Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.
Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.
Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.
Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tawaran Tak Terduga
"Emangnya kita mau kemana sih, Non?" tanya Yoko. Karena pria itu sangat penasaran jadi dia kembali melempar pertanyaan yang sama seperti sebelumnya saat Yoko baru saja diajak pergi.
"Ke Pameran busana," jawab Meycan. "Kebetulan anak buahku mengalami masalah dan mereka butuh bantuanku," ucapnya. "Kenapa? Kamu keberatan?"
"Ya gimana ya, Non," jawab Yoko agak ragu. "Aku kan di rumah Nona sedang bekerja. Terus tadi aku juga baru pulang jemput anak-anak. Aku merasa nggak enak aja, kerja tapi pergi-pergi mulu."
Meycan agak kaget mendengar jawaban Yoko yang teramat jujur. Wanita itu lantas tersenyum. "Ya nggak apa-apa. Ini kan kamu juga kerja menemaniku. Lagian yang lain juga nggak keberatan. Daripada kamu di pos jaga bengong dan terus kepikiran masalah rumah tangga kamu. Mending kamu ikut aku. Disana kamu bisa melihat banyak hiburan."
Yoko tercenung mendengarnya, sampai pria itu menatap serius wanita yang memegang kendali mobil.
"Kenapa? Kamu kaget kalau aku tahu kamu lagi ada masalah yang semakin bikin kamu emosi?" Meycan kembali bersuara ketika menyadari reaksi pria di sebelahnya. "Itu lah alasan aku mengajak kamu pergi. Supaya kamu nggak gila. Di sana nanti kamu bisa terhibur. Kamu akan banyak sekali menemukan sesuatu yang bisa membuat kamu senang."
Seketika Yoko tersenyum. "Terima kasiih, Non," ucapnya sangat tersentuh dengan perhatian majikannya.
"Nggak perlu berterima kasih," balas Meycan. "Kita nggak mau kamu stress di rumah, hanya karena kepikiran masalah kamu terus. Sebagai orang yang pernah mengalami pengkhianatan, aku tahu rasa sakit dan kecewanya tuh seperti apa. Aku juga butuh waktu yang cukup lama untuk memperbaiki keadaan hatiku."
Yoko tertegun dan dia masih menatap lekat majikan cantiknya untuk beberapa saat. Dalam benak yang paling dalam, pria itu sangat bersyukur karena diberi majikan yang sangat baik dan pengertian.
"Yok."
"Hum, iya, Non?"
"Aku tuh sebenarnya masih penasaran, selama kamu kerja di negara ini, kamu serius, sama sekali tidak tertarik pada perempuan lain?"
Yoko kembali tertegun mendengar pertanyaan Meycan. Pria itu lantas tersenyum dan melempar pandangan matanya ke arah jalan raya.
"Rasa tertarik pada lawan jenis, pasti ada dong, Non," jawab Yoko. "Tapi kan Nona sudah tahu, alasan aku bagaimana."
Mecyan tertawa lirih. "Iya juga sih. Tapi ada nggak, Yok? Perempuan yang tertarik sama kamu dan berusaha mendekat dan menggoda kamu?"
"Ada," balas Yoko. "Di tempat kerja yang lama, kan kebanyakan wanita single, Non. Ada beberapa wanita yang sering meminta aku datang ke unit apartemennya dengan berbagai alasan yang kadang tak masuk akal."
"Dan kamu tidak tergoda sama sekali? Hebat benar kamu," puji Meycan. "Apa mereka tidak cantik?"
"Yang pasti cantik cantik dan seksi seksi, Non," balas Yoko antusias. "Aku juga sebenarnya tergiur ingin mencicipi mereka, tapi aku selalu menekankan diri kalau aku sudah punya istri. Aku harus bersyukur dengan apa yang aku miliki. Apa lagi aku membangun rumah tanggaku dengan jalan susah payah. Aku nggak pernah ada keinginan untuk menghancurkannya. Tapi nyatanya malah..."
Yoko menggantung ucapannya dan Meycan tahu kalimat apa yang akan Yoko katakan.
"Dah, jangan terlalu dipikirkan. Sekarang, anggap aja kamu pria yang bebas. Kamu bebas melakukan apa saja tanpa harus memikirkan istrimu. Kamu juga berhak mendapat kesenangan, Yok."
Yoko kembali menunjukan senyum termanisnya.
Hingga tanpa terasa, mereka pun telah sampai di lokasi yang dituju. Begitu masuk ke dalam gedung, Yoko agak terkejut dengan apa yang dia saksikan di sana. Di dalam gedung yang cukup luas, terpampang beragam wanita dan pria dengan pakaian yang menunjukan keseksian tubuh mereka.
Ternyata acara pameran yang dimaksud Meycan adalah pameran busana renang, pantai dan sejenisnya yang sangat menonjolkan keseksian para pemakainya.
Ini pertama kalinya Yoko menyaksikan acara tersebut meski dia tahu, di negara itu, memang banyak acara yang mengusung tema pakaian renang dan seksi.
Yoko terus mengikuti langkah Meycan dengan mata melempar ke segala penjuru yang dia lalui. Hingga dia berhenti saat Meycan sampai di stand yang menjadi tempat berkumpulnya beberapa karyawannya.
Para karyawan pun mengeluhkan kendala apa yang mereka alami dan dilihat dari reaksi Meycan, sepertinya masalah yang mereka hadapi cukup serius.
"Yok," beberapa menit kemudian, Yoko yang sedang asyik mengedarkan pandangannya, agak terkejut kala Meycan mendekat kepadanya.
"Iya, Non, ada apa?"
"Kamu bisa nggak, jadi model sementara?"
"Hah!" Yoko terperanjat. "Jadi model? Maksud Nona?"
"Begini, Yok, kebetulan, salah satu model utamaku berhalangan hadir karena terjadi kecelakaan ketika dalam perjalanan menuju kesini. Aku minta tolong, kamu mau ya menggantikan posisi dia?"
"Aduh, aku mana bisa, Non," Yoko pun mendadak jadi dilema.
"Bisa lah, Yok, nanti tim aku akan kasih pengarahan deh. Tolong banget, Yok, mau ya?" Meycan sampai memohon. "Kamu lihat mereka," wanita itu menunjuk ke arah panggung. "Kamu hanya melakukan seperti itu. Nggak sulit kok."
"Emangnya nggak ada model lain, Non?" Yoko tetap berusaha menolaknya secara halus.
"Banyak, tapi kan mencari yang bisa secara mendadak sangat susah. Harus ada perjanjian dulu. Tolong lah, Yok, kamu mau ya? Ini darurat, Yok. Ini mengenai nama baik perusahaanku.
"Tapi, aku nggak percaya diri mengenakan pakaian seperti itu, Non," Yoko menunjuk beberapa model pria yang mengenakan celana segitiga yang cukup tipis dan ketat.
Meycan sontak tersenyum. "Kamu nggak pakai celana itu kok," Meycan lantas meminta salah satu anak buahnya untuk mengambil celana yang akan dipakai pria itu. "Kamu memakai celana yang modelnya begini."
Yoko tertegun. Celana yang ditunjukan Meycan lebih condong seperti celana boxer dan celana kolor. Kalau untuk celana seperti itu Yoko memang terbiasa memakainya. Bahkan di kampung, Yoko dengan rasa percaya diri yang tinggi, mengenakan celana seperti itu saja meski keluar rumah.
"Gimana? Mau ya? Tolong banget, Yok?"
Sesaat Yoko menghela nafasnya dan menghembus secara perlahan. Dia ingin menolak tapi Yoko merasa kasihan dengan Meycan. Dia juga bakala tidak enak hati jika acara yang sedang diikuti oleh brand milik Meycan menjadi berantakan gara-gara model yang tidak datang.
"Baiklah," dengan berat hati, Yoko pun menyetujuinya.
Meycan dan timnya terilihat lega dan sangat senang. Yoko segera ditarik untuk sekedar di make up agar ketampanan Yoko semakin memancar.
Sedangkan di tempat lain.
"Bagaimana? Sudah menemukan orang yang menggagalkan perampokan kita?"
"Belum, Bos. Tapi, ini, aku berhasil mendapat rekaman kamera pengawas yang terdapat di jalan, depan toko emas target kita kemarin."
"Bagus, segera periksa rekaman itu."
"Oke!"
/Facepalm//Joyful//Smile/
Update 10 Bab gitu...
lanjut thor 🙏
Astaga nona...maksudnya donat kan berlubang, emang enak bangeeeettttttt....
🍩🍩🍩🍩🍩