NovelToon NovelToon
Alea Dan Mafia Dingin

Alea Dan Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Persaingan Mafia / Trauma masa lalu
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Alea Permata Samudra, atau yang akrab di sapa Lea. Gadis cantik dengan kenangan masa lalu yang pahit, terhempas ke dunia yang kejam setelah diusir dari keluarga angkatnya. Bayang-bayang masa lalu kehilangan orang tua dan mendapatkan perlakuan buruk dari keluarga angkatnya.

Dalam keterpurukannya, ia bertemu Keenan Aditya Alendra, seorang mafia kejam, dingin dan anti wanita. Keenan, dengan pesonanya yang memikat namun berbahaya, menawarkan perlindungan.

Namun, Lea terpecah antara bertahan hidup dan rasa takut akan kegelapan yang membayangi Keenan. Bisakah ia mempercayai intuisinya, atau akankah ia terjerat dalam permainan berbahaya yang dirancang oleh sang mafia?

Bagaimana kehidupan Lea selanjutnya setelah bertemu dengan Kenan?

Langsung baca aja kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Taman indah

Di sebuah taman yang sangat indah, dengan udara sejuk menyelimuti sekelilingnya. Pohon apel dan jeruk tumbuh subur, buahnya menggantung lebat, memancarkan aroma manis yang menyegarkan.

Di tengah taman, sebuah danau kecil dengan air jernih berkilauan, memantulkan sinar matahari lembut. Dan taman bunga yang bermekaran dengan warna-warni cerah, menciptakan lukisan nyata yang sangat indah dipandang mata.

Di bawah naungan pepohonan, seorang gadis cantik bak putri duduk santai di ayunan. Gaun putihnya melambai lembut tertiup angin, Mahkota bunga menghiasi rambutnya yang tergerai rapi, menambah pesona alami yang memancar dari dirinya.

Matanya yang jernih tertuju pada kupu-kupu warna-warni yang beterbangan dan hinggap di kelopak bunga.

Tiba-tiba, dua cahaya putih sangat terang muncul dari hadapannya. Gadis itu spontan menutup wajahnya dengan tangan, menghindari silau tajam yang menembus matanya.

Setelah beberapa detik, cahaya itu perlahan meredup dan menghilang. Gadis tersebut menurunkan tangannya perlahan, matanya membulat penuh takjub saat melihat dua sosok bersinar tersenyum hangat sambil melangkah pelan mendekatinya.

Dengan hati berdebar gadis cantik itu bangkit dari ayunan dan berlari kecil menyambut keduanya.

“Mama, Papa? Lea rindu,” ucapnya pelan, suara bergetar dan mata berkaca-kaca saat memeluk erat wanita paruh baya yang anggun mengenakan gaun putih panjang yang menyentuh rumput.

Sedangkan sosok pria paruh baya disampingnya berpakaian serba putih yang berkilau, sedang mengelus lembut rambut Lea yang tergerai dalam pelukan sang wanita.

“Kami juga sangat merindukanmu, sayang,” jawab wanita tersebut dengan lembut, sambil membalas pelukan hangat Lea.

Beberapa saat kemudian keduanya meleraikan pelukannya, Lea menatap keduanya dengan perasaan masih tak percaya, dengan air mata haru masih mengalir di pipi mulusnya.

Wanita tersebut dengan lembut menghapus air mata Lea dengan lembut sambil berkata.

"Sayang, kita duduk di sana yuk," tunjuknya pada sebuah bangku panjang berwarna putih yang terletak tak jauh dari ayunan Lea sebelumnya.

Lea mengangguk pelan lalu melangkah beriringan dengan posisi Lea di tengah-tengah menggandeng tangan keduanya, mereka melangkah ringan menuju bangku tersebut.

Lea duduk di tengah keduanya, tangannya masih mengemgam erat kedua tangan orang tuanya, seolah takut kehilangan jika Lea melepasnya.

"Ma, Pa, kenapa kalian bisa ada disini? Bukankah kalian sudah meninggal?" tanya Lea penasaran, sekaligus bahagia karena bisa bertemu lagi dengan kedua orangtuanya.

"Hm, ini memang tempat kami tinggal sayang," jawabnya dengan senyum hangat masih menghiasi bibirnya.

"Hah, maksudnya ini di surga ya? berarti ... Lea juga sudah meninggal dong?" ujar Lea dengan mata membulat tak percaya.

Kedua orang tuanya menggeleng pelan sambil tersenyum kecil.

"Kamu sedang berada di alam bawah sadar sayang, kamu masih hidup," jawab sang Papa dengan menyentil pelan hitung mancung putrinya.

"Aw," rintih Lea pelan sambil mengusap hidungnya sendiri.

"Jadi Lea masih hidup? Dan ini hanya mimpi?" lanjut Lea dengan wajah polosnya.

"Ia sayang, kamu masih hidup, apa kamu tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya," tanya sang Mama.

Lea menggeleng pelan." Tidak Ma, tiba-tiba saja Lea ada di sini, di taman indah ini," jawab Lea jujur.

"Coba kamu pejamkan matamu, lalu coba ingat apa yang terjadi sebenarnya," ujar Papanya.

Lea menganguk pelan lalu memejamkan matanya perlahan, tak berapa lama ia kembali membuka matanya. lalu menggeleng pelan.

"Lea tak mengingat apapun Pa, Ma," jawabnya dengan wajah kecewa.

"Hm, tidak apa sayang, nanti setelah kamu kembali kamu juga akan ingat," ujarnya lembut.

"Lea Mama sama Papa mau menceritakan sebuah rahasia yang selama ini Mama dan Papa simpan, tapi kamu harus janji jangan marah dan menyela ucapan Mama sebelum mama selesai, ok," lanjut sang Mama dengan ekspresi serius menatap lembut mata Lea.

