Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Ulang tahun Jasmine
Malam hari pun tiba semua anggota keluarga melakukan sholat maghrib bersama, Pras ditunjuk untuk menjadi imam sholat untuk keluarganya. Selesai sholat mereka pun melakukan tadarus Al-Qur'an bersama dengan di pimpin Jasmine sebagai Qori'ah nya. Suaranya Jasmine begitu merdu dan menghanyutkan siapa saja yang mendengarnya, suasana malam itu terasa sangat hidmat dan sangat menenangkan hati yang sedang gelisah.
Semua anggota keluarga seakan tersihir dengan suara syahdu Jasmine yang mendayu, bahkan tidak terasa Rumi sampai meneteskan air mata mendengar kesyahduan suaranya yang begitu Rumi rindukan suasananya. Selesai tadarus semua orang belum beranjak dari duduknya semua orang menunggu sampai adzan isya tiba. Sambil menunggu kumandang adzan isya tiba Askara menyarankan untuk melakukan sesuatu yang biasa dilakukan oleh keluarga Jasmine ketika mereka masih hidup.
"Jasmine... nak, bagaimana jika malam ini kita melakukan hataman Qur'an seperti yang selalu dilakukan oleh almarhum dan almarhumah baba dan ummi kamu saat kamu berulangtahun dulu" usul Askara secara tiba-tiba.
"oh.. Iya sayang, mama hampir lupa bahwa hari ini adalah ulang tahun kamu. Untung saja papa mengingatkan mama, kalau tidak.. Mama pasti akan lupa" ucap Rumi sambil mengusap wajahnya.
"ulang tahun.. Jasmine.. Ma, kok Pras tidak tahu sama sekali?!" ucap Pras yang kebingungan.
"ya.. Bagaimana kamu bisa ingat ulang tahun istri kamu ini, kalau kamu saja sibuk dengan urusan yang lain" sindir Askara dengan nada dingin.
Rumi menyenggol lengan Askara dengan sengaja untuk memberinya isyarat agar diam dan tidak berbicara sembarangan di saat ulang tahun Jasmine.
"oh.. Iya Pras, hari ini adalah ulang tahun Jasmine. Mama memang sengaja mengajak kalian hari ini ke Bali adalah untuk merayakan ulang tahun Jasmine sekaligus juga untuk liburan bareng. Mama jadi hampir lupa karena kita sudah sibuk seharian dengan pemotretan" ucap Rumi membenarkan.
"iya... Bang, sebenarnya kita juga sudah tahu tentang rencana mama dan papa yang ingin merayakan ulang tahun mbak Jasmine. Makanya kita juga di paksa untuk ikut kesini agar bisa membantu mama dan papa untuk menyiapkan semua persiapan karena ingin memberikan kejutan untuk mbak Jasmine" kata Bian yang menambahkan.
"iya... Selamat ulang tahun ya... Mbak Jasmine, semoga Allah memberikan keberkahan untuk mbak Jasmine atas pertambahan umurnya" kata Bima yang memberikan selamat.
Acara hataman Qur'an pun di mulai dan semua anggota keluarga ikut dalam acara tersebut, satu persatu dari mereka membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an secara bergantian. Sampai tidak terasa adzan isya pun berkumandang dan semua anggota keluarga melaksanakan sholat isya secara berjamaah. Setelah semua selesai mereka pun kembali ke villa tengah untuk menyiapkan acara barbeque yang sudah disiapkan oleh Bima dan Bian.
Rumi dan Jasmine menyiapkan bahan makanan yang akan di bakar di dapur, sementara Pras dan adik-adiknya menyiapkan tempat pembakaran dan Askara menyiapkan meja untuk makan malamnya. Semua anggota keluarga tampak sibuk sampai Pras pun lupa dengan Viona yang menunggunya di villa belakang dan mengabaikan ponselnya yang diletakkan di atas meja nakas di kamarnya.
Malam itu semua anggota keluarga begitu hanyut dalam suasana hangat yang menyenangkan dan membuat mereka bahagia serta melupakan masalah sejenak yang membuat mereka merasa stres ketika berada di ibukota.
"Jasmine, kamu bawa ayam dan daging ini keluar ya sayang, dan coba kamu lihat apa panggangannya sudah siap atau belum. Nanti sisanya akan mama bawa sendiri kesana" pinta Rumi sambil menyodorkan nampan berisi ayam dan daging pada Jasmine.
