NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan

Edward, dosen yang gagah itu tengah menjelaskan materi pada anak didiknya. Semuanya terlihat serius mendengarkan, kecuali Naifa dan Hanni yang saling berbisik seperti merencanakan sesuatu.

"Jadi pulangnya kita beli kue dulu, mumpung cuma satu matkul." Bisik Hanni pada sahabatnya. Sementara Naifa masih tidak mengerti apa yang dilakukan sahabatnya.

"Terus habis itu ngapain?"

"Kita ke kantor suami kamu, aku mau ngasih kejutan buat Kak Jehan."

Naifa akhirnya mengerti, jika temannya sedang mempersiapkan kejutan untuk pria yang sedang dekat dengannya. Bagaimana bisa Hanni berpikiran memberikan sesuatu pada pria yang belum menjadi siapa-siapa baginya? Sementara Naifa sendiri belum pernah memberi hadiah apapun pada suaminya.

"Apa aku juga kasih hadiah yah buat Kak Bian, tapi dia sudah punya semuanya," gumam Naifa dalam hatinya.

"Ekhem, Naifa kamu bisa pindah tempat duduk ke belakang kalau tidak mau memperhatikan. Dan Hanni, jangan terlalu banyak bermain handphone."

Naifa dan Hanni pun menjadi sorotan mahasiswa lain, mereka saling menggunjingkan kedua sahabat ini.

"Lho, yang lainnya kenapa jadi ikut tak fokus. Saya menegur mereka bukan untuk jadi bahan gosip kalian di kelas."

Edward kembali menunjukkan ketegasannya, semua mahasiswa pun kembali fokus dan mengamati apa yang di ajarkan dosen gagah itu.

Kelas selesai, semua anak bersiap keluar untuk pulang. Namun, Edward menahan Naifa yang tengah berjalan menuju keluar kelas.

"Naifa, boleh saya bicara sama kamu sebentar?"

Naifa dan Hanni saling bertatapan, dia takut jika Edward akan memarahinya karena kejadian tadi. Tanpa melawan, Naifa pun segera menghampiri dosennya.

"Iya, Pak Edward. Saya minta maaf atas kejadian tadi."

"Bukan, saya tidak membahas yang tadi. Ada hal yang lebih pribadi yang mau saya tanyakan. Hanni, boleh kamu keluar dulu dari sini?" Pernyataan Edward membuat Naifa bingung, apalagi Hanni yang merasa aneh dengan tingkah dosennya.

"Langsung saja ke intinya, apa kamu pernah menyelamatkan seseorang yang hampir menghilangkan nyawanya di jalan depan minimarket saat hujan deras."

Penjelasan Edward membuat sel memori dari otak Naifa tersambung kembali, dia melihat beberapa puing ingatannya saat itu. Dan mengerti kenapa jika dirinya merasa pernah melihat Edward.

"Apa Pak Edward orang yang saya selamatkan dulu? Yang waktu itu saya kasih es krim coklat kan?"

Pertanyaan Naifa membuat Edward akhirnya tak ragu lagi, selama ini dia hanya mengingat suaranya karena wajahnya terhalang masker. Sekarang dia tahu jika gadis yang asyik dan sedikit tengil itu memiliki wajah secantik ini. Wajah pria itu memerah, antara kagum dan juga tak menyangka jika gadis itu sekarang menjadi anak didiknya.

"Saya sangat berterima kasih, karena kamu semangat hidup saya bisa bangkit kembali. Dan lihatlah, saya sekarang menjadi dosen disini. Naifa, terima kasih sekali lagi."

Ucapan dosen tampan itu membuat Naifa tersenyum. Dia kini merasa hidupnya cukup berguna untuk orang lain.

***

"Nai, pilih dong kue mana? Bingung banget nih."

Hanni yang sedang melihat-lihat di etalase sebuah toko kue merasa kebingungan melihat kue yang beraneka ragam. Semuanya terlihat enak, tapi harganya pun tak main-main.

Sementara, Naifa sedang sibuk membalas pesan dari suaminya. Dia sedang bertanya hal yang disukai suaminya.

