha menahan amarah yang hampir meledak. Matanya menoleh tajam ke arah bisikan-bisikan yang terdengar di belakangnya. Tatapan dinginnya, membuat siswa-siswa itu terdiam, bahkan mundur satu langkah dengan raut takut yang jelas terpampang di wajah mereka.

Mereka paham benar reputasi Michelle—gadis yang tak segan menumpahkan kemarahannya jika dipancing. Tapi mereka tetap melakukannya, menghina Michelle.

Setelah memastikan mereka benar-benar berhenti, Michelle mengalihkan pandangannya ke depan, menarik napas panjang yang bergetar menahan gejolak emosi. “Sabar, Micky,” bisiknya dalam hati, tangan terkepal erat di samping tubuhnya. “Tahan sampai lulus, jangan buat masalah sekarang.”

.

.

.

Alfred duduk tenang di kursi besar di balik meja kerjanya, tubuhnya tegap dan rapi dalam balutan jas hitam yang pas di badan. Kaki kanannya disilangkan di atas lutut kiri. Di tangan kanan, sebilah rokok tergenggam dengan santai, asap tipis mengepul pelan ke udara, sementara tangan kirinya sibuk memutar-mutar pulpen berkilau.

Tatapannya menusuk dinding kaca yang memisahkan ruang kantornya dengan pemandangan kota di bawah, matanya tajam dan penuh perhitungan.

Ketukan pintu terdengar sekali, memecah keheningan ruang itu. Namun Alfred tak bergerak sedikit pun, tak menoleh, seolah sudah tahu siapa yang datang. Pintu terbuka lebar, dan Vino, asistennya yang selalu sigap, melangkah masuk membawa sebuah map.

“Tuan, saya mendapat kabar dari markas bagian timur,” suara Vino tegas namun sopan.

Alfred menghembuskan asap rokok perlahan, matanya tetap menatap tajam ke depan tanpa menoleh sedikit pun. Suara suaranya berat, penuh tekanan saat berkata, "Katakan."

Vino menghela napas panjang sebelum melaporkan, "Dua penyusup tertangkap. Liam gagal menyelesaikan misi. Mereka membawa bom bunuh diri dalam genggamannya, mengancam akan meledakkan markas kalau kita coba meredakannya."

Senyum sinis merekah di bibir Alfred. Ia berhenti memutar pulpen yang berputar di antara jarinya, lalu dengan tegas mematikan putung rokok yang hampir habis. "Kita berangkat ke sana nanti malam," katanya datar tanpa ragu.

Vino mengangguk cepat, "Baik, Tuan."

Alfred semakin menajamkan tatapannya, suaranya berubah dingin, "Bagaimana dengan tugas yang kuberi sebelumnya?" 

Vino meletakkan map tipis berwarna cokelat tua di atas meja kaca yang begitu rapi, khas seorang CEO sukses seperti Alfred.

Alfred, dengan senyum miring yang menyimpan tajam sinis, segera meraih map tersebut. Jari-jarinya membuka kertas biodata dengan perlahan, matanya menyapu setiap kata.

Namun, ekspresinya tak berubah—hanya sedikit kerutan di alis yang menandakan kekesalan. “Hanya ini?” tanya Alfred, suaranya bergetar halus penuh ejekan, lalu dengan kasar ia melempar kembali map itu ke arah Vino.

Vino tetap tenang, menatap Alfred dengan mata yang tak menunjukkan keraguan sedikit pun. “Benar, Tuan. Tidak ada yang istimewa dari kehidupan nona sebelumnya,” jawabnya datar, tanpa sedikitpun mengurangi ketegasan suaranya. “Dia anak yatim piatu, tanpa satu pun keluarga yang bisa diandalkan.”

Alfred mengerutkan dahi, “Ayahnya? Tidak ada?”

Vino mengangguk pelan, matanya tetap fokus, “Tidak ada informasi sedikit pun tentang ayahnya, Tuan. Ibunya, katanya, baru pulang kuliah dari luar negeri dan sudah hamil satu bulan saat itu.”

“Saat nona masih dua tahun, rumah yang dihuni ibu dan dirinya hangus terbakar tanpa jejak. Ada seseorang—dengan niat jahat membara—yang ingin menghapus keberadaan mereka berdua. Namun, takdir berbelas kasih; nona berhasil selamat dan diasuh oleh pamannya, adik ibunya," kata Vino lagi.

