NovelToon NovelToon
ASMARA CINTA DUA TITISAN GHAIB

ASMARA CINTA DUA TITISAN GHAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horror Thriller-Horror / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:29.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Dewi Ular Seosen 3

Angkasa seorang pemuda yang sudah tak lagi muda karena usianya mencapai 40 tahun, tetapi belum juga menikah dan memiliki sikap yang sangat dingin sedingin salju.

Ia tidak pernah tertarik pada gadis manapun. Entah apa yang membuatnya menutup hati.

Lalu tiba-tiba ia bertemu dengan seorang gadis yang berusia 17 tahun yang dalam waktu singkat dapat membuat hati sang pemuda luluh dan mencairkan hatinya yang beku.

Siapakah gadis itu? Apakah mereka memiliki kisah masa lalu, dan apa rahasia diantara keduanya tentang garis keturunan mereka?

ikuti kisah selanjutnya.

Namun jangan lupa baca novel sebelumnya biar gak bingung yang berjudul 'Jerat Cinta Dewi Ular, dan juga Dunia Kita berbeda, serta berkaitan dengan Mirna...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Lima

"Aku mengerti apa yang sedang kau fikirkan. Ini akan sulit baginya, dan aku percaya jika kau dapat membantunya untuk memahami tentang siapa dirinya," sosok yang tak lain adalah adalah Dewi Asri mencoba meyakinkan pria itu jika dirinya satu-satunya pria yang tepat untuk Dewi Pandita.

Angkasa merasakan sedikit angin surga saat mendapatkan kepercayaan dari sosok itu untuk menjadi pelindung Dewi Pandita, setidaknya restu telah didapatnya.

"Terimakasih, aku akan mencoba menjadi yang terbaik padanya, terimakasih atas restumu, dan ini merupakan sebuah penghormatan bagiku," Angkasa tampak bersemangat.

"Uhuuuk," Dewi Pandita terbatuk, dan dengan secepat kilat, sosok itu menghilang begitu saja.

Dewi Pandita membuka kedua matanya. Rasa sakit dibagian kepalanya mulai mereda, dan ia melihat Angkasa yang berdiri tak jauh dari hadapannya.

Pria itu menatap sekelilingnya, lalu melihat sang nenek sudah menghilang dari pandangannya.

Angkasa menghela nafasnya dengan berat, lalu menghampiri sang gadis.

Ia meraih keris yang terselip dipinggangnya lalu melubangi kelapa muda tersebut dengan mudahnya. Ia memasukkan daun bidara kedalamnya beserta buahnya.

Kemudian ia membacakan mantra dan doa, lalu meniupkannya kedalam air kelapa muda tersebut, dan mengambil buah bidara dari dalam kelapa menggunakan kerisnya.

Setelahnya, ia memberikannya kepada sang gadis yang menatapnya dengan sangat dalam.

"Makanlah, ini membantumu untuk segera pulih," ucapnya dengan lembut. Jika sikapnya.seperti ini, maka pria itu akan terlihat sangat manis.

Akan tetapi, ia terkadang menjengkelkan, dan terkadang penuh pesona, sehingga membuatnya sangat bingung.

Dewi Pandita memakan buah bidara itu melalui ujung keris. Saat menyentuh bibirnya, sebuah getaran yang tak biasa terjadi padanya. Ia merasakan sebuah energi masuk kedalam tubuhnya.

Sang gadis mengunyah buah tersebut dengan cepat, lalu menelannya.

Setelah itu, Angkasa memberikan buah kelapa yang sudah ia mantrai dan memberikannya pada sang gadis.

"Minumlah." ia mengulurkan kelapa muda itu kepada Dewi Pandita.

Dan masih dalam keadaan patuh, sang gadis menerimanya, lalu meneguknya hingga kandas.

Benar saja, tubuhnya kembali segar dan penuh semangat. Rasa sakit yang dialaminya tak lagi dirasakannya.

"Aku sudah merasa lebih. Terimakasih untuk semuanya, Pak," ucapnya dengan jujur dan tulus.

"Ya," jawab Angkasa datar. Mungkin ia tak akan memaksa lagi jika sang gadis tetap ingin memanggilnya dengan sebutan 'Pak'.

Dewi Pandita menatap langit yang mulai tampak meredup. "Sepertinya kita harus melanjutkan perjalanan, sebelum hari semakin gelap," ucapnya dengan lirih. Ia mencoba menghormati sang pria sebagai penunjuk arah, dan tak ingin lagi tersesat jika dalam kondisi gelap.

