bagaimana jadinya jika putri seorang pengedar narkoba terpaksa harus bersembunyi dipesantren karna bandar narkoba terobsesi kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab31
Ning Salwa mengemas semua barang barang nya ,lusa ia akan berangkat kekairo hanya dia sendiri tanpa Gus Zai.
Ia bertekad akan melanjutkan mimpi mimpinya walaupun tanpa Gus Zai disisi ya.
Kairo adalah kota impianya dari dulu, ketika mendapat kabar kalau dia lulus lewat jalur beasiswa ia sangat senang terlebih ia lulus dengan Gus Zai.
Ketika ia membuka lemarinya ,terlihat seisi lemari sesak dengan barang barang pemberian Gus Zai kepadanya.
Ia lalu mengeluarkan barang barang itu dan berniat mengembalikan semuanya kepada Gus Zai.
Baginya menyimpan barang barang pemberian laki laki itu hanya akan mengorek luka lama.
Sementara Gus Zai yang baru saja tiba dari mengajar mengerenyitkan alisnya melihat beberapa paperbaq yang dibawa beberapa santri kerumahnya.
" Kalian bawa apa?"
" Ini Gus titipan dari Ning salwa"
Gus Zai menerima paper bag itu dan melihat beberapa boneka,jam,tas,sampai mukena yang ia ingat pernah ia berikan kepada Ning Salwa.
Ia mengusap wajahnya kasar,ada perasaan bersalah dalam dirinya,tapi ia tidak bisa terima Ning Salwa mengembalikan barang barang ini.
○ Padahal ia ikhlas memberikan semua barang ini kepada Ning Salwa,namun dilain sisi ia juga mengerti kalau Ning Salwa mengembalikan barang barang pemberian nya sebagai bentuk rasa sakit hatinya.
" Kalian ambil saja semuanya,jangan lupa bagi ke yang lain"
" Serius Gus?"
" Ini barang barang mahal Lo"
" Kalian mau atau tidak"
" Kami mau Gus"
"Ya sudah kalian balik kekelas kalian jangan lupa belajar"
" Baik,Gus. Assalamualaikum"
" Waalaikum salam"
_______
Sementara dipulau saat air laut surut Risa mencari keram untuk dijualnya kepengepul.
Mencari keram dan nelayan adalah sumber mata pencaharian warga dipulau ini.
Dibawa sinar matahari yang terik Risa berusaha mencari keram walau sesekali ia harus terjatuh karna kehilangan keseimbangan tubuhnya.
"Hati hati sayang mama bantu kamu ya,mama juga mau iku nyari"
"Ngak usah ma,Risa aja sudah jatuh beberapa kali,apalagi mama yang tubuhnya lebih gemoy dari pada aku pasti mama akan sering terjatuh"
"Baiklah kalau begitu nak,mama akan pulang memasak sesuatu untuk mu"
Risa tersenyum penuh arti kearah mama sita.
Mama sita pun merotasi dirinya menjauh dari putrinya yang masih berjuang mencari keramnya.
Tanpa Risa sadari seorang pemuda yang kapalnya baru saja menepi ditepi pantai.
Diam diam memotret wajahnya yang terkena sedikit lumpur.
Pria itu menyungingkan senyum melihat gambar perempuan itu dikameranya,meskipun dibawa terik matahari yang menyilaukan tapi wajah perempuan itu seperti bersinar.
Untuk yang ketiga kalinya pria itu mengambil fokus dan siap untuk memotret Risa.
Namun Risa menyadari hal itu dengan segera ia menghentikan aktivitasnya dan bergegas berjalan kearah pria itu.
"Hey kau mengambil gambar ku secara diam diam,itu namanya tidak sopan"ucapnya dengan nada tinggi.
Namun pria itu tersenyum kearah Risa seolah tidak terprovokasi sama sekali.
" Nona percaya dirimu sangat tinggi sekali,aku mengambil gambar laut bukan mengambil gambar wajahmu"
" Bohong,aku tau anda sedang berbohong"
" Tenanglah nona, saya tidak meminta anda untuk percaya dengan saya"
"Sini kameranya saya akan hapus foto foto saya"
Ketika Risa berusaha untuk meraih kamera itu ditangan laki laki itu,tubuh Risa seakan kehilangan keseimbangan hingga tubuhnya bersandar pada bidang dada laki laki itu.
Netra mereka saling mengunci Hinga sekian detik hingga akhirnya risa tersadar.
"Astagfirullah Al Adzim,ampuni aku ya Allah,hamba tidak sengaja"
Pria itu merasa aneh dengan kelakuan Risa,saat Risa berjalan menjauh darinya ia mengekori perempuan itu.
"Hey nona mau kemana, kita belum kenalan"
Risa tidak bergeming ia tetap berjalan langkahnya semakin cepat,ia merasa sangat berdosa karna telah berpelukan kepada laki laki yang bukan mahram nya.
"Nama aku Alex"
Risa tidak menghiraukannya,ia terus berjalan menghindari pria itu.
" Hey nona berhentilah aku hanya ingin berkenalan dengan mu"
Sampai akhirnya Alex menyerah, Alex maharta adalah seorang fotografer serta pelukis yang terkenal yang datang kepulau terpencil ini untuk mencari objek lukisan dan fotonya.
" Hmm gadis yang keras kepala dan aku suka itu"
" Tuan apakah kita langsung kevilla saja"
Alex menoleh kesumber suara.
" Tidak aku masih ingin lihat lihat dulu"
" Baiklah Tuan"
" Hugo siapa perempuan tadi,aku sudah tiga kali kesini dan baru kali ini aku melihat dia"
" Oh dia Arisa penduduk baru dipulau ini"
" Penduduk baru ya" ucapnya dengan nada ketertarikan.
" Berapa lama Tuan disini?"
" Sepertinya aku akan lebih lama tinggal disini" ujarnya dengan sebuah senyuman terbit dibibirnya.
semoga risa bisa jujur sama gus tetang semuanya
kamu harus cerita risa semua yg menimpa keluarga kamu sama zai
pasti bisa ngajk risa plng