NovelToon NovelToon
Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Pembunuh Bayaran Terlahir Kembali Jadi Gadis Desa Yang Bodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Time Travel / Sistem
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dayucanel

Tang Qiyue adalah seorang pembunuh bayaran nomer satu, dijuluki "Bayangan Merah" di dunia gelap. Di puncak kariernya, dia dikhianati oleh orang yang paling dia percayai dan tewas dalam sebuah misi. Saat membuka mata, dia terbangun dalam tubuh seorang gadis desa lemah bernama Lin Yue di Tiongkok tahun 1980.

Lin Yue dikenal sebagai gadis bodoh dan lemah yang sering menjadi bulan-bulanan penduduk desa. Namun setelah arwah Tang Qiyue masuk ke tubuhnya, semuanya berubah. Dengan kecerdasannya,kemampuan bertarungnya, dan insting tajamnya, dia mulai membalikkan hidup Lin Yue.

Namun, desa tempat Lin Yue tinggal tidak sesederhana yang dia bayangkan. Di balik kehidupan sederhana dan era yang tertinggal, ada rahasia besar yang melibatkan keluarga militer, penyelundundupan barang, hingga identitas Lin Yue yang ternyata bukan gadis biasa.

Saat Tang Qiyue mulai membuka tabir masalalu Lin Yue, dia tanpa sadar menarik perhatian seorang pria dingin seorang komandan militer muda, Shen Liuhan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayucanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Side Story:Masa Kecil Lin Yue, Bayangan yang Dilahirkan

Lin Yue tidak lahir di keluarga yang penuh kasih. ia lahir di lorong-lorong sempit di kota besar, di sebuah panti asuhan yang kumuh, tempat di mana kelaparan dan kekerasan adalah makanan sehari-hari. Bayi-bayi menangis kelaparan, anak-anak saling mencuri untuk bertahan hidup, dan para pengurus lebih peduli pada uang sumbangan daripada nasib anak-anak di bawah atap yang sudah rapuh itu.

Ibunya meninggalkannya sejak bayi, dan ayahnya kalau ia memang pernah ada kenapa tidak pernah muncul dalam kehidupannya. Nama Lin Yue bahkan bukan pemberian keluarganya, melainkan nama acak dari daftar nama panti yang diberikan saat ia ditemukan dalam kardus di depan pintu.

Lin Yue kecil tumbuh menjadi gadis pendiam. Ia selalu duduk di sudut ruangan, matanya tajam mengamati sekitar. Ia tidak pernah menangis seperti anak-anak lain. Ia tidak memohon makanan, ia hanya memperhatikan. Ia belajar dengan cepat bahwa siapa pun yang lemah akan diinjak, siapa pun yang terlalu percaya akan dikhianati.

Usianya baru sembilan tahun ketika ia pertama kali mencuri makanan untuk bertahan hidup. Tangannya kecil, tapi gerakannya cepat. Ia tahu kapan harus berlari, kapan harus bersembunyi. Di usianya sepuluh tahun ia pertama kali menusuk tangan penjaga yang memukul temannya di panti. Ia bertahan, karena ia tidak tahu cara lain untuk bertahan hidup.

Malam itu, saat ia duduk sendirian di atap panti, seseorang memperhatikannya dari kejauhan. Seorang pria berpakaian hitam, berdiri diam dalam kegelapan. Matanya tajam, senyumnya dingin.

"Kau cepat, lincah, dan tidak takut darah," Apa kau mau makan setiap hari? Apa kau ingin hidup lebih lama dari mereka?"

Lin Yue kecil menatapnya tanpa emosi. Ia tahu, pria ini berbahaya. Tapi ia juga tahu, ini adalah satu-satunya jalan keluar dari kehidupan tanpa masa depan ini.

"Aku mau," jawabnya pelan, tapi tegas.

Dan di sanalah pekerjaannya dimulai.

Lin Yue dilatih sejak kecil oleh organisasi rahasia yang merekrut anak-anak yatim piatu untuk dijadikan pembunuh bayaran. Mereka menamai tempat itu "kandang bayangan". Di sana anak-anak dilatih bukan untuk belajar membaca, tapi untuk mengenali racun, membongkar senjata, melumpuhkan musuh dalam sepuluh detik.