"Apakah kamu sudah merasa baikan?" ia tampak mengkhawtirkan kondisi sang gadis.

"Tenang saja, Pak. Aku akan baik-baik saja," jawabnya cepat. Ia beranjak bangkit, lalu menyapu pandangannya kesegela arah.

Angkasa mulai merencanakan rute yang akan mereka lewati, dan setidaknya sudah berada dibawah pohon durian yang tumbuh hampir dekat dengan jalan utama.

Mereka memulai perjalanan mereka tanpa merasa lelah.

Sinar mentari mulai redup, dan mereka mulai mendaki. Keduanya berjalan beriringan, ada sedikit rasa canggung yang membuat mereka saling diam, namun hati mereka dipenuhi debaran yang tidak dapat diungkapkan.

"Em, Dita," Angkasa mencoba mencairkan kebekuan mereka. Dimana rasanya akan begitu lelah dan lama jika tanpa bercerita saat melakukan sebuah perjalanan.

"Ya,"

"Maaf, jika bertanya tentang hal pribadi." pria itu berjalan dengan mensejajarkan langkahnya terhadap si gadis. "Apakah kamu memiliki kriteria tentang seorang pria yang ingin menjadi pasanganmu?"

Deeeegh

Jantung sang gadis serasa ingin lepas. Bagaiamana tidak, selama ini ia tidak pernah memikirkan tentang hal itu.

"Setidak harus lebih tampan dari papaku, dan juga lebih mapan. Memiliki cinta yang luas seperti papa untuk ibuku," jawabnya dengan mantap.

Seketika Angkasa terdiam saat mendengarkan jawaban sang gadi incarannya.

"Hah? Lebih tampan dari papamu? Emangnya papamu tampan?"

Dita menoleh ke arah sang Dekan, lalu berkacak pinggang. "Papaku orang tertampan dari semua pria yang pernah kutemui," ucapnya dengan mantap.

Angkasa mengerutkan kedua alisnya. Lalu mencebikkan bibirnya. "Jangan kepedean, Papaku juga jauh lebih tampan," pria itu tak mau kalah untuk membanggakan sang papa.

"Hello, Pak Dekan. Bapak ngomong gitu karena belum pernah ketemu dengan papaku. Dia memiliki dua manik biru dimatanya. Tubuh kekar, hidung bangir, dan pastinya dia sangat tampan dalam deskripsiku," Dita tak ingin kalah dalam debatnya.

"Yaelllah. Sudah saya bilang, papaku juga jauh lebih tampan. Mata teduh, hidung bangir, bersikap lembut, dan tentunya aku juga memiliki ibu yang sangat cantik dan tidak tertandingi,"

Dita semakin kesal. Ia merasa hidupnya sangat kacau ketika harus berdua ditebing jurang dengan pria yang sangat menyebalkan. Bukankah baru semenit yang lalu mereka saling bersikap manis?

Lalu saat ini kembali bagaikan Tom and Jerry.

"Bapak kira hanya ibunya bapak saja yang cantik? Ibuku juga cantik," Dita kembali tersulut emosinya.

"Mana saya percaya,"

"Kalau gak percaya lihat saja langsung ke rumah saya," sahut Dita cepat.

"Wah, boleh juga tuh. Nanti saya sekalian bawa orangtua saya,"

Dita tercengang. "Buat apa bapak bawa kedua orangtua bapak? Buat bandingin ketampanan mereka dan kecantikannya gitu.

"Buat lamar kamu sekalian,"

"Hah?!" Dita mengangakan kedua mulutnya. Rasanya ia ingin meninju sang Dekan saat ini juga.

"Pak, saya masih kecil, saya mau lanjut pendidikan, dan tidak ada dalam kamus saya nikah muda,"

"Ya, tidak apa, saya akan tunggu kamu sampai mau menikah,"

"Sempat bapak udah ketuaan, kalau nungguin saya,"

"Gak apa, saya rela,"

"Pa--"

Cuuup

Pria itu menghentikan ucapan sang gadis dan tanpa permisi mengecup bibirnya.

Deeeeegh

Kembali jantung sang gadis tak karuan. Degupannya semakin kencang.

Namun anehnya, mengapa ia diam saat pria itu kembali mencuri kecupan keduanya.