Jasmine pun menerima nampan tersebut dan membawanya di tangannya.
"iya.. Baiklah ma, kalau begitu Jasmine keluar dulu ya ma untuk mengecek persiapannya" ucap Jasmine sambil melangkah.
"iya.. Sayang, hati-hati bawanya jangan sampai jatuh" ucap Rumi mengingatkan.
Sementara itu di luar villa halaman depan semua orang tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ada yang membawa arang, ada yang membawa tempat panggangan dan juga membersihkan meja serta mengatur alat makan. Semuanya dikerjakan secara bersama-sama, Pras pun bertugas untuk menyalakan api di alat panggang dan mengaturnya agar api tidak terlalu besar.
Jasmine pun berjalan keluar menuju halaman depan dengan membawa ayam dan daging yang sudah bumbui sebelumnya. Kemudian dia meletakan nya diatas meja yang sudah disiapkan oleh Askara, kemudian Jasmine pun menghampiri Pras dan Bian yang sedang menyiapkan panggangan.
"mas, apa panggangannya sudah siap?! Itu.. Jasmine sudah bawakan ayam dan dagingnya di meja tinggal di panggang saja" ucap Jasmine sambil menunjuk kearah meja piknik.
"oh.. Iya... Ini juga sudah hampir siap tinggal di kipasin saja agar apinya tetap menyala dengan stabil" jawab Bian yang sedang mengipasi api di panggangan.
"bang, biar aku saja yang panggang daging sama ayamnya, gini-gini aku jago loh kalau soal manggang. Soalnya aku sudah biasa memanggang ketika berkemah di gunung" ucap Bian yang mengambil alih panggangan.
"ish.. Sombong banget kamu, baru segitu saja sudah pamer" kata Pras yang tidak terima.
"sudah-sudah jangan berantem, siapapun yang memanggang harus bertanggungjawab untuk menyiapkan makanan yang enak untuk malam ini" sahut Rumi yang tiba-tiba mendekati mereka.
Akhirnya Bian pun mengambil alih untuk memanggang semua bahan makanan yang telah disiapkan oleh Rumi dan Jasmine sampai matang. Satu persatu makanan pun mulai tersaji di meja piknik yang berada di halaman, Rumi pun mengeluarkan nasi kuning yang sudah di pesannya dari restoran. Tidak lupa sebelum mereka memulai untuk makan malam Askara memimpin doa untuk mendoakan Jasmine di hari ulang tahunnya.
Setelah semua selesai barulah mereka bisa makan bersama dan menikmati hidangan yang sudah tersaji di meja. Momen itu membuat Jasmine menjadi bahagia dan merasa Istimewa karena mendapatkan perhatian yang begitu besar dari keluarga suaminya. Jasmine pun berharap bahwa momen ini akan terus dia rasakan di tahun-tahun mendatang.
Setelah 20 menit makan malam pun akhirnya selesai kini semua makanan inti dari makan malam itu pun sudah habis tanpa sisa. Semua anggota keluarga beralih menuju ke api unggun yang dibuat oleh Bima di tengah halaman. Semua keluarga pun duduk di atas alas tikar yang diletakan di atas rumput hijau halaman sambil menikmati pemandangan malam di halaman yang menghadap ke pinggir pantai.
Malam pun semakin gelap dengan langit yang tampak bertabur bintang karena cuaca cerah malam yang mendukung. Ulang tahun Jasmine kali ini terasa berbeda karena di rayakan bersama anggota keluarga mertuanya. Jasmine pun sangat bersyukur karena diberikan keluarga yang begitu menyayanginya, meski di tengah kebahagiaan ada kepahitan yang dia rasakan dalam rumah tangganya bersama Pras.
Namun Jasmine tetap menerimanya dengan ikhlas dan menganggap hal itu sebagai takdir hidupnya. Jasmine tidak tahu takdir akan membawa pada kehidupan seperti apa pada rumah tangganya nanti. Namun dia percaya bahwa kelak suatu hari nanti akan ada kebahagian besar yang menantinya di masa depan.
Malam pun semakin larut dan semua anggota keluarga pun kembali ke villa masing-masing setelah membereskan semua peralatan makan dan alat panggang serta halaman yang berantakan. Setelah semua selesai masing-masing anggota keluarga kembali ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat dan memulihkan tenaga mereka untuk esok hari.
kaya Jasmin pun
pras pun