"Mereka menggunakan tubuh Michelle sebagai alat meraup uang, bayangan kelam yang jauh berbeda dari cerita Elena, yang menggambarkannya hanya sebagai sepupu manja dan mata duitan,” Alfred menyunggingkan senyum sinis, dia telah lama dibohongi oleh wanita yang pernah ia cintai.

“Nona sekarang bukan lagi bocah dua tahun lalu yang pernah anda selamatkan. Dia telah berubah—keras, berani, dan tak mudah dipermainkan,” ujar Vino penuh kekaguman.

Alfred memiringkan badannya, menatap tajam Vino yang berdiri tegap dan penuh hormat. “Lalu, apa yang terjadi saat dia turun dari mobil mewah di sekolah?”

Vino menarik napas, suaranya berat. “Seperti biasa, nona dihina oleh para siswa sekolah itu. Tapi, dengan hanya satu tatapan dingin, dia berhasil membungkam mereka semua.”

Alfred mengernyit. “Ethan juga sekolah di sana, bukan?” 

Vino mengangguk pelan. "Tuan muda juga sekolah di sana," katanya pelan, suaranya penuh makna.

Alfred menatapnya tajam, lalu bertanya, "Kalau begitu, apa dia bisa kuandalkan untuk mengawasi Michelle?"

Vino menggeleng kecil, wajahnya menegang. "Sepertinya tidak, Tuan. Setiap kali mereka bertemu, tuan muda dan nona selalu berselisih. Di karenakan kekasih tuan muda membenci nona sampai ke tulang."

Alfred melepas tawa dingin, penuh ironi. "Menarik... Dia sungguh sangat berbeda sekarang."

1
j4v4n3s w0m3n
😂😂😂😂😂kepolosan🤣
partini
😂😂😂 kasihan mandi plus meeting ma mis lux
Jue
Kenapa Alfred hanya membalas ibubapa Elena tapi lupa dengan Antonio sedangkan dalang di sebalik semua ini adalah Antonio .
Jue: Oh ! ok , Aku tunggu Author .
total 2 replies
Ani Sifa
Thir, bagus banget ceritanya, nyesek didada,😭tapi apa iya itu otak mickiy bisa sembuh,???
Ani Sifa: awam soal ilmu kedokteran thor jadi g paham🙏
total 2 replies
j4v4n3s w0m3n
sedih aku.bacanya nangis ..gak tau krn lagi sensi hatiku ehm sedihnya micky ...paman.sama.bibinya harus kamu temukan Al kasih pembalasan lebih lebih dr apa.yg di.rasakan sama micky
j4v4n3s w0m3n
dia siapa ya...?🤭
j4v4n3s w0m3n: asyiappppp
total 2 replies
Nusila A
bentar mau nanya thor Bu Melinda itu siapa iya kok gw lupa
ladies_kocak: Bu Melinda itu pengasuh Michelle dari kecil, emang part sebelumnya tidak disebutkan,tapi Michelle pernah bercerita bahwa dia punya seorang pengasuh. mungkin Melinda itu akan di jelaskan siapa, saat Michelle bertemu dengan ayahnya. tunggu saja!
total 1 replies
j4v4n3s w0m3n
yg aslina jahat banget tu paman dan bibinya ...jadi hrs.di cari dan di hukum berat
Jue
Elena jangan dibiarkan mati buang dia ke satu pulau yang tak berpenghuni biarkan dia hidup dengan mata buta , Meraba-raba mencari arah hidup untuk sesuap makanan demi menyambung nyawa .
Oma Gavin
wow amazing alfred jagal hidup gimana elena ginjal hasil ngerampok diambil balik bonus mata
Ani Sifa
sadis banget ya, ngeri, mafia kejam!
partini
good 👍👍👍👍
j4v4n3s w0m3n
balasnya apa ya buat yg jahat bsnget gitu gak bisa sih klw hanya langsung mati
j4v4n3s w0m3n
paraaaahhhh ternyata elena mantanya si Al geblek
EembuL
aaasstaagaaa *Micky kecil* 😢😢😭😭😭 Alfred kau harus balas dendam sedalam2x buat Micky 😭😭😭
j4v4n3s w0m3n
wah baruntau satu ginjal.siapa yg jahat sama michel teka teki yg harus di pecahkan
Jue
Balas balik dengan cara yang sama pada Elina dan keluarganya .
Ani Sifa
kejamnya kebangetan nyiksa wanita sperti itu
j4v4n3s w0m3n
koma sadar trus trauma ehmmmmm
Anita susia sari
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!