Raina hanya ingin mengisi waktunya di malam hari dengan membaca novel romantis sebelum tidur. Tapi siapa sangka, novel berjudul “Pengantin Bayangan Sang Antagonis” itu akan menjadi akhir dari hidup lamanya. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya—dan saat ia membuka mata, ia bukan lagi Raina. Ia kini menjadi Ayla, karakter figuran yang hanya muncul di dua bab novel… sebagai istri sang antagonis pria yang hendak menceraikannya.
Namun yang lebih mengejutkan bukan hanya reinkarnasinya, melainkan sistem misterius bernama “Sistem Gosip” yang kini bersarang di benaknya. Sistem ini memberinya informasi rahasia paling update, tentang siapa pun di dalam dunia ini. Skandal, rahasia kelam, kebohongan, semuanya tersedia.
Sayangnya, ada satu efek samping yang tidak disebutkan: setiap bisikan hatinya bisa didengar oleh suaminya sendiri—Kael Arvane, pria dingin dan penuh ambisi yang menjadi antagonis utama dalam novel itu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makam yang Tidak Pernah Terisi
“Kael… kau baik-baik saja?” tanya ku pelan, mencoba menyentuh lengannya yang dingin.
Namun, tatapan Kael kosong, menembus dinding ruangan rapat yang telah lama kami tinggalkan.
Kami kembali ke hotel malam itu dengan diam. Tidak ada sepatah kata pun dari Kael selama perjalanan pulang. Bahkan ketika pengawalnya bertanya apakah ingin makan malam, ia hanya menggeleng perlahan dan masuk ke kamarnya. Tanpa berkata apa-apa.
Aku tahu... dunia Kael baru saja runtuh.
[Sistem Gosip: Mode Investigasi aktif. Topik terdeteksi — "Kematian palsu Vincent Arvane", "Manipulasi catatan kematian", "Pengasingan politik keluarga elit".]
Aku duduk di sofa kamar kami, menatap peta holografik dari sistem. Koordinat yang di kirim sistem menunjuk ke sebuah wilayah tak di kenal di selatan Virellos—daerah penuh benteng tua, reruntuhan kerajaan, dan... bayangan sejarah.
Aku menggulirkan arsip lama yang berhasil di gali oleh Sistem Gosip. Beberapa catatan rahasia dari surat kabar bawah tanah menyebutkan sosok misterius bertubuh tinggi, berpakaian bangsawan kuno, dengan luka bakar separuh wajah—terlihat sesekali di wilayah Virellos selatan… dan memiliki pengikut setia yang menyebutnya sebagai “Bayang Arvane yang Tak Terkubur.”
Tenggorokanku tercekat.
“Jadi selama ini… Vincent tidak mati? Tapi menghilang… pura-pura mati?”
---
Keesokan paginya, aku memutuskan untuk menyiapkan semuanya. Aku tahu Kael akan mencari kebenaran itu. Dan saat dia akhirnya bicara nanti, aku harus sudah siap.
Tepat sebelum matahari terbit, Kael keluar dari kamarnya. Rambutnya sedikit acak-acakan, dan wajahnya masih menyimpan kesedihan yang tak bisa disembunyikan. Tapi sorot matanya... lebih tajam dari biasanya.
“Kita ke makamnya,” ucapnya pendek.
Aku mengangguk.
Pemakaman Arvane, bagian utara kota utama.
Makam keluarga Arvane berdiri seperti kuil mini: megah, dingin, dan penuh ukiran simbol-simbol kuno keluarga bangsawan.
Kael berdiri di depan makam ayahnya yang katanya telah wafat tujuh tahun lalu. Tangannya menyentuh batu marmer hitam bertuliskan:
Vincent Arvane — Pemimpin, Pelindung, Pejuang. 1967 - 2018.
Namun ekspresi Kael berubah tegang.
“Ayla… ada sesuatu yang tidak beres.”
Ia berlutut dan menyentuh bagian bawah nisannya, lalu menekan simbol kecil yang nyaris tak terlihat.
KLIK.
Batu itu bergeser. Sebuah panel rahasia terbuka di belakang nisan. Di dalamnya ada sebuah kotak besi kecil.
Dengan gemetar, Kael membukanya.
Isinya… sebuah surat tua, berwarna kecokelatan, di lipat rapi.
Kael membacanya dengan napas terengah:
“Jika kau membaca ini, berarti waktu sudah dekat, Kael. Jangan percayai warisan. Jangan percayai sejarah. Aku menghilang bukan karena mati, tapi karena sesuatu yang lebih besar sedang datang. Aku tak bisa berada di sisi mu, karena jika aku tetap di sana, mereka akan membunuh kita semua…”
“…Aku akan menunggu mu di tempat semua di mulai — di bawah reruntuhan Vil Cerynth, tempat terakhir darah Arvane mengalir dengan jujur.”
Air mata mengalir di pipi Kael. Bukan air mata lemah, tapi luka lama yang kembali membara.
“Dia... menyembunyikan diri karena ancaman yang lebih besar.”
“Ayah ku... masih hidup.”
[Sistem Gosip: Lokasi Vil Cerynth — reruntuhan kerajaan kuno, wilayah Virellos Selatan. Terlarang untuk publik. Di jaga oleh kelompok tak di kenal. Risiko tinggi.]
Aku mendekat dan menggenggam tangan Kael. “Kita harus pergi ke sana. Kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.”
Kael mengangguk pelan. “Kau yakin mau ikut, Ayla? Ini bisa jadi perang.”
Aku tersenyum tipis. “Aku sudah mati satu kali dan terlahir kembali di tubuh istri mu, Kael. Bahkan jika ini api neraka, aku akan tetap di samping, mu.”
Kael memejamkan mata, lalu menarik ku dalam pelukan hangat.
Dan untuk pertama kalinya sejak aku hadir di dunia ini... aku merasa ini bukan hanya tentang menyelamatkan hidup orang lain. Tapi juga menyelamatkan masa depan kami.
