Tuan! Nyonya Sudah Berubah.

"aleeta apa yang kau lakukan di sini,kenapa kau bersama nya?"tanya Liam menatap Gerald tajam.

"bukan urusan mu!"ketus aleeta tidak menghiraukan Liam.

"aleeta kau istriku tidak seharusnya kau makan malam bersama pria lain."ujar Liam dengan marah.

"kenapa kau marah Liam?aku belajar ini dari mu."jawab Aleeta menatap Laura dan Liam secara bergantian.

Liam tidak bisa menjawab apa apa karna memang dia juga sedang makan malam bersama Laura.

"jadi kamu cemburu?"tanya Liam tersenyum miring.

Bangun dari duduk aleeta berhadapan langsung dengan Liam.

"kau tidak se berharga itu dalam hidup ku Liam."ujar aleeta memperbaiki dasi Liam bahkan sedikit mencekik pria itu.

"aku tidak menyangka ternyata selama ini kau menghindari ku karna pria itu?ohh aku tau apa sekarang kau beralih profesi menjadi wanita murahan?"

cemburu yang terlalu berlebihan membuat Liam kehilangan kontrol atas dirinya sendiri.sedangkan aleeta yang mendengar hal itu hanya terkekeh lucu menatap Liam.

"kita impas bukan?aku seorang wanita murahan dan kau seorang gigolo"jawab Aleeta membuat Liam tidak bisa berkata kata.

"kau membela nya sampai segitunya?aleeta bahkan dia tidak seberapa dengan ku."ujar Liam menatap tajam aleeta.

"setidak nya dia tidak se brengsek dirimu."jawab Aleeta membalas tatapan tajam Liam.

"ALEETA!"

PLAK......

Liam memegang pipi nya tidak percaya,orang yang dulu selalu memuja nya kini malah menampar dirinya.orang yang dulu menatap nya penuh cinta kini hanya menatap penuh kebencian.liam bahkan bisa melihat aleeta yang tengah menatap ke arah nya dengan mata menyala nyala.

"aleeta kenapa kau sangat kasar?kak Liam apa kau baik baik saja?"

Laura langsung memegang tangan Liam dan menatap tidak percaya ke arah aleeta.

"sudah ku katakan jangan berteriak di depan ku,KAU TIDAK PUNYA HAK ATAS ITU LIAM."

Gerald langsung memegang bahu aleeta dan mengusap punggung wanita itu"sudah,kendalikan emosi mu."

Amarah Liam semakin terbakar melihat tangan Gerald bertengger di bahu mulus aleeta,menyentak tangan Laura dari tubuh nya.dia menunjuk ke arah aleeta_

"ternyata selama ini aku salah menilai mu,kau tidak lebih baik dari laura aleeta seharusnya dulu aku tidak menikahimu."

"memang seharusnya begitu,kenapa dulu kau tidak menikahinya saja kenapa kau malah menikahi ku hah."teriak aleeta dengan amarah meledak ledak.

dengan hidung kempas kempis aleeta menatap Liam sayu"Liam ayo bercerai dengan baik baik."

"sampai kapan pun aku tidak akan menceraikan mu aleeta,camkan itu."sentak liam langsung pergi dari sana bahkan meninggalkan Laura sendirian.

"kak Liam...tunggu aku...kak Liam.."teriak Laura mengejar Liam.

Brugh.....

Tubuh aleeta langsung ambruk di lantai,dia menyugarkan rambut nya dan menatap kepergian liam.

"aleeta,apa kau baik baik saja?"

"apanya yang baik baik saja, pria itu sudah gila dia tidak mencintai ku tapi tidak mau bercerai.gerald aku hanya ingin lepas dari pernikahan memuakkan ini."ujar aleeta benar benar pusing.

"aku juga bingung dengan pemikiran suami mu itu.tapi kita harus pergi sekarang aku merasa ada yang sedang mengawasi kita."ajak Gerald langsung membimbing aleeta dan mengajak nya pulang.

******

Akhhhhh.....

"sialan...sialan... sialan... mulut sialan kenapa aku harus mengatakan itu pada nya tadi."

Liam menendang mobil nya dengan marah dan menampar diri nya sendiri,cemburu yang berlebihan membuat mata Liam buta dan kehilangan kendali atas dirinya.

"kak Liam...hah...hah...kenapa kau meninggalkanku."tanya Laura memegang lutut nya yang sakit akibat berlari.

"ck."berdecak kesal Liam langsung masuk ke dalam mobil nya tanpa menghiraukan Laura.

Tak ingin di tinggal lagi Laura juga langsung masuk ke dalam mobil,dia tidak berani berbicara satu katapun dengan liam.laura hanya memperhatikan wajah Marah pria itu.

"aleeta tidak peduli seberapa besar kak Liam peduli padamu karena pada akhirnya akulah yang akan menjadi istri kak liam.hanya butuh lima bulan lagi semua yang menjadi milik mu akan menjadi milikku."batin Laura tersenyum miring.

"Ali...cari tau kenapa aleeta berada di restoran xxx tadi."perintah Liam menghubungi Ali.

"baik tuan."

"kak Liam kenapa kamu sekarang sangat peduli dengan aleeta,bukannya dulu kamu mengabaikan nya?"tanya Laura memainkan jarinya sendiri gugup.

"aku tidak peduli dengan nya,aku hanya tidak ingin dia mempermalukan ku."jawab Liam meremas setir mobil saya bayangan aleeta tertawa dengan Gerald menari di benak nya.

"kenapa aku harus marah begini,aku tidak mencintai aleeta.terserah dia mau melakukan apa aku tidak peduli."batin Liam tapi beda lagi dengan pikiran nya yang selalu tertuju pada aleeta.

"aku pikir kau mencintai nya,bahkan tidak mau bercerai!"ujar Laura lagi.

Liam tidak menjawab apa apa lagi,dia sibuk menyetir dengan mata lurus ke depan.

"kak Liam turunkan aku di sana saja"ujar Laura menunjuk ke depan.

tanpa mengatakan apa apa lagi Liam langsung berhenti dan menurunkan Laura,setelah itu dia langsung pergi begitu saja.

Drttttttt....

"hmmmm?"

"(hari ini adalah hari ulang tahun nyonya tuan,dan Gerald merayakan pesta itu di restoran yang sama dengan anda.)"beritahu Ali di sebrang sana.

"jadi dia ulang tahun hari ini dan aku malah membentak nya tadi?"batin Liam merasa sangat menyesal.

"booking restoran terbaik untuk ku besok sore."ujar Liam akan mengajak aleeta makan bersama.

"(tuan kami juga menemukan informasi tentang kejadian anda saat berumur 10 tahun!)"

"apa?kau berhasil?siapa gadis itu"

"(dia seorang gadis desa,tapi tuan sayang nya perempuan ini sudah mati sebelum saya datang ke tempat nya.)"

"apa tio yang melakukan ini semua?"tanya Liam meremas ponsel nya marah.

"(benar,ada bekas tembakan kepala gadis itu dan juga cara membunuh nya sama seperti tuan besar.)"

Liam langsung mematikan sambungan telponnya dan memejamkan mata lelah,kenapa hidup nya selalu di hantui oleh iblis berkedok ayah itu.

HAPPY READING SEMUA ❤️💗.