NovelToon NovelToon
A Quiet Resurrection

A Quiet Resurrection

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Pengkhianatan itu bukan datang dari musuh, tapi dari orang yang paling dia percaya.
Vilya Ariestha Elora — dihancurkan secara perlahan oleh pacarnya sendiri, dan sahabat yang selama ini ia anggap rumah. Luka-luka itu bukan sekadar fisik, tapi juga jiwa yang dipaksa hancur dalam diam.

Saat kematian nyaris menjemputnya, Vilya menyeret ke duanya untuk ikut bersamanya.

Di saat semua orang tidak peduli padanya, ada satu sosok yang tak pernah ia lupakan—pria asing yang sempat menyelamatkannya, tapi menghilang begitu saja.
Saat takdir memberinya kesempatan kedua, Vilya tahu… ia tak boleh kehilangan siapa pun lagi.

Terutama dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Bertukar tempat

Vilya mengulas senyum tipis saat nama Daren kembali disebut.

Sosok muda yang dulu selalu berdiri paling depan untuk membela muridnya, meski harus berhadapan dengan kepala sekolah sekalipun.

Di kehidupan sebelumnya, ia tahu betul betapa banyak masalah yang pernah ia sebabkan. Namun dari semua guru yang pernah ada, hanya Daren yang tak pernah lelah mengingatkannya.

Bahkan ketika seluruh sekolah memojokkannya atas tuduhan yang tak pernah ia lakukan, hanya beliau yang memilih percaya.

Ia masih ingat jelas—hari ketika namanya hampir dicoret dari daftar siswa, Daren-lah yang memohon agar ia diberi kesempatan terakhir untuk ikut ujian kelulusan.

Sayangnya, harapan itu pupus karena dirusak oleh seseorang yang tidak menyukainya.

Saat ini, Daren menatap semua siswanya di kelas. “Karena kalian belum punya tempat duduk tetap, kita akan ubah posisi duduk hari ini. Total ada tiga puluh siswa, dan tiap bangku akan diisi dua orang,” ujarnya sambil mengeluarkan sebuah kotak dari balik meja guru. “Ayo, antre dan ambil nomor kalian.”

Satu per satu, murid-murid maju dan mengambil gulungan kertas kecil dari dalam kotak.

Begitu gilirannya, ia sempat menyentuh satu, tapi ragu. Kali ini, ia memilih yang lain.

Setelah semua selesai, Daren menuliskan susunan tempat duduk di papan tulis.

Vilya membuka kertasnya perlahan, lalu menghela napas saat tahu ia duduk tepat di belakang Karina.

Sebenarnya ia ingin menjauh dari gadis itu.

Dengan langkah tenang, ia menuju bangkunya. Baru saja menarik kursi, Karina menoleh sambil tersenyum manis. “Kita duduk depan-belakang, apa kamu ingin berteman?”

Dalam hatinya ia ingin menampar wajah itu berkali-kali, tapi ia menahan diri. Ia hanya menatapnya dingin.

“Kamu belum kenal siapa yang duduk di sebelahmu, tapi malah sibuk ngajak aku ngobrol. Kamu nggak mikir perasaan dia?”

Karina terdiam, kaget mendengar respons yang begitu dingin. Tadi ia hanya ingin bersikap ramah—berusaha mendekatinya karena ini kesempatan bagus.

Ia tak mengira akan mendapatkan teguran seperti itu.

Baru setelah itu ia melirik teman sebangkunya, menyadari ekspresi gadis itu memang terlihat tak nyaman. Karina buru-buru tersenyum, lalu meminta maaf.

Karina mengepalkan tangan. Ia yakin, tak mungkin ada orang yang tidak menyukainya. Hanya saja, tadi ia terlalu buru-buru.

Ia harus menunggu momen yang lebih tepat nanti.

Sementara itu, Vilya hanya meliriknya sekilas, sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Semua sudah dapat tempat duduk, kan?" tanya Daren sambil menyapu pandangan ke seluruh kelas.

Tiba-tiba, seorang siswi di barisan kedua, mengangkat tangan. "Pak, saya… boleh pindah tempat duduk?"

Beberapa siswa langsung menoleh penasaran. Pandangan gadis itu sesekali melirik ke arah teman sebangkunya, ia jelas terlihat gugup.

Anak laki-laki di sampingnya memang tampak dingin. Sorot matanya tajam, nyaris tanpa ekspresi.

Ia tak tahu kenapa, tapi duduk di sebelahnya membuat gadis itu merasa… terancam.

Teman sebangku gadis itu jelas terganggu, tapi tak mengatakan apa pun. Tatapannya hanya sesekali mengarah ke si gadis, lalu kembali menunduk tanpa ekspresi.

Daren mengangguk pelan. "Boleh tahu alasanmu ingin pindah tempat?"

Gadis itu menelan ludah. Ia jelas tak nyaman duduk di situ, tapi juga tak bisa bilang terus terang. Kalau jujur, permintaannya pasti ditolak.

Jadi ia memilih alasan aman.

"Saya rabun, Pak," ujarnya sambil mengusap kacamatanya. "Dari sini... aku susah lihat papan tulis."

Daren terlihat ragu. Ia memandang sejenak ke arah bangku lain, seolah menimbang-nimbang.

Situasi jadi sedikit canggung.

“Pak,” Vilya mengangkat tangan.

“Saya bisa tukar tempat duduk dengannya, penglihatan saya baik-baik saja.”

Ia duduk di barisan ketiga—posisi yang cukup strategis dan sering jadi rebutan.

Maka tak heran, beberapa siswa langsung menoleh, heran dengan inisiatifnya. Kalau mereka yang dapat tempat itu, jelas tak akan diserahkan begitu saja.

Daren mengangguk pelan, lega karena situasi bisa diselesaikan tanpa drama. “Baik. Namamu siapa?”

“Vilya Ariestha Elora.”

“Kalau begitu, silakan bertukar tempat duduk.”

Vilya membawa tasnya dan berjalan tenang menuju bangku baru. Ia duduk, lalu menoleh ke samping.

“Halo,” sapanya ramah.

Anak laki-laki di sebelahnya hanya melirik sekilas, lalu kembali memalingkan wajah, tak membalas sepatah kata pun.

Ia tidak terlalu memikirkan sikap dingin itu. Dalam ingatannya, anak laki-laki ini memang selalu terlihat cuek.

Dulu, di kelas mereka, hanya ada dua orang yang tampak terasing—salah satu dirinya, yang dikucilkan secara perlahan oleh Karina.

Satunya lagi adalah Elian, yang justru memilih menjauh dari semua orang sejak awal.

Di sisi lain, Karina tampak kesal melihat gadis itu sulit didekati. Padahal, menjalin kedekatan dengan gadis itu bisa jadi jalan pembuka untuk masa depannya.

Dan Karina bukan tipe yang mudah menyerah.

Hari pertama sekolah, Daren—wali kelas mereka—tidak langsung mengajar. Setelah mengatur tempat duduk dan menyapa siswa satu per satu, tak banyak yang bisa ia lakukan.

Menjelang akhir jam pelajaran, terdengar pengumuman yang memanggil semua wali kelas ke kantor di lantai tiga untuk rapat. Tak lama setelahnya, bel tanda istirahat berbunyi.

Daren berdiri di depan kelas. “Sekarang kalian boleh istirahat. Nanti setelah bel berbunyi lagi, kembali ke kelas dan duduk rapi."

Matanya lalu menatap salah satu sudut kelas. “Kamu Vilya, kan?”

1
vanyla.
bagus smgt thor
Ayudya
seru dan untuk tokoh utamanya tegas.aku suka dengan alurnya rekomded banget deh
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih atas dukungan nya ka 🥰🥰
total 1 replies
Ayudya
vilya kamu jangan takut ma aveline tunjukan kalau kamu lebih kuat dan licik dari avrline
Ayudya
seneng banget dengan sikap tegas lirya
Ayudya
ayo vilya kamu jangan mau di tindas ma bibi dan anaknya/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayudya
sangat licik dan harus di balas dengan kelicikan biar tau
Ayudya
tu pelayan minta di karung terus di hanyutkan ke laut
Ayudya: jadi ketahuan deh ma aothor.sama sama mak/Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: nanti author yang buang ka 🤣
terimakasih ka udh mampir 🤍🤍
total 2 replies
Elsiya
eh, bukannya rambut Arabelle ya? atau aku lupa
Elsiya: okee kakk👍🏻
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: sory ya ka, nnt aku revisi ulang😊🤍
total 2 replies
ˢ⍣⃟ₛ 🟡𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜🅼ιяα🅷㊍㊍🔰
tetaplah jadi gadis baik yang kuat dan mampu melindungi diri
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅
cerita nya seru banget
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅: sama sama
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih ka 🤍
total 2 replies
ᯓ★ֶָ֢⭑🥑⃟ꪱ꯱ꫀυᥣׁׅ֪༊· ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
yaampun sungguh mengenaskan
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
owh kakeknya Vilya menghilang?
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ: sama2 kak syg
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: iya bnr ka, makasih udh mampir 🤍
total 2 replies
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
maaf jadi lompat baca nya kak
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
hm luar biasa baru bab pertama dah meledak!
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
untung org itu mengenal nya
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
kau kali yg bo*doh
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
ish mirisnya
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
gak baik itu balas dendam.. tp smoga karyanya meroket ya Thor, semangat
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ: hehe sama2 kak🤗🙏
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih ya ka 🤍
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAisyah Christine
lalu pernikahannya cumn sandiwara utk memancing kehadiran 2 org itu?
Reni
weeeee jadi bom bundir 🤔😲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!