Ia diajari cara berlari tanpa suara, cara menyembunyikan nafas, cara membunuh dengan cepat. Setiap malam, ia berlatih dengan pisau yang lebih besar dari tangannya sendiri.

Setiap pagi, ia bangun dengan tubuh penuh luka. Jika ia gagal, hukumannya adalah lapar atau luka baru.

Tidak ada kasih sayang. Tidak ada pelukan. Hanya evaluasi, ujian, dan darah.

Ia tidak punya keluarga, tidak punya teman. Anak-anak lain adalah saingan. Satu-satunya yang ia kenal hanyalah perintah.

Ia diberi nama kode: Bayangan Merah.

Merah karena darah. Bayangan karena ia tak pernah terlihat, tak pernah tertangkap.

Ia tumbuh menjadi pembunuh yang sempurna. Dingin, efisien, tanpa rasa. Para pelatihnya bangga, para atasannya takut. Ia adalah legenda dalam organisasi, bahkan sebelum ia genap lima belas tahun.

Namun jauh di dalam hatinya yang terkubur, ada bagian kecil yang selalu bertanya. Apakah aku pantas hidup seperti ini?

pertanyaan itu mengendap selama bertahun-tahun, terpendam oleh suara jeritan targetnya, dan bisikan perintah di telinganya.

Hingga suatu hari, pada misi terakhirnya, ia dijebak.

Misi itu tampak sederhana. Membunuh target politik di kota pelabuhan. Tapi saat ia menyelinap masuk, ledakan terjadi. Ia pingsan, dan saat sadar ia sudah berada di dunia yang berbeda, tubuh yang berbeda, dan waktu yang berbeda.

Ia bangun ke tahun 1980. Di tubuh seorang gadis desa yang lemah dan tak dikenal.

Awalnya, ia mengira ini adalah hukuman. Tapi perlahan, ia menyadari, ini adalah kesempatan.

Untuk pertama kalinya, ia tidak mendengar perintah. Tidak ada suara di radio. Tidak ada pelatihan pagi hari. Tidak ada darah yang harus ditumpahkan. Hanya suara ayam, langkah kaki penduduk desa, dan aroma nasi dari tungku dapur.

Ia tidak langsung berubah. Ia masih curiga, masih waspada. Tapi saat ia melihat senyum polos Yuhan, dan tatapan tulus Shen Liuhan, dan sapaan hangat tetangga di desa hatinya yang beku mulai mencair.

Dan akhirnya, untuk pertama kalinya, ia mendapat jawaban atas pertanyaan lamanya.

"Ya. Aku pantas hidup. Tapi bukan sebagai Bayangan Merah."

Ia pantas hidup sebagai Lin Yue. Sebagai seorang manusia.

Masa lalu itu membentuknya, tapi tidak lagi mendefinisikan siapa dia sekarang. Dan itulah kenapa ia begitu keras melindungi keluarganya. Karena bagi Lin Yue, rumah yang ia miliki sekarang adalah sesuatu yang tak pernah ia dapatkan sejak kecil.

Sesuatu yang akan ia pertahankan dengan seluruh hidupnya. Sesuatu yang membuat Bayangan itu akhirnya berubah menjadi cahaya.

Lin Yue tidak pernah melupakan rasa dingin dari lantai batu panti, atau rasa logam dari darah pertamanya. Luka-luka itu tak tampak di permukaan tubuhnya kini, namun bekasnya tertanam dalam seperti bayangan yang tak bisa dihapus.

Namun di dunia barunya, ketika pagi hari menyapanya dengan sinar mentari yang hangat, ketika tangannya sibuk menumbuk jagung atau menanak nasi untuk orang-orang yang ia pedulikan, ia merasa cukup. Bukan karena hidup ini mudah atau jauh dari itu. Tapi karena untuk pertama kalinya, ia bisa memilih jalannya sendiri.

1
Andira Rahmawati
kerennnn👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
kereeeeennnnnn
Widia💙
bukannya dia punya sistem too.. kok ga ada kabarnya sekarang
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!