Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 35
Perang tak kunjung usai , kaisar Daxia masih menunggu kabar dari pangeran Yong .
Pangeran pertama hendak menyebarkan rumor jika pangeran Yong tidak bisa mengalahkan Guangli .
Beberapa menteri tentu saja tidak mempercayai rumor .
Tentang perang, pangeran Yong akan bertindak lebih tegas untuk menyelesaikannya agar bisa kembali ke Ibukota.
" Kakak , bagaimana kondisimu ?". tanya Cheng Yu.
" Sudah membaik , perang ini harus aku selesaikan agar bisa kembali ke Ibukota ". Kata Cheng Zhi .
" Aku tau kakak sudah tidak sabar untuk bertemu dengan bayi kecil yang lucu ". Kata Cheng Yu.
Cheng Yu berada di benteng menemani pangeran Yong , semua jendral tidak berani menganggu kedua pasangan suami istri tersebut .
" Kapan perang ini akan berakhir ?". tanya Cheng Yu.
" Besok perang ini akan berakhir , aku akan menangkap Gu Heng ". Kata pangeran Yong.
" Ternyata dia ya , kupikir itu Gu Zhou ". Kata Cheng Yu.
" Kau jangan berkeliaran cukup diruangan ini saja ". kata pangeran Yong.
" Baiklah ".
Pada tengah malam, pangeran Yong terbangun dari tidurnya . Dia melihat arena perang .
Jinglan bertugas untuk mengumpulkan seluruh jendral .
" Aku sudah menemukan titik akhir dari perang ini ". Kata pangeran Yong .
" Pangeran kedua harus kita tangkap ". Kata jendral Du.
" Tidak semudah itu jendral Du ". Kata jendral Wen .
" Cheng Zhi , apakah kau mampu ?". tanya pangeran Yong.
" Saya bersedia pangeran ". Kata Cheng Zhi.
" Gu Heng mencoba menyembunyikan identitasnya , jendral Wen tolong kirimkan surat pada kaisar ." titah Pangeran Yong.
" Lalu, bagaimana kita menangkapnya pangeran ". Tanya jendral Lu.
" Kita tidak bisa menangkapnya begitu saja , hanya dengan menjebak barulah bisa ". Kata Cheng Zhi .
" Kau punya solusi ". Kata jendral Wen.
" Adikku ". Kata Cheng Zhi.
Mendengar Cheng Zhi menyebut Cheng Yu , pangeran Yong langsung terkejut.
" Kau mau menggunakan istriku ". Kata pangeran Yong.
" Maafkan saya apabila lancang pangeran ". Kata Cheng Zhi yang langsung berlutut.
" Bagaimana jika dia tertangkap ? kau mau bertanggung jawab ". Kata pangeran Yong.
" Mohon pangeran untuk memberikan solusi lain ". Kata Cheng Zhi.
" Tidak perlu melibatkannya , pasukan siluman akan datang membawa zirah yang mirip dengannya. Dan kau Su Yan , bekerja samalah dengan Cheng Zhi ". saran pangeran Yong .
Su Yan langsung menerima perintah itu dengan lapang demi negara.
Diam-diam , Cheng Yu menguping pembicaraan tersebut hingga tertangkap basah oleh pangeran Yong.
" Hehehe aku tidak berniat menguping , tadi aku ketakutan ". Kata Cheng Yu.
" Sebaiknya seperti itu ". Kata Pangeran Yong.
Cheng Yu berniat untuk menggoda pangeran Yong namun malam ini tidak ada reaksi apapun .
" Sepertinya dia sedang serius ". gumam Cheng Yu.
Namun ketika Cheng Yu memilih tidur , barulah pangeran berbalik menggodanya .
" Pangeran kau ". Kata Cheng Yu .
" Aku lapar ". Bisik Pangeran Yong dengan senyuman menggoda .
Jinglan hendak menyampaikan informasi penting namun ketika mendengar suara aneh barulah dia bingung.
" Pangeran sedang apa didalam mengapa ada suara aneh ". gumam Jinglan.
Jinglan terkejut mendengar suara desahan yang samar-samar dari dalam .
" Kau sedang apa !". Kata Ruyan.
" Stttt jangan berisik ". Kata Jinglan .
Ruyan yang penasaran langsung menempelkan telinganya pada pintu kamar yang di tempati oleh pangeran Yong dan Cheng Yu.
Jinglan menatap Ruyan , semakin lama malah semakin memikat.
" Ruyan ". Kata Jinglan .
" Sttt jangan berisik ". Kata Ruyan.
Tiba-tiba tangan Jinglan membelai wajah Ruyan dengan penuh kelembutan .
Tatapan Jinglan terhadap Ruyan seperti layaknya orang yang sedang merindukan seseorang.
Jinglan menarik Ruyan dan membawanya ke ruangan lain.
Tentu saja Ruyan terbawa suasana akibat rayuan tangan Jinglan .
*Cup*
Ruyan terkejut karena Jinglan mengecup keningnya tanpa permisi.
" Kau ". protes Ruyan .
" Ruyan sebenarnya aku menyukaimu ". Kata Jinglan .
" Apa ? dasar pembohong ". Kata Ruyan.
" Kau tidak percaya padaku ". Kata Jinglan.
" Tentu saja ".
Jinglan hendak memberikan bukti kepada Ruyan jika dia benar-benar menyukai Ruyan .
" Kau mau apa ". Kata Ruyan.
" Membuktikan perasaan ". Kata Jinglan yang membuka pakaiannya , memperlihatkan bentuk tubuhnya yang indah .
" Kau , kau mau apa ? Jangan bilang kalau kau mau ". Kata Ruyan yang ketakutan .
" Jika kau ingin bukti , belahlah dadaku ini ". Kata Jinglan yang memberikan sebuah pisau pada Ruyan untuk membelah dadanya.
" Kau mengajariku untuk menjadi seorang pembunuh ". Kata Ruyan dengan kesal .
Namun sebenarnya Ruyan sangat menyukai bentuk tubuh Jinglan yang luarbiasa berbentuk roti sobek .
" Ruyan aku menyukaimu ". lirih Jinglan .
Jinglan hendak mencium bibir Ruyan namun gadis itu menolaknya.
" Kau mau menciumku ". Kata Ruyan .
" Iya karena aku sangat menyukaimu hanya ingin menandaimu sebagai milikku ". Kata Jinglan.
" Sejak kapan kau memiliki keberanian seperti ini ? apakah kau kerasukan hantu pria penggoda ". Kata Ruyan yang masih tidak percaya dengan perkataan Jinglan.
" Ruyan, kau masih tidak mempercayaiku ". Kata Jinglan.
" Tidak, apakah suatu hubungan harus dibuktikan dengan ciuman bukankah seharusnya dengan pernikahan ". tegas Ruyan.
Seketika Jinglan sadar diri , jika dia ingin menikah maka harus ada persetujuan dari pangeran Yong.
" Baiklah , maafkan aku yang terlalu banyak berharap ". Kata Jinglan , lalu pergi .
" Mengapa dia pergi begitu saja ? benar-benar aneh ". Kata Ruyan .
yong yg tegas dong ditempeli ulet diam saja