Pernikahan Yang Di Takdirkan

Sedangkan Jenna dan Clara yang berada di apartemen kini saling diam setelah melihat wajah Airin terpampang di televisi dengan ucapan permohonan maafnya, tentu saja hal itu membuay terkejut kedua wanita itu lalu tak lama terdengar suara bel membuat Jenna segera membuka pintu.

“Risa?”

Ucap Jenna begitu melihat wajah Risa dibalik pintu, Risa menatap Jenna yang matanya berkaca kaca, sudah dapat dipastikan jika wanita itu sudah melihat berita saat ini.

“Aku ingin menyampaikan pesan dari Airin.”

Ucap Risa seraya mengangkat ponselnya, Jenna kemudian mempersilahkan wanita itu masuk lalu segera duduk di sofa bersama Clara, Risa kemudian membaca pesan dari Airin yang menceritakan semua yang terjadi sebenarnya termasuk jika ia tengah hamil saat ini.

Jenna dan Clara hanya bisa menutup mulut mendengar semua yang Risa jelaskan terlebih ketika Risa mengatakan jika Airin sudah pergi dari apartemen dan keberadaan wanita itu tidak di ketahui seperti apa yang Airin katakan sebelumnya, ia tidak akan menampakkan wajahnya lagi.

Clara dan Jenna tentu saja tak bisa menahan air mata mereka, selain karena perbuatan Airin, mereka juga sedih karena harus kehilangan salah satu teman dekat mereka.

“Aku tidak bisa berpikir sekarang.”

Ucap Jenna, ia benar benar dibuat terkejut dengan semua kebenaran itu namun sisi baiknya karir Clara bosa terselamatkan bahkan agensi nya baru saja mengirim pesan jika beberapa perusahaan ingin bekerja sama dengan nya membuat Clara benar benar merasa lega.

Tak lama terdengar suara pintu dibuka, semua orang menoleh terlihat Zavey baru saja masuk membuat Jenna segera menghampiri suaminya itu lalu memeluknya dengan erat.

“Airin..”

“Aku tahu, aku juga tidak menyangka jika dialah yang menjadi selingkuhan Kendra, pantas saja pria itu tahu banyak tentang kita.”

Jelas Zavey, Jenna hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali memeluk Zavey, sedangkan Risa yang melihat itu hanya bisa mengigit jari jarinya melihat seorang Zavey yang berbicara begitu lembut pada istrinya.

“Nona Jenna sangat beruntung.”

Gumam Risa, sedangkan Clara segera menghampiri Zavey lalu mengucapkan terima kasih kepada pria itu karena sudah membantu nya namun Zavey menggelengkan kepalanya lantaran merasa tidak melakukan apapun.

“Aku akan segera pindah dari sini, terima kasih karena sudah menyiapkan tempat untukku dan maaf telah merepotkan kalian berdua.”

Ucap Clara.

“Tidak perlu, kau bisa tinggal disini, Jenna ingin kau memiliki apartemen ini lagipula kau sudah punya satu teman baru di sini.”

Ucap Zavey seraya menoleh pada Risa, mendengar itu Risa pun tersenyum merasa jika dirinya sedang di bicarakan, sedangkan Clara lagi lagi merasa tak enak atas apa yang Zavey dan Jenna lalukan untuknya.

“Terima kasih banyak.”

Ucap Clara memeluk Jenna, Jenna tersenyum lalu membalas pelukan Clara lalu segera pamit pulang meninggalkan Clara dan Risa di sana, Clara melambaikan tangan nya pada Jenna lalu menutup pintu, sedangkan Risa masih tidak percaya dengan rahasia yang ia ketahui.

“Kenapa kau terlihat sangat terkejut?”

Tanya Clara pada Risa.

“Tidak, hanya saja tuan Zavey terlihat jauh berbeda dengan apa yang orang orang bicarakan tentangnya.”

Ucap Risa, Clara yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya, tidak heran karena dulu ia juga terkejut mengetahui Zavey bersikap sangat berbeda ketika bersama Jenna, pria itu terlihat sangat mencintai Jenna.

Sedangkan di dalam mobil, Zavey tak melepaskan tangan Jenna seraya menyetir, sesekali ia bahkan mengecup tangan Jenna lalu tersenyum pada istrinya itu membuat Jenna menjadi salah tingkah.

“Sekarang semuanya sudah baik baik saja kan?”

