NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Playboy

Suamiku Seorang Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri prisella

Warningg !! Dibawah umur 18 tahun harap baca yang bijak karena ada adegan yang ++ !!

"Saya terima nikahnya Larasati Ardhiana dengan mas kawin tersebut tunai!" Ucap laki laki itu dengan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah!" Ucap penghulu.

"Saahh"

"Sahh"

Teriak para tamu undangan, termasuk

teman-teman nya.

"Alhamdulillah" ujar penghulu, lalu mengangkat kedua tangan untuk membaca doa kepada pengantin baru ini.

********

Laras harus menelan pahit dalam kehidupan yang seharusnya masih menikmati masa remajanya, namun ia di paksa menikah oleh seseorang yang terkenal dengan sebutan Playboy dan ketua geng terkenal. Siapakah laki-laki tersebut? la merupakan anak tunggal dari keturunan keluarga Mahendra yang bernama Arjuna Geofino Mahendra, beliau juga merupakan anak emas. Namun, karena kenangan masa lalu yang membuat nya ia trauma akan pada wanita yang berucap setia padanya.

Ingin tahu kelanjutan kisah nya?
Yuk buruan baca cerita nya😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 24 Adit menggenggam jari tangan Laras dengan posesif

Setelah kepergian Laras dari kelas membuat seisi temanya bertanya-tanya, biasanya jika ia tak suka dengan guru. Ia akan langsung mem boloskan dirinya sebelum guru itu masuk kedalam.

"Doi kenapa?" Tanya Vano pada Genta yang berada di kursi sampingnya.

Genta tak menjawab ia juga tak mengerti dengan jalan pikiran Laras, tapi satu sisi ia senang jika Laras adalah orang yang pemberani.

"Biasanya kalau dia ngga suka sama guru-guru disini, dia bakalan cabut duluan! Tapi ini tumben aja dia ngelost gitu aja" balas Genta dengan wajah bingungnya.

Vano pun mengangguk, karena ia masih murid baru jadi ia tak tahu kehidupan Laras sebelumnya.

Guru tersebut mulai melanjutkan pembelajarannya, hingga jam istirahat kedua pun berbunyi. Siswa siswi pin berbondong turun kebawah tapi berbeda dengan Geo dan ketiga sahabatnya itu yang membawa kakinya ke rooftop.

"Tasya parah ngga ya itu?" Tanya Vano dengan penasaran.

"Kenapa lo nanya-nanya tentang dia? Suka lo sama dia?" Tanya Geo dengan santai.

Vano berdecih, apa salahnya ia bertanya. Ia kan juga penasaran dengan kehidupan Tasya selanjutnya. Apakah ia masih punya muka untuk datang ke sekolahnya ini?

"Ngapain sih lo pusing-pusing mikirin tuh perempuan?" Tanya Geo.

"Ya emang napa sih?" Tanya balik Vano.

Geo mengangkat kedua bahunya acuh, ia tak mau memikirkan wanita itu lagi.

"Eh tapi btw, kemarin malam gue lihat dia lagi pelukan sama om-om!" Ungkap Bima.

"Tuh lo udah tahu kan jelek nya dia kayak gitu!" balas Geo.

Bima mengangguk, Geo memang playboy tapi ia paling tak suka jika perempuannya main-main dibelakangnya.

Hal itu membuat Geo semakin membenci pada perempuan rasa trauma yang ada dirinya semakin mendalam.

"Gue emang brengs*k tapi sebrengs kanyak gue, gue ngga pernah yang namanya tidurin cewek atau pun ngrusak cewek!

Lo tau sendirikan selama gue dekat sama dia, dia terus yang selalu nyosor!" Geo menjeda kalimatnya.

"Ya lo tahu sendiri kan, kucing kalau di kasih ikan asin bakalan seperti apa?" Tanya Geo.

Bima dan Vano pun mengangguk.

"Udah, lain kali klau mau dekat sama perempuan lo cari yang benar!" Nasihat Dion.

Geo pun mengangguk, ia juga sepertinya akan insaf tapi kalau lihat yang bening-bening ia tak janji.

"Rasanya gue pengen sekolah kayak dulu lagi!" Ujar Geo dengan tiba-tiba.

"Iya, gue juga pemikiran sama tapi apa boleh buat Om Reynald udah kasih kita mata-mata yang jelas kita ngga tahu siapa orangnya!" Jawab Vano.

"Yaudah sih, syukuri aja lah lagian kan kita juga cuma sekolah doang yang di kekang gini!" Sahut Dion.

Geo pun membetulkan ucapan Dion emang mereka di kekang di sekolah aja.

Motor sport Laras membela jalan kota, jalanan disana masih sepi karena waktu belum menunjukkan waktu pulang sekolah dan jam pulang kerja.

Perkotaan pun sudah ia lewati, dan kini motor sport ia memasuki kawasan hutan-hutan yang ternyata jalanan tersebut menembus ke pantai indah disana.

