Pernikahan Yang Di Takdirkan

Lysandra tengah berada di dalam kamar nya memakai pakaian yang sempat ia beli beberapa hari yang lalu, ia juga memakai make up tipis seolah akan pergi keluar, namun ia hanya mengambil beberapa foto selfie lalu kembali duduk di tepi ranjang.

“Oke tinggal upload.”

Ucapnya lalu memposting foto foto itu di media sosialnya, tentu saja semua orang segera memenuhi kolom komentar di postingan tersebut, ada yang memuji visual Lysandra semakin bersinar, ada juga yang memuji Lysandra karena menikah dengan Zavey.

“Dewi kita kembali setelah sekian lama tidak terlihat..”

“Orang kaya menikah dengan orang kaya, mereka bisa menjadi sultan..”

“Aku tidak sabar menunggu keturunan mereka..”

Lysandra tersenyum membaca komenan netizen yang memuji dirinya, ia bahkan meninggalkan jejak di komenan orang orang itu membuat mereka semakin menggila karena menganggap beruntung sudah di notice oleh Lysandra.

“Dia tidak sebaik itu, aku dengar dari temanku kemarin dia berbicara kasar.”

Lysandra menggeram melihat satu komenan yang mencoba untuk menyebar rumor buruk tentang nya atau lebih tepatnya fakta, namun tetap ia tak terima lalu memblokir akun itu, ia kemudian menutup ponsel nya dengan kasar lalu meletakkan nya di bawah bantal.

“Membuat suasana hatiku buruk saja!”

Gumam nya lalu memilih untuk keluar dari kamar, ia melihat sekeliling namun tak menemukan siapa pun disana, ia juga mengetuk kamar Jenna namun tak ada sahutan membuatnya memilih untuk turun ke bawah.

“Di mana semua orang?”

Gumam Lysandra namun tak lama ia mendengar suara gelak tawa dari halaman belakang membuatnya merasa penasaran, ia mengintip dari balik pintu terlihat Jenna duduk bersama asisten rumah dan tukang kebun.

“Benarkah bik? Ah aku rasa Zavey tidak seceria itu, sejak dulu yang aku tahu dia tidak banyak berbicara bahkan jika berbicara, hanya kata kata tajam yang keluar dari mulutnya.”

Ucap Jenna.

“Tidak, dulu setiap pulang sekolah, tuan Zavey selalu cerita dengan bibik, dan yang paling bibik ingat dia pernah bercerita baru saja mengajar seorang gadis bodoh yang hampir membuat kepala nya meledak.”

Ucap bik Surti, mendengar itu Jenna sontak terdiam.

“Itu aku bik.”

Ucap Jenna membuat yang lain nya terdiam seraya saling menatap, lalu tak lama Jenna tertawa membuat yang lain juga ikut tertawa.

“Ah seperti nya julukan gadis bodoh itu memang sudah melekat padaku.”

Ucap Jenna, namun seketika tawa mereka terhenti begitu melihat keberadaan Lysandra di belakang mereka, semua orang mulai beranjak dari duduk kecuali Jenna.

“Kak Lysandra? Kau mau keluar?”

Tanya Jenna melihat Lysandra yang berpakaian rapi, Lysandra menatap dirinya sepertinya ia lupa untuk mengganti pakaian nya namun mendadak ia ingin ke suatu tempat, Lysandra menganggukkan kepalanya membuat Jenna beranjak dari duduknya.

“Kakak mau pergi sendiri? Atau aku temani?”

Tanya Jenna namun Lysandra menolak, meskipun begitu Jenna tidak akan membiarkan Lysandra pergi sendirian jadi ia meminta supir menemani Lysandra takut saja jika Lysandra akan melakukan sesuatu pada dirinya.

Tempat yang Lysandra tuju adalah rumah mama papa nya, ia tiba tiba saja pulang ke sana setelah beberapa bulan menghilang.

“Mama.”

Ucap nya begitu melihat keberadaan sang mama di ruang tamu, Livy yang mendengar itu segera menoleh, ia terkejut melihat keberadaan Lysandra yang selama ini ia cari, Livy segera beranjak dari duduk nya lalu menghampiri Lysandra dan memeluknya.

“Lysandra, kamu kemana saja? Mama lelah mencarimu kemana mana!”

Tanya Livy, ia masih memeluk erat putri kesayangan nya itu.

“Aku…aku punya pacar ma, itu sebabnya aku kabur di hari pernikahan.”

Ucap Lysandra membuat Livy tak kuasa untuk menahan diri.

“Jadi maksudmu, kau kabur bersama pacarmu?”

Tanya Livy, Lysandra menganggukkan kepalanya membuat Livyana benar benar tidak bisa menahan amarahnya hingga membuat sebuah tamparan mendarat di pipi Lysandra dengan cukup keras.

Plak!

“Dasar bodoh! Kau tahu apa yang kau lakukan? Kau sudah menyinyiakan kesempatan untuk menjadi menantu keluarga Aelfdene!”

Pekik Livy benar benar kesal mendengar pernyataan Lysandra, sedangkan Lysandra hanya bisa diam seraya memegang pipinya yang memanas.

“Lalu sekarang, kenapa kau kembali?”

Tanya Livy, dan lagi lagi penjelasan Lysandra membuat Livy benar benar hilang akal.

“Pacarku berubah, dia terlilit hutang dan menghabiskan semua uang di rekening ku.”

“Lysandra!!!!!!!”

Pekik Livy mendorong tubuh Lysandra, ia benar benar marah pada putrinya itu bahkan Lysandra juga tak menyangka jika mamanya akan melakukan hal itu pada nya.