Suasana hening. Hanya nyanyian suara burung yang terdengan saling bersahutan.

Pria itu melepaskan kecupannya. Dadanya bergemuruh, dan ia juga tidak tahu mengapa senekad itu.

"Maafkan aku. Semua tidak terkendali, namun apa yang kukatakan adalah benar, aku mencintaimu, sejak pertama kali bertemu, dan itu hadir begitu saja,"

Dita merasa sangat syok. Sebab sang Dekan yang menyerangnya dengan kecupan dadakan dan kalimat yang ia utarakan merupakan ungkapan hatinya yang begitu sangat dalam.

Sang gadis membuang wajahnya untuk tidak memandang pria itu.

Dengan wajah merah padam, ia melanjutkan perjalanannya dan berdiam diri sepanjang jalan.

Langit mulai meremang, lembayung jingga menggantung dilangit senja, memberikan warna yang merona, tak ubah seperti perasaan sang gadis.

Jika ia tak menyukai sang pria, lalu mengapa hanya pasrah saat kecupan itu mendarat dibibirnya? Ah, dasar bocil.

~Jawaban dari sebab Mirna yang menyegel Rey digoa karena Si Rey pernah cinta mati ma si Mirna dan pengen perkaos waktu disungai🤧

1
Ayu Putri
Dita blm tau aja nanti yg datang ngelamar org tua angkasa
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana
ya kalau gak langsung bertemu mau ngapain lagi kak, masa iya mau surat2an dulu 😂🏃‍♀️🏃‍♀️
kedua orang tuanya langsung bertemu biar bisa langsung nikah trus tamat, soalnya kak Siti mau fokus ke begu ganjang 😙😙
Tita Rosita
waahh ternyata afa novel silsilahnya thor..berarti harus ke novel pertama dulu biar nyambung
kinoy
satria&Kenzo rekan bisnis
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hey aku udah baca novel itu tapi kok lupa🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
santai dita santai, gausa sedih galau galau😎aku ramal....jodoh kamu angkasa
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana: 👏🏻👏🏻👏🏻 waaah kakak peramal ternyata, kereeennnn 😍
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
adisti knp g kmu aja yg bilang knp hrus dr nenek nya
aduhh knp g di jelasin sih kannksihan dita nya klo kek gtu ya kann
FiaNasa
aaduh satria...jgn bilang putramu yg satu ini udah bangkotan,,,semua ciwi² dikampus naksir berat Lo ma angkasa
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana
tinggi bener tu ular 🐍, tinggian ularnya sama Dita kurasa 🙄🤔
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana: Yoi mbak sist.. 🙄 duwur yoo
Siti H: ada yang setinggi pohon kelapa... itu kejadisnnya di kampung suami, pas nyari kepiting bakau, tapi kobra yang hitam, pulang lerumah sampai demam seminggu...
total 6 replies
Ayu Putri
buseettt angkasa udh bangkotan GK tuuhh/Joyful//Joyful//Joyful/
Reni
Alhamdulillah jadi Dita bakal normal ya wujudnya
Tiah Fais
lanjut ka
Endah SR
wahhh mirna gercepp bgt 😍
Reni
yaaaa yaaaa yaaaa Yoo pasti diterima to 😅😂🤣 kalo tau itu Dita bang angkasa bakalan langsung minta dinikahin itu hhhhhh
E Irena R
rey sma mirna ini ada di cerita novel yang judulnya apa min?
Siti H: Kuntilanak pemakan janin dan Mirna
total 1 replies
V3
Angkasa gak tahu ja klu putri sahabat ayah nya itu yaa si Dita ,,,, dn ibu nya saat ini yaaa mau menemui si Dita 🤣🤣🤣🤣
V3
gegara cemburu jd kelewat ruangan Oma nya di rawat 🤦🤣
V3
lagian si Adisty ngapaaah pula ngomong nya bgtu ,,, bikin Dita cemburu ja sich ,,, tinggal ngomong di bawa sama ibu nya githu Loch , apa susah nya sich 🤦🤦🤦🤣🤣🤣
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahhh keren ini perjalanan cinta yg agak2 rumit dan di paksa 🤣🤣🤣🤣
V3
kak Siti ,,,, klu ayah nya si Mirna siapa dach nama nya ,, lupa aku ❓🤔
Dia itu klu gak salah yg tinggal di rumah kosong yg dekat dg rumah orang tua nya Satria yaa , kak ❓🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!