NovelToon NovelToon
Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Tamat
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

follow IG Othor @ersa_eysresa

Di usia 30, Aruni dicap "perawan tua" di desanya, karena belum menemukan tambatan hati yang tepat. Terjebak dalam tekanan keluarga, ia akhirnya menerima perjodohan dengan Ahmad, seorang petani berusia 35 tahun.

Namun, harapan pernikahan itu kandas di tengah jalan karena penolakan calon ibu mertua Aruni setelah mengetahui usia Aruni. Dia khawatir akan momongan.

Patah hati, Aruni membuatnya menenangkan diri ke rumah tantenya di Jakarta. Di kereta, takdir mempertemukannya dengan seorang pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

Apakah yang terjadi selanjunya?
Baca kisah ini sampai selesai ya untuk tau perjalanan kisah Aruni menemukan jodohnya.
Checkidot.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Setelah beberapa hari menikmati masa bulan madu singkat di rumah utama keluarga Rico, Aruni memutuskan untuk kembali bekerja. Ia merasa sudah cukup beristirahat dan ingin kembali pada rutinitasnya sebagai seorang guru. Meski Rico dan mama Amanda sempat menyarankan untuk beristirahat lebih lama, Aruni bersikeras. Ia tidak ingin terlalu lama meninggalkan murid-muridnya.

Pagi itu, Aruni bersiap dengan semangat baru. Rico mengantarnya ke sekolah tempat ia mengajar sekalian dia berangkat kerja. Sepanjang perjalanan, Rico tak henti mengingatkan Aruni untuk tidak terlalu lelah dan segera memberitahunya jika ada masalah di tempat kerjanya.

"Nanti aku jemput ya, Sayang," kata Rico, mengecup kening Aruni sebelum ia turun dari mobil.

Aruni tersenyum. "Iya, Mas. Hati-hati di jalan."

Lambaian tangan Aruni mengantarkan Rico pergi ke perusahaan. Sedangkan dia masuk kedalam sekolah.

Saat Aruni memasuki ruang guru, suasana mendadak hening. Semua mata tertuju padanya. Aruni merasa sedikit canggung. Tak lama kemudian, senyum lebar terukir di wajah rekan-rekannya, yang langsung menghampiri dan memeluknya erat.

"Bu Aruni! Selamat ya! Aku ikut bahagia sekali untukmu!" seru Ina, suaranya riang. "Akhirnya kamu menikah juga,"

Ucapan Ina memecah keheningan. Rekan-rekan guru lainnya segera mengerubungi Aruni, mengucapkan selamat dan bertanya-tanya tentang pernikahannya yang mendadak.

"Aruni, kami kaget sekali lho dengar kabarmu menikah mendadak," kata Bu Santi, salah satu guru senior. "Tapi selamat ya, Nak. Semoga sakinah mawaddah warahmah."

"Iya, Aruni. Kami semua ikut senang. Rico itu yang waktu itu jemput kamu di sekolah kan?" tanya Pak Budi, guru olahraga.

Aruni tersenyum dan mengangguk. "Iya, Bapak Ibu. Terima kasih banyak atas doa dan ucapan selamatnya."

Ia menceritakan sedikit tentang bagaimana lamaran itu berubah menjadi pernikahan dadakan, membuat rekan-rekannya tercengang sekaligus kagum. Mereka semua bisa melihat kebahagiaan yang terpancar jelas dari wajah Aruni.

"Pantas saja tidak ada undangan. Ternyata langsung dinikahkan di desa ya," celetuk Bu Nur, guru Agama.

Aruni hanya tersenyum menanggapi. Dia sudah siap dengan reaksi dan pertanyaan semacam itu. Yang penting baginya adalah dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Sepanjang hari itu, Aruni mengajar dengan semangat yang berbeda. Murid-muridnya juga terlihat antusias menyambutnya kembali. Beberapa murid bahkan bertanya, "Ibu guru sudah menikah ya? Kok cantik sekali sekarang?" membuat Aruni tersipu malu.

Pulang sekolah, Rico sudah menunggu di gerbang. Kehadirannya yang selalu tepat waktu dan perhatiannya yang tiada henti membuat Aruni merasa sangat beruntung. Ia menyadari bahwa menikah dengan Rico adalah keputusan terbaik dalam hidupnya. Ternyata Tuhan mengirimkan pria terbaik dalam hidupnya setelah penantian lama.

Minggu-minggu berlalu dengan cepat. Aruni menjalani rutinitas barunya sebagai istri Rico, sambil tetap bekerja sebagai guru. Ia mulai terbiasa dengan kehidupan di rumah utama keluarga Rico. Amanda juga melarang keras Rico dan Aruni pindah ke apartemen. Karena rumah besar itu akan sepi tanpa mereka berdua.

Dan dengan kesepakan bersama akhirnya Aruni dan Rico tetap tinggal di rumah utama dan hanya akan sesekali pergi ke apartemen jika mereka ingin me time.

Hubungannya dengan Amanda dan Ryu semakin dekat. Amanda sering mengajak Aruni berbelanja, memasak bersama, atau sekadar mengobrol santai di taman. Ryu juga sering menanyakan kabar Aruni dan memberikan nasihat-nasihat bijak.

Aruni seolah mendapatkan pengganti kedua orang tuanya di rumah baru.

Aruni juga mulai mengenal lebih banyak tentang bisnis keluarga Rico, meskipun ia tidak ikut campur secara langsung. Ia melihat bagaimana Rico bekerja keras, menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi. Hal itu semakin membuat Aruni mengaguminya.

"Kamu tidak pernah capek ya, Rico?" tanya Aruni suatu malam, saat Rico baru pulang kerja larut malam.

Rico tersenyum, memeluk Aruni. "Capek itu pasti, Sayang. Tapi melihat senyummu, semua capekku hilang."

Aruni semakin belajar tentang dunia Rico yang serba cepat dan modern, namun ia juga tetap menjaga nilai-nilai kesederhanaan yang diajarkan orang tuanya di desa. Ia sering memasak hidangan kampung untuk Rico dan keluarganya, yang selalu disambut dengan antusias.

Aruni merasa nyaman dan bahagia. Ia tidak lagi merasa canggung atau minder dengan status sosial Rico. Ia telah menemukan tempatnya di keluarga ini.

Beberapa waktu berlalu, dan tiba saatnya Amanda mulai secara serius mempersiapkan pesta resepsi pernikahan Rico dan Aruni. Ia memanggil wedding organizer ternama, mengadakan rapat-rapat rutin di rumah, dan melibatkan Aruni dalam setiap keputusan.

"Aruni, bagaimana menurutmu dengan tema warna ini?" tanya Amanda, menunjukkan beberapa contoh palet warna. "Mama ingin yang elegan, tapi tetap mencerminkan kebahagiaan kalian berdua."

Aruni, yang tadinya menyerahkan semua keputusan pada mama Amanda, kini mulai ikut berpartisipasi aktif. Ia memiliki ide-ide sendiri, meskipun seringkali disesuaikan dengan skala dan kemewahan yang diinginkan Amanda.

“l"Aku suka warna soft pink dan gold, Mama. Terlihat romantis," saran Aruni.

"Ide bagus! Mama juga suka itu," kata Amanda, mencatat dalam buku kecil yang nantinya akan diberikan kepada EO.

Bersamaan dengan kesibukan persiapan resepsi, kabar baik lainnya datang buku nikah mereka berdua akhirnya terbit dari Kantor Urusan Agama. Proses pengurusan yang sedikit tertunda karena pernikahan dadakan di desa, kini telah selesai. Rico membawa buku nikah itu pulang dengan wajah sumringah.

'Lihat, Sayang! Akhirnya resmi di mata negara dan agama!" kata Rico, menyerahkan buku nikah itu pada Aruni.

Aruni memegang buku nikah itu, matanya berkaca-kaca. Ini adalah bukti legalitas cinta mereka, sebuah ikatan yang kini sah di mata hukum. Rasa haru dan bahagia kembali membanjiri hatinya.

"Alhamdulillah," bisik Aruni. "Terima kasih, Mas,"

Dengan adanya buku nikah, persiapan resepsi semakin digencarkan. Daftar tamu terus bertambah, vendor-vendor terbaik dihubungi, dan detail-detail kecil diperhatikan dengan seksama. Amanda ingin memastikan bahwa resepsi putranya ini akan menjadi acara yang tak terlupakan.

Aruni, meski sibuk dengan pekerjaannya sebagai guru, selalu meluangkan waktu untuk ikut serta dalam persiapan. Ia belajar banyak hal baru, mulai dari pemilihan gaun pengantin, desain undangan, hingga pengaturan meja. Ia merasa beruntung memiliki mama Amanda yang sangat suportif dan berpengalaman.

Di tengah kesibukan itu, Aruni dan Rico selalu menyempatkan diri untuk berdua. Mereka tahu, di balik semua kemewahan dan persiapan ini, yang terpenting adalah cinta dan komitmen mereka berdua.

"Aku tidak tau apakah aku bisa berdiri di depan banyak orang nanti sebagai istrimu. " ucap Aruni Lirih di suatu malam.

"Kamu pasti bisa, karena aku akan selalu bersda di sampingmu untuk melindungimu. "

Aruni terharu mendengar ucapan Rico. Pria itu akan selalu menjaganya dan berdiri di garda terdeoan untuk melindunginya.

Resepsi ini bukan hanya perayaan bagi keluarga besar mereka, tetapi juga penanda resmi perjalanan mereka sebagai suami istri di mata masyarakat. Mereka siap untuk menghadapi semua, bersama-sama.

1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😍😍😍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍𝒌𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒊𝒉 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒋𝒖𝒏𝒊𝒐𝒓 𝒕𝒍𝒉 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 👍👍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒆𝒌 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒉𝒓𝒔 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒔 💪💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒓𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒆𝒔𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒊 𝒖𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒉 𝒌𝒍 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒔𝒖𝒍𝒕𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒍𝒃𝒉 𝒅𝒓 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒊𝒂𝒑 𝒎𝒂𝒔 𝑹𝒊𝒄𝒐 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒑𝒐 𝒏𝒊𝒉 𝒔𝒊 𝒃𝒊𝒃𝒊 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒎 𝒎𝒖𝒍𝒖𝒕" 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 🤲🤲
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒋𝒈 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒊𝒃𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒆𝒈𝒐𝒊𝒔 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒏𝒂 😔😔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒔𝒅𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒑𝒂𝒔 𝒕𝒉 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒊 𝒍𝒂𝒎𝒂𝒓 🤔🤔😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒅 𝒊𝒌𝒖𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒆𝒏𝒈 𝒏𝒊𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒖𝒍𝒆 𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 𝒌𝒂𝒎𝒑𝒖𝒏𝒈 𝒚𝒂 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒋𝒖𝒅𝒖𝒍𝒏𝒚𝒂 😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!