 
                            cover diganti NT yah.
Kecelakaan membuat pasangan kekasih bernama Amanda Rabila dan Raka Adhitama berpisah dalam sekejap. Kehadiran ibunda Raka pada saat itu, membuat hubungan mereka pun menjadi bertambah rumit.
"Lima milyar!"
"Ini cek berisi uang lima milyar. Semua ini milikmu, asalkan kau mau pergi dari kehidupan putraku selamanya."
-Hilda-
Amanda pun terpaksa memilih pergi jauh meninggalkan Raka yang sedang terbaring tak sadarkan diri.
Hingga suatu hari, takdir mempertemukan mereka kembali dalam kondisi yang berbeda. Amanda datang bukan lagi sebagai Amanda Rabila, melainkan sebagai Mandasari Celestine, bersama seorang anak lelaki tampan berusia 5 tahun.
Apakah Raka mengenali kekasihnya yang telah lama hilang?
Mampukah Raka mengungkap anak yang selama ini dirahasiakan darinya?
Temukan jawabannya di cerita ini yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dejavu (18+)
WARNING!!
Tidak Disarankan untuk Bocil. Apabila belum cukup umur harap skip bab ini!
.
.
Astaga, apa jangan-jangan semua yang aku kenakan sudah luntur dan lepas dari wajahku?
Manda terperangah, jantungnya berdetak kencang.
Raka mencengkram kedua pundak Manda, sedangkan air shower masih terus membasahi mereka berdua. Matanya terus menatap Manda dengan lekat.
"Kau..."
Tidak! Dia tidak boleh tahu siapa aku!
"Aku harus pergi, Tuan. Sudah malam," sahut Manda berusaha melepaskan diri namun Raka menahannya.
"Tidak, Manda. Kau tidak akan kemana-mana."
"Lepaskan Tuan!"
Raka tersenyum menatap Manda, senyum yang terlihat bimbang dan juga sedih. Ia kemudian membelai wajah wanita itu dengan lembut dan mengusap sisa makeup penyamaran Manda.
"Aku tahu ini adalah kau, Amanda Rabila," ujar Raka.
Manda membelalakkan matanya. Jantungnya berdegup dengan kencang melihat Raka yang kini telah mengenalinya.
Tatapan mata pria itu tajam dan lekat, namun sirat akan kesedihan dan juga rasa lelah didalamnya.
Raka...
Tidak, dia sedang mabuk. Dia pasti tidak sadar. Besok dia pasti akan melupakannya dan menganggap ini mimpi.
"Amanda, akhirnya kau kembali ke sisiku," ucap Raka seraya memeluk Manda.
Namun wanita itu mencoba menahannya, masih berusaha melepaskan diri.
"Tuan maaf, anda salah orang."
Raka melepas pelukannya lalu kembali mencengkram kedua pundak Manda.
"Aku tidak salah orang Amanda! Aku tidak mungkin salah mengenali kekasihku sendiri!!" sentak Raka dengan tatapan tajam.
Raka..
"Dengar Amanda Rabila. Kali ini aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi, kau dengar itu??" teriak Raka hingga mengguncang tubuh Manda.
"Raka! Lepas!!"
"TIDAK AKAN!!"
Raka menarik Manda mendekat kepadanya.
"Kau milikku Amanda. Hanya milikku!" sentak nya lalu dengan kasar meraup bibir ranum Manda begitu saja.
Ciuman yang telah lama tak Manda dapatkan. Namun kali ini, Raka menciumnya dengan kasar. Pria itu menggigit bibir Manda agar terbuka, lalu memaksa untuk menerobos masuk ke dalamnya.
Manda pun tak bisa menggerakkan tubuhnya. Hatinya menolak, namun tubuhnya seakan menginginkan Raka.
Pria itu mulai menyentuh bahu Manda lalu merobek kain yang menutup bahunya.
Manda tercekat, ia berusaha mendorong Raka, namun pria itu malah semakin menekannya.
"Kau tidak akan lepas dariku, Amanda! Tidak akan lagi!" ucap Raka di tengah ciumannya.
Setelah mengatakan itu, Raka pun kembali mencium bibir Manda dengan rakus. Tangannya bahkan mulai merobek semua pakaian yang melekat di tubuh Manda satu persatu.
Amanda jadi mengingat kejadian lima tahun lalu, ketika Raka melakukan hal yang sama pada dirinya. Awalnya Amanda menolak, namun karena di bawah pengaruh alkohol, Amanda akhirnya mengikuti permainan Raka yang berhasil mengambil kesuciannya kala itu.
Apakah kali ini akan terjadi lagi?
Manda membulatkan matanya lalu mencoba mendorong Raka dengan kuat. Tapi Raka justru mengunci kedua tangan Manda di sisi tubuhnya.
"Jangan berontak Amanda!!" teriak Raka, membuat Manda tercekat.
Raka melepas ciumannya dan menatap Manda tajam. Ia mencengkram dagu Manda dengan kuat.
"Kenapa kau memberontak ketika aku menyentuhmu Amanda? Kenapa??" teriak Raka.
"Apa lima tahun menghilang dariku kau benar-benar telah melupakan aku??" tanya Raka dengan penuh penekanan.
"Raka! Kau mabuk!"
"AKU TIDAK MABUK! AKU SADAR AMANDA!!" Raka menatap tajam Amanda yang mulai diliputi rasa takut.
Tubuh wanita itu telah setengah telan jang. Raka berhasil melepaskan semua pakaiannya kecuali dalaman bagian atas dan bawah Manda.
Nafas Raka naik turun, gairahnya seketika memuncak, padahal selama ini ia bahkan tidak tertarik lagi akan sentuhan fisik seperti ini. Ia bahkan berpikir jika ia telah memiliki kelainan.
Tapi ternyata tidak. Tidak kali ini. Raka bahkan ingin menyentuh dan menikmati kembali semua bagian tubuh Manda.
"Raka...lepaskan aku—"
"Tidak!! Kau harus membayar atas kebohonganmu selama ini, Amanda Rabila!" ucap Raka lalu mendorong tubuh Manda hingga membentur dinding.
Ia kembali mencium paksa Amanda dan mulai membuka dalaman yang wanita itu kenakan.
Manda pasrah, ketika tangan Raka mulai menyentuh aset miliknya dan bagian-bagian sensitif dari dirinya. Ia sudah sangat lelah dan kalah tenaga dari pria kekar di hadapannya.
"Kau hanya milikku Amanda. Hanya aku yang boleh menikmati tubuhmu seperti ini," ucap Raka seraya memasukkan miliknya dengan paksa.
"Aaaak Raka!!" Manda merintih kesakitan.
"Kau brengsek! Baj*ngan!" maki Manda.
Raka tak peduli, ia terus memaksa membenamkan miliknya, lalu mulai bergerak di bawah sana.
"Aahhh Amanda..."
"Hanya aku yang bisa memasuki dirimu, sayang."
Dan akhirnya kejadian itu terulang kembali. Raka melakukannya lagi kepada Manda sepanjang malam itu.
kasian.
mosok raka gk liat muka rayyan mirip
semoga y thor raka tau kebenaran ntya