"Rahasia? Apa itu?" tanya Lea penasaran menatap keduanya silih berganti.

"Sebenarnya, kamu bukanlah putri kandung Mama dan Papa, kami menemukanmu di depan pintu gerbang rumah, Mama dan Papa yang memang di vonis dokter tak bisa memiliki anak sangat senang begitu kami melihatmu,"

"Tanpa pikir panjang kami langsung membawamu kedalam rumah. Namun, saat Mama mau mengantikan pakaianmu Mama menemukan sebuah gelang yang sangat cantik terukir nama mu di sana."

"Lalu sebuah note kecil yang terlipat berisi pesan:

Tolong rawat anak ini dengan baik, ia dalam bahaya dan rahasiakan bayi ini pada siapapun," sang Mama mengakhiri ceritanya.

Lea, dengan mata berkaca-kaca menggeleng pelan, ia tak percaya dengan apa yang di katakan oleh sang Mama.

"Terus kalau kalian bukan orang tua Lea, dimana mereka sekarang?" tanya Lea bergetar menahan tangisnya.

"Mereka sekarang ada di dekatmu, mereka sangat merindukanmu, makanya cepatlah kamu kembali.

Mereka sudah menunggumu," tambah sang Papa yang kini sudah berjongkok di hadapan Lea sambil menggenggam tangan Lea lembut.

"Lea tidak mau, Lea mau di sini sama Mama dan Papa, hiks hiks hiks?" ujar Lea dengan berderai air mata.

"Tidak sayang, belum saatnya kamu di sini! Kamu harus segera kembali. Apa kamu tak merindukan pria dingin nan tampan itu, hah?" ujar sang mama lembut dengan nada menggoda mencoba membujuk Lea.

Lea langsung menghentikan tangisnya tiba-tiba ia mengingat sosok Ken.

"Mama tahu ... Ken?" tanya Lea malu-malu.

"Ia, biarpun Mama dan Papa tak ada di sisimu, Mama dan Papa selalu melihatmu dari sini," ujarnya.

Lea hanya bisa tersipu malu di hadapan keduanya rasa rindu akan sosok Ken kian membara di hatinya.

Tiba-tiba sebuah cahaya putih kembali muncul sontak Lea memejamkan matanya, kedua orang tua Lea tersenyum hangat kemudian memeluk Lea erat.

"Saatnya kau kembali sayang," ujar keduanya mendorong pelan tubuh Lea ke arah cahaya itu,"

***

Sedangkan di Kamar VVIP tempat Lea terbaring, Daddy Arya sedang membuka pelan amplop yang ada di tangannya.

Begitu hasil tes DNA Lea dan Daddy Arya di buka, semua mata mendekat membaca dengan teliti setiap huruf yang tertulis, tanpa ada yang terlewatkan sampai pada tulisan 99,9% Positif.

"Lea. Putri kita benar-benar kembali sayang," ujar Mami Alesyha yang kini telah masuk dalam pelukan Daddy Arya dengan mata berkaca-kaca penuh rasa haru dan Lea yang tak dapat di utarakan dengan kata-kata.

Mami Monica juga tak mau kalah ia juga gegas memeluk Papi Arga dengan ekspresi yang sama leganya dengan Mami Alesyha.

Ken dan Alex saling pandang lalu dengan cepat Ken menubruk tubuh kekar Alex yang diam membeku.

"Selamat Lex, adikmu telah kembali," bisik Ken pelan lalu melepas cepat pelukannya dan kembali ke stelan awal yaitu dingin dan datar.

kedua orang tua mereka hanya bisa menggeleng pelan melihat kelakuan kedua pemuda tampan di hadapannya.

"Selamat ya Ar, shya," ujar Papi Arga yang ikut bahagia melihat kebahagiaan sang sahabatnya.

"Hm, terima kasih banyak Ar, semua ini berkat keluarga kalian, kami bisa kembali memeluk putri kami," ujar Daddy Arya tulus, Papi Arga tersebut hangat lalu memeluk singkat Daddy Arya.

Sedangkan Mami Alesyha dan Mami Monica sudah pindah ke sisi Ranjang Lea dengan mata memancarkan kebahagiaan yang tak terhingga. Mami Alesyha mengenyam erat tangan dingin Lea.

"Sayang, putri kecil Mami, cepat bangun Mami sangat merindukanmu Nak," ucapnya lirih penuh harapan, Mami Monica mengelus pelan pundak Mami Alesyha yang sedikit bergetar karena menahan tangisannya.

1
luar biasa
Elsa
emang ya mereka ini
Rita
semoga kmu cepet bisa nyusul kumpul bersama
Rita
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣🤣hadeuh
Rita
😂😂😂😂👍pulang ma satria aja lea
azela
apa Bima tahu siapa sebenarnya keluarga kandungnya
anggrek hitam
Alex dan Ken seperti Tom n Jery
anggrek hitam
wah ternyata Lea punya kakak yang tampan juga ya
anggrek hitam
Alhamdulillah akhirnya
luar biasa
kalian pikir bisa apa nejatuhin Ken coba aja
Rita
cieeee syukur deh bs mope on dan kyknya Lea mgkn saudaramu????
Rita
ekhemm
Rita
ayo Bim cari twu
Rita
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣🤣🤣
Bu Kus
wah bima apa udah ada getaran asmara sama Cesil nih jadi penasaran atuh
cerita yang sangat menarik saya langsung strek dengan cerita ini. semangat Thor.
Rita
pasti ada
Rita
kesan pertama teringat lagi😁😁😁
Rita
😅😅😅🤣🤣🤣🤣tertekan dokterny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!