Laras memberhentikan motornya di tempat parkir, untung sebelumnya ia kesini ia sudah lebih dulu mengganti pakaiannya. Kaki Laras membawanya kesana, ia hirup udara laut yang membuatnya tenang.

"Perasaan gue ngga pernah ngusik orang deh! Tapi orang-orang suka banget ngusik kehidupan gue" gumam Laras yang tak habis pikir.

"Sekalinya gue usik balik pada ga terima, tapi gue diem aja malah makin menjadi" gumar Laras

"Heran deh gue, sumpah dia-dia pada tuh pengen gue kayak gimana sih?!"

Laras menduduki salah satu kursi yang tersedia dengan payungnya yang ada disana, tak lama pelayan datang dengan membawa menu di tangannya.

"Selamat siang kak! Silahkan di pilih menunya" sapa Pelayan tersebut.

Laras pun melihat isi menu itu, ia pun segera memilih beberapa makanan dan minuman. Setelah itu Pelayan pun pergi meninggalkan Laras sendirian untuk menaruh pesanan Laras ke koki yang membuat kan nya.

Tringg

Bunyi ponsel Laras berbunyi, tak ingin membuatnya menunggu. Ia segera mengangkatnya.

"Dimana?" Tanya seseorang di balik telpon.

"Pantai, kenapa?" Jawab Laras dengan santai.

"Ngapain?!" Tanyanya dengan nada heran.

"Nguras air laut" jawab Laras dengan asal.

"Ck, gue tanya lo benar-benar juga!"

"Ya pertanyaan lo itu ngga penting Bang Adit!" Balas Laras.

Ya Adit lah orang yang ada dibalik sambungan tersebut dia merasa khawatir dengan adik nya itu.

"Lo jangan kemana-mana! Gue mau kesana" ujar Adit dengan tegas.

"Ya," balas Laras dengan santai, lalu mematikan sambungannya secara sepihak. Ia pun kembali menikmati angin supoy-supoy dan suara ombak yang seperti menari-nari.

Lima belas menit Laras berdiam diri, pelayan pun datang dengan membawa nampan yang berisikan pesanan Laras.

"Selamat di nikmati ya, Kak!" Ucap pelayan itu.

Laras pun hanya mengangguk dan tersenyum tipis, ia sedang tak mood untuk berbicara. Kemudian, Laras segera menyantap makanan yang ada didepannya dengan lahap.

"Alhamdulillah!" Ujar Laras seraya selesai dengan makannya.

Laras berjalan mendekati pantai dengan sorangan diri, ia menginjakkan kaki putihnya di air laut itu.

Grep

Seseorang memeluknya dari belakang, Laras bisa mencium aroma parfum yang dia kenakan dan itu sangat familiar di hidungnya.

"Ngga usah rese deh bang!" Pekik Laras, ia pun mengguncangkan tubuhnya agar terlepas dari pelukan Adit.

"Ngga ya! Lagian lo kenapa disini sih?" Tanya Adit dengan nada dingin.

"Gue bete di kelas, ngga ada siapa-siapa! Ya gue cabut aja lah" jawab Laras dengan jujur.

"Udah yok! Nanti lo gosong lagi, lagi terik banget nih mataharinya" ajak Adit untuk duduk di tempat Laras tadi.

Adit menggenggam jari tangan Laras dengan posesif, kalau orang lain yang tak tahu hubungan keduanya. Pasti sudah banyak yang bilang kalau mereka pasangan yang sangat serasi.

"Bang, sumpah gue mau nanya!" Ujar Laras yang baru mengingat sesuatu.

Pelipis dahi Adit berkerut. "Lo mau tanya apa?" Jawab Adit.

"Lo bisa dapat rekaman CCTV yang ada disana dari siapa?" Tanya Laras dengan sangat penasaran.

Adit manggut-manggut, "Oh itu gue minta tolong sama tangan kanan Ayah buat retas CCTV yang ada disekolah tapi ngga banyak cukup di kelas lo sama kantin aja!" Jawab Adit dengan jujur.

"Tapi kok lo tahu, kalau gue sempat ribut sama dia di kelas?" Tanya Laras.

"Ya banyak kali yang bilang begitu, makanya pas gue dengar nama lo dipanggil itu ya gue langsung menghubungi Bang Rico buat begitu!" Sahut Adit dengan meminum es kepala yang di pesan oleh Laras.

"Anj*ng banget emang dia! Dia yang ngelakuin duluan tapi disini seolah-olah dia yang paling tersakiti, najis banget gue mah!" Cecar Laras dengan kesal.

"Apalagi gue! Untung Bag Rico datang bersama Ayah, jadi bisa dengan mudah gue buat tuh guru mati kutu! Dia dari dulu kalau soal donatur aja cepat banget" balas Adit dengan kesal.

* Bersambung*

*Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar dan tolong di bantu like nya ya*

*ig @vera_miceela

@putri488241

1
Diah Susanti
terlalu kasar cwenya thor
Putri Anggraini: iya tapi baik karakter cewek nya😊
total 1 replies
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!