NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Rasa Syukur

Siang itu tampak ketegangan berlangsung dikediaman tuan Farouk. Khalid menjelaskan apapun tentang niatnya yang ingin menyelidiki siapa sebenarnya tuan Farouk sebelum ia memutuskan untuk melamar Rani.

"Jadi, kamu meragukan pekerjaan ku yang mencari nafkah yang halal?" tanya tuan Farouk menatap tajam wajah Khalid.

"Maafkan saya tuan. Bukankah Rosulullah menyeru kepada umatnya untuk mengetahui bibit bebet bobot keluarga calon pengantin sebelum menikahinya?" tegas Khalid.

"Baiklah. Aku paham anak muda. Dan bagaimana dengan kamu sendiri. Namamu yang sesuai identitasmu siapa?" tanya tuan Farouk.

Khalid mengeluarkan data dirinya dari dompetnya. Dan beberapa dokumen penting lainnya untuk meyakinkan tuan Farouk yang langsung terbeliak.

"Kamu adalah putra mahkota?" tuan Farouk segera berdiri untuk meminta maaf karena sudah lancang memperlakukan Khalid dengan seenaknya.

"Maafkan aku...!" ucap tuan Farouk yang ingin berdiri namun dicegah oleh Khalid.

"Jangan bersikap berlebihan seperti itu tuan...! Di sini aku tamumu dan akan menjadi keluargamu jika tuan mengizinkan aku untuk menikah dengan putri anda yang sangat mengagumkan ini. Aku mencintainya dengan seluruh hidupku insya Allah sampai mati," ucap Khalid yang langsung dipeluk oleh tuan Farouk.

"Aku tidak pernah meragukan pengakuanmu, nak...! Terimakasih sudah memilih putriku dari sekian wanita cantik dan hebat yang ada di bumi ini," ucap tuan Farouk menitikkan airmata nya.

Rani ikut berdiri untuk memeluk ayahnya. Ia juga menangis haru karena Khalid sangat bertanggungjawab.

"Ayo kita ke meja makan...!" ajak tuan Farouk.

"Tapi tuan anda belum menjawab lamaran ku," protes Khalid.

"Kamu diterima dengan baik menjadi menantuku. Jika kamu ingin menikah sekarang akan aku panggilkan bagian catatan sipil," ucap tuan Farouk.

"Maksudnya tuan ingin menikahi kami secara agama dulu?" tanya Khalid.

"Benar sekali karena aku melihat kaku tidak sabar lagi untuk berduaan dengan putriku. Jangan pernah menyentuhnya sampai kamu sah menikahinya," canda tuan Farouk namun penuh dengan makna.

Khalid tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya ke Rani yang tersipu malu. Ketiganya menuju meja makan disambut oleh beberapa pelayan.

Makan siang hari itu penuh dengan canda tawa. Rani menceritakan tentang awal pertemuan dirinya dan Khalid. Tuan Farouk menyimaknya dengan baik. Namun ada rasa resah dihatinya apakah keluarga Khalid akan menerima putrinya yang tidak memilki garis keturunan ningrat. Walaupun begitu kekayaan yang dimilikinya mungkin setara dengan setengah dari kekayaan keluarga Khalid.

"Khalid. Apakah keluargamu tahu tentang niatmu yang ingin menikahi putriku?" tanya tuan Farouk setelah mereka menyelesaikan makan siangnya.

Untuk sesaat Khalid terdiam untuk mencari kata-kata yang tepat agar tidak menyinggung perasaan tuan Farouk dan Rani.

"Belum tuan. Aku ingin menikahi putrimu dan akan membawa dirinya kehadapan keluargaku. Jika sudah sah menika mereka tidak punya alasan untuk menolaknya," ujar Khalid menatap wajah Rani.

"Kisah kita hampir sama. Dulu aku menikahi ibunya Rani ditentang oleh keluarga ibunya. Tapi cinta kami begitu kuat dan aku berjanji akan membahagiakan ibunya Rani. Namun sayang kisah cinta kami hanya sampai di tahun 18 tahun pernikahan kami. Ibunya Rani meninggal dunia sebelum melihat putri kami beranjak dewasa," tutur tuan Farouk.

"Allah punya skenario hidup untuk hamba-nya. Akhirnya aku bisa bertemu dengan Rani yang langsung menetap di hatiku setelah menatap wajah cantik sesaat. Dialah masa depanku dan dia akan selalu bersama dengan ku hingga menua nantinya," ucap Khalid.

"Aamiin ya Allah." Rani menengadahkan kedua tangannya ke langit dengan ucapan penuh syukur.

...----------------...

Usai sholat isya berjamaah di mushola milik tuan Farouk, akad nikah kedua mempelai berlangsung hikmat. Tuan Farouk menghubungi salah satu imam mesjid di wilayah tempat tinggalnya untuk menikahkan putrinya dan Khalid. Ada dua saksi yang dari pihak Rani maupun Khalid yang merupakan dua ulama yang biasa mengisi kajian di mesjid tersebut.

Tuan Farouk terlihat sedih menatap wajah putrinya yang terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin sederhana.

"Sayang. Tugasku sudah selesai sampai disini tepat disaat Daddy menyerahkan mu kepada pemilikmu seutuhnya. Suamimu nanti yang mengajakmu ke surga maka taatlah pada suamimu dengan ridho nya Allah. Ujian pernikahan sangat dahsyat jika kamu tidak kuat mengendalikan nya maka kalian akan berakhir dalam desakan setan untuk membuat kalian terpisah," ucap tuan Farouk sebelum ijab kabul berlangsung.

"Doakan anakmu ini Daddy. Aku hanya punya Daddy. Jangan pernah berhenti untuk menanyakan kabarku walaupun aku sudah bersuami," pinta Rani.

"Insya Allah nak. Kuatkan hatimu untuk menjalani kehidupan mu selanjutnya. Jangan pernah mengeluh tentang pringai buruk suamimu pada Daddy, cukuplah Allah yang tahu tentang masalah kalian karena Allah yang akan menyelesaikan masalahmu bukan Daddy, hmm," ucap tuan Farouk.

"Terimakasih Daddy sudah menjadi ayah terhebat untuk Rani. Semoga Allah selalu melindungi daddy," ucap Rani lalu memeluk ayahnya.

"Tuan. Pengantin prianya sudah siap," ucap kepala pelayan.

"Baik. Aku akan turun. Daddy ke bawah dulu ya nak."

"Bismillah Daddy."

Rani yang ada di kamarnya tidak bisa turun sebelum ijab qobul itu usai diikrarkan oleh Khalid. Khalid tampak gagah dengan baju pengantin ala kerajaan Arab. Dia duduk di hadapan tuan Farouk yang langsung menjabat tangannya untuk menikahkan putrinya dengan Khalid.

"Khalid bin Mohammad Walid aku nikahkan dan kawin engkau dengan putri kandungku Rania Karisa binti Farouk Al-Mahri dengan mas kawin sejumlah kekayaan milikmu yang ada di Bank dunia dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Rania Karisa binti Farouk Al-Mahri dengan mas kawin tersebut tunai."

"Sah...!"

"Sah...!"

Kedua saksi mengucapkan sah lalu disambut doa oleh penghulu yang langsung diaminkan oleh kedua mempelai dan orang-orang yang hadir di tempat itu.

Rani mencium tangan suaminya dan Khalid mengecup kening Rani lalu mendoakan Rani dengan mengusap kepala Rani. Khalid menyemaikan cincin di jari manis Rani.

Pasangan itu lansung menyalami tuan Farouk dan tamu lainnya yang memberikan mereka doa dan keselamatan atas pernikahan keduanya. Tamu undangan di arahkan ke taman untuk menikmati makan malam di mana deretan meja yang dihias dengan indah yang sudah dihidangkan makanan lezat tentunya.

Rani mengambil makanan untuk suaminya lalu menyuapi Khalid yang lagi sibuk mengabari pernikahannya pada Syam terlebih dahulu. Karena pernikahan ini masih belum sampai ke catatan negara maka Khalid meminta Syam untuk dirahasiakan dulu dari keluarganya karena dia sendiri yang akan memperkenalkan Rani kepada keluarganya nanti.

"Sayang. Apakah kita tidak bisa langsung ke kamar saja?" tanya Khalid.

"Sayang. Ini masih pagi. Malu tahu," ucap Rani.

"Malu kenapa? Kita pengantin baru pasti mereka akan mengerti suasana hati seorang pengantin pria," protes Khalid.

"Tapi tunggu sebentar lagi sayang," ucap Rani.

"Sayang. Apakah kamu tidak takut dengan laknat malaikat padamu?" ancam Khalid membuat Rani menggelengkan kepalanya.

"Ya Allah. Maafkan aku sayang aku lupa. Ayo kita ke kamar!" ajak Rani membuat Khalid merasa puas sudah menakuti istrinya.

"Ternyata istriku gampang dijinakkan dengan ayat," batinnya sambil menahan senyum.

"

1
suti markonah
cowok idaman aku banget ada bulu di wajah nya🤭🤭🤭
Yuliana Tunru
apa rani dojter hebqt itu ..smogq z ya biar momjy xkhalid berutang nyawa pd rani dan menerima jd mqntu jesayangan x
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!