Ucap Zavey, Jenna menganggukkan kepalanya namun ia masih memikirkan Airin yang tidak tau dimana keberadaan nya dalam keadaan mengandung, tak ada saudara ataupun teman hanya ia dan bayi yang ia kandung karena Airin memang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal.

“Apa kau bisa membantu mencari keberadaan Airin?”

Tanya Jenna pada Zavey, pria itu diam sejenak.

“Bisa saja, tapi bukan kah itu keinginan nya? Maksudku dia perlu untuk sendiri setelah merasa bersalah pada kalian, belum lagi ia sedang dibicarakan saat ini, jadi aku rasa ia sudah mengambil keputusan yang tepat dengan menjauhi semua orang.”

Jelas Zavey membuat Jenna terdiam sejenak, benar juga Jenna juga harus menghormati keputusan Airin, mungkin setelah semuanya membaik Airin akan kembali menemui nya dan Clara.

“Kamu tidak marah pada nya?”

Tanya Zavey.

“Tentu saja marah, tapi bagaimana pun dia juga yang meyelesaikan semuanya yang berarti dia sudah menyadari kesalahan nya, dan itu sudah lebih dari cukup bagiku.”

Jelas Jenna walau bagaimana pun banyak kebaikan Airin yang ia ingat dan ia tak mungkin melupakan nya hanya karena satu kesalahan yang wanita itu lakukan, mendengar itu Zavey tersenyum lalu mengusap lembut kepala Jenna.

“Istriku memang sangat baik.”

Ucap Zavey, Jenna hanya tersenyum hingga akhirnya mobil yang mereka kendarai tiba di kediaman mereka, namun begitu keluar dari mobil kening kedua nya berkerut melihat mobil milik mama dan papa Zavey di rumah mereka membuat Zavey dan Jenna saling menatap.

Mereka kemudian segera masuk ke dalam, seketika mata keduanya membulat melihat kedua orang tua Zavey tengah duduk bersama Lysandra di sofa membuat mereka segera menghampiri.

“Kalian sudah pulang?”

Tanya Zoya menatap Jenna dan Zavey.

“Ma, kami bisa jelaskan.”

Ucap Jenna menatap mama dan papa mertua nya di sana, Zoya mengangguk memang mereka harus menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, kenapa Lysandra bisa ada di rumah mereka? Dan kapan wanita itu kembali Jenna akhirnya menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada mama dan papa mertua nya.

Ia juga meminta agar mertuanya itu tidak memberitahu mama dan papa nya jika Lysandra sudah di temukan, mendengar itu Zoya dan Jayden hanya diam, jujur saja mereka tidak setuju jika Lysandra ada diantara Jenna dan Zavey namun itu permintaan dari Jenna dan Zavey juga setuju membuat mereka tidak mau mencampuri urusan rumah tangga anak mereka.

“Baiklah, tapi sebaiknya kamu segera pulang kerumah orang tuamu, Lysandra.”

Ucap Zoya sebelum akhirnya meninggalkan kediaman Zavey dan Jenna, Lysandra hanya mengangguk mendengar saran dari wanita yang seharusnya menjadi mertuanya tapi justru menjadi mertua dari adiknya.

“Keberuntungan selalu saja berpihak pada Jenna, aku harus segera bertindak.”

Lysandra membatin, ia segera meninggalkan ruang tamu dan kembali ke dalam kamarnya dengan perasaan kesal membuat Jenna dan Zavey hanya saling menatap bingung.

“Ah rasanya benar benar lega, beban ku terasa berkurang.”

Ucap Jenna seraya meletakkan kepalanya di dada Zavey, Zavey tersenyum seraya membelai lembut rambut Jenna.

“Besok sore mau ke pantai? Kita lihat sunset.”

Ucap Zavey membuat Jenna sangat bersemangat.

“Benarkah?”

Tanya Jenna, Zavey menganggukkan kepalanya membuat Jenna berteriak kegirangan lalu mengecup seluruh wajah Zavey seraya mengucapkan terima kasih.

“Aku mencintaimu, aku mencintaimu.”

Sedangkan di balik pintu kamar, Lysandra tengah menempelkan telinga di pintu, dengan kesal ia mengepalkan tangan nya mendengar jika kedua pasangan itu akan pergi kepantai besok.

“Bagaimana pun caranya, aku harus ikut!”