“Sekarang katakan, kau tidak sedang mengandung kan?”

Tanya Livy membuat Lysandra terkejut, bagaimana bisa mama nya tahu tentang hal itu? Apa jangan jangan Jenna yang memberitahu nya? Tapi tidak mungkin karena ia sudah meminta Jenna untuk tutup mulut, tidak ada yang boleh tahu tentang hal itu selain mereka berdua dan Jenna tidak akan mengingkari janji nya.

“Bagaimana mama bisa tahu?”

Tanya Lysandra seketika membuat tubuh Livy melemah, ia merosot ke lantai membuat Lysandra panik lalu menghampiri mama nya.

“Mama baik baik saja kan?”

Tanya Lysandra, Livy menatap Lysandra lalu mencengkeram kedua bahu putrinya itu dengan erat.

“Kau harus menyingkirkan bayi itu, dia tidak boleh hadir di perutmu!”

Ucap Livy seraya menarik tangan Lysandra namun Lysandra menolak lalu menepis tangan mama nya.

“Aku tidak bisa! Bayi ini satu satu nya cara agar aku tetap bisa tinggal di rumah Zavey.”

Ucap Lysandra membuat Livy mengerutkan keningnya, apa maksudnya tinggal bersama Zavey? Dan apa hubungan nya dengan bayi yang ia kandung?

“Apa maksudmu? Kau tinggal di rumah Zavey selama ini?”

Tanya Livy.

“Beberapa minggu ini aku tinggal dirumah Zavey, Zavey dan Jenna yang menyelamatkan ku dari Kevin, lalu aku meminta bantuan mereka untuk tetap tinggal di rumah mereka tanpa memberitahu siapapun, namun Zavey sepertinya keberatan dengan keberadaan ku di rumah nya, jadi aku memanfaatkan bayi ini untuk menarik simpati Jenna agar aku tetap tinggal di sana.”

Jelas Lysandra membuat Livy diam, jadi itu artinya Lysandra ingin mendekati Zavey?

“Artinya kau ingin memiliki Zavey?”

Lysandra mengangguk mendengar pertanyaan mama nya membuat Livy tersenyum lalu memeluk putrinya itu.

“Bagus, memang sudah seharusnya kau melakukan itu, tapi tenang saja kau tidak perlu khawatir, Zavey akan menikahimu karena pernikahan nya dengan Jenna hanya sementara bahkan mereka tinggal di kamar yang berbeda jadi..”

“Mereka satu kamar.”

Potong Lysandra membuat Livy terkejut.

“Kau yakin?”

Tanya Livy, Lysandra menganggukkan kepalanya.

“Tapi sepertinya Zavey hanya ingin membalaskan dendam padaku, aku yakin Zavey menyukaiku tapi ia hanya marah karena aku kabur di hari pernikahan.”

Jelas Lysandra.

“Aku melihat foto kelulusan kami di kamar Zavey, bukan kah itu artinya Zavey menyukaiku sejak lama?”

Jelas Lysandra lagi begitu melihat sang mama menatapnya bingung, mendengar itu Livy mengangguk seraya tersenyum, masuk akal, bisa saja itu yang terjadi.

“Jadi Jenna tahu kau hamil?”

Tanya Livy, Lysandra menganggukkan kepalanya.

“Lalu Zavey?”

Lysandra menggelengkan kepalanya.

“Aku hanya perlu mendapatkan Zavey kembali lalu aku akan menyingkirkan bayi ini.”

Ucap Lysandra menarik sudut bibirnya, Livy pun ikut tersenyum mendengar ucapan putrinya, sudah ia duga Lysandra memang mirip dengan nya.

Sedangkan Jenna yang tengah membersihkan beberapa barang yang tak terpakai di kamarnya sontak mengerutkan keningnya ketika melihat sebuah kotak yang ia temukak di dalam laci.

“Kotak apa ini?”

Gumam Jenna lalu membuka nya.

“Bukan kah ini foto foto yang ada di media sosial Zavey?”

Ia tersenyum lalu tatapan nya tertuju pada sebuah buku yang di rasa tidak asing.

“Bukankah ini buku ku? Kenapa bisa ada padanya?”

Gumam Jenna, ia segera memastikan jika buku itu memang miliknya dan benar saja buku itu memang miliknya.

“Jika selama ini dia menyimpan buku ku, artinya dia sudah tahu kalau aku menyukai nya sejak dulu?!”

Jenna menutup mulutnya, jujur saja ia sangat malu dengan isi buku itu, astaga bagaimana bisa ia menghadapi Zavey sekarang? Pasti pria itu sudah membaca semua isi buku nya.

“Pasti dia menertawakan ku selama ini!”

Gumam Jenna mengigit jarinya.

“Lebih baik aku pura pura tidak tahu saja!”

Ucapnya menyimpan kembali kotak itu ke dalam laci lalu duduk di tepi ranjang, mata nya kemudian tertuju pada sebuah foto yang terletak di atas meja, Jenna menghampiri foto itu lalu melepasnya dari bingkai.

“Aku buang saja!”

Ucap Jenna lalu berjalan keluar membawa foto itu, namun ketika akan memasukkan nya ke dalam tempat sampah, Lysandra tiba tiba muncul di hadapan Jenna.

“Jenna, aku membelikan beberapa pakaian untuk mu.”

Ucap Lysandra seraya menyerahkan sebuah paper bag pada Jenna, Jenna meraih nya lalu tanpa sengaja menjatuhkan foto itu dari tangan nya tanpa ia sadari.

“Bukan kah itu foto ku dan Zavey? Sialan!! Dia ingin membuangnya?”