NovelToon NovelToon
RAHASIA DI BALIK PENGKHIANATANMU

RAHASIA DI BALIK PENGKHIANATANMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Berbaikan / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desy Far

Rumah tangga Luna yang sangat hangat secara tiba-tiba hancur tanpa aba-aba. Luna mendapati suaminya, Ares, berkhianat dengan sahabatnya sendiri, Celine. Luka yang sangat menyakitkan itu membuat Luna mencari penyebab suaminya berselingkuh. Namun semakin Luna mencari kebenaran, semakin banyak tanda tanya menghantuinya hingga akhirnya Luna memutuskan mengakhiri pernikahan mereka.
Benarkah Ares sudah tidak lagi mencintai Luna?
Ataukah ada suatu kenyataan yang lebih menyakitkan menunggu untuk terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Far, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MUSUH YANG TAK TERLIHAT

Di dalam ruang sidang, suasana terasa tegang. Hakim mengetukan palu, membuka jalannya sidang lanjutan. Luna duduk di kursi penggugat dengan wajah tenang dan santai. Ares duduk di kursi tergugat, tetap dingin dan pandangannya lurus ke depan, seolah Luna hanyalah orang yang kebetulan duduk beberapa meter darinya.

Namun ada pemadangan berbeda hari ini. Di kursi pengunjung, Celine datang sebagai tamu. Dengan mengenakan pakaian elegan dan senyum yang angkuh, ia duduk sambil menatap Luna dengan tatapan menusuk.

Bisik-bisik kecil terdengar dari orang-orang di ruang sidang. Semua orang disana tentu mengenalinya, walau tidak berani menyebutnya.

Sidang berjalan. Hakim membuka dengan membahas soal harta bersama dan tanggung jawab setelah perceraian. Dengan suara mantap, Luna berkata, “Saya tidak menuntut apa-apa. Saya hanya ingin perpisahan ini berjalan dengan baik, Yang Mulia.”

Jawaban itu membuat suasana hening seketika. Semua orang menoleh pada Luna, kagum sekaligus iba. Ketika palu diketukan tanda sidang ditutup, Luna berdiri lebih dulu. Ia berniat keluar tanpa menoleh ke belakang. Namun langkahnya terhenti.

Celine dengan arogan menggandeng tangan Ares. Gerakan itu sengaja di perlihatkan di depan rumah orang. Senyum sinisnya seolah mengatakan bahwa dialah yang menang kali ini.

Luna berhenti sejenak, menatap mereka dan memberikan senyum termanis yang ia miliki. Luna dengan sengaja ingin menunjukan bahwa ia tidak merasa perceraian ini adalah kekalahan baginya.

Di depan pintu, Noval sudah menunggu. Tatapannya khawatir, dengan suara rendah. “Luna, kamu baik-baik saja?”

Luna hanya menghela napas, tak sanggup menjawab. Di dalam ruang sidang, Ares terdiam sejenak saat digandeng Celine. Ia melewati Luna dan Noval, melirik sebentar kemudian meninggalkan kantor pengadilan.

***

Pagi itu, Luna kembali ke kantor. Seperti biasa, rambutnya diikat rapi, wajahnya dipoles tipis dengan bedak. Begitu memasuki lobi kantor suasana mendadak berubah. Rekan-rekan kerjanya yang sebelumnya sering berbisik dan memandang sinis, kini justru menunjukan sikap ramah.

“Luna, kamu mau kopi?” tanya salah satu rekan.

Bahkan ada yang sengaja menepuk bahunya pelan sambil tersenyum simpati. Luna merasa mereka berubah saat mengetahui alasan Luna menggugat cerai.

Semua perhatian itu seharusnya membuat Luna bahagia, namun ia justru merasa itu hanyalah bentuk rasa kasihan mereka pada Luna.

Ia duduk di mejanya dengan senyum tipis yang dipaksakan. Noval datang, menaruh selembar kertas di mejanya. Suaranya lirih, namun tegas. “Lun, kamu harus tetap semangat ya.”

Kata-kata itu membuat Luna menatap Noval lebih lama. ada ketulusan disana. Luna mengangguk pelan sambil tersenyum.

siang hari, ketika ia baru selesai makan siang, Luna kembali ke ruangannya. Tatapannya langsung terfokus pada amplop cokelat yang ada di atas meja kerjanya. Luna mendekati meja kerja dan mengambil amplop tanpa nama pengirim tersebut.

Dengan tangan bergetar, ia membuka perlahan amplop tersebut. Didalamnya hanya terdapat kertas putih dengan tulisan hitam”

“Kamu tak pernah tahu siapa yang menjadi musuhmu sebenarnya. Teruslah berada di balik perlindungan Noval. Agar kamu lebih aman.”

Tangannya bergetar memgang kertas itu. suara dalam kepalanya bergema: “Apakah ini peringatan, atau ancaman?”

Ia terdiam cukup lama dengan napasnya memburu. Pikirannya liar menerka siapa yang mengirimkannya. Siapa yang bisa masuk ke ruangannya dan meletakan amplop ini?

Ia menatap ke sembarang arah, terus memikirkan hal-hal yang terjadi di luar logika belakangan ini.

1
LinJibongs
Thor, jangan biarin kami kelaparan. Update secepatnya 🥺
Desy Far: Kak. Sudah diupload ya bab selanjutnya. Selamat membaca 🫶🏻
total 1 replies
Gbi Clavijo🌙
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Desy Far: Tenang aja kak. Aku bakal ajak kakak greget sama kisah Luna ini 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!