'Naifa'

Itulah jawaban dari suaminya yang membuat gadis cantik itu tersipu malu.

"Eh, malah sibuk main handphone. Temannya gak di bantu ini?" Seketika Hanni yang protes terdiam kala melihat wajah sahabatnya yang merah merona.

"Wah, kirim pesan apa nih Kak Bian sampai bikin Naifa ini malu-malu meong." Candanya sambil kepo ingin melihat isi pesannya.

"Kepo banget sih Han, udah pilih kue lagi aja. Kalau bisa tanya dulu selera Kak Jehan itu apa, biar ga salah beli."

Hanni pun mendengar saran dari sahabatnya, dan membeli tiramisu karena Jehan sangat menyukai kopi.

"Nai, aku sudah cantik gak? Lihat ini kuku tangan aku sudah bagus kan?" Hanni terus memperbaiki jilbabnya dan membersihkan kuku tangannya. Lalu sedikit touch up agar wajahnya tak kusam.

Naifa menganggukan kepalanya, begitu besar effort sahabatnya untuk Jehan. Semakin membuat Naifa ingin melakukan hal yang sama untuk Bian.

Kedua sahabat itupun diam-diam datang ke kantor tempat kerja Bian dan Jehan. Dari awal masuk, security dan para staff memberi hormat pada Naifa sembari memanggilnya Nyonya Bos.

"Ga nyangka punya sobat bakal jadi nyonya bos, tapi lucu juga sih. Aku juga kaya di kasih hormat sama mereka, hahaha."

Hanni begitu bangga pada sahabatnya, tak menyangka dia bisa mendapatkan kehormatan dari orang-orang, walaupun bukan untuknya.

Mereka berdua pun sampai di lantai atas, terdapat para staff yang sedang serius bekerja. Naifa menghampiri Marissa dan meminta wanita cantik itu memberitahukan pada suaminya jika dia datang.

"Oh sebentar, saya hubungi beliau dulu yah nyonya muda."

Hanni memperhatikan sekeliling ruang kantor yang rapi dan teratur itu. Dari jauh dia melihat Sofia yang sedang menatap mereka berdua.

"Itu kan Kak Sofia, kok lihatnya kaya gitu. Pura-pura gak tau aja deh." Gumam Hanni dalam hatinya.

"Beliau sedang di ruangan lain Nyonya, tapi anda di perintah menunggu di dalam. Silakan masuk Nyonya muda. Sesuai perintah, saya tidak memberitahu kalau nyonya yang datang kemari."

Naifa pun membuka ruangan suaminya lalu mengajak Hanni masuk ke dalam.

"Kita tunggu disini yah sambil nonton TV," ucapnya sembari menekan remote TV. Hanni pun duduk di sofa dengan anteng, sementara Naifa duduk di kursi kerja suaminya.

"Nyonya Bos, Kak Bian nanti datang kesininya sama Kak Jehan gak sih?" Tanya Hanni yang penasaran, sementara Naifa sedang serius melihat meja kerja suaminya. Ada beberapa foto dirinya yang terpampang di meja. Dan juga di layar Laptop suaminya. Lalu gadis itu semakin tersipu malu saat foto di hari resepsinya terpampang jelas di dinding dengan ukuran yang cukup besar.

"Pantesan gak dengar, lagi berbunga-bunga ternyata. Nai, aku mau ke toilet. Gak kuat nih, dari tadi perut panas banget."

Naifa menunjukkan sebuah pintu, tanpa waktu lama Hanni segera masuk ke ruangan itu.

"Maaf menunggu lama, saya sedang sibuk di... " Fabian terkejut melihat tamu yang datang ke ruangannya. Ternyata istri cantiknya sedang duduk di kursi kerja miliknya.

Tanpa fikir panjang, Fabian menghampiri sang istri dan melumat bibir ranum milik istrinya. Naifa mencoba mencegahnya, ingin sekali dia mengatakan kalau sahabatnya ada disini. Namun tak ada kesempatan, dia tak bisa melawan suaminya yang kini melahap seolah penuh kerinduan.

Suara pintu toilet yang terbuka pun tak bisa dia dengar. Membuat Hanni yang baru keluar dari sana begitu terkejut melihat yang dilakukan Naifa dan suaminya.

"Ka.. kalian, aku kayanya masuk ke toilet lagi."

Fabian menghentikan ciumannya, sementara Naifa menahan malu karena di pergoki sahabatnya.

"Han, katanya mau nanyain Kak Jehan kan?" Tanya Naifa mengalihkan pembicaraan. Sementara Hanni yang masih shock melihat kemesraan sahabat dan suaminya belum bisa menjawab.

"Oh, jadi kalian kesini untuk ketemu Jehan?" Tanya Bian yang segera mendapat anggukan dari Hanni.

Fabian menghubungi temannya itu dan menyuruhnya agar ke ruangannya. Hanni begitu tak sabar, dia ingin memberi kejutan pada pria yang sedang dekat dengannya.

Saat Jehan masuk, dia tak menemukan seorangpun di ruangan Fabian. Ruangannya gelap, membuat pria itu sedikit emosi karena merasa di kerjai sahabatnya. Tiba-tiba terdengar seseorang menyanyikan lagu yang tak asing.

"Happy birthday, Kak Jehan." Hanni membawa tiramisu cake yang sudah di hiasi lilin sesuai usia Jehan. Jehan tak menyangka jika gadis itu akan mengingat hari lahirnya dibandingkan dirinya sendiri.

Diapun meniup lilin dan tiba-tiba merangkul Hanni, pria itu merasa sangat di cintai. Tak lama, Jehan berlutut di hadapan gadis itu dan berkata sesuatu yang tak di duga.

1
Adinda
edward sama Sofia saja
tse
wah kesalahan fatal yang kamu buat bian...wanita hamil horor loh kalo udah bad mood....
gara2 temen kamu sampai meuakan istrimu....aduh2...siap2 aja kamu menyesal. ..
Adinda
dosen jodohin Saja sama sofia
Adinda
jodoh jehan sepertinya Hanni
tse
3 buaya sedang mereberutkan 1 kelinci manis....
Bina gelisa karna 2 buaya ganguin Naifa
sedangkan Naifa gelisah karna sofia belum tau kalo Naif sudah memikah sama Bian...
piye iki... makin seru
tse
wow...ternyata sofia itu karyawannya Bian...tapi masa dia ga ngenalin mukanya ya...apa bener2 jauh perbedaannya dulu dan sekarang ya sampai sofia ataupun Bina ga saling kenal...
kira2 apa yang akn di lakukan sofia ya kalo tau Naifa yang menggnatikan posisi dia jadi istrinya Bian....
masa pelakornya kaka kandung sediri
Fitri Widia: soalnya dulu Sofia ga merhatiin wajah Bian remaja, katanya jelek cuma karena Bian gendut.
wait and see ya. terimakasih supportnya 🥰
total 1 replies
tse
oh berarti sofia ga tau ya kalo ifa yang gantiin dia menikah sama Bian...
gimana jadinya yah...
tse
wah Bian keluar tanduknya tuh fia masa kamu ga liat sih....
maklum sih masih bocil....
kalea rizuky
makanya suami di jaga jangan kek bocah lu kudu lah ngerti suami dewasa ya sikapnya dewasa dikit neng qm. bukan anak smp
kalea rizuky
terlalu kekanakan
kalea rizuky
panas/Angry//Drool/
Fitri Widia
Mohon dukung karya pertama saya, beri saran dan koreksi agar saya lebih baik lagi dalam menulis karya ini. Terima kasih 😘💕
Miu Nih.: siap mah kalo dukung. yg penting jangan patah semangat yaa... buat aja novel sesuai karakter/ ciri kita masing2... nanti sambil jalan bakal berkembang lebih maju...

cemungudt author baru ❤🌹
Fitri Widia: Terima kasih sarannya, jujur saya masih amatir. Mohon dukung yah supaya saya bisa menyajikan cerita yang lebih baik lagi. Kalau konflik pasti ada sih, tapi rahasia